Minggu, 27 Januari 2019

Khutbah Cahaya kehidupan

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدُ لله الذي امرنا اَن نعبدَهُ مخلصين له الدين
ونهانا عن الاشراك به شيئا فنكونَ من الخاسرين
احمده سبحانه وتعالى حمدَ اوليائه المتقين
واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادةً  تنجى قائلَها من همزاتِ الشياطين
واشهد انّ سيدنا محمدا عبدُه ورسوله الصادقُ الوعد الامين
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد اشرفِ المرسلين
وعلى اله وصحبه والتابعين لهم بإحسانٍ الى يوم الدين امابعدُ
ﻓَﻴَﺎ ﺁﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﺤَﺎﺿِﺮُﻭْﻥَ ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻃَﺎﻋَﺘِﻪِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗُﻔْﻠِﺤُﻮْﻥ
ﻓَﻘَﺪْ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟﻰَ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺑِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢِ : ﻳَﺎ ﺍَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺍَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ

معاشر المسلمين رحمكم الله

Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita terus-menerus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah yang Maha Tinggi dan taatlah kepada-Nya.
Penuhilah hak dan kewajiban yang dibebankan dan jauhilah segala laranganNya. Karena Allah yang Maha Tinggi telah menetapkan beberapa kewajiban, maka jangan disia-siakan, Allah membuat batasan dan larangan, maka janganlah dilanggar.
Semoga Allah yg Maha Tinggi senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan untuk tetap dalam jalan kebenaran dan selalu mendapatkan cahaya petunjuk dalam menjalani kehidupan ini

معاشر المسلمين رحمكم الله

لو قيل لنا هل تحب النور ام الظلمات ؟
فنجيب طبعا بحب النور لانه فضل من الله و يهدى الله لنوره من يشاء
Jika kita ditanya : kamu lebih menyukai terang benerang cahaya atau kegelapan ?
Tentu tