Jumat, 30 April 2021

Arbain Nawawi Hadits 23 dan 24


HADITS KEDUAPULUH TIGA

عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا

[رواه مسلم]

 

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bersuci adalah bagian dari iman, Al Hamdulillah dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat memenuhi antara langit dan bumi, Sholat adalah cahaya, shadaqah adalah bukti, Al Quran dapat menjadi saksi yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan azab) ada juga yang menghancurkan dirinya.

(Riwayat Muslim).



HADITS KEDUAPULUH EMPAT

عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ : يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلىَ نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّماً، فَلاَ تَظَالَمُوا . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ  ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُوْنِي أَطْعِمْكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِي أَكْسُكُمْ . يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَناَ أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعاً، فَاسْتَغْفِرُوْنِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّوْنِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ   مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ .   يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعَمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوْفِيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ    وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ .

[رواه مسلم]

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman: Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin di antara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya  sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir semuanya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali dirinya.

(Riwayat Muslim)

Kamis, 29 April 2021

Sholat witir

Di antara shalat sunnah yang sangat dianjurkan adalah shalat witir. Witir secara bahasa berarti ‘ganjil. Karena shalat ini memang harus dilaksanakan dalam jumlah ganjil. Shalat witir tidak dianjurkan berjamaah kecuali witir pada bulan Ramadhan.

Meskipun witir boleh dilaksanakan hanya satu rakaat (sebagai jumlah minimal) tetapi yang utama dilakukan tiga rakaat dan paling utama adalah lima rakaat, kemudian tujuh rakaat dan lalu sembilan rakaat dan yang paling sempurna adalah sebelas rakaat (sebagai jumlah maksimal). 
Tidak diperbolehkan shalat witir lebih dari jumlah tersebut. Jika seseorang melaksanakan witir lebih tiga rakaat, maka dilakukan setiap dua rakaat salam dan ditutup dengan satu rakaat. Bila melaksanakan tiga rakaat boleh dilakukan langsung rakaat seperti shalat Maghrib. Tetapi sebagian ulama melihat bahwa dipisah lebih utama, yaitu dua rakaat salam lalu satu rakaat, sebagaimana keterangan hadits "Janganlah menyamakan witirmu dengan Maghrib". Namun demikian tiga rakaat berturu-turut lebih utama dibandingkan hanya satu rakaat.

Pada dasarnya witir merupakan shalat penutup bagi shalat malam. Artinya, witir sebaiknya dilaksanakan setelah melakukan berbagai shalat sunnah malam misalkan shalat tahajjud, hajat, istikharah dan lain sebagainya. Itulah fungsi longgarnya waktu shalat witir semenjak usai shalat Isya’ hingga menjelang waktu subuh, dengan harapan menjadikan witir sebagai pungkasan segala shalat malam.  
Sebagaimana perintah Rasulullah saw dalam haditsnya:

 عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم اجعلوا أخرصلاتكم بالليل وترا 

Kerjakanlah shalat witir sebagai shalat malam terakhirmu 

Namun demikian, bagi mereka yang merasa khawatir tidak mampu melaksanakan witir di tengah atau akhir malam, hendaklah melaksanakannya setelah salat Isya', atau setelah shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan bilangan ganjil (3, 5, atau 7). Dan jikalau ternyata di tengah malam kemudian mereka melaksanakan shalat malam lagi (tahajjud, hajat dll) maka hendaklah menutupnya dengan shalat witir dalam jumlah genap (2 atau 4) sehingga tetap terjaga keganjilannya. 

Begitulah pesan Rasulullah saw. dalam sabdanya "Tidak ada witir dua kali dalam semalam", karena jikalau shalat witir (ganjil) ditambah witir (ganjil) lagi  maka akan menjadi genap. 

Adapun niat shalat witir untuk dua rakaat adalah: 

 أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى  

ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa. 
"Aku niat shalat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta'ala". 

Dan Niat yang 1 rakaat: 

 أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى 

Ushallii sunnatal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa. 
"Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala".  

Adapun surat yang disunnahkan dibaca sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw dalam witir yang tiga rakaat adalah Sabbih-isma Rabiika pada rakaat pertama dan Al-Kafiruun pada rakaat kedua. Sedangkan untuk satu rakaat yang terpisah adaah surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas. 

 Sedangkan setelah shalat witir disunnahkan membaca doa sesuai hadist sahih riwayat Abu Dawud:

 سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ٣ 

 اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك . 
Allahumma inni a'udzu biridhaka min sakhathika wa bi mu'afatika min 'uqubatika wa a'udzubika minka la uhshi tsana'an 'alaika anta kama atsnaita 'ala nafsika 


istiqomah


Rasa malu

Sifat malu adalah salah satu sifat terpuji yang memilki banyak keutamaan dalam Islam, kendatipun sifat ini identik dengan kaum Hawa, namun bukan berarti kaum Adam menjauhi sifat ini. Justru ia merupakan di antara sifat mulia Rasulullah SAW dan pada diri beliaulah suri tauladan itu disematkan. Allah SWT berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا [سورة الأحزاب:21]

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan (bagimu) yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan datangnya hari kiamat serta banyak mengingat Allah” QS.Al Ahzab : 21

Abu Sa’id al Khudriy -radhiallahu ‘anhu- salah seorang sahabat pernah mengabarkan bahwa Rasulullah SAW lebih pemalu dari seorang anak gadis yang dipingit di dalam kamarnya (HR.Bukhari & Muslim). Maka dari itu sejatinya bagi para pengikut Beliau untuk memiliki sifat yang mulia ini.

Di antara keutamaan sifat malu yang disebutkan dalam hadis-hadis Rasulullah SAW adalah :

1. Sifat malu adalah bagian dari cabang keimanan. Rasullah SAW bersabda :

الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ . وفي رواية مسلم : بضع وسبعون شعبة

“Iman itu memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari cabang keimanan” (HR.Bukhari), dan dalam riwayat muslim “Lebih dari tujuh puluh cabang…”

Suatu ketika Rasulullah SAW berjalan melewati salah seorang sahabat dari kalangan Anshar yang ketika itu sedang memberi nasehat kepada saudaranya tentang malu, maka tatkala Rasulullah mendengarnya beliau berkata kepadanya “Biarkanlah ia (dengan sifat malunya itu) karena sesungguhnya malu itu bagian dari iman. (HR.Bukhari,Muslim dan selainnya).

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah SAW bersabda :

الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيمَانِ ، وَالْإِيمَانُ فِي الْجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْجَفَاءِ ، وَالْجَفَاءُ فِي النَّارِ ” .

“Sifat malu adalah bagian dari iman, sedangkan iman itu tempatnya di Surga, sebaliknya perkataan yang keji itu itu berasal dari watak dan perangai yang keras, sedangkan kekerasan tempatnya di Neraka” HR.Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad

2. Sifat malu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda :

الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ

“Sifat malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan” HR.Bukhari & Muslim

Bahkan Rasulullah SAW sebagaimana dalam Sunan Abi Daud mensifati sifat malu tersebut sebagai sifat yang semua jenis kebaikan terkandung di dalamnya.

3. Sifat malu di antara sifat yang dicintai Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ حَلِيمٌ حَيِيٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسِّتْرَ ، فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ .

“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla Maha Pemurah, Maha Malu dan Maha Tertutup. Dan cinta terhada rasa malu, maka apabila salah seorang di antara kalian mandi, maka hendaklah ia menutup dirinya” HR.An Nasaai

Dan dalam sunan ibnu Majah, Rasulullah SAW berkata kepada Al Asyaj AL Ashry
“Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai Allah ; sifat santun dan malu”

4. Sifat malu menghiasi segala sesuatu.
Rasulullah SAW bersabda :

مَا كَانَ الْفُحْشُ فِي شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ ، وَمَا كَانَ الْحَيَاءُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ

“Tidaklah sifat buruk berada dalam sesuatu kecuali akan memperburuknya,dan tidaklah sifat malu berada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya” HR.Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad.

5. Sifat malu adalah perangai dan karakter Islam
Rasulullah SAW bersabda :

إن لِكُلِّ دِينٍ خُلُقاً ، وَإن خُلُقَ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak, dan akhlak Islam itu adalah sifat malu” HR.Ibnu Majah

Adapun di antara perkataan salaf tentang sifat malu :

1. Berkata Umar radhiallahu ‘anhu :

مَن قلَّ حياؤه قلَّ ورعه، ومَن قلَّ ورعه مات قلبه

“Barangsiapa yang sedikit sifat malunya, maka sedikit pula sifat wara’nya. Dan barangsiapa yang sedikit sifat wara’nya, maka hatinya akan mati”

2. Berkata Fudhail bin Iyadh dalam Syuabul Iman :

خمسٌ مِن علامات الشَّقاوة: القسوة في القلب، وجمود العين، وقلَّة الحَيَاء، والرَّغبة في الدُّنْيا، وطول الأمل
“Lima tanda kesengsaraan : Kerasnya hati, keringnya air mata, sedikitnya rasa malu, terlalu berambisi terhadap dunia dan panjang angan-angan”

*****


Malu adalah suatu sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau kurang sopan. Malu merupakan salah satu kategori akhlak yang terpuji (akhlak mahmudah). "Malu adalah bagian dari keimanan seseorang." (HR al-Hakim dan Baihaqi).

Perasaan malu itu meliputi tiga hal. Pertama, malu kepada diri sendiri, yakni perasaan malu di dalam hati, di kala akan melanggar larangan Allah. Kedua, malu kepada orang lain, yakni menjaga semua anggota badan dan gerak-geriknya dari hawa nafsu. Setiap akan melakukan perbuatan yang rendah, ia akan tertegun, tertahan, dan akhirnya tidak jadi berbuat. Karena desakan malunya, takut berbuat yang buruk, takut menerima siksaan Allah di akhirat kelak. Ketiga, malu kepada Allah, artinya jika ia melakukan kekejian akan mendapat siksa yang pedih. Malu kepada Allah merupakan sendi utama dan dasar budi pekerti yang mulia. "Malulah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar malu." (HR Tirmidzi).

Setiap orang mempunyai rasa malu, entah besar ataupun kecil. Malu itu merupakan kekuatan preventif (pencegahan) guna menghindarkan diri dalam kehinaan atau terulangnya kesalahan serupa. Akan tetapi, rasa malu itu bisa luntur dan pudar, hingga akhirnya lenyap (mati) karena berbagai sebab. Jika malu sudah mati dalam diri seseorang, berarti sudah tak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan dari dirinya. Ibarat kendaraan, remnya sudah blong atau tidak dapat berfungsi lagi. "Jika engkau tidak tahu malu lagi, perbuatlah apa saja yang engkau kehendaki." (HR Bukhari dan Muslim).

Dapat dibayangkan, bila rasa malu itu telah hilang dalam diri seseorang, segala perilakunya makin sulit dikendalikan. Sebab, dia akan melakukan berbagai perbuatan tak terpuji, seperti korupsi, menyontek, menipu, mempertontonkan aurat dengan pakaian yang seksi dan mini, berzina, mabuk-mabukan, pembajakan, pelecehan seksual, dan pembunuhan. Mereka sudah dikuasai oleh nafsu serakah. Orang yang sudah dikuasai nafsu serakah dan tidak ada lagi rasa malu dalam dirinya maka perbuatannya sama dengan perilaku hewan yang tidak punya akal, kecuali sekadar nafsu.

Hilangnya rasa malu pada diri seseorang merupakan awal datangnya bencana pada dirinya. "Sesungguhnya Allah SWT apabila hendak membinasakan seseorang, maka dicabutnya rasa malu dari orang itu. Bila sifat malu sudah dicabut darinya, maka ia akan mendapatinya dibenci orang, malah dianjurkan orang benci padanya. Jika ia telah dibenci orang, dicabutlah sifat amanah darinya. Jika sifat amanah telah dicabut darinya, kamu akan mendapatinya sebagai seorang pengkhianat. Jika telah menjadi pengkhianat, dicabutnya sifat kasih sayang. Jika telah hilang kasih sayangnya, maka jadilah ia seorang yang terkutuk. Jika ia telah menjadi orang terkutuk maka lepaslah tali Islam darinya." (HR Ibnu Majah).

"Malu adalah bagian dari keimanan seseorang." (HR al-Hakim dan Baihaqi). Hilangnya rasa malu, berarti mulai menipisnya rasa keimanan dalam dirinya. Dan, jika keimanan sudah semakin hilang, perbuatannya akan jauh dari rida Allah SWT. Naudzubillah.

Rabu, 28 April 2021

Tata cara SHOLAT TARAWEH 20 ROKAAT 3 WITIR


Sholat tarawih adalah ibadah sunnah yang dikerjakan di setiap malam pada Ramadhan atau bulan puasa. Waktu pelaksanaan sholat tarawih selepas sholat isya, dan dianjurkan dikerjakan dengan berjamaah.

Kesunnahan sholat tarawih tidak diragukan lagi dan para ulama sudah bersepakat mengenai hal ini. Apalagi, keutamaan sholat tarawih disebut di dalam banyak hadis.

Salah satunya, hadis yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau," (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya).

"Dari ‘Aisyah R.A: sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam shalat di masjid, lalu banyak orang shalat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menanti nabi), tetapi Rasulullah SAW justru tidak keluar menemui mereka. Di pagi harinya beliau bersabda: Sunguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila shalat ini [tarawih] diwajibkan pada kalian. Aisyah berkata: hal itu terjadi pada bulan Ramadhan," (HR Bukhari dan Muslim).

Khusus untuk sholat tarawih dengan 20 rakaat dan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan 3 rakaat sholat witir, didasarkan pada sejumlah riwayat mengenai pelaksanaan ibadah ini pada masa Khalifah Umar ibn Khattab, berikut ini:

"Yazid bin Ruman telah berkata, "Umat muslim senantiasa melaksanakan sholat pada masa Umar radliyallahu‘anhu pada bulan Ramadhan 23 rakaat (20 rakaat tarawih, disambung 3 rakaat witir)," (HR Malik).

Berikutnya adalah riwayat dari Sa’ib bin Yazid yang berkata: "Para sahabat melaksanakan sholat (tarawih) pada masa Umar R.A di bulan ramadan sebanyak 20 rakaat," (HR. Al-Baihaqi, sanadnya dishahihkan oleh Imam Nawawi dan lainnya).

Pada masa sahabat, sholat tarawih sempat dikerjakan secara sendiri-sendiri ataupun berjamaah dengan jumlah tiga, empat, atau enam orang. Atas inisiatif Sayyidina Umar bin Khattab, akhirnya sholat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid.

Sholat tarawih 20 rakaat dilaksanakan dengan cara sebagaimana sholat sunnah lainnya. Namun, sholat tarawih 20 rakaat dikerjakan dengan melakukan sholat 2 rakaat satu kali salam sebanyak 10 kali. Berikut ini, rincian tata cara sholat tarawih berjamaah.

1. Bacaan niat sebagai imam sholat tarawih

Apabila bertindak sebagai imam atau pemimpin salat tarawih, maka bacaan niatnya adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya:"Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT."

2. Bacaan niat sebagai makmum sholat tarawih

Sementara untuk bacaan niat sebagai makmum dalam sholat tarawih adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya:"Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT."

Dalam bacaan niat sebagai imam atau sebagai makmum, perbedaannya adalah terletak pada kata setelah أَدَاءً (adaan). Ketika sebagai imam, kata berikutnya adalah إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى (imaman lillahi ta'ala).

Sedangkan bagi makmum, usai kata أَدَاءً (adaan) diikuti kemudian oleh kata مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى (ma'muman lillahi ta'ala).

3. Urutan cara sholat tarawih 20 rakaat

  • Mengucapkan niat sholat tarawih dua rakaat sesuai posisinya (sebagai imam atau makmum)
  • Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram dan bersamaan dengan mengucap takbir
  • Membaca Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua
  • Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
  • Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kedua.
  • Kemudian kembali melaksanakan sholat tarawih 2 rakaat dengan satu salam hingga 10 kali

Bacaan Doa Kamilin Setelah Tarawih

Banyak ulama mengajurkan agar umat muslim membaca doa kamilin setelah mengerjakan sholat tarawih 20 rakaat. Dikutip dari laman NU Online, berikut ini bacaan doa kamilin.

1. Bacaan Doa Kamilin

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَفِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَعَنِ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرَةِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya: "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), Yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."



Hadits 19 Arbain Nawawi


HADITS KESEMBILAN BELAS

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ  يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ

[رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً].

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan : Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang  ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :

1.     Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam mengarahkan umatnya serta menyiapkan generasi mu’min idaman.

2.     Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul keinginannya terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih terkesan dalam dirinya.

3.     Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan menjaganya di dunia dan akhirat.

4.     Beramal shalih serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak bencana dan mengeluarkan seseorang dari kesulitan.

5.     Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan makhluk) selain kepada Allah semata.

6.     Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan Allah ta’ala .

7.     Menghormati waktu dan menggunakannya kepada sesuatu yang bermanfaat  sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memanfaatkan waktunya saat beliau berkendaraan.

Selasa, 27 April 2021

Qashidah Sa'duna dan artinya

QASHIDAH SA'DUNA BESERTA ARTINYA
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

سعدنا في الدنيا * فوزنا في الأخرى
Kebahagiaan kami di dunia
Keberuntungan kami di akhirat

بخديجة الكبرى * وفاطمة الزهرا * * *
Dengan perantara Khodijah al Kubro
Dan Fathimah az Zahro

يا أهيل المعروف* والعطاء المألوف
Wahai pemilik kebaikan
Dan pemberian yang disukai

غارة للملهوف * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah kepada orang yang berduka
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل المطلوب * والعطاء الموهوب
Wahai pemilik hal yang dicari
Dan pemberian yang diberikan

غارة للمكروب * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah kepada orang yang bersedih
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإحسان * والعطا والغفران
Wahai pemilik kemurahan hati
Pemberian, dan ampunan

غارة للحيران * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah kepada orang yang kebingungan
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإسعاد * والعطا والإرفاد
Wahai pemilik kebahagiaan,
Pemberian, dan pertolongan

غارة ياأسياد * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah Wahai Para Penghulu
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الجاهات * والمنح والغافات
Wahai pemilik kemuliaan, pemilik Pemberian

والدرك والغارات * إنكم به أدرى * * *.
Pencapaian dan keindahan
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الهمات * ياجمال الحملات
Wahai pemilik kekuatan,
Wahai wali-wali yang membawa (ilmu syariat)

يارجال العزمات * إنكم بي أدرى * * * .
Wahai wali-wali yang memiliki Azam ( keinginan )
Sungguh kalian lebih mengerti diriku

#SyaikhinaMaimunZubair
#ObatRinduBeliauDgnQasidah

Jumat, 23 April 2021

Al Busyro fi Manaqib Sayyidah Khadijah RA

Sayyidah Khadijah adalah wanita yang diberi kemuliaan oleh Allah untuk menemani dan berkhidmat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam sejarah Islam, ia merupakan sosok wanita yang mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk mendukung dakwah Rasulullah, bahkan beliau merupakan wanita pertama yang masuk Islam. Perjalanan hidup, perjuangan dan pengorbanannya sangatlah layak untuk menjadi teladan bagi generasi yang akan datang.

Al-Busyro merupakan kitab yang dikarang oleh Sayyid Muhammad bin ‘Alawy Al-Maliky Al-Hasani Rahimahullahu Ta’ala. Sebelum wafatnya Sayyid Muhammad, kitab ini telah di muroja’ah dan ditashih oleh beliau. Kitab ini adalah nafahat, pemberian-pemberian yang bersifat kenabian dan pemberian yang bersifat ketuhanan.

Kitab ini menceritakan biografi Ummul Mukminin. Menceritakan sifat-sifatnya zaujatil mursalin, dimana sifat beliau adalah sebaik-baiknya sifat karena bermuara dari akhlaknya manusia yang sempurna yakni Nabi Muhammad SAW. Tujuan penulisan kitab ini adalah agar dapat diambil keberkahannya dimanapun kitab ini dikaji. Kitab ini bersumber dari hadist dan kumpulan Atsar (petuah-petuah) ulama yang ada didalam kitab sejarah.

Mengenal sosok Sayyidah Khadijah

Beliau adalah manusia pertama yang masuk islam dan mempercayai semua ucapan Nabi. Beliaulah yang menyaksikan awal diutusnya Nabi. Sayyidah Khadijah dilahirkan 15 tahun sebelum nabi Muhammad SAW. Ayahnya bernama Khuwailid ibn Asad ibn ‘Abdil ‘Uzza. Sedangkan Ibunya bernama Fatimah bintu Zaidah ibn Ashob. Mereka berasal dari keluarga Hasyim yang bersambung dengan garis keturunan Qusoy bin Kilab, Luay bin Ghalib: sebuah keluarga yang sangat terkenal di Mekah dengan jiwa kesatria dan dermawan.

Sayyidah Khadijah terlahir sebagai wanita yang cantik, pintar dalam berbagai hal, mampu mengatasi segala permasalahan, mempunyai pandangan yang kuat, kemauan yang tinggi, mempunyai pandangan yang tepat sasaran, serta pengetahuan dan kecerdasan di segala persoalan.

Diantara keistimewaan Sayyidah Khadijah yang dengan keistimewaannya beliau mencapai kemuliaan, kesempurnaan, keagungan yang tinggi yaitu beliau adalah manusia pertama yang beriman.

Dengan kemampuannya, Sayyidah Khadijah menguatkan, melindungi, membela, meyakinkan Nabi Muhammad. Melalui Sayyidah Khadijah, Allah meringankan beban nabi karena Sayyidah Khadijah sangat berpengaruh dan disegani.

Nabi Muhammad tidak pernah mendengar perlawanan dari orang-orang kafir karena di samping Nabi Muhammad ada Sayyidah Khadijah. Segala beban Nabi Muhammad diringankan oleh Sayyidah Khadijah, sehingga Nabi Muhammad tabah dan tenang. Sayyidah Khadijah juga selalu menemani Nabi Muhammad dengan penuh kasih sayang dan mengorbankan semuanya untuk kepentingan Nabi Muhammad. Demikianlah hikmahnya Nabi Muhammad menikah dengan Sayyidah Khadijah.

Dalam sebuah riwayat, Sayyidah Khadijah melakukan shalat bersama Nabi Muhammad SAW. Beliau mulia karena mengetahui cara berwudhu dan shalat. Nabi Muhammad diajarkan shalat oleh malaikat Jibril sebelum difardukannya shalat lima waktu, dan beliau shalat dua kali sehari yakni di waktu pagi dan sore seperti shalatnya Nabi Ibrahim.

Sayyidah Khadijah adalah lebih utama-utamanya istri Nabi Muhammad yang paling sempurna. Dari beliaulah seluruh putra-putri Nabi Muhammad dilahirkan.

Dalil Ziarah kubur dan Haul


Ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam. Dengan berziarah, melantunkan zikir dan doa-doa menjadi sarana (wasilah) seorang hamba untuk menghormati para pendahulu, mendoakan mereka, atau merenungi hidup yang kelak pasti akan berakhir. Anjuran ziarah kubur tersebut dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Turmudzi di mana Rasulullah Saw bersabda:

عن علقمة بن مرثد عن سليمان بن بريدة عن أبيه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزوروها فإنها تذكر الآخرة

“Rasulullah SAW bersabda, sungguh (dulu) aku telah melarang kalian untuk berziarah kubur, kemudian telah diizinkan bagi Muhammad untuk berziarah ke makam ibunya, maka berziarah kubur kalian, karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat.”

Hadis di atas menegaskan bahwa di awal kemunculan Islam, Rasulullah SAW pernah melarang setiap muslim untuk berziarah kubur, karena beliau berpandangan bahwa mereka masih dalam masa peralihan dari tradisi jahiliyyah, sehingga dikhawatirkan bukan ziarah ala Islam, namun justru tindakan-tindakan khas jahiliyyah yang mereka lakukan. Setelah dirasa memiliki keimanan kuat dan kebiasaan-kebiasaan masa lalu ditinggalkan, kemudian beliau memperkenankan meraka untuk berziarah kubur.

Dalam pelaksanaan ziarah kubur Islam telah mengatur dan mengajarkan kepada umatnya tentang tata cara dalam ziarah kubur yang baik:

Pertama, bagi peziarah dianjurkan dalam keadaan suci, berpakaian yang sopan, dan menutup aurat.

Kedua, ketika memasuki area pemakamaan disunahkan membaca salam kepada ahli kubur. Bentuk salam yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW adalah (dalam kitab shahih Muslim):

السَّلاَمُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاَحِقُونَ

“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian (wahai penghuni kubur), dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Dan aku-seandainya Allah menghendaki, pasti aku akan menyusul kalian.”

Atau juga doa sebagai berikut;

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ. اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُمْ

“Semoga keselamatan atas diri kalian, kaum mukmin penghuni kubur, aku-seandainya Allah menghendaki, pasti akan menyusul kalian. Ya Allah, janganlah engkau halangi kami akan pahalanya, dan jangan engkau memberi fitnah sepeninggalnya.”

Ketiga, setelah membaca salam di atas, kemudian peziarah mendekat pada makam yang diziarahi (posisi duduk) sambil membaca tahlil, atau Al Quran secukupnya yang dihadiahkan kepada mayit tersebut semisal surat Yasin. Sebagaimana hadis riwayat Abi Daud; “bacalah surat Yasin pada orang-orang yang mati di antara kamu.” Setelah dirasa cukup, maka diakhiri dengan membaca doa.


*****

Peringatan haul

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW selalu berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud pada setiap tahun. Sesampainya di Uhud beliau memanjatkan doa sebagaimana dalam surat Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 24:

 سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ  

Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. 


Inilah yang menjadi sandaran hukum Islam bagi pelaksanaan peringatan haul atau acara tahunan untuk mendoakan dan mengenang para ulama, sesepuh dan orang tua kita.

 Diriwayatkan pula bahwa para sahabat pun melakukan apa yang telah dilakukan Rasulullah. Berikut ini adalah kutipan lengkap hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi: 

 وَ رَوَى الْبَيْهَقِي فِي الشَّعْبِ، عَنِ الْوَاقِدِي، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَزُوْرُ الشُّهَدَاءَ بِأُحُدٍ فِي كُلِّ حَوْلٍ. وَ إذَا بَلَغَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُوْلُ: سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّار 

Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Wakidi mengenai kematian, bahwa Nabi SAW senantiasa berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun. Dan sesampainya di sana beliau mengucapkan salam dengan mengeraskan suaranya, “Salamun alaikum bima shabartum fani’ma uqbad daar” –QS Ar-Ra’d: 24– Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

  Lanjutan riwayat:

 ثُمَّ أبُوْ بَكْرٍ كُلَّ حَوْلٍ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ عُمَرُ ثُمَّ عُثْمَانُ. وَ كاَنَتْ فَاطِمَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا تَأتِيْهِ وَ تَدْعُوْ. وَ كاَنَ سَعْدُ ابْنِ أبِي وَقَّاصٍ يُسَلِّمُ عَلَيْهِمْ ثُمَّ يَقْبَلُ عَلَى أصْحَابِهِ، فَيَقُوْلُ ألاَ تُسَلِّمُوْنَ عَلَى قَوْمٍ يَرُدُّوْنَ عَلَيْكُمْ بِالسَّلَامِ

  Abu Bakar juga melakukan hal itu setiap tahun, kemudian Umar, lalu Utsman. Fatimah juga pernah berziarah ke bukit Uhud dan berdoa. Saad bin Abi Waqqash mengucapkan salam kepada para syuhada tersebut kemudian ia menghadap kepada para sahabatnya lalu berkata, ”Mengapa kalian tidak mengucapkan salam kepada orang-orang yang akan menjawab salam kalian?”

Senin, 19 April 2021

محمد ‏اشرف ‏العراب ‏والعجم

محمد أشرف الأعراب والعجم


مُحَمَّدٌ أَشْرَفُ الأعْرَابِ والعَجَمِ

مُحَمَّدٌ خَيْرٌ مَنْ يَمْشِي عَلَى قَدَمِ


مُحَمَّدٌ باسِطُ المَعْرُوفِ جَامِعَةً

مُحَمَّدٌ صاحِبُ الإِحْسانِ والكَرَمِ


مُحَمَّدٌ تاجُ رُسْلٍ اللهِ قاطِبَةً

مُحَمَّدٌ صادِقُ الأٌقْوَالِ والكَلِمِ


مُحَمَّدٌ ثابِتُ المِيثاقِ حافِظُهُ

مُحَمَّدٌ طيِّبُ الأخْلاقِ والشِّيَمِ


مُحَمَّدٌ خُبِيَتْ بالنُّورِ طِينَتُهُ

مُحَمَّدٌ لَمْ يَزَلْ نُوراً مِنَ القِدَمِ


مُحَمَّدٌ حاكِمٌ بالعَدْلِ ذُو شَرَفٍ

مُحَمَّدٌ مَعْدِنُ الإنْعامِ وَالحِكَمِ


مُحَمَّدٌ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ مِنْ مُضَرٍ

مُحَمَّدٌ خَيْرُ رُسْلِ اللهِ كُلِّهِمِ


مُحَمَّدٌ دِينُهُ حَقَّ النَّذِرُ بِهِ

مُحَمَّدٌ مُجْمَلٌ حَقَاً عَلَى عَلَمِ


مُحَمَّدٌ ذِكْرُهُ رُوحٌ لأَنْفُسِنَا

مُحَمَّدٌ شُكْرُهُ فَرْضٌ عَلَى الأُمَمِ


مُحَمَّدٌ زِينَةُ الدُّنْيَا وَبَهْجَتُها

مُحَمَّدٌ كاشِفُ الغُمَّاتِ وَالظُّلَمِ


مُحَمَّدٌ سَيِّدٌ طابَتْ مناقِبُهُ

مُحَمَّدٌ صاغَهُ الرَّحْمنُ بِالنِّعَمِ


مُحَمَّدٌ صَفْوَةُ البارِي وخِيرَتُهُ

مُحَمَّدٌ طاهِرٌ ساتِرُ التُّهَمِ


مُحَمَّدٌ ضاحِكٌ لِلضَّيْفِ مَكْرُمَةً

مُحَمَّدٌ جارُهُ واللهِ لَمْ يُضَمِ


مُحَمَّدٌ طابَتِ الدُّنيا ببِعْثَتِهِ

مُحَمَّدٌ جاءَ بالآياتِ والْحِكَمِ


مُحَمَّدٌ يَوْمَ بَعْثِ النَّاسِ شَافِعُنَا

مُحَمَّدٌ نُورُهُ الهادِي مِنَ الظُّلَمِ


مُحَمَّدٌ قَائِمٌ لِله ذُو هِمَمِ

مُحَمَّدٌ خَاتِمَ لِلرُّسْلِ كُلِّهِمِ

Kamis, 15 April 2021

Muqorimah Arbain Nawawi karya Imam Nawawi

Mukadimah

Imam An-Nawawi Rahimahullah

Segala puji bagi Allah, Dzat Pemangku langit dan bumi, Yang mengatur seluruh makhluk-Nya, Yang mengutus para rasul sebagai pembawa petunjuk dan menjelaskan syari’at agama dengan keterangan yang jelas dan bukti-bukti yang nyata. Segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya, dan saya memohon tambahan karunia dan kemudahan dari-Nya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun Dosa. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan tercinta-Nya, Ia adalah sebaik-baik makhluk yang dikaruniakan kepadanya Al-qur’anul Aziz sebagai mukjizat istimewa, serta sunnah-sunnah beliau yang menjadi pembimbing bagi orang-orang yang mencari petunjuk-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada para Nabi dan Rasul, keluarga mereka dan para salihin sesudahnya. Amma ba’du.

Kami menyusun buku ini berdasarkan pada sebuah hadits yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abu Hurairah, dan Abu Sa’id Al-Khudriy ra., bahwa Rasulullah saw. telah bersabda,

Barang siapa diantara umatku hafal empat puluh hadits tentang agamanya, maka pada hari kiamat kelak ia akan dibangkitkan dalam kelompokk ahli fikih dan para ulama.”

Dalam riwayat lain disebutkan,

Ia akan dibangkitkan sebagai seorang yang ahli fikih yang alim.”

Dalam riwayat Abu Darda’ disebutkan,

Aku akan menjadi pemberi syafaat dan saksi baginya pada hari kiamat nanti.”

Dalam riwayat Ibnu Mas’ud disebutkan,

Akan dikatakan kepadanya: ‘Masuklah surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki.”

Dalam riwayat Ibnu Umar disebutkan,

Ia dicatat dalam kelompok para ulama dan dikumpulkan dalam kelompok syuhada.”

Berkaitan dengan bab ini, telah banyak ulama yang menyusun buku-buku dengan jumlah yang tak terhitung. Sejauh yang saya ketahui, ulama pertama yang menyusun buku empat puluh hadits Nabi adalah Abdullah bin Mubarak, lalu Ibnu Aslam At-Thausi, Hasan bin Syufan An-Nasa’i, Abu Bakar Al-Ajiri, Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim Al-Ashfahaniy, Ad-Daruquthniy, Al-Hakim, Abu Nu’aim, Abu Abdurrahman As-Sulaiminiy, Abu Utsman Ash-Shabuniy, Abdullah bin Muhammad Al-Anshariy, Abu Bakar Al-Baihaqiy, dan masih banyak lagi dari ulama salaf maupun ulama khalaf.

Saya telah ber-istikharah kepada Allah dalam mengumpulkan empat puluh hadits ini serta mengambil rujukan dari para imam yang alim dan para ulama hadits.

Para ulama telah sepakat dibolehkannya beramal dengan menggunakan hadits lemah (dhaif) dalam hal keutamaan amal. Namun demikian, bukan berarti hal itu yang menjadi alasan saya, melainkan saya berniat untuk mengamalkan sebuah hadits Nabi saw. “Hendaklah yang hadir dari kalian, menyampaikan kepada yang tidak hadir.” 

Nabi saw. Juga bersabda, “Semoga Allah mencerahkan wajah seseorang yang mendengar perkataanku, lalu ia menghafalnya dan mengamalkan seperti apa yang ia dengar.”

Sebagian ulama ada yang membukukan empat puluh hadits berkenaan dengan pokok-pokok agama, sebagian yang lain berkenaan dengan cabang-cabangnya, sebagian yang lain lagi berkaitan dengan jihad, zuhud, adab, dan khutbah-khutbah Nabi. Tujuan mereka semua adalah baik. Semoga Allah meridhoi mereka dalam membukukan hadits-hadits Nabi.

Kemudian saya melihat hadit-hadits lain yang lebih penting dari itu semua, yakni empat puluh hadits yang mencakup semua maksud tersebut. Di antaranya ada yang mencakup separuh dari agama, ada yang sepertiga, dan seterusnya. Saya berusaha untuk mengambil empat puluh hadits ini dati hadits yang shahih. Sebagian besar saya ambil dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dengan membuang sebagian sanadnya, agar lebih mudah dipahami dan bermanfaat bagi semua kalangan. InsyaAllah.

Merupakan suatu keharusan bagi orang-orang yang merindukan kebahagiaan akhirat untuk mengkaji hadits-hadits ini, karena anjuran ketaatan yang dikandungnya. Ini semua akan tampak bagi orang-orang yang mentadabburinya.

Hanya kepada Allah-lah saya menyandarkan diri, dan kepada-Nya pula saya berserah diri. Bagi-Nya segala puji dan hanya dengan kehendak-Nya kita mendapat petunjuk dan perlindungan.

Selasa, 13 April 2021

khutbah jumat berkah Ramadhan


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ 
اَلْحَمْدُ ِللهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، 
وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. 
أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، 
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . 
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، 
وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ 
فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. 
فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ   
Ma`âsyiral Muslimîn jamaah shalat Jumat Rahimakumullâh,    

Pada kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita, di antaranya dengan berusaha melaksanakan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya.    
Kita saat ini berada di bulan suci Ramadhan, yaitu  bulan yang diberkahi.  Telah maklum bahwa Ramadhan adalah bulan keberkahan, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:  

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ، يَقُوْلُ : " قَدْ جَاۤءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ النَّارِ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَها فَقَدْ حُرِمَ " )وَهٰذَا لَفْظُ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ، أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ، عَنْ بِشْرِ بْنِ هِلَالٍ( ـ  

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah s.a.w. memberikan kabar gembira kepada para sahabat beliau. Beliau bersabda: telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkahi, Allah telah memfardhukan (mewajibkan) atas kalian berpuasa di bulan itu, di bulan itu dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan di bulan itu pula ada Lailatul Qadar (Malam Qadar) yang lebih baik dari seribu bulan”, Siapa saja yang terhalang dari kebaikan malam itu maka ia terhalang dari rahmah Tuhan (HR. al-Nasa’i).   

Oleh karena itu, sesungguhnya kita diajarkan oleh Nabi Muhammad agar menyambut bulan Ramadhan ini dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak jauh-jauh hari, dari bulan Rajab. Sejak bulan Rajab kita diajarkan untuk memohon keberkahan hidup di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, kita diajarkan agar berdoa:
  
 اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلغنَا  رَمَضَانَ 

Mengapa kita diajarkan untuk memohon keberkahan? Apakah keberkahan penting bagi kita? Ini karena keberkahan hidup menjadi dambaan setiap orang yang berakal sehat. Berkah berarti bertambah. Dalam makna luas berkah berarti bertambah kebaikan (ziyâdat al-khair fî al-syai’), 

termasuk kesejahteraan baik dari segi material maupun immaterial.   Berkah dalam arti materi, seperti harta benda yang kita miliki makin bertambah, dan usaha semakin maju. Berkah dalam arti immateri, seperti ketenteraman hati kita makin terasa, dan pengetahuan dan wawasan yang semakin bertambah luas, yang mengarahkan kepada sikap dan perbuatan yang penuh hikmah kebijaksanaan, 

Ma’asyiral Muslimin yang semoga dimuliakan Allah,   

Di antara hikmah bulan Ramadhan adalah ada pengabulan doa bagi orang yang berdoa; ada penerimaan tobat orang yang bertobat, dan ada pengampunan bagi orang yang mohon ampunan. 

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi yang panjang, yang diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas radhiyallau ‘anhuma, di dalam bagian hadits ini disebutkan: 

يَقُوْلُ اللهُ - عَزَّ وَجَلَّ - فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ ثَلاثَ مَرَّاتٍ : هَلْ مِنْ سَاۤئِلٍ فَأُعْطِيَهُ سُؤَلْهُ ؟ هَلْ مِنْ تَاۤئِبٍ فَأَتُوْبَ عَلَيْهِ ؟ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ؟ 

  “Dalam setiap malam bulan Ramadhan Allah ‘azza wa jalla berseru sebanyak tiga kali: Adakah orang yang meminta maka aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertobat maka aku terima tobatnya? Dan adakah orang yang memohon ampunan maka aku ampuni dia?” (HR. Al-Thabrâni dan al-Baihaqî).    

Jamaah shalat Jumat yang semoga dimuliakan Allah,   

Pada bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa, yang tujuan utamanya adalah untuk menjadikan kita orang-orang yang bertakwa. Sejarah kewajiban puasa Ramadhan ini ditetapkan pada bulan Sya’ban Tahun Kedua Hijriyah, yang mengandung banyak hikmahnya.    

Di antara hikmah berpuasa Ramadhan adalah mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan kepada kita selama ini. Karena makna ibadah secara mutlak, termasuk ibadah puasa, adalah ungkapan syukur dari seorang hamba kepada Tuhannya atas nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, bahwa kita tidak akan dapat menghitung nikmat Tuhan (QS. Ibrâhim [14]: 34).   

Dalam puasa Ramadhan setidaknya ada 3 faedah (manfaat), yaitu fâ’idah rûhiyyah (manfaat psikologis/spiritual/kejiwaan), fâ’idah ijtimâ’iyyah (manfaat sosial-kemasyarakatan) dan fâ’idah shihhiyyah (manfaat kesehatan).   

Di antara faedah kejiwaan dari berpuasa Ramadhan adalah pembiasaan diri kita agar berlaku sabar, ajaran agar kita mengekang hawa nafsu, dan ekspresi atau ungkapan mengenai karakteristik takwa yang tertanam dalam hati. Takwa itulah yang menjadi tujuan khusus dalam berpuasa Ramadhan.     

Di antara faedah sosial-kemasyakatan dalam puasa Ramadhan ini adalah pembiasaan kita, umat Islam, untuk tertib, disiplin dan bersatu padu, cinta keadilan dan kesetaraan di antara umat Islam: antara yang kaya dan yang miskin, antara yang pejabat dan rakyat, antara pengusaha dan karyawan, dan seterusnya. Tidak ada perbedaan di antara mereka, semuanya wajib berpuasa ketika telah memenuhi persyaratannya. Juga di antara faedah sosial dari puasa adalah pembentukan rasa kasih sayang dan berbuat baik di antara kaum Muslim, sebagaimana puasa Ramadhan ini melindungi masyarakat dari keburukan-keburukan dan kemafsadatan.   

Adapun di antara manfaat kesehatan dari berpuasa Ramadhan adalah berpuasa itu membersihkan usus-usus dan pencernaan, memperbaiki perut yang terus-menerus beraktifitas, membersihkan badan dari lendir-lendir/lemak-lemak, kolesterol yang menjadi sumber penyakit, dan puasa dapat menjadi sarana diet atau pelangsing badan.    Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,   Oleh karena itu, marilah Bulan Ramadhan ini, kita jadikan bulan kesederhanaan, bulan peribadatan, bulan memperbanyak berbuat kebajikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan bantuan, bulan perlindungan badan kita, ucapan kita dan hati kita dari hal-hal yang dilarang agama, seperti perkataan keji (qaul az-zûr), ghibah, menebar hoaks, fitnah, hate speech (ujaran kebencian), dan adu domba, baik secara langsung maupun melalui media-media digital, media elektronik, televisi, radio, internet, dan media sosial (medsos). 

Intinya marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini bulan penyucian badan dan rohani kita dari segala keburukan, agar kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan hidup.   

   Semoga kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan di bulan Ramadhan ini. 
Amîn yâ rabbal ‘âlamîn. 
 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  بسم الله الرحمن الرحيم

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٓ ءٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ. 

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.

  (وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين)


أَلْخُطْبَةُ الثَّانِيَّةُ

بسم الله الرحمن الرحيم

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّٰﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺟَﻌَﻞَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﻓْﻀَﻞَ ﺍَﻳَّﺎﻡِ ﺍْﻻُﺳْﺒُﻮْﻉِ
ﻭَﺍﺧْﺘَﺼَّﻪُ ﺑِﺴَﺎﻋَﺔٍ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣُﺠَﺎﺏٌ ﻣَﺴْﻤُﻮْﻉٌ
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓً ﻣُﺤَﺘَﻮِﻳَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻛَﻤَﺎﻝِ ﺍْﻻِﺧْﻼَﺹِ ﻭَﺍﻟْﺤُﻀُﻮْﻉِ
ﻭَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺻَﺎﺣِﺐُ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﻡِ ﺍﻟْﻤَﺤْﻤُﻮْﺩِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﻤَﺮْﻓُﻮْﻉِ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺍٰﻟِﻪِ ﻭَ ﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺫَﻭِﻯ ﺍﻟﺰُّﻫْﺪِ ﻭَﺍﻟْﺨُﺸُﻮْﻉِ
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ
ﻓَﻴَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ، ﺍِﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻓِﻰ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻟْﺤَﺎﻻَﺕِ،
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺟَﻞَّ ﺟَﻼَﻟُﻪُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎٓ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻧُﻮْﺭِ ﺍْﻻَﻧْﻮَﺍﺭِ ﻭَﺳِﺮِّ ﺍْﻻَﺳْﺮَﺍﺭِ ﻭَﺗِﺮْﻳَﺎﻕِ ﺍْﻻَﻏْﻴَﺎﺭِ ﻭَﻣِﻔْﺘَﺎﺡِ ﺑَﺎﺏِ ﺍﻟْﻴَﺴَﺎﺭِ، ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﻥِ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﺎﺭِ ﻭَ ﺍٰﻟِﻪِ ﺍْﻻَﻃْﻬَﺎﺭِ، ﻭَ ﺍَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺍْﻻَﺧْﻴَﺎﺭِ ﻋَﺪَﺩَ ﻧِﻌَﻢِ ﺍﻟﻠّٰﻪِ ﻭَ ﺍِﻓْﻀَﺎﻟِﻪ ﻭَ ﺍَﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻭَﺍﺣْﺸُﺮْﻧَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺍَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍَﻟْﺎَﺣْﻴَﺂﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﻟْﺎَﻣْﻮَﺍﺕِ
وَضَعِّفْ لَهُمُ الْحَسَنَاتْ وَكَفِّرْ عَنْهُمُ السَّيِّئَاتِ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ
ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ، ﻳَﺎ ﻗَﺎﺿِﻲَ ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺎﺕِ ﻭَ ﻳَﺎ ﻋَﺎلِمَﺍﻟﺴِّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻔِﻴَّﺎﺕِ
وَيَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ وَيَاارْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻧْﺼُﺮِ ﺍﻹِﺳْﻠَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْ ﺟُﻴُﻮْﺵَ ﺍﻟْﻤُﻮَﺣِّﺪِﻳْﻦَ ﻭَ ﺍَﻋْﻞِ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻚَ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﻓِّﻘْﻨَﺎ ﻭَﺟَﻤِﻴْﻊَ ﻭُﻻَﺓِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَ ﻗُﻀَﺎﺗِﻬِﻢْ ﻟِﻠْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﻧُﺼْﺮَﺓِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﻭَﺍﺗِّﺒَﺎﻉِ ﺷَﺮِﻳْﻌَﺔِ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺪُﻭِّﻫِﻢْ ﺍَﻋْﺪَﺍﺋِﻚَ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ
ﻭَ ﺍَﻫْﻠِﻚِ ﺍﻟْﻜَﻔَﺮَﺓَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺒْﺘَﺪِﻋَﺔَ ﻭَﻛُﻞَّ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﻋَﺪُﻭٌ ﻟِﻠﺪِّﻳِﻦِ
اللهم اجْعَلْ بَلدتَنا هذه وسائرَ بُلدان المسلمين بلدةً امنة مطمئنة تجرى فيها احكامك وسنةُ رسولك برحمتك ياارحم الراحمين
اللهم اكشف عنّا البلاء والغلاء والوباء والفحشاء والمنكر والبغي والشدائد والمحن ما ظهر منها ومابطن من بلدنا هذا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة انك على كل شيء قدير
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍٰﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺎٰﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَ ﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠّٰﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّٰﻪَ  يَأْﻣُﺮُ ﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺫِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَ ﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ .


Dalil Ziarah kubur

Ziarah kubur merupakan salah satu perbuatan yang mengalami perubahan (nasikh-mansukh). 

Pada zaman awal-awal Islam, Rasulullah melarang melakukan praktik ini, tapi kemudian larangan tersebut mansukh (diubah) menjadi suatu perbuatan yang diperbolehkan untuk dilakukan.  

 Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah bersabda dalam salah satu haditsnya: 

   كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا   

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian,” (HR. Muslim).   

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah tidak hanya memerintahkan ziarah kubur, tapi beliau juga menjelaskan manfaat-manfaat dalam melaksanakan ziarah kubur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

   كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً    

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah),” (HR. Hakim).   

Perilaku ziarah kubur juga dilakukan oleh Rasulullah, hal ini beliau lakukan setelah malaikat Jibril menemui Rasulullah seraya berkata:   

 إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَ أَهْلَ الْبَقِيْعِ فَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ  

 “Tuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur baqi’ agar engkau memintakan ampunan buat mereka” (HR. Muslim)  

 Setelah adanya perintah dari Allah untuk menziarahi kuburan Ahli Baqi’, Rasulullah membiasakan menziarahi tempat tersebut pada saat giliran menginap di rumah Aisyah radliyallahu ‘anha. Hal ini seperti tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah: 

   كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- - كُلَّمَا كَانَ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- - يَخْرُجُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَقُولُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ    

“Rasulullah setiap kali giliran menginap di rumah ‘Aisyah, beliau keluar rumah pada akhir malam menuju ke makam Baqi’ seraya mengucapkan salam: ‘Salam sejahtera atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukmin. Segera datang apa yang dijanjikan pada kalian besok. Sungguh, kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penghuni kubur Baqi’ Gharqad,” (HR. Muslim).   

Berdasarkan dalil-dalil dalam hadits di atas, tidak dapat disangsikan lagi bahwa ziarah kubur adalah hal yang diperbolehkan bahkan tergolong sebagai hal yang dianjurkan (sunnah). Anjuran melaksanakan ziarah kubur ini bersifat umum, baik menziarahi kuburan orang-orang shalih ataupun menziarahi kuburan orang Islam secara umum. Hal ini seperti ditegaskan oleh Imam Al-Ghazali: 

  زيارة القبور مستحبة على الجملة للتذكر والاعتبار وزيارة قبور الصالحين مستحبة لأجل التبرك مع الاعتبار   

“Ziarah kubur disunnahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunnahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran,” (Al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Dien, juz 4, hal. 521).


doa malam 27 Rajab

doa malam 27 Bulan Rojab
#ادعوني`استجب`لكم

doa khusus yang sebagaimana dianjurkan oleh para ulama ahli makrifat, sangat baik untuk diamalkan di malam 27 rajab dalam rangka memohon kepada Allah atas segala kebutuhan dan hajat serta ampunan dan limpahan berkah.

ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ . ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ . ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻲ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﺎﺣِﺐِ ﺍﻟﺨَﺎﺗَﻢِ ﻭَﺍﻟﻠِّﻮَﺍﺀِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺝِ ﻭَﺍﻟﻤَﺨْﺼُﻮْﺹِ ﺑِﻤُﻌْﺠِﺰَﺓِ ﺍﻹِﺳْﺮَﺍﺀِ ﻭَﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝِ ﻭَﻋَﻠَﻲ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺑﺎَﺭِﻙْ ﻭَﺳَﻠِّﻢ . 

Bismillaahirrahmanirrahim alhamdulillaahi rabbil 'alamiin allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad shahibil khatami wal liwa-i wat taaji wal makhshushi bimu'jizatil isra-i wal mi'raji wa 'ala alihi wa shahbihi wa baarik wa sallim. 3x

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻲ ﻃَﻴِّﺐِ ﺍﻷَﺭَﺝ ﺍَﻓْﻀَﻞِ ﻣَﻦْ ﺍُﺳْﺮِﻱَ ﻭَﻋَﺮَﺝ . ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﻭَﺣَﺒِﻴْﺒِﻚَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺻَﻠَﺎﺓً ﻧَﻨَﺎﻝُ ﺑِﺒَﺮَﻛَﺘِﻬَﺎ ﻋَﺎﺟِﻞَ ﺍﻟﻔَﺮَﺝ . ﻣِﻦ ﻫَﻢٍّ ﻭَ ﻏَﻢٍّ ﻭَﺑَﻠَﺎﺀٍ ﻭَﻭَﺑَﺎﺀٍ ﻭَﻋَﻠَﻲ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ.

Allaahumma shalli 'alaa thayyibil araj afdhali man usriya wa 'araj. Abdika wa habibika sayidina Muhammadin Shallallahu 'Alaihi wa sallam shalaatan nanalu bibarakatiha 'ajilal faraj. mina hammin wa ghammin wa balaain wa wabaain wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallim. 3x

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍِﻧِّﻲ ﺍَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻤُﺸَﺎﻫَﺪَﺓِ ﺍَﺳْﺮَﺍﺭِ ﺍﻟﻤُﺤِﺒِّﻴْﻦَ ﻭَﺑِﺎﻟﺨُﻠْﻮَﺓِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺧَﺼَّﺼْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﺣِﻴْﻦَ ﺍَﺳْﺮَﻳْﺖَ ﺑِﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻊِ ﻭَﺍﻟﻌِﺸْﺮِﻳْﻦَ ﺍَﻥْ ﺗَﺮْﺣَﻢَ ﻗَﻠْﺒِﻲ ﺍﻟﺤَﺰِﻳْﻦ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺐَ ﺩَﻋْﻮَﺗِﻲ ﻳَﺎ ﺍَﻛْﺮَﻡَ ﺍﻷَﻛْﺮَﻣِﻴْﻦَ 

Allaahumma innii asaluka bimusyaahadati asraaril muhibbiin wa bil khalwati allati khashshashta biha sayyidal mursalin khiina asraita bihi lailatas sab'i wal 'isyriin, an tarhama qalbi al-khazin wa tujiba da'wati yaa akramal akramiin. 3x

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍَﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ . ﻭَﺻَﻠَّﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻲ ﺧَﻴْﺮِ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻲ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺍﻟﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ

Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzabannar. Wa shallallahu 'ala khairi khalqihi sayyidina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa baaraka wa sallama wal hamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
*****
Bacalah amalan di atas dengan niat yang tulus ikhlas serta keyakinan yang besar kepada Allah ta'ala bahwa doa yang kita lantunkan akan mendapatkan ijabah dariNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Pemurah dan Maha Pengabul Doa. Ia senantiasa mengabulkan doa-doa dari para hamba yang ikhlas dan penuh keimanan memohon kepadaNya. Alhamdulillah....

ziarah jepara

Nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana, puteri Sultan Trenggono, raja Demak (1521-1546). Pada usia remaja ia dinikahkan dengan Pangeran Kalinyamat.

Pangeran Kalinyamat berasal dari luar Jawa. Terdapat berbagai versi tentang asal-usulnya. Masyarakat Jepara menyebut nama aslinya adalah Win-tang, seorang saudagar Tiongkok yang mengalami kecelakaan di laut. Ia terdampar di pantai Jepara, dan kemudian berguru pada Sunan Kudus.

Versi lain mengatakan, Win-tang berasal dari Aceh. Nama aslinya adalah Pangeran Toyib, putera Sultan Mughayat Syah raja Aceh (1514-1528). Toyib berkelana ke Tiongkok dan menjadi anak angkat seorang menteri bernama Tjie Hwio Gwan. Nama Win-tang adalah ejaan Jawa untuk Tjie Bin Thang, yaitu nama baru Toyib.

Win-tang dan ayah angkatnya kemudian pindah ke Jawa. Di sana Win-tang mendirikan desa Kalinyamat yang saat ini berada di wilayah Kecamatan Kalinyamatan, sehingga ia pun dikenal dengan nama Pangeran Kalinyamat. Ia berhasil menikahi Retna Kencana putri Sultan Demak, sehingga istrinya itu kemudian dijuluki Ratu Kalinyamat. Sejak itu, Pangeran Kalinyamat menjadi anggota keluarga Kerajaan Demak dan memperoleh gelar Pangeran Hadiri.

Pangeran dan Ratu Kalinyamat memerintah bersama di Jepara. Tjie Hwio Gwan, sang ayah angkat, dijadikan patih bergelar Sungging Badar Duwung, yang juga mengajarkan seni ukir pada penduduk Jepara.

Nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana, puteri Sultan Trenggono, raja Demak (1521-1546). Pada usia remaja ia dinikahkan dengan Pangeran Kalinyamat.

Pangeran Kalinyamat berasal dari luar Jawa. Terdapat berbagai versi tentang asal-usulnya. Masyarakat Jepara menyebut nama aslinya adalah Win-tang, seorang saudagar Tiongkok yang mengalami kecelakaan di laut. Ia terdampar di pantai Jepara, dan kemudian berguru pada Sunan Kudus.

Versi lain mengatakan, Win-tang berasal dari Aceh. Nama aslinya adalah Pangeran Toyib, putera Sultan Mughayat Syah raja Aceh (1514-1528). Toyib berkelana ke Tiongkok dan menjadi anak angkat seorang menteri bernama Tjie Hwio Gwan. Nama Win-tang adalah ejaan Jawa untuk Tjie Bin Thang, yaitu nama baru Toyib.

Win-tang dan ayah angkatnya kemudian pindah ke Jawa. Di sana Win-tang mendirikan desa Kalinyamat yang saat ini berada di wilayah Kecamatan Kalinyamatan, sehingga ia pun dikenal dengan nama Pangeran Kalinyamat. Ia berhasil menikahi Retna Kencana putri Sultan Demak, sehingga istrinya itu kemudian dijuluki Ratu Kalinyamat. Sejak itu, Pangeran Kalinyamat menjadi anggota keluarga Kerajaan Demak dan memperoleh gelar Pangeran Hadiri.

Pangeran dan Ratu Kalinyamat memerintah bersama di Jepara. Tjie Hwio Gwan, sang ayah angkat, dijadikan patih bergelar Sungging Badar Duwung, yang juga mengajarkan seni ukir pada penduduk Jepara.

*****

doa berkah

DOABERKAH

لااله الا الله الملك الحق المبين... 
محمد رسول الله صادق الوعد الامين...

Ya Allah Gusti kulo nyuwun..
Gesang ingkang istiqomah...
Ya Allah Gusti kulo nyuwun...
Mbenjang pejah husnul khotimah...

Ya Allah Gusti kang Moho luhur...
Mugi paring panjang umur...
Anak putu gampil dipun atur...
Sregep ngaji tondo roso syukur...

Ya Allah Gusti kang Moho Luhur...
Mugi paring panjang umur....
Rejeki turah cekap kangge saksedulur...
Ing pengajab lahir batin biso makmur...

Ya Allah Gusti Kang Moho Murah...
mugi sedoyo paringono berkah...
Anak Murid Sregep ibadah...
Aman slamet saking wabah...

اللهم بارك لنا فى رجب وشعبان
وبلغنا رمضان وبلغنا رمضان

امين امين يا الله امين * امين امين يا الله امين

امين امين يا الله امين *  يا الله رب العالمين

Senin, 12 April 2021

3 manfaat Bismillah

Ketika mengarang sebuah kitab, sering kita jumpai ulama yang memulai muqoddimahnya dengan kalimat “أبدأ بسم الله الرحمن الرحيم” yang artinya aku memulai (menulis) dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tentang anjuran membaca basmalah sendiri telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

ﻛﻞ ﺃﻣﺮ ذﻯ ﺑﺎﻝ ﻻ ﻳﺒﺪﺀ ﻓﻴﻪ ﺑﺒﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺃﻗﻄﻊ ﺍﻯ ﻗﻠﻴﻞ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ

“ setiap perkara yang baik menurut syara’ tidak diawali dengan Bismillah maka akan terputus” artinya kurang berkah.

Dalam hadits di atas kata “terputus” yang didawuhkan Rasulullah dapat diartikan sebagai pengurangan terhadap kualitas pekerjaan. Artinya amal baik yang kita lakukan tanpa didahului dengan basmalah akan mengurangi keberkahannya.

Para ulama juga sangat menganjurkan kepada umat muslim agar senantiasa membaca basmalah setiap kali sebelum melakukan kebaikan agar mendapatkan keberkahan.

Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliky al-Hasany di dalam sebuah kitab karangannya yang berjudul Abwabul Faraj mengungkapkan tiga fungsi dan manfaat bacaan basmalah:

1. Menghindarkan dari malapetaka

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib sebagaimana dijelaskan oleh Imam an-Nawawi, Rasulullah pernah bersabda:

“Wahai Ali, maukah aku (Muhammad) ajarkan kepadamu kalimat menghadapi petaka?” Ali lantas mengiyakan. Rasul kembali melanjutkan sabdanya, “Jika menghadapi petaka, maka ucapkanlah: bismillahirrohmanirrohim wa laahaula walaa quwwata illa billahil \'aliyyil \'azhim. Niscaya dengan kalimat itu Allah akan menghilangkan petaka apapun yang Dia kehendaki,”.

2. Kunci tercapainya keinginan

Dari Wahab bin Munabbih, Rasulullah Shallallahu \'alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memberikan kepada kalimat ini kekuasaan yang tidak dimiliki kalimat lainnya. Dengan bismillah bersuci akan sempurna, sembelihan menjadi halal, setan akan tersingkir, anak-anak akan terjaga makanan dan minuman mereka,”.

3. Batas pemisah setan

Membaca bismillah mampu membuat dinding pemisah antara pembaca dengan setan. Contohnya, jika seseorang membaca basmalah sebelum memasuki rumah, maka setan tidak akan mampu memasuki rumah tersebut.

Begitu juga apabila membaca basmalah sebelum makan dan minum, maka setan tidak akan mampu menyentuh makanan atau minuman itu. Namun, jika semua aktivitas seperti halnya minum, makan, hingga jima’ tidak disertakan dengan bacaan basmalah di awal, maka setan akan ikut serta dalam aktivitas tersebut. Demikian Sayyid Muhammad menjelaskan hikmah membaca basmalah sebelum melakukan jima’.

Sayyid Muhammad bin al-Alawy sendiri berpendapat bahwa membaca bismillah hukumnya sunnah. Kendati demikian, melihat adanya banyak sekali manfaat dari bacaan basmalah ini, alangkah lebih baik jika kita senantiasa menyertakan kalimat “bismillahirrahmanirrahim” dalam setiap aktivitas baik kita.

*****

Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam kitab Abwabul Faraj menjelaskan beberapa hikmah dan manfaat  basmalah, khususnya bagi orang yang mengistiqomahkan membacanya.

Dalam Abwabul Faraj, Sayyid Muhammad menjelaskan para ulama sudah banyak yang membuktikkan keistimewaan basmalah dan sangat berguna bagi orang yang niatnya baik dan prasangka baik.

Di antara keistimewaan dan hikmah membiasakan basmalah adalah sebagai berikut:

Pertama, membacanya saat hendak tidur sebanyak 21 kali guna menjaga diri dari kematian mendadak serta menolak segala bencana dan kerusakan, juga agar pada malam itu aman dari kejahatan, setan, pencurian, dan kebakaran.

Rasulullah s.a.w. bersabda: ” Barangsiapa mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim dan laa haula walaquwwata illaa billaahil aliyyil adzhiim, Allah lepaskan dia dari 70 pintu bala dan kesukaran, dukacita dan kesakitan.”

Dari al-Waqii dan atas-Tsa’labi dari Ibnu Mas’ud r.a.:
“Barangsiapa ingin dipelihara oleh Allah dari siksaan Neraka Zabbaniah yang sembilan belas, maka hendaklah dia mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim. Karena Allah menjadikan tiap-tiap huruf Bismillah itu sebagai perisai.”

Kedua, membacanya 100 kali pada orang yang kesakitan atau orang yang terkena sihir.

Ketiga, membacanya 313 kali seraya bershalawat atas Nabi Muhammad SAW sebanyak 100 kali guna menambah rezeki.

Mulai dari sekarang, mari kita biasakan membaca basmalah dalam kehidupan sehari-hari. Minimal pada saat melakukan perbuatan yang baik. Sebelum tidur misalnya, bacalah basmalah. Seperti yang disebutkan Sayyid Muhammad, merujuk pada pengalaman ulama, orang yang membaca basmalah 21 kali sebelum tidur akan dijaga Allah SWT, dan terhindar dari berbagai bentuk kejatahan, baik kejatahan yang berasal dari setan ataupun manusia.

Selain itu, di antara manfaat basmalah juga bisa menangkal dan mengobati orang yang terkena sihir. Bacalah basmalah 100 kali bila ada orang kena gangguan sihir. Basmalah juga bisa menjadi pintu pembuka rezeki, asalkan diistiqamahkan.

Perlu diingat, baca basmalah ini adalah bagian dari usaha kita sebagai manusia. Tentunya kita tidak bisa hanya mencukupkan dengan baca basmalah tanpa diiringi dengan usaha lainnya. Kalau ingin banyak rezeki misalnya, kita juga harus bekerja keras di samping mengistiqomahkan membaca basmalah.


Dikisahkan di dalam Kitab Khozinatul-Asror bahwasanya Allah Ta’ala mempunyai 3000 nama yang mana 1000 nama hanya diketahui oleh para Nabi-Nabi Allah, 300 nama disebutkan di dalam Kitab Taurat, 300 nama disebutkan di dalam kitab Injil, 300 nama disebutkan di dalam Kitab Zabur, 99 nama disebutkan di dalam Al-Qur’anul kariim manakala 1 berada di sisi Allah.

Adapun makna dari keseluruhan 3000 nama ini terhimpun di dalam 3 nama-nama Allah iaitu Allah, Arrahmaan dan Arrahiim yang termaktub pula di dalam kalimah Bismillaahir rahmaanir rahiim. Maka, barangsiapa mengajarkan dan mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim, ia bagaikan menyebutkan keseluruhan 3000 nama-nama Allah. Adapun sesungguhnya kalimah Bismillaahir rahmaanir rahiim itu ada sembilan belas huruf dan Malaikat-Malaikat penjaga Neraka itu juga ada sembilan belas. Maka, barangsiapa membaca Bismillaahir rahmaanir rahiim dengan penuh ikhlas dan yakin kepada Allah, niscaya terhindarlah dia daripada siksaan Malaikat Zabbaniah

Minggu, 11 April 2021

Syai lillah Ya Ramadhan

Syai Lillah Ya Romadhon
Habib Ahmad Hasan Al Idrus

Arab & Terjemahan

شَيْئْ لِله  يَا رَمْضَانْ  بِالْقَبُولْ وَالْغُفْرَانْ

Begitu Agung engkau wahai Ramadhan

Datanglah dengan membawa kemulian dan ampunan

يَا حَنَّانْ يَامَنَّانْ  يَا قَدِيْمَ الْإِحْسَانْ

Wahai Tuhan yang maha pengasih lagi Maha Pemberi nikmat 

Wahai Tuhan yang Qodim dalam memberikan kenikmatan

بَحْرُ جُوْدِكْ مَلْيَانْ  جُدْ لَنَا بِالْغُفْرَانْ

Kasihilah kami dengan ampunan-Mu

Lautan kemurahan-Mu amatlah penuh

جُدْ لِهَذَالْاِنْسَان  عَبْدَسُوءٍخَزْيَان

Bermurah hatilah kepada manusia ini 

Hamba jahat yang hina ini

مِنْ ذُنُوبِهْ وَحْلَان  خَائِفْ اِنَّكْ غَضْبَان

Yang berlumuran dosa Yang takut bila Engkau Marah

رَبَّنَا نَسْتَعْفِيْكْ  رَبَّنَا نَسْتَرْضِيْكْ

Wahai Tuhan, kami minta ampunan kepada-Mu, 

Wahai Tuhan kami, kami minta ridho kepada-Mu

وَلَنَا ظَنٌّ فِيْكْ  يَارَجَاء أَهْلَ الْإِيْمَانْ

Kami berprasangka baik kepada-Mu 

wahai harapan orang-orang yang beriman

لَاتُخَّيِبْ رَاجِي  تَحْتَ بَابِكْ لَاجِي

Jangan Engkau tolak kami yang mengharap 

yang bersimpuh dibawah pintu kemuliaan-Mu

لَمْ يَزَل فِي الدَّجِي  قَائِلًا يَاحَنَّان

Yang senantiasa pada setiap malam berkata kepadamu 

Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih

بِالنَّبِيِّ الْأُمِّي  وَخَدِيْجَة أُمِّي

Demi kemuliaan Nabi yang ummi 

Dan kemuliaan Ibunda Khadijah

وَالْبَتُوْلِ الْخَتْمِي  سَيِّدَاتِ النِّسْوَانْ

Serta kemulian Fatimah tumpuanku 

yang mana dia-lah wanita terbaik sepanjang masa

وَالصَّلَاةُ دَائِمْ  عَلَى نَبِيِّ بْنِ هَاشِمْ

Dan sholawat senantiasa atas sang Nabi putra Hasyim

عَدَّ مَنْ هُوَ قَائِمْ  بِالْعِبَادَهْ سَهْرَانْ

Sejumlah para ahli ibadah di malam harinya untuk beribadah

Alal Madinah

على المدينة
Pergi Ke Madinah

علی المدينة علی المدينة رب بلغنا زيارة نبينا
Ke Madinah Ke Madinah
Ya Allah Sampaikan kami 
Ziarah Kepada Nabi Kami

رب بلغنا نزور الحضره ومشاهد احمد والقبة الخضرة
Ya Allah Sampaikanlah kami 
bisa mengunjungiNya 
Bertemu Nabi dan kubah hijau

نهتف جميعا ياابا الزهراء نحن زوارك فکن ضمينا
Kami semuanya memanggil "Ya Aba Zahro"
Kami berkunjung Penuhi Kebutuhan kami

رب بلغنا زيارة طه ونشوق الروضة ونصلی حداها
Ya Allah Sampaikan kami 
Berkunjung pada Nabi SAW 
Memasuki ARRAUDLOH dan Beribadah

ونقول ياعظيم الجاه کن لی مجير کن لی معينا
Kami berkata Wahai Nabi yang berdrajat Agung
Selamatkan dan bantu kami


قصدی إلی نحوکم أسير والدمع من مقلتی غزير
tujuanku kepadamu sebagai tawanan
Air mataku mengalir deras

والقلب فی حبکم أسير ياقلبی إفرح هذا نبينا
Hatiku dalam cintamu tertawan
wahai hatiku bergembiralah pada Nabi kita ini

ساقی الحميا عرج علی واسقنی هيا گأسا وافينا
Hilangkan penyakit kami
Minumilah kami segera 
dengan gelas yang memuaskan

وامدح محمد خير البرية فهو الشفيع في المدنبين
Pujilah Nabi Muhammad sebaik baik makhluk
beliau pemberi syafaat untuk para pendosa


Jumat, 09 April 2021

ادم ‏الصلاة ‏و ‏ان ‏قيل ‏زرتم

#Sholawatpilihan
#Nasyidpilihan
#QasidahAsyik

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ۝

اللَّهُمَّ صلّ على مُحَمَّدٍ وعلى آل مُحَمَّد وبارك و سلّم

*****

أَدِمِ الصَّلَاةَ عَلَى الْحَبِيْبِ فَصَلَاتُهُ نُوْرٌ وَطِيبْ
Tetap dan terus-meneruslah bersholawat kepada sang kekasih (Nabi Muhammad SAW) Karena sholawat kepadanya merupakan cahaya dan wewangian

أَنْفَاسُ جَنَّاتٍ مَفَاتـِحُ رَحْمَةٍ نَغَمٌ حَبِيبْ
Harum-haruman syurga, pembuka rahmat allah swt dan nyanyian untuk sang kekasih

(تَسْرِي (الصلاة على النبي
Jalankanlah Sholawat Atas Nabi SAW

فَتَبْعَثُ بِالنَّدَى وَالرِّيِّ لِلرُّوْحِ الْجَدِيبْ
Maka akan bangkit dengan kemurahan dan keindahan Ruh Perindu

وَتَطُوْفُ بِالرِّضْوَانِ تَنْشُرُهُ عَلَى كُلِّ الْقُلُوبْ
Dan di kelilingi dengan keridhoan menyebar atas Setiap hati

اُدْعُو الإِلَهَ كَمَا تَشَاءُ بِهَا تَجِدْهُ يَسْتَجِيبْ
Berdoalah pada Tuhan Semaumu maka pasti terkabul

واطْلُب بِهَا مَا تَرْتَجِي مِنْهُ تَنَلْ أوْفَى نَصِيبْ
Carilah sesuatu yang kau harapkan maka kamu akan memperoleh bagian terbaik

الله الله الله 

اللَّـهُ صَلَّى وَالـْمَلَائِكَةُ الْكِرَامُ عَلَى الْحَبِيبْ
Allah dan malaikat-malaikatnya yang mulia bersholawat kepada sang kekasih (Nabi Muhammad SAW)

وَأَنَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الخيرَ وَالْمَدَدَ الرَّحِيبْ
Dan orang orang yang bersholawat akan memperoleh kebaikan pemberian yang luas

إِنَّ الصَّلَاةَ عَلَى رَسُوْلِ اللَّـهِ شَمْسٌ لَا تَغِيبْ
Sesungguhnya sholawat kepada Rasulullah SAW laksana matahari yang tidak akan sirna

ْحاشا يُضامْ مَنِ اسْتجارَ بها وحاشا أن يَخيب
Barang siapa yang memohon perlindungan dengannya saat khawatir teraniaya dan celaka, 

فاذا دعوتَ الله واذا رجوتَ الله واذا طلبتَ الله
maka apabila engkau berdoa kepada allah berharap pada Allah mencari ridho Allah

فإذا دعوتَ الله في أمرٍ عظيمٍ أو عَصيب
maka apabila engkau berdoa kepada allah dalam urusan yang besar atau sulit, 

فابْدَأْ دُعاءَك واخْتَتِمْهُ بالصلاةِ على الحبيب
maka awali dan tutuplah do’a tersebut denga sholawat kepada sang kekasih (Nabi Muhammad SAW)

*****
Lirik dan arti Sholawat
Inqila Zurtum

Sya’ir As-Sayyid Ahmad Al-Badawi Rodliyallohu ‘Anhu 
ketika menziarahi Rosulullah Shollallahu ‘alayhi wasallam. 
(As-Sayyid Ahmad al-Badawi merupakan Quthub dari jalur keturunan Imam al-Husein Rodliyallohu ‘Anhu)

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

"Yaa Allah limpahkanlah rahmat ta’dzim pada Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan padanya"

(Ketika Sayyid Ahmad al-Badawi sampai di Raudhoh, beliau duduk di hadapan makam Nabi Saw. dan berkata):

إِنْ قِيلَ زُرْ تُمْ بِمَا رَجَعْتُمْ ❊❊ يَا أَكْرَمَ الْخَلْقِ مَا نَقُولُ

 “Ketika orang-orang bertanya pada kami: “Apa yang kamu bawa pulang setelah menziarahi makam Nabi Saw? Wahai hamba yang paling mulia dari semua umat manusia, apa yang akan kami jawab?”

(Kemudian Sayyid Ahmad al-Badawi mendengar suara dari dalam ruangan makam Nabi Saw yang berkata): 

قُو لُوْا رَجَعْنَـا بِكُلِّ خَيْرٍ ❊❊ وَاجْتَمَعَ الْفَرْعُ وَاْلأُصُولُ

“Katakanlah: “Kami datang kembali dengan membawa segala kebaikan, Dan telah berhimpun dari generasi yang lalu dan yang sekarang.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
لَوْ لاَ كَ يَازِينَـةَ الْوُجُودِ ❊❊ مَاطَابَ عَيْشِي وَ لاَ وُ جُوُدِي

“Jika bukan karena Engkau wahai perhiasan dunia (Rasulullah Saw), Maka niscaya tidak akan berbahagia hidup dan keberadaanku.”

وَ لاَ تَرَنَّـمْــتُ فِي صَلاَتِي ❊❊ وَلاَ رُكُوعِي وَ لاَ سُجُودِي

“Dan tidaklah aku beribadah hanya melalui sholatku, ruku’ ku maupun sujudku saja.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ 
بِاللَّهِ صِلْنِى فِدَاكَ رُوحِي ❊❊ يَكْفى مِنَ الْهَـجْرِ وَالصُّدُودِ

“Demi Allah, sampaikanlah pada penebus jiwaku (Rasulullah Saw) cukup itu jangan usir dan tolak”
.
ما اَصْعَبَ الهجرَ يا حبيبي وليلةُ الوَصْل منك عيدي

“Betapa susahnya penolakan Hai kekasih Malam pertemuan adalah hari rayaku"
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
.
ويا لَيَــالِي الرِّضَا عَلَيْـنَا ❊❊ عُودِي لِيَخْضَرَّ مِنْـكَ عُودِيْ

“Wahai malam yang penuh dengan keridhoan Ilahi.. Berulanglah lagi agar menjadi menghijau tentram jiwaku ini.”

عُودِي عَلَيْــنَا بِكُلِّ خَيْرٍ ❊❊ بِالـمُصْطَفَى سيّدِ الْوُجُودِ

“Kembalilah atas kita semua kebaikan, Dengan berkah Al-Musthofa Sang Pemimpin.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلّمْ
ِثُـمَّ الصَّــلاَةُ عَلَى نَبِيـنَا ❊❊ محمدٍ وافي العهود

“Kami akhiri dengan sholawat pada Nabi kami, Nabi Muhammad yang selalu menepati janji”
.
محمد المصطفى حبيبي وسائر الا'ل والجُدود

"Nabi Muhammad Manusia Pilihan kekasihku serta keluarga dan para pendahulu"

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ  ❊❊ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Selasa, 06 April 2021

Khasiat Surat Al Qadr

Khasiat surah al Qadr untuk mempermudah jalannya rezeki 

satu amalan yang dipercaya oleh umat muslim sebagai amalan baik dan berkhasiat dalam membuka pintu rezeki adalah Surat Al Qadr.
dapat kita amalkan dengan cara membacanya sebanyak mungkin atau sekiranya lebih dari 41 kali.  
Dengan pertolongan dari Allah SWT, insyaallah akan dipermudah jalan rezeki kita. Akan tetapi, amalan ini tidak akan ada khasiatnya apabila tanpa diimbangi dengan usaha.

Surat Al Qadr yang dapat kita amalkan dan diyakini mampu memberikan khasiat untuk membuka pintu rezeki manusia;

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

وَمَآ اَدْرٰاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Khasiat surat Al Qadr memang sungguh besar, utamanya dalam membuka pintu rezeki bagi setiap umat muslim yang mengamalkannya. Dengan membaca surat Al Qadr secara rutin, maka Allah akan senantiasa mengabulkan permohonan para hamba-Nya, termasuk dalam urusan rezeki. Wallahua’lam bissawab.