Rabu, 23 Mei 2018

Doa Nabi Khidir

Doa Nabi Khidir Versi Tulisan Arab

ﺩُﻋَﺎﺀُ ﺍﻟْﻔَﺮَﺝِ ﺃَﻭ ﺩُﻋَﺎﺀُ ﺍﻟﺨَﻀِﺮِ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻛَﻤَﺎ ﻟَﻄَﻔْﺖَ ﻓِﻰ ﻋَﻈَﻤَﺘِﻚَ ﺩُﻭﻥَ ﺍﻟﻠُّﻄَﻔَﺎﺀِ، ﻭَﻋَﻠﻮْﺕَ ﺑِﻌَﻈَﻤَﺘِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌُﻈَﻤَﺎﺀِ ، ﻭَﻋَﻠِﻤْﺖَ ﻣَﺎﺗَﺤْﺖَ ﺃَﺭْﺿِﻚَ ﻛَﻌِﻠْﻤِﻚَ ﺑِﻤَﺎ ﻓَﻮْﻕَ ﻋَﺮْﺷِﻚَ ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﻭَﺳَﺎﻭِﺱُ ﺍﻟﺼُﺪُﻭﺭِ ﻛَﺎْﻟﻌَﻼَﻧِﻴَّﺔِ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ، ﻭَﻋَﻼَﻧِﻴَّﺔُ ﺍْﻟﻘَﻮْﻝِ ﻛَﺎﻟﺴِّﺮِ ﻓِﻰ ﻋِﻠْﻤِﻚَ ، ﻭَﺍﻧْﻘَﺎﺩَ ﻛُﻞُّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻟِﻌَﻈَﻤَﺘِﻚَ ، ﻭَﺧَﻀَﻊَ ﻛُﻞُّ ﺫِﻯ ﺳُﻠْﻄَﺎﻥٍ ﻟﺴُﻠْﻄَﺎﻧِﻚَ ، ﻭَﺻَﺎﺭَ ﺃَﻣْﺮُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭﺍﻟْﺄَﺧِﺮَﺓِ ﻛُﻠُّﻪُ ﺑِﻴَﺪِﻙَ، ﺍِﺟْﻌَﻞْ ﻟِﻰ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﻫَﻢٍ ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖُ ﺃَﻭْ ﺃَﻣْﺴَﻴْﺖُ ﻓِﻴﻪِ ﻓَﺮَﺟًﺎ ﻭَﻣَﺨْﺮَﺟًﺎ، ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻥَّ ﻋَﻔْﻮَﻙَ ﻋَﻦْ ﺫُﻧُﻮﺑِﻰ ، ﻭَﺗَﺠَﺎﻭَﺯَﻙَ ﻋَﻦْ ﺧَﻄِﻴﺌَﺘﻰِ ، ﻭَﺳِﺘْﺮَﻙَ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﺒِﻴﺢِ ﻋَﻤَﻠِﻰ ، ﺃَﻃﻤِﻌْﻨﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﺳْﺄﻟَﻚَ ﻣَﺎ ﻻَ ﺃَﺳْﺘَﻮْﺟِﺒُﻪُ ﻣِﻨْﻚَ ﻣِﻤَّﺎ ﻗَﺼَّﺮْﺕُ ﻓِﻴﻪِ ، ﺃَﺩْﻋُﻮﻙَ ﺍَﻣِﻨًﺎ ﻭَﺃَﺳْﺄﻟُﻚَ ﻣُﺴْﺘَﺄْﻧِﺴًﺎ . ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﺍﻟْﻤُﺤْﺴِﻦُ ﺇِﻟَﻰَّ، ، ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺍﻟْﻤُﺴِﻴﺊُ ﺇﻟﻰَ ﻧَﻔْﺴِﻰ ﻓِﻴِﻤَﺎ ﺑَﻴْﻨِﻰ ﻭَﺑَﻴْﻨِﻚَ ، ﺗَﺘَﻮَﺩَّﺩُ ﺇِﻟﻰَّ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻚَ، ﻭَﺃَﺗَﺒَﻐَّﺾُ ﺇﻟَﻴْﻚَ ﺑِﺎﻟْﻤﻌَﺎﺻِﻰ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟﺜِّﻘَﺔَ ﺑِﻚَ ﺣَﻤَﻠَﺘْﻨِﻰ ﻋﻠَﻰ ﺍﻟْﺠَﺮَﺍﺀَﺓِ ﻋَﻠَﻴْﻚَ، ﻓَﻌُﺪْ ﺑِﻔَﻀْﻠِﻚَ ﻭﺇﺣْﺴَﺎﻧِﻚَ ﻋَﻠَﻲَّ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺏُ ﺍﻟَّﺮَﺣِﻴﻢ، ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ُﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢْ

Doa Nabi Khidir Teks Latin

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallim,
Allahumma kamaa lathafta fii ‘azhamatika duunalluthafaa, wa ‘alawta bi‘azhamatika alal ‘uzhamaa, wa ‘alimta maa tahta ardhika ka’ilmika bimaa fauqa ‘arsyika, wa kaanat wasaawisusshuduuri kal’alaaniyyati ‘indaka, wa ‘alaaniyyatulqauli kassirri fii 'ilmika, wanqaada kullu syai-in li ‘azhamatika, wa khadha’a kullu dzi sulthaanin li sulthaanika, wa shaara amruddunya wal aakhirati kulluhu biyadika.
Ij’al lii min kulli hammin ashbahtu aw amsaiytu fiihi farajan wa makhrajaa,
Allahumma inna ‘afwaka ‘an dzunuubiy, wa tajaawazaka ‘an khathii’athiy, wa sitraka alaa qabiihi a’maaliy,
athmi’niy an as-aluka maa laa astawjibuhu minka mimma qashhartu fiihi, ad’uuka aaminan, wa as;aluka musta;anisaa. Wa innakalmuhsinu ilayya, wa analmusii’u ilaa nafsiy fiima bayniy wa bainika, tatawaddadu ilayya bini’matika, wa atabagghadhu ilaika bilma’ashiy, walakinnattsiqata bika hamalatniy 'alal Jaraa-ati ‘alaika, fa’ud bifadhlika wa ihsaanika 'alayya. innaka antattawaaburrahiim ,wa shallallahu alaa Sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa sallam.

Terjemahan Bahasa Indonesia Doa Nabi Khidir

Ya Allah, sebagaimana Engkau bersikap lemah lembut dalam keagungan-Mu melebihi segala yang lemah lembut, dan Engkau Maha Tinggi degan kegungan-Mu atas segala yang agung, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aada di dalam buni-Mu sebagaimana Engkau mengetahui apa yang ada di atas ‘arsy-Mu, dan bisikan hati di sisi-Mu sama seperti ucapan terang-terangan, dan ucapan terang-terangan sama di sisi-Mu dengan bisikan hati, dan tunduklah segala sesuatu kepada keagungan-Mu, dan merendahlah segala yang memiliki kekuasaan kepada kekuasaan-Mu, dan jadilah perkara dunia dan akhirat berada di tangan-Mu, jadikanlah bagiku dari segala keluh-kesah yang menimpaku pada sore / pagi hari kelapangan dan jalan keluar darinya. Ya Allah, sesungguhnya kemaafan-Mu atas dosa-dosaku, dan penghapusan-Mu atas semua kesalahanku, dan penutupan-Mu atas perbuatan burukku, kesemuanya itu mendorongku untuk memohon kepada-Mu apa-apa yang aku tak pantas menerimanya dari apa-apa yang aku teledor padanya, aku memohon kepada-Mu dalam keadaan aman, dan aku meminta kepada-Mu denga keadaan rasa senang hati, sedangkan Engkau adalah selalu berbuat baik kepadaku, dan aku selalu berbuat jahat terhadap diriku sendiri dalam masalah yang menyangkut hubungan aku dengan Engkau, Engkau selalu membuatku menyayangi-Mu dengan senantiasa memberi nikmat-Mu kepadaku meskipun Engkau tidak membutuhkan aku, dan aku selalu membuat-Mu murka dengan bermaksiat kepada-Mu, akan tetapi kepercayaanku kepada-Mu membawaku untuk berani (memohon) kepada-Mu, maka jenguklah aku dengan karunia dan kebaikan-Mu kepadaku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang.

Nabi khidir dg Rosulullah

NABI KHIDIR DG ROSULULLAH DAN SAHABAT

1. Nabi Khidir dengan Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw sedang berada didalam masjid, beliau mendengar orang berdoa, ”Ya Allah, tolonglah aku atas apa yang bisa menyelamatkan aku dari apa yang paling kutakuti”.

Lalu Rasulullah bersabda, ”Mengapa orang itu tidak menyertakan pasangan doa’nya yang seperti ini, Ya Allah berilah kepadaku kerinduan orang-orang shalih yang paling mereka rindukan”.Kemudian Rasulullah saw menyuruh sahabatnya Anas untuk menyampaikan pasangan do’a tersebut kepada orang yang sedang berdo’a tadi.

Setelah Anas menyampaikan kepada orang tersebut perihal pasangan do’a dari Rasulullah saw, maka orang itu berkata, ”Ya Anas, katakan kepada Rasulullah saw bahwa Allah telah memberi kelebihan karunia kepadanya diatas para nabi seperti kelebihan kepada ummatnya di atas ummat para nabi lain, seperti kelebihan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lainnya dan memberi kelebihan hari Jum’at atas hari-hari yang lain.

Anas terperanjat pada saat lelaki itu menoleh ke arah Anas, karena yang nampak adalah Khidir as.

Lalu orang itu berdo’a, ”Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan ummat yang dimuliakan ini”.

(Riwayat Ibnu Addi dalam Al-Kamil, Thabrani dalam Al Ausath, Ibnu Askir dalam Tarikh Damsyq dan Ibnu Abiddunya dari Anas. Riwayat Hakim dalam Al Mustadrak)

2. Nabi Khidir dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Pada waktu wafatnya Rasulullah saw, ketika di tengah-tengah kesedihan para sahabat yang menangis mengelilingi jenazah beliau, tiba-tiba ada seorang laki-laki berjenggot lebat dan bertubuh tegap masuk ke dalam majelis takziah, lalu ia menundukkan kepalanya sambil mencucurkan air mata.

Kemudian segera ia menemui para sahabat Nabi dan berkata, “sesungguhnya Allah telah menyediakan balasan pada setiap musibah, pengganti pada setiap yang hilang dan khalifah pada setiap yang tiada. Maka kembalikanlah segalanya kepada Allah dan berharaplah kepada-Nya. Allah telah mempersiapkan segalanya untuk kalian dan ketahuilah bahwasanya yang ditimpa musibah adalah orang yang tidak terpaksa”.

Lalu orang itu pergi. Para sahabat saling bertanya siapakah gerangan orang tersebut, tetapi Abu Bakar segera menjawab, “dia adalah Khidir, saudara Rasulullah saw”.

(Riwayat Baihaqi dari Anas bin Malik)

3. Nabi Khidir dengan Umar bin Khattab

Pada waktu Umar akan menshalati jenazah, tiba-tiba terdengar suara berbisik dari belakang, ”tunggu saya, wahai Umar...”.

Maka Umar menunggu dia hingga dia masuk ke dalam shaf dan Umar pun mulai bertakbir. Setelah sholat, Umar mendo’akan jenazah tersebut, ”Ya Allah, Jika Engkau mengadzabnya berarti dia durhaka kepada-Mu, tapi jika Engkau mengampuni dia, maka sesungguhnya dia sangat membutuhkan rahmat-Mu, Ya Allah”.

Setelah jenazah dimakamkan, seorang laki-laki memperbaiki tanah kuburannya sambil berkata, ”beruntunglah kamu, wahai penghuni kubur jika kamu tidak menjadi orang yang mengaku, menyimpan atau menentukan”.

Umar kemudian menyuruh untuk memanggilkan orang tersebut, ”bawalah orang itu kemari, akan kutanyakan tentang shalatnya dan pembicaraannya itu”.

Maka seorang lelaki pergi mencarinya, tetapi orang itu sudah tidak ada, kecuali hanya bekas telapak kakinya di tanah yang besarnya kira-kira satu hasta.

Lalu Umar berkata lagi, ”Demi Allah, dia itu Khidir yang pernah diceritakan oleh Rasulullah kepadaku”.

(Riwayat Muhammad bin Munkadir)

4. Nabi Khidir dengan Ali bin Abi Thalib

Pada waktu sahabat Ali ra sedang melakukan thawaf, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki bergantung pada kelambu Ka’bah sambil berdo’a, ”Ya Tuhan, yang tidak direpotkan oleh sebutan-sebutan, yang elok dan tidak disilapkan oleh permintaan-permintaan yang banyak dan tidak disibukkan oleh pengaduan-pengaduan yang bertubi-tubi, bolehlah aku mencicipi dinginnya ampunan-Mu dan manisnya rahmat-Mu”.

Ali ra pun memanggil dan berkata, ”Wahai hamba Allah, ulangilah perkataanmu itu”.

Kata orang itu, ”Apakah Anda mendengarkanku?”.

Ali pun menjawab, ”Ya”.

Lalu orang itu berkata lagi, ”Demi Khidir yang jiwanya berada didalam genggaman-Nya, siapa-siapa orang yang mengucapkan do’a itu pada setiap selesai shalat fardhu maka pasti ia akan mendapatkan ampunan dosa-dosanya dari Allah, sekalipun dosa-dosanya itu laksana bilangan pasir dan seperti butir-butir air hujan atau bagaikan banyaknya daun-daun pepohonan”.

(Riwayat Al Khathib dalam tarikh Baghdad dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Abdullah bin Mhraz, dari Yazid bin Ashamm dari Ali bin Abi Thalib)

WALLAHU A'LAM

Allah Al_HAQ

KISAH RAJA DAN PELAYANNYA

Ada seorang Raja yang mempunyai seorang pelayan, yang dalam setiap kesempatan selalu berkata kepada sang Raja: "Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

Suatu hari, mereka pergi berburu, pada saat mana seekor binatang buas menyerang sang Raja. Si pelayan berhasil membunuh binatang tersebut, namun tidak bisa mencegah Rajanya dari kehilangan sebuah jari tangan.

Geram dengan apa yang dialaminya, tanpa merasa berterima kasih, sang Raja berkata, "Kalau Allah itu baik, saya tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan satu jari saya..!"

Pelayan tersebut menjawab, "Apapun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa Allah itu baik dan apapun yang dikerjakanNya adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

Merasa sangat tersinggung oleh respon pelayannya, sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawalnya untuk memenjarakan si pelayan. Sementara dibawa ke penjara, pelayan tersebut masih saja mengulangi perkataannya: "Allah adalah baik dan sempurna adanya."

Dalam suatu kesempatan lain, sang Raja pergi berburu sendirian, dan karena pergi terlalu jauh ia ditangkap oleh orang-orang primitif yang biasa menggunakan manusia sebagai korban.

Diatas altar persembahan, orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap. Mereka kemudian melepaskan Raja tersebut karena dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.

Sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan si pelayan dari tahanan, dan Raja itu berkata: "Temanku.. Allah sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh oleh orang primitif, namun karena jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku."

Tapi aku punya sebuah pertanyaan untukmu. "Kalau Allah itu baik, mengapa Ia membiarkan aku memenjarakanmu ?

Sang pelayan menjawab: "Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, baginda pasti sudah mengajak saya pergi berburu, dan saya pasti sudah dijadikan korban oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap."

Semua yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah. Seringkali kita mengeluh mengenai hidup kita, dan pikiran negatif pun membunuh pikiran kita yang positif

Marilah berpikir positif dan percayalah akan kebaikan Allah setiap saat.

Allah pasti tahu mengapa Ia memilih kita untuk membaca pesan ini. Berbagilah dengan orang-orang yang kita kenal.

