Nasib Manusia Ketika Dihisab
*******************************
Ketika menjalani hisab (proses pemeriksaan amal), maka manusia terbagi menjadi tiga kelompok:
#Pertama , kelompok kaum mukmin yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ Umat-umat terdahulu ditampakkan kepadaku, maka aku temukan seorang nabi bersama sekelompok umat, seorang nabi berjalan bersama beberapa orang, seorang nabi berjalan bersama sepuluh orang, seorang nabi berjalan bersama lima orang dan ada nabi yang berjalan sendiri. Tiba-tiba aku melihat sejumlah besar manusia. Aku pun bertanya, “Wahai Jibril! Apakah mereka ini umatku?” Jibril menjawab, “Bukan, tetapi lihatlah ke arah ufuk!” Beliau berkata, “Maka aku melihat sejumlah besar manusia.” Jibril berkata, “Inilah umatmu, dan mereka yang berjalan di depan berjumlah 70.000 orang (yang akan masuk surga) tanpa hisab dan tanpa azab.” Aku bertanya, “Mengapa?” Jibril menjawab ,
ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻻَ ﻳَﻜْﺘَﻮُﻭﻥَ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺴْﺘَﺮْﻗُﻮﻥَ ، ﻭَﻻَ ﻳَﺘَﻄَﻴَّﺮُﻭﻥَ ، ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ » .
“(Karena) mereka tidak mengobati luka mereka dengan besi panas, mereka tidak meminta diruqyah, mereka tidak bertathayyur (merasa sial dengan sesuatu) dan mereka bertawakkal kepada Tuhan mereka. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
#Kedua , kelompok yang dihisab dengan mudah.
Merekalah orang yang diberi catatan amal dari sebelah kanannya.
Kepada mereka hanya diperlihatkan catatan amal mereka, lalu dimaafkan.
Merekalah yang disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
« ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺪْﻧِﻰ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦَ ﻓَﻴَﻀَﻊُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻛَﻨَﻔَﻪُ ، ﻭَﻳَﺴْﺘُﺮُﻩُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﺃَﺗَﻌْﺮِﻑُ ﺫَﻧْﺐَ ﻛَﺬَﺍ ؟ ﺃَﺗَﻌْﺮِﻑُ ﺫَﻧْﺐَ ﻛَﺬَﺍ ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : ﻧَﻌَﻢْ ﺃَﻯْ ﺭَﺏِّ . ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺮَّﺭَﻩُ ﺑِﺬُﻧُﻮﺑِﻪِ ﻭَﺭَﺃَﻯ ﻓِﻰ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﺃَﻧَّﻪُ ﻫَﻠَﻚَ ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﺘَﺮْﺗُﻬَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ، ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﻏْﻔِﺮُﻫَﺎ ﻟَﻚَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ . ﻓَﻴُﻌْﻄَﻰ ﻛِﺘَﺎﺏَ ﺣَﺴَﻨَﺎﺗِﻪِ ، ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻘُﻮﻥَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺍﻷَﺷْﻬَﺎﺩُ ﻫَﺆُﻻَﺀِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﺬَﺑُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ، ﺃَﻻَ ﻟَﻌْﻨَﺔُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ » .
“ Sesungguhnya Allah akan mendekatkan orang mukmin, lalu Dia meletakkan tirai-Nya dan menutupinya (dari keramaian), Dia berfirman, “Kamu kenal dosa ini? Kamu kenal dosa ini? Ia menjawab, “Ya, wahai Tuhanku” sehingga apabila ia telah mengakui dosa-dosanya dan merasakan bahwa dirinya akan binasa, Allah berfirman,”Aku telah menutupi dosamu di dunia dan Aku akan mengampuninya pada hari ini.”
Maka ia diberikan catatan amal kebaikannya.
Sedangkan orang-orang kafir dan munafik, maka para saksi berkata (di hadapan seluruh makhluk), “Merekalah orang-orang yang mendustakan Tuhan mereka. Ingatlah! Sesungguhnya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim .” (HR. Bukhari)
#Ketiga , kelompok yang dihisab dengan berat,
yaitu mereka yang keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya. Merekalah orang yang diberi catatan amal dari sebelah kirinya.
Allah berfirman:
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata, “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).—Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.–Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.– Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.–Telah hilang kekuasaanku dariku.” (QS. Al Haaqqah: 25-29)
Yang demikian adalah karena mereka melupakan Allah sewaktu di dunia; mereka lupa mengingat-Nya dan lupa terhadap hak-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻓَﻮَﺍﻟَّﺬِﻯ ﻧَﻔْﺴِﻰ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻻَ ﺗُﻀَﺎﺭُّﻭﻥَ ﻓِﻰ ﺭُﺅْﻳَﺔِ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﺇِﻻَّ ﻛَﻤَﺎ ﺗُﻀَﺎﺭُّﻭﻥَ ﻓِﻰ ﺭُﺅْﻳَﺔِ ﺃَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ – ﻗَﺎﻝَ – ﻓَﻴَﻠْﻘَﻰ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺃَﻯْ ﻓُﻞْ ﺃَﻟَﻢْ ﺃُﻛْﺮِﻣْﻚَ ﻭَﺃُﺳَﻮِّﺩْﻙَ ﻭَﺃُﺯَﻭِّﺟْﻚَ ﻭَﺃُﺳَﺨِّﺮْ ﻟَﻚَ ﺍﻟْﺨَﻴْﻞَ ﻭَﺍﻹِﺑِﻞَ ﻭَﺃَﺫَﺭْﻙَ ﺗَﺮْﺃَﺱُ ﻭَﺗَﺮْﺑَﻊُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺑَﻠَﻰ . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺃَﻓَﻈَﻨَﻨْﺖَ ﺃَﻧَّﻚَ ﻣُﻼَﻗِﻰَّ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻻَ . ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻓَﺈِﻧِّﻰ ﺃَﻧْﺴَﺎﻙَ ﻛَﻤَﺎ ﻧَﺴِﻴﺘَﻨِﻰ .… ﺛُﻢَّ ﻳَﻠْﻘَﻰ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻟَﻪُ ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﺑِﻚَ ﻭَﺑِﻜِﺘَﺎﺑِﻚَ ﻭَﺑِﺮُﺳُﻠِﻚَ ﻭَﺻَﻠَّﻴْﺖُ ﻭَﺻُﻤْﺖُ ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗْﺖُ . ﻭَﻳُﺜْﻨِﻰ ﺑِﺨَﻴْﺮٍ ﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻫَﺎ ﻫُﻨَﺎ ﺇِﺫًﺍ – ﻗَﺎﻝَ – ﺛُﻢَّ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ ﺍﻵﻥَ ﻧَﺒْﻌَﺚُ ﺷَﺎﻫِﺪَﻧَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ . ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُ ﻓِﻰ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﻣَﻦْ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻳَﺸْﻬَﺪُ ﻋَﻠَﻰَّ ﻓَﻴُﺨْﺘَﻢُ ﻋَﻠَﻰ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟِﻔَﺨِﺬِﻩِ ﻭَﻟَﺤْﻤِﻪِ ﻭَﻋِﻈَﺎﻣِﻪِ ﺍﻧْﻄِﻘِﻰ ﻓَﺘَﻨْﻄِﻖُ ﻓَﺨِﺬُﻩُ ﻭَﻟَﺤْﻤُﻪُ ﻭَﻋِﻈَﺎﻣُﻪُ ﺑِﻌَﻤَﻠِﻪِ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻴُﻌْﺬِﺭَ ﻣِﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻪِ . ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻖُ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻳَﺴْﺨَﻂُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
“ Demi Allah yang jiwaku berada di Tangan-Nya, kalian tidak akan kesulitan melihat Rabb kalian kecuali sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya (matahari atau bulan purnama), -maksudnya tidak sulit-.
Kemudian Allah bertemu dengan seorang hamba dan berkata, “Hai fulan! Bukankah Aku telah memuliakanmu, meninggikanmu, memberikan pasangan untukmu, memudahkan kamu menggunakan kuda dan onta, membiarkan kamu berkuasa dan bertindak semaumu?” Ia menjawab, “Ya.” Allah berkata lagi, “Apakah kamu yakin akan bertemu dengan-Ku?” Ia menjawab, “Tidak.” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku melupakanmu sebagaimana kamu melupakan-Ku……dst. Kemudian Allah bertemu dengan orang yang ketiga dan berkata kepadanya seperti di atas. Ia pun menjawab, “Wahai Tuhanku, aku beriman kepada-Mu, kepada kitab-Mu dan kepada rasul-rasul-Mu. Aku pun shalat, berpuasa dan bersedekah” dan ia memuji dirinya dengan kebaikan semampunya. Allah berfirman, “Kalau begitu kamu tetap disini!” Lalu dikatakan kepadanya, “Sekarang Kami akan membangkitkan saksimu”, ia pun berpikir dalam hati siapa yang akan menjadi saksinya, lalu mulutnya dikunci dan dikatakan kepada paha, daging dan tulang, “Berbicaralah!” maka pahanya berbicara, dagingnya berbicara dan tulangnya pun berbicara tentang amalnya. Hal itu dimaksudkan agar ia membatalkan sendiri alasannya. Itulah orang munafik dan itulah orang yang dimurkai Allah .” (HR. Muslim)
يا هادى المضلين ويا راحم المذنبين ارحمنا ذاالخطر العظيم والمسلمين كلهم اجمعين واجعلنا مع الذين انعمت عليهم من النبيين والصدقين والشهداء والصالحين.... امين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.