Kamis, 21 September 2017

Pintu pintu bisikan syetan

Pintu pintu syetan
#waspadai

Syetan tak pernah berhenti mengganggu manusia.
Ia pasti mencari cara untuk mengajak manusia agar berbuat dosa.

Ternyata dalam menjalankan tipu dayanya, syetan masuk melalui pintu-pintu tertentu yang ada pada diri manusia.

Diantara pintu-pintu masuk manusia diantaranya adalah :

1. Iri Dengki dan Ambisi .
Selagi seseorang berambisi terhadap sesuatu, maka ambisi itu akan membuatnya menjadi buta dan tuli, menutupi cahaya penglihatannya, yang sebenarnya ia mengetahui pintu masuk yang dilalui setan.

2. Amarah, Syahwat dan Keras hati.
Amarah merupakan bencana bagi akal.
Jika akal sudah melemah, maka setan bisa leluasa melancarkan serangan lalu mempermainkan diri manusia.

3. Kesukaan mempercantik rumah, pakaian dan alat perkakas
Dia selalu merasa tergelitik untuk mempercantik rumahnya, merubah atapnya, temboknya, membaguskan pakaiannya dan alat rumah tangganya sehingga sepanjang hidupnya dia akan merasa rugi.

4. Kenyang
Karena perut kenyang bisa menguatkan syahwat dan mengabaikan ketaatan.

5. Tamak terhadap orang lain.
Jika seseorang tamak terhadap orang lain maka dia akan memuji -muji tidak secara proporsional, mencari muka di hadapannya, tidak menyuruhnya kepada yang ma’ruf dan tidak mencegahnya dari yang mungkar.

6 Terburu-buru dan tidak hati-hati
“Terburu-buru itu dari setan dan berhati-hati itu dari Allah” (HR.Tirmidzi)

7. Cinta Harta
Selagi cinta kepada harta ini sudah bersemayam di dalam hati, tentu akan merusaknya.
Condong untuk mencari harta dengan cara yang tidak selayaknya. Membawa kepada kikir, pelit, takut miskin dan tidak mau mengeluarkan hak yang diwajibkannya.

8. Buruk sangka
Siapa yang berburuk sangka tentang diri seorang muslim berdasarkan buruk sangkanya tentu dia akan melecehkan orang muslim itu, tentu dia akan mengatakan yang macam-macam tentang dirinya.

Jika di dalam hati masih bersemayam benih-benih sifat ini, setan pun masih leluasa memasukan bisikan dan lalu lalang, hingga mencegahnya untuk mengingat Allah dan mengisi hati dengan takwa.

Wallahu A’lam Bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.