Selamat berbaik sangka kepada Allah, atas segala kejadian & keadaan hidup kita..

Selasa, 22 Mei 2018

Sholat tarawih

💫 💫 💫 FADHILAH SOLAT TARAWIH 💫 💫 💫

💫 1. Malam pertama.
عن على بن ابى طالب رضى الله تعالى عنه انه قال سئل النبى عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال يخرج المؤمن من ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته امه
Diriwayatkan dari ali bin abi tholib Ra.bahwa sesungguhnya ali berkata : Nabi alaihis sholatu was salamu ditanya tentang keutamaan tarowih di bulan romadlon. Maka Nabi menjawab : "pada malam pertama keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia
💫 2. Malam ke 2.
وفى الليلة الثانية يغفر له ولأبويهان كان مؤمنين
Pada malam yang ke 2, orang yang sholat tarawih akan diampuni dosanya dan dosa ke-2 orang tuanya jika keduanya mukmin
💫 3. Malam ke 3.
وفى الليلة الثالثة ينادي ملك من تحت العرش استأنف العمل غفر الله ما تقدم من ذنبك
Pada malam yang ke 3, malaikat dibawah arasy berseru,mulailah melakukan amal kebaikan (sholat tarawih) maka ALLOH akan mengampuni dosamu.
💫 4. Malam ke 4.
وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التورات والانجيل والزبور والفرقان
Pada malam yang ke 4, bagi yang melakukan tarawih dapat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca kitab taurot, injil, zabur dan alqur'an.
💫 5. Malam ke 5.
وفى الليلة الخامسة اعطاه الله تعالى مثل من صلى فى المسجد الحرام و المسجد المدينة والمسجد الاقصى
Pada malam yang ke 5, ALLOH memberikan pahala bagi yang tarawih sebagaimana pahalanya orang yang sholat di masjidil harom, masjid madinah/nabawi dan masjidil aqsho
💫 6. Malam ke 6.
وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر
Pada malam yang ke 6, ALLOH memberikan pahala pada yang bertarawih sebagaimana pahalanya orang yang thowaf dibaitul makmur dan setiap batu dan tanah memintakan ampunan padanya
💫 7. Malam ke 7.
وفى الليلة السابعة فكأنما ادرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان
Pada malam yang ke 7, yang melakukan tarawih seakan-akan menemui zaman nabi Musa as dan menolongnya dari serangan fir'aun dan haman.
💫 8. Malam ke 8.
وفى الليلة الثامنة اعطاه الله تعالى ما اعطى ابراهيم عليه السلام
Pada malam yang ke 8, ALLOH akan memberi anugrah sebagaimana anugrah yang diberikan pada Nabi Ibrohim alaihis salam
💫 9. Malam ke 9.
وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام
Pada malam yang ke 9, seolah-olah orang yang tarawih beribadah pada ALLOH sebagaimana ibadahnya para Nabi alaihis sholatu was salam
💫 10. Malam ke 10.
وفى اليلة العاشرة يرزقه الله تعالى خيرى الدنيا والآخرة
Pada malam yang ke 10, ALLOH akan memberi rizki yang lebih bagus didunia maupun akhirat bagi yang tarawih
💫 11. Malam ke 11.
وفى الليلة الحادى عشرة يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن امه
Pada malam yang ke 11, orang yang tarawih kelak ia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dimana ia baru dilahirkan dari perut ibunya
💫 12. Malam ke 12.
وفى الليلة الثانية عشرة جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر
Pada malam yang ke 12, pada saat hari kiamat datang wajahnya orang yang tarowih bersinar bagaikan rembulan dimalam purnama
💫 13. Malam ke 13.
وفى الليلة الثالثة عشرة جاء يوم القيامة أمنا من كل سوء
Pada malam yang ke 13, pada saat hari kiamat tiba orang yang tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.
💫 14. Malam ke 14.
وفى الليلة الرابعة عشرة جاءت الملائكة يشهدون له انه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة
Pada malam yang ke 14, malaikat pada menjadi saksi bagi yang tarawih bahwa ia sudah melakukan sholat tarawih maka ALLOH tidak menghisabnya besok di hari kiamat
💫 15. Malam ke 15.
وفى الليلة الخامسة عشرة تصلى عليه الملائكة وحملة العرش والكرسى
Pada malam yang ke 15, para malaikat dan para malaikat penyangga arasy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit padamemintakan ampunan pada orang yang sholat tarawih
💫 16. Malam ke 16.
وفى الليلة السادسة عشرة كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول من الجنة
Pada malam yang ke 16, ALLOH akan mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga bagi yang tarawih
💫 17. Malam ke 17.
وفى الليلة السابعة عشرة يعطى مثل ثواب الانبياء
Pada malam yang ke 17, yang tarawih akandiberi pahala sebagaimana pahalanya para nabi
💫 18. Malam ke 18.
وفى الليلة الثامنة عشر نادى ملك ياعبد الله ان الله رضى عنك وعن والديك
Pada malam yang ke 18, malaikat telah berseru (pada yang tarawih) wahai hamba ALLOH, sesungguhnya ALLOH telah meridloimu dan ke-2 orang tuamu
💫 19. Malam ke 19.
وفى الليلة التاسعة عشرة يرفع الله درجاته فى الفردوس
Pada malam yang ke 19, ALLOH akan mengangkat derajat-derajat yang tarowih disurga firdaus
💫 20. Malam ke 20.
وفى الليلة العشرين يعطى ثواب الشهداء والصالحين
Pada malam yang ke 20, orang tarawih akan diberi pahala seperti pahala orang-orang yang mati shahid dan orang-orang sholih
💫 21. Malam ke 21.
فى الليلة الحادية والعشرين بنى الله له بيتا فى الجنة من النور
Pada malam yang ke 21, ALLOH akan membangunkan rumah di surga yang terbuat dari cahaya untuk yang tarawih
💫 22. Malam ke 22.
وفى الليلة الثانية والعشرين جاء يوم القيامة امنا من كل غم وهم
Pada malam yang ke 22, jika hari kiamat tiba maka yang tarawih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan
💫 23. Malam ke 23.
وفى الليلة الثالثة والعشرين بنى الله له مدينة فى الجنة
Pada malam yang ke 23, ALLOH akan membangunkan kota didalam surga bagi yang tarawih
💫 24. Malam ke 24.
وفى الليلة الرابعة والعشرين كان له اربع وعشرون دعوة مستجابة
Pada malam yang ke 24, orang yang tarawih akan memperoleh 24 doa yang mustajab/manjur
💫 25. Malam ke 25.
وفى الليلة الخامسة والعشرين يرفع الله تعالى عنه عذاب القبر
Pada malam yang ke 25, ALLOH akan menghilangkan siksa kubur dari orang yang tarawih
💫 26. Malam ke 26.
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا.
Pada malam yang ke 26, ALLOH meningkatkan baginya pahala selama empat puluh tahun.
💫 27. Malam ke 27.
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاظِفِ.
Pada malam yang ke 27, di hari qiyamat diamelewati jembatan (syirathal mustaqiim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar.
💫 28. Malam ke 28.
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُاللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ.
Pada malam yang ke 28, ALLOH mengangkat seribu derajat baginya didalam surga.
💫 29. Malam ke 29.
وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حِجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ.
Pada malam yang ke 29, ALLOH memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima.
💫 30. Malam ke 30
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ " يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى
Pada malam yang ke 30, ALLOH berfirman: ”makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, aku adalah Tuhanmu dan Engkau adalah hambaku”.
📖 #DurrotunNashihin.
Walloohu a'lam.

Senin, 21 Mei 2018

Khutbah Nuzulul Quran 2019

Khutbah jumat
12 Ramadhan 1440
17 mei 2019

الحمد لله الذى جعل رمضانَ سيدَ الشهور وانزل فيه القرأنَ
وعظّمَ قدْرَهُ ورفَعَهُ بذلك واجزَلَ فيه الاحسان
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الكريم المنان
واشهد ان محمدا عبده ورسوله بعَثَهُ رحمةً لاهل الايمان
صلاة الله وسلامه على سيدنا محمد سيد ولد عدنان
وعلى اله وصحبه اهل الفضل والعرفان

اما بعد : فيا عباد الله اتقوا الله فى السر والعلن واعلموا انّ شهرَكم هذا شهرٌ شريف ووقتٌ منيف وانتشرت فيه الحسناتُ المتنوعاتُ والطاعات فيه مقبولةٌ والدعوات فيه مستجابةٌ فاتمّوا الصيام واجتهدوا فيه لعلكم تفلحون

Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Al-Hamdulillah, syukur yang setinggi-tingginya marilah senantiasa kita Haturkan kehadirat Allah Swt. dimana berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta Inayah-Nya, kita masih diberikan umur panjang, masih dapat melaksanakan ibadah shalat Jum`at serta masih dalam suasana bulan Ramadhan yang mulia. Oleh karenanya marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, Ketaqwaan dalam arti yang  sebenar-benarnya..
Ketaqwaan dalam pengertian yang sesungguhnya
dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Ketahuilah Bulan ini adalah Bulan yg Mulia.....
waktu yg sangat baik untuk beribadah
Berbagai Kebaikan di gelar
Ketaatan di terima
Doa doa di ijabah
Maka sempurnakanlah puasa dan
Bersungguh sungguhlah Wahai Orang2 beriman agar kalian semua beruntung...

Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Pada Bulan yang Mulia ini juga diturunkan kitab yang Mulia dibawa oleh Malaikat yang Mulia diberikan kepada Rosul termulia pada malam yg Sangat Mulia yaitu Malam Lailatul qodar...

Malam Nuzulul Quran adalah malam dimana Kitab Suci Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan dari lauhil Mahfudz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia.
Kemudian secara berangsur di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW disepanjang kehidupannya atau dalam waktu kurang lebih 23 tahun.

Al-Quran diturunkan pada malam lailatul Qadar secara keseluruhan, namun penyampaiannya kepada Nabi Muhammad dilakukan secara berangsur-angsur.

ﻭَﻗُﺮْﺁﻧﺎً ﻓَﺮَﻗْﻨَﺎﻩُ ﻟِﺘَﻘْﺮَﺃَﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﻜْﺚٍ ﻭَﻧَﺰَّﻟْﻨَﺎﻩُ ﺗَﻨﺰِﻳﻼً

Artinya : “Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra : 106)

Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah

وقال عليه الصلاة والسلام : اذا كان اولُ ليلة من رمضان يقول الله تعالى مَن ذا الذي يُحبّنا فنُحبه ومن ذا الذي يطلبنا فنطلبه ومن ذا الذي يستغفرنا فنغفر له بحرمة رمضان فيأمر الله تعالى الكرامَ الكاتبين فى شهر رمضان بان يكتبوا لهم الحسنات ولا يكتبوا عليهم السيئات ويمحو الله تعالى عنهم ذنوبهم الماضية

Artinya : 
“Pada malam pertama bulan romadllon Allah berfirman: “Siapa mencintaiKu, pasti Akupun mencintainya, siapa mencari rohmatKu, pasti rohmat-Kupun mencarinya, dan barang siapa beristighfar kepadaKu, pasti aku mengampuninya, berkat kemuliaan ramadlan, lalu Allah menyuruh malaikat mulia pencatat amal, khusus dalam bulan romadlan supaya menulis amal kebaikan semata, tidak mencatat laku kejahatan mereka(umat Muhammad), dan Allah menghapus dosa-dosa terdahulu bagi mereka”.

اَلْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ إِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ: تَالِي الْقُرْآنِ، وَحَافِظِ اللِّسَانِ، وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ وَالصائِمِيْنَ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ (رونق المجالس)

Artinya : “Surga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu: “pembaca Al-Qur’an, pemelihara lisan dari ungkapan keji dan munkar, dan pemberi makan orang yang lapar, serta mereka yang berpuasa dibulan Ramadlan”. (Rounaqul Majalis).

فينبغى للمؤمن ان يحترم شهر رمضان ويحترز من المنكرات ويشتغل بالطاعات من الصلاة والتسبيح والتذكير وتلاوة القران قال الله تعالى لموسى عليه السلام : انى اعطيت امة محمد نورين كيلا يضرهم ظلمتان فقال موسى ما النوران يارب ؟ فقال الله تعالى نور رمضان ونور القرأن فقال موسى وما الظلمتان يارب ؟ قال الله تعالى ظلمة القبر وظلمة يوم القيامة

Bagi seorang Mukmin sejati, hendaknya ketika menyambut kehadiran bulan Ramadlan memuliakan dan menghormatinya serta memelihara diri dari perbuatan munkar, dan menyibukkan diri dengan amal ibadah, taat melaksanakan sholat, membaca tasbih berdzikir dan membaca Al-Qur’an. Sebagaiman firman Allah kepada Nabi Musa as:

Artinya : “Sesungguhnya Aku telah memberi Dua Nur kepada umat Nabi Muhammad, supaya mereka tidak terancam dari dua kegelapan”, lalu Nabi Musa bertanya: “apa yang dimaksud dengan dua Nur tersebut, Ya Robby?” jawabnya : “Yaitu Nur romadlan dan Nur al-Qur’an. Kemudian Nabi Musa bertanya lagi: “Apa yang dimaksud dengan dua kegelapan Ya Robby?” jawabnya: “Itulah kegelapan dialam kubur dan kegelapan dihari kiamat”. (Durrotul Wa’idhin).

Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami maknanya, mengetahui perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at baginya pada hari Kiamat.

Nabi SAW  telah bersabda :

إِقْرَؤُوا الْقُرْأَنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لأَصْحَابِهِ (رواه المسلم)

Artinya : “Bacalah al-Qur’an, maka dihari kiamat ia akan datang menjadi syafa’at bagi pembacanya”. (HR. Muslim).

Allah telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an sebagai petunjuk kehidupan maka tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat, dengan firman-Nya 

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ
“Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.”(QS. Thaha : 123).

Janganlah seorang muslim memalingkan diri dari membaca kitab Allah, merenungkan dan mengamalkan isi kandungannya. Allah telah mengancam orang-orang yang memalingkan diri darinya dengan firman-Nya: 

مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا

“Barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari Kiamat.” (QS. Thaha : 100),

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha : 124).

Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Al Quran sebagai Bacaan orang islam Sebagai pelindung dr syetan dan untuk meraih kebaikan yg berlipat ganda serta diangkat derajatnya

ﻋﻦ معاذ بن جبل انه قال كنت مع النبي عليه الصلاة والسلام فى سفر فقلت يا ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ حدثنا بحديث ننتفع به فقال عليه الصلاة والسلام : " ﺇﻥ ﺃﺭﺩﺗﻢ ﻋﻴﺶَ ﺍﻟﺴﻌﺪﺍﺀ ﻭﻣﻮﺕَ ﺍﻟﺸﻬﺪﺍﺀ ﻭﺍﻟﻨﺠﺎﺓَ ﻳﻮﻡ ﺍلحشر ﻭﺍﻟﻈﻞَّ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺤﺮّ ﻭﺍﻟﻬﺪَﻯ منَ ﺍﻟﻀﻼﻟﺔ، ﻓﺎﺩﺭﺳﻮﺍ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ، ﻓﺈﻧﻪ ﻛﻼﻡُ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻭحصن ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻭﺭﺟﺤﺎﻥٌ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻴﺰﺍﻥ

Dari sahabat muad bin jabal dia berkata : aku menemani Rosulullah saw dalam bepergian
lalu aku bertanya : Ya Rosulullah ceritakan sesuatu yg bisa aku ambil manfaat
Rosulullah saw lalu bersabda : jika kamu menginginkan  kehidupan orang2 yg beruntung kematian seperti para Syuhada' keselamatan di padang mahsyar  mendapat naungan di hari yg sangat panas dan mendapat petunjuk dari kesesatan Maka Bacalah Al Quran sebab AlQuran adalah Firman Allah yg Maha pengasih dan AlQuran adalah Benteng perlindungan dari syetan serta dapat memberatkan dalam timbangan amal...

Dan Nabi Muhammad juga telah bersabda:

عَنْ أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى قَال سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ الْقُرَظِيَّ قَال سَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ” (رواه الترمذي)

Artinya : “Barang siapa membaca kitab allah (al-Qur’an), pahala baginya setiap huruf satu kebaikan, sedang satu kebaikan   dilipat-gandakan menjadi sepuluh kebaikan, dan Aku tidak menyebut (tidak mengungkap) “ALIF LAAM MIIM” itu dihitung satu huruf, tapi Aku menghitungnya: “Alif itu satu huruf, Laam satu huruf, dan Mim satu huruf pula”. (HR. Turmudzi)

Dan sabda Nabi :

إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْقُرْآنِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ (رواه مسلم وابن ماجة)

Artinya : “Sesungguhnya Allah mengakat derajat kedudukan beberapa kaum, berkat Al-Qur’an (mereka suka menerimanya sebagai pedoman hidup), dan Allah akan menjatuhkan kedudukan kaum/bangsa lainnya, juga akibat al-Qur’an (karena mereka menentang dan mengejek atau meremehkan al-Qur’an)”. (HR. Muslim dan Ibnu Majjah).

Kaum Muslimin Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Sebagai penutup khutbah ini saya sampaikan pahala sholat tarawih agar menjadi penyemangat kita dalam menjalankannya ...

13. Malam ke 13.
وفى الليلة الثالثة عشرة جاء يوم القيامة أمنا من كل سوء
Pada malam yang ke 13, pada saat hari kiamat tiba orang yang tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.
💫 14. Malam ke 14.
وفى الليلة الرابعة عشرة جاءت الملائكة يشهدون له انه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة
Pada malam yang ke 14, malaikat pada menjadi saksi bagi yang tarawih bahwa ia sudah melakukan sholat tarawih maka ALLOH tidak menghisabnya besok di hari kiamat
💫 15. Malam ke 15.
وفى الليلة الخامسة عشرة تصلى عليه الملائكة وحملة العرش والكرسى
Pada malam yang ke 15, para malaikat dan para malaikat penyangga arasy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit padamemintakan ampunan pada orang yang sholat tarawih
💫 16. Malam ke 16.
وفى الليلة السادسة عشرة كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول من الجنة
Pada malam yang ke 16, ALLOH akan mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga bagi yang tarawih
💫 17. Malam ke 17.
وفى الليلة السابعة عشرة يعطى مثل ثواب الانبياء
Pada malam yang ke 17, yang tarawih akandiberi pahala sebagaimana pahalanya para nabi
💫 18. Malam ke 18.
وفى الليلة الثامنة عشر نادى ملك ياعبد الله ان الله رضى عنك وعن والديك
Pada malam yang ke 18, malaikat telah berseru (pada yang tarawih) wahai hamba ALLOH, sesungguhnya ALLOH telah meridloimu dan ke-2 orang tuamu
💫 19. Malam ke 19.
وفى الليلة التاسعة عشرة يرفع الله درجاته فى الفردوس
Pada malam yang ke 19, ALLOH akan mengangkat derajat-derajat yang tarowih disurga firdaus

اللهم انا نسألك القوة والاستطاعه فى هذا الشهر رمضان
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
ﻭَﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﺃَﻧﺰَﻟْﻨَﺎﻩُ ﻭَﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻧَﺰَﻝَ ۗ ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣُﺒَﺸِّﺮًﺍ ﻭَﻧَﺬِﻳﺮًﺍ ‏( الاسراء ١٠٥ ‏)

وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين

Jumat, 18 Mei 2018

KESIBUKAN MALAIKAT PADA BULAN RAMADHAN

Kesibukan Malaikat pada Bulan Ramadhan

Surga selalu dihias dan diberi harum-haruman dari tahun ke tahun karena masuknya bulan Ramadhan.
Pada malam pertama Ramadhan itu, muncullah angin dari bawah Arsy yang disebut al Mutsirah. Karena hembusan al Mutsirah ini, daun-daunan dari pepohonan di surga bergoyang dan daun-daun pintunya bergerak, sehingga menimbulkan suatu rangkaian suara yang begitu indahnya. Tidak ada seorang atau mahluk apapun yang pernah mendengar suara seindah suara itu, sehingga hal itu menarik perhatian para bidadari yang bermata jeli. Mereka berdiri di tempat tinggi dan berkata, “Apakah ada orang-orang yang melamar kepada Allah, kemudian Allah akan mengawinkannya dengan kami??”

Tidak ada jawaban dan penjelasan apapun, maka para bidadari itu bertanya kepada malaikat penjaga surga, “Wahai Malaikat Ridwan, malam apakah ini?”
Malaikat Ridwan berkata, “Wahai para bidadari yang cantik jelita, malam ini adalah malam pertama Bulan Ramadhan!!”

Para bidadari itu berdoa, “Ya Allah, berikanlah kepada kami suami-suami dari hamba-Mu pada bulan ini!!”
Maka tidak ada seorangpun yang berpuasa di Bulan Ramadhan (dan diterima puasanya) kecuali Allah akan mengawinkannya dengan para bidadari itu, kelak di dalam kemah-kemah di surga.

Kemudian terdengar seruan Firman Allah, “Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga untuk umat Muhammad yang berpuasa pada bulan ini.
Wahai Malik (Malaikat penjaga neraka), tutuplah pintu-pintu neraka untuk mereka yang berpuasa bulan ini.

Wahai Jibril, turunlah ke bumi, kemudian ikatlah setan-setan yang jahat dengan rantai-rantai dan singkirkan mereka ke dasar lautan yang dalam, sehingga mereka tidak bisa merusak (mengganggu) puasa dari umat kekasih-Ku, Muhammad!!”

Para malaikat itu dengan segera melaksanakan perintah Allah tersebut. Itulah sebabnya di dalam Bulan Ramadhan itu kebanyakan umat Islam sangat mudah untuk berbuat amal kebaikan. Suatu hal yang sangat sulit untuk diamalkan pada bulan-bulan lainnya. Gangguan setan (dari kalangan jin) dan hawa panas neraka untuk sementara ditiadakan, hawa sejuk surga yang penuh rahmat dan kasih sayang Allah melimpah ruah membangkitkan semangat untuk terus beribadah kepada-Nya. Musuh yang harus dihadapi tinggal gangguan setan dalam bentuk manusia dan hawa nafsu, yang mereka itu juga telah dilemahkan dengan adanya kewajiban puasa.
*****

Pada riwayat lain disebutkan, pada malam pertama Bulan Ramadhan itu Allah berfirman, “Barang siapa yang mencintai-Ku maka Aku akan mencintainya, barang siapa yang mencari-Ku maka Aku akan mencarinya, dan barang siapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya berkat kehormatan Bulan Ramadhan ini (dan puasa yang dijalankannya) !!”

Kemudian Allah memerintahkan malaikat Kiramal Katibin (malaikat-malaikat pencatat amalan manusia) untuk mencatat amal kebaikan dari tiga kelompok orang-orang tersebut dan menggandakannya, serta memerintahkan untuk membiarkan (tidak mencatat) amal keburukannya, bahkan Allah juga menghapus dosa-dosa mereka yang terdahulu.

Pada setiap malam dari Bulan Ramadhan itu, Allah akan berseru tiga kali, “Barang siapa yang memohon, maka Aku akan memenuhi permohonannya. Barang siapa yang kembali kepada-Ku (Taa-ibin, taubat) maka Aku akan menerimanya kembali (menerima taubatnya). Barang siapa yang memohon ampunan (maghfirah) atas dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya…!!”
*****

Pada malam yang ditetapkan Allah sebagai Lailatul Qadr, Allah memerintahkan Jibril dan rombongan besar malaikat untuk turun ke bumi. Jibril turun dengan membawa panji hijau yang kemudian diletakkan di punggung Ka’bah. Ia mempunyai 600 sayap, dua di antaranya tidak pernah dipergunakan kecuali pada Lailatul Qadr, yang bentangan dua sayapnya itu meliputi timur dan barat. Kemudian Jibril memerintahkan para malaikat yang mengikutinya untuk mendatangi umat Nabi Muhammad SAW. Mereka mengucapkan salam pada setiap orang yang sedang beribadah dengan duduk, berdiri dan berbaring, yang sedang shalat dan berdzikir, dan berbagai macam ibadah lainnya pada malam itu. Mereka menjabat tangan dan mengaminkan doa umat Nabi Muhammad SAW hingga terbit fajar.

Ketika fajar telah muncul di ufuk timur, Jibril berkata, “Wahai para malaikat, kembali, kembali!!”

Para malaikat itu tampaknya enggan untuk beranjak dari kaum muslimin yang sedang beribadah kepada Allah. Ada kekaguman dan keasyikan berada di tengah-tengah umat Nabi Muhammad SAW, yang di antara berbagai kelemahan dan keterbatasannya, berbagai dosa dan kelalaiannya, mereka tetap beribadah mendekatkan diri kepada Allah, tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah.

Mendengar seruan Jibril untuk kembali, mereka berkata, “Wahai Jibril, apa yang diperbuat Allah untuk memenuhi permintaan (kebutuhan) orang-orang yang mukmin dari umat Nabi Muhammad ini?’
Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah melihat kepada mereka dengan pandangan penuh kasih sayang, memaafkan dan mengampuni mereka, kecuali empat macam manusia…!”

Mereka berkata, “Siapakah empat macam orang itu?”

Jibril berkata, “Orang-orang yang suka minum minuman keras (khamr, alkohol, narkoba dan sejenisnya), orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya, orang-orang yang suka memutuskan hubungan silaturahmi, dan kaum musyahin!!”

Para malaikat itu cukup puas dengan penjelasan Jibril dan mereka kembali naik ke langit, ke tempat dan cara ibadahnya masing-masing seperti semula.

Ketika Nabi SAW menceritakan hal ini kepada para sahabat, salah seorang dari mereka berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah kaum musyahin itu?”

Nabi SAW bersabda, “Orang yang suka memutuskan persaudaraan, yaitu orang yang tidak mau berbicara (karena perasaan marah, dendam dan sejenisnya) kepada saudaranya lebih dari tiga hari!!”
*****

Malam berakhirnya bulan Ramadhan, yakni saat buka puasa terakhir dan memasuki malam Idul Fitri, Allah menamakannya dengan Malam Hadiah (Lailatul Jaa-izah).

Ketika fajar menyingsing, Allah memerintahkan para malaikat untuk turun dan menyebar ke seluruh penjuru negeri-negeri yang di dalamnya ada orang-orang yang berpuasa. Mereka berdiri di jalan-jalan dan berseru, dengan seruan yang didengar oleh seluruh mahluk kecuali jin dan manusia, “Wahai umat Muhammad, keluarlah kamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, yang memberikan rahmat begitu banyak dan mengampuni dosa yang besar!!”

Ketika kaum muslimin keluar menuju tempat-tempat shalat Idul Fitri dilaksanakan, Allah berfirman kepada para malaikat, “Wahai para malaikat-Ku, apakah balasan bagi pekerja jika ia telah menyelesaikan pekerjaannya??”
Mereka berkata, “Ya Allah, balasannya adalah dibayarkan upah-upahnya!!”
Allah berfirman, Wahai para malaikat, Aku persaksikan kepada kalian semua, bahwa balasan bagi mereka yang berpuasa di Bulan Ramadhan, dan shalat-shalat malam mereka adalah keridhaan dan ampunan-Ku!!”

من صام رمضان ايمانا واحتسابا وغفر له ما تقدم من ذنبه......

Kamis, 17 Mei 2018

Menjawab Tuduhan hadits palsu

Menjawab Tuduhan Hadis Palsu Seputar Ramadhan

Semakin sering kita membuka kitab-kitab Takhrij Hadis (kitab yang merangkum status kualitas hadis, biografi perawi hadis), maka akan melihat luasnya ikhtilaf Ulama dalam memberikan penilaian status hadis, mulai yang Mutasyaddid (keras) seperti Ibnu Jauzi, hingga yang Mutasahil (gampangan) seperti Al-Hakim. Sebab penilaian status hadis adalah bersifat ijtihadi.
Tidak cukup bagi kita hanya merujuk ke satu kitab Takhrij Hadis saja, apalagi kepada golongan Mutasyaddidun atau ulama Wahabi saat ini. Sebab dari kitab Al-Maudluat saja ada ratusan hadis yang ditelaah ulang ternyata bukan hadis palsu seperti yang ditulis oleh Ibnu Jauzi. Maka muncullah kitab-kitab seperti Al Qaul Musaddad (karya Al Hafizh Ibnu Hajar) yang membantah tuduhan hadis palsu dalam kitab Musnad. Ada lagi kitab La'ali Al-Mashnuah karya Imam Suyuthi, Kitab Kasyf Al-Khafa' karya Syekh Ajluni, Kitab Al Maqashid Al Hasanah karya Al Hafizh As-Sakhawi dan sebagainya. Jika kitab kitab ini menyatakan hadis palsu, barulah kita mengikuti penilaian dari ulama moderat di bidang hadis ini.
Sudah sering kita mendapat kiriman hadis yang katanya palsu seputar Ramadhan, oleh beberapa Ustadz yang saya lihat masih baru belajar hadis. Hal ini terlihat dari beberapa kesalahan yang mencantumkan perawi hadis yang semestinya riwayat Abu Dawud justru disebut riwayat Bukhari (hadis no 4). Selama hadis hadis masih diberi penilaian dlaif atau memiliki makna yang dikandung dalam hadis lainnya tentu masih bisa kita sampaikan kepada jamaah kaum Muslimin.
Hadis 1
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ‏« ﺍﻏﺰﻭﺍ ﺗﻐﻨﻤﻮﺍ ﻭﺻﻮﻣﻮﺍ ﺗﺼﺤﻮﺍ ﻭﺳﺎﻓﺮﻭﺍ ﺗﺴﺘﻐﻨﻮﺍ ‏» . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻷﻭﺳﻂ، ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ .
Hadis "Puasalah, kalian akan sehat". Menurut Al-Hafidz Al Haitami: para perawinya terpercaya
ﻗﻠﺖ : ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻓﻴﻪ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺬﺭﻱ ﻓﻲ " ﺍﻟﺘﺮﻏﻴﺐ " ‏( 2 / 60 ‏) ﻭﺍﻟﻬﻴﺜﻤﻲ ﻓﻲ " ﺍﻟﻤﺠﻤﻊ " ‏( 3 / 179 ‏) ﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﻧﺴﺒﺎﻩ ﻟﻠﻄﺒﺮﺍﻧﻲ : ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ، ﻷﻧﻪ ﻻ ﻳﻨﻔﻲ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻨﺪ ﻣﻊ ﺛﻘﺔ ﺭﺟﺎﻟﻪ ﻋﻠﺔ ﺗﻘﺘﻀﻲ ﺿﻌﻔﻪ، ﻛﻤﺎ ﻻ ﻳﺨﻔﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﺑﻘﻮﺍﻋﺪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ، ﻭﻗﺪ ﻛﺸﻔﻨﺎ ﻋﻦ ﻋﻠﺘﻪ، ﻭﻟﻌﻞ ﺍﻟﺼﻐﺎﻧﻲ ﻗﺪ ﺑﺎﻟﻎ ﺣﻴﻦ ﻗﺎﻝ ‏( ﺻ 7 ‏) : ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻮﺿﻮﻉ
Menurut ulama Wahabi dlaif. Dan ulama (Ash-Shaghani) yang mengatakan palsu adalah berlebihan.
Hadis 2
ﻭﻫﻮ ﺷﻬﺮ ﺃﻭﻟﻪ ﺭﺣﻤﺔ، ﻭﻭﺳﻄﻪ ﻣﻐﻔﺮﺓ، ﻭﺁﺧﺮﻩ ﻋﺘﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ
“Ramadhan adalah bulan yang permukaannya adalah Rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah dibebaskan dari neraka”.
Para ulama menilai dhaif termasuk ulama Wahabi​:
ﻗﻠﺖ : ﻭﻫﺬﺍ ﺳﻨﺪ ﺿﻌﻴﻒ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺟﺪﻋﺎﻥ، ﻓﺈﻧﻪ ﺿﻌﻴﻒ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ، ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﺒﺐ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻓﻘﺎﻝ : " ﻻ ﺃﺣﺘﺞ ﺑﻪ ﻟﺴﻮﺀ ﺣﻔﻈﻪ ".
Hadis ini dlaif karena ada perawi Ali bin Zaid bin Judan.
Hadis 3
ﻧﻮﻡ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﻭﺻﻤﺘﻪ ﺗﺴﺒﻴﺢ ﻭﻋﻤﻠﻪ ﻣﻀﺎﻋﻒ ﻭﺩﻋﺎﺅﻩ ﻣﺴﺘﺠﺎﺏ ﻭﺫﻧﺒﻪ ﻣﻐﻔﻮﺭ ‏( ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﻓﻰ ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻭﺿﻌﻔﻪ، ﻭﺍﻟﺪﻳﻠﻤﻰ، ﻭﺍﺑﻦ ﺍﻟﻨﺠﺎﺭ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺃﻭﻓﻰ (
“Tidurnya orang yang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipat gandakan, doanya mustajab dan doanya dikabulkan” (HR Al-Baihaqi, ia menilai dlaif)
Hadis 4
ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺫ ﺑﻦ ﺯﻫﺮﺓ ﺃﻧﻪ ﺑﻠﻐﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺃﻓﻄﺮ ﻗﺎﻝ : " ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻟﻚ ﺻﻤﺖ ﻭﻋﻠﻰ ﺭﺯﻗﻚ ﺃﻓﻄﺮﺕ ." ‏( ﺍﻷﺫﻛﺎﺭ 162/1 ‏) ﻣﺮﺳﻞ . ﺗﻌﻘﻴﺐ : ﻗﺎﻝ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺍﻷﺭﻧﺎﺅﻭﻁ 1 / :162 ﻭﻟﻜﻦ ﻟﻪ ﺷﻮﺍﻫﺪ ﻳﻘﻮﻯ ﺑﻬﺎ
Doa Nabi saat berbuka: "Ya Allah karena Engkau, aku puasa dan atas Rizki Mu, aku berbuka." Abdul Qadir Al-Arnauth berkata: Hadis ini memiliki banyak penguat dari riwayat lain
Si Ustadz lalu menampilkan doa hadis di bawah ini dengan menyatakan sebagai riwayat Bukhari, silahkan cari sampai ketemu di kitab Sahih tersebut. Yang benar adalah riwayat Abu Dawud dan Hakim:
ﻛﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺃﻓﻄﺮ ﻗﺎﻝ : ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ‏( ﺩ ﻛ ‏) ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ
Hadis 5
ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻣﻌﻠﻖ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻭﻻ ﻳﺮﻓﻊ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺑﺰﻛﺎﺓ ﺍﻟﻔﻄﺮ ‏( ﺍﺑﻦ ﺷﺎﻫﻴﻦ ﻓﻲ ﺗﺮﻏﻴﺒﻪ ﺍﻟﻀﻴﺎﺀ ‏) ﻋﻦ ﺟﺮﻳﺮ .
“Bulan Ramadhan tergantung diantara langit dan bumi, tidak diangkat kepada Allah kecuali dengan zakat fitrah” (HR Ibnu Syahin dan Dliyauddin Al Maqdisi)
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻨﺬﺭﻯ ‏( 2/97 ‏) : ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺣﻔﺺ ﺑﻦ ﺷﺎﻫﻴﻦ ﻓﻰ ﻓﻀﺎﺋﻞ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﻏﺮﻳﺐ ﺟﻴﺪ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻭﻯ ‏( 2/455 ‏) : ﻓﻴﻪ ﺿﻌﻒ .
Menurut Al Mundziri sanadnya jayyid (bagus). Menurut Al Munawi Dlaif.
Menurut ulama Wahabi hadis Munkar:
( ﻻ ﻳﺰﺍﻝ ﺻﻴﺎﻡ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﻌﻠﻘﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﺣﺘﻰ ﺗﺆﺩﻯ ﺯﻛﺎﺓ ﺍﻟﻔﻄﺮ ‏) . ﻣﻨﻜﺮ . ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﻨﻌﺎﻟﻲ ﻓﻲ " ﺣﺪﻳﺜﻪ " ‏( ﻗ /133 1 ‏) ، ﻭﻋﻨﻪ ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ ﻓﻲ " ﺍﻟﺘﺎﺭﻳﺦ " ‏( /9 121 ‏) ، ﻭﻣﻦ ﻃﺮﻳﻘﻪ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻱ ﻓﻲ " ﺍﻟﻌﻠﻞ " ‏( /2 7 - 8/823 ‏) ، ﻭﻧﺼﺮ ﺍﻟﻤﻘﺪﺳﻲ ﻓﻲ " ﺟﺰﺀ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﺎﻟﻲ " ‏( ﻗ /179 2(
Hadis 6
ﺣﺪﻳﺚ ‏« ﺭﺟﻌﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﺍﻷﺻﻐﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﺍﻷﻛﺒﺮ ‏» ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺟﺎﺑﺮ ﻭﻗﺎﻝ : ﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺿﻌﻒ .
“Kami kembali dari jihad kecil menuju jihad besar (memerangi nafsu). (HR Baihaqi, sanadnya dlaif)”.
Meski dlaif secara riwayat namun sahih secara makna, karena dijelaskan dalam hadis lain:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : " ﺍﻟﻤﺠﺎﻫﺪ ﻣﻦ ﺟﺎﻫﺪ ﻧﻔﺴﻪ ﻟﻠﻪ " ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ
Sabda Nabi: "Hakikat orang berjihad adalah orang yang memerangi nafsunya karena Allah" (HR Ahmad)
Hadis 7
ﺭﺟﺐ ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺷﻌﺒﺎﻥ ﺷﻬﺮﻱ ﻭﺭﻣﻀﺎﻥ ﺷﻬﺮ ﺃﻣﺘﻲ ‏( ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻔﻮﺍﺭﺱ ﻓﻲ ﺃﻣﺎﻟﻴﻪ ‏) ﻋﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻣﺮﺳﻼ .
"Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban bulan ku, dan Ramadhan bulan umatku". HR Abul Fath. Dikutip oleh imam Suyuthi dalam Jami' Shaghir. Ulama Wahabi menilai dlaif.
Syaukani berkata:
ﻭﻫﻮ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻮﺿﻮﻉ ﻭﻓﻲ ﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﻨﻘﺎﺵ ﻭﻫﻮ ﻣﺘﻬﻢ ﻭﺍﻟﻜﺴﺎﺋﻲ ﻣﺠﻬﻮﻝ ﻭﻗﺪ ﺭﻭﺍﻩ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻵﻟﻰﺀ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻟﺨﺪﺭﻱ
“Ini hadis palsu. Abu Bakr bin Hasan Naqqas diduga berdusta. Al-kasai tidak diketahui “.
Jadi hadis ini bermasalah bukan karena semua bulan milik Allah seperti dugaan Ustadz menulis masalah ini. Sebab ada hadis sahih yang menyebutkan bahwa Muharram adalah bulan Allah:
ﻭﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﺑﻌﺪ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﺻﻴﺎﻡ ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Hadis 8
ﺣﺪﻳﺚ : " ﺧﻤﺲ ﻳﻔﻄﺮﻥ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﻭﻳﻨﻘﻀﻦ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ : ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺍﻟﻨﻤﻴﻤﺔ ﻭﺍﻟﻐﻴﺒﺔ ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﻟﺸﻬﻮﺓ ﻭﺍﻟﻴﻤﻴﻦ ﺍﻟﻜﺎﺫﺑﺔ .
"Ada 5 yang membatalkan (pahala) puasa dan merusak wudhu, bohong, adu domba, menggunjing orang, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu"
Syekh Iraqi berkata:
ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻷﺯﺩﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﻀﻌﻔﺎﺀ ﻣﻦ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺟﺎﺑﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﻧﺲ ﻭﻗﻮﻟﻪ ﺟﺎﺑﺮ ﺗﺼﺤﻴﻒ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣﺎﺗﻢ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ ﻫﺬﺍ ﻛﺬﺍﺏ .
“Diriwayatkan oleh Azdi dalam Dluafa' dari Jaban. Penulisan Jabir adalah sebuah distorsi. Kata Abu Hatim: Dia pendusta”
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺣﺎﺗﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﻠﻞ ‏( 1/258 ، ﺭﻗﻢ 766 ‏) ﺳﻤﻌﺖ ﺃﺑﻰ ﻳﻘﻮﻝ : ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﻛﺬﺏ ﻭﻣﻴﺴﺮﺓ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺭﺑﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻔﺘﻌﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﻳﻠﻌﻰ ﻓﻰ ﻧﺼﺐ ﺍﻟﺮﺍﻳﺔ ‏( 2/483 ‏) : ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻯ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻮﺿﻮﻋﺎﺕ
“Ibnu Abi Hatim: Ini hadis palsu. Maisarah bin abd Rabbuh pemalsu hadits. Az-Zailai berkata bahwa hadis ini dimasukkan dalam Al-Madluat oleh Ibnu Jauzi”.
Hadis 9
" ﻟﻮ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻣﺎ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻟﺘﻤﻨﺖ ﺃﻣﺘﻲ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﺎ ﺭﻣﻀﺎﻥ " ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ، ﻭﻓﻴﻪ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﺃﻳﻮﺏ، ﻭﻫﻮ ﺿﻌﻴﻒ .
“Andaikata Manusia tahu apa yang ada di bulan Ramadhan, maka umat ku akan berkeinginan semua tahun adalah Ramadhan” (HR Abu Ya'la, Jarir bin Ayyub dlaif)”
ﻗﻠﺖ ﺗﻔﺮﺩ ﺑﻪ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﺃﻳﻮﺏ ﻭﻫﻮ ﺿﻌﻴﻒ ﺟﺪﺍ ﻭﻗﺪ ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺇﻥ ﺻﺢ ﺍﻟﺨﺒﺮ ﻓﺈﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻣﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﺃﻳﻮﺏ ﻭﻛﺄﻧﻪ ﺗﺴﺎﻫﻞ ﻓﻴﻪ ﻟﻜﻮﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ
“Jarir bin Ayyub sangat lemah. Ibnu Khuzaimah bersikap 'gampangan' karena hadis ini tergolong targhib (motivasi Ibadah)”
Kesimpulan
Dari hadis hadis dlaif diatas masih bisa kita amalkan karena tidak sampai bertentangan dengan nash Qur'an dan Hadits (Kecuali hadis no 8 yang disepakati oleh ulama ahli hadis sebagai hadits palsu), terlebih ini semua bagian dari keutamaan dan motivasi ibadah:
ﻭﻗﺪ ﺛﺒﺖ ﻋﻦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺃﻧﻬﻢ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺇﺫﺍ ﺭﻭﻳﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻼﻝ ﻭﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ﺷﺪﺩﻧﺎ ﻭﺇﺫﺍ ﺭﻭﻳﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﻀﺎﺋﻞ ﻭﻧﺤﻮﻫﺎ ﺗﺴﺎﻫﻠﻨﺎ
Imam Ahmad dan Imam lainnya berkata: Jika kami meriwayatkan hadis tentang halal dan haram, maka kami sangat ketat. Jika kami meriwayatkan hadis tentang keutamaan beramal dan lainnya, maka kami tidak ketat (Al-Hafidz Ibnu Hajar, Al Qaul Musaddad fi Dzabb an Al Musnad)
Wallahu A'lam bis Shawab

Selasa, 08 Mei 2018

SATUS Wetenge di Sat mripati ditus

SATUS

Berpuasa pati geni yakni berpuasa 3 hari 3 malam, ketika memasuki waktu maghrib makan nasi putih sebanyak 3 kepalan tangan tanpa lauk dan tanpa perasa (mutih), minum air satu gelas,
hingga 3 malam tidak makan.

“kui tebusane Satus, wetenge di sat, mripate di tus”
(itu tembusannya seratus. Perutnya dikuras, matanya ditiriskan)

Maksud dari perkataan tebusane satus yakni proses ngelmu yang harus dilakukan yakni wetenge
disat atau menguras perut yang artinya menahan lapar diperut dengan berpuasa. Puasa yang harus
dilakukan juga bermacam-macam sesuai bidang keilmuan yang dibutuhkan. Mripate ditus atau
meniriskan mata, artinya kita harus menahan kantuk yang berlebih karena salah satu prosesnya yakni
melekan atau begadang selama berpuasa sehingga ketika kita menahan mata yang terjaga akan meneteskan air mata.

Selain itu, ilmu ini  memiliki dua cara yakni kebatinan dan perewangan
di mana keduanya sangat berbeda meskipun tujuannya sama.

Ilmu kebatinan adalah ilmu mbatin atau ilmu syoro untuk melihat batin seseorang dalam melihat penyakit dan penyembuhan.

Istilah amalan menurut orang Jawa dianggap sebagai rapal yang juga memiki arti bacaan sedangkan menurut istilah santri adalah wirid.

Perewangan adalah salah satu unsur ilmu Praktisi batin  yang dibantu oleh roh. Roh yang membantu tergantung si pemilik ilmu entah dari buyut yang sudah meninggal dan mempunyai ilmu Praktisi batin  maupun dari pujonggo. Meskipun kedua unsur tersebut berbeda namun untuk
pelaksanaan proses regenerasi ilmu Praktisi batin  masih sama yaitu menggunakan puasa dan amalan.

Pewarisan ilmu Praktisi batin memang tidak dapat diketahui oleh orang awam karena menurut nantinya akan ditakutkan adanya penyalahgunaan maupun penyepelehan ilmu Praktisi batin.

Pewarisan ilmu Praktisi batin juga memiliki syarat khusus yang telah dipercaya sejak keturunan
terdahulu.

Syarat pertama yakni tidak sombong. Seorang Praktisi batin tidak diperbolehkan untuk menyombongkan dirinya.
Calon Praktisi batin yang masih muda dinggap kurang dapat bersungguh-sungguh dalam menjalankan ngelmu Praktisi batin, yang mana masih memiliki sikap labil dan diwaspadai
dapat menyombongkan diri atas kemampuannya.
Sikap tersebut dianggap akan mempermalukan guru dan akan dicap “sok tahu” oleh lainnya.

Seorang Praktisi batin juga tidak diperbolehkan mengajarkan ilmu Praktisi batin kepada seseorang yang belum memiliki cucu dipercaya dapat mengakibatkan seorang calon Praktisi batin tersebut mati muda.
Alasan tersebut dianggap sebagai kepercayaan yang telah dipercaya sejak leluhur terdahulu.

Selain itu, seorang Praktisi batin juga tidak diperbolehkan untuk memperjual belikan ilmu Praktisi batin serta dapat benar-benar melakukan kebiasaan praktek Praktisi batin yang tidak boleh ditulis akan tetapi dihafalkan secara berangsur-angsur tiap harinya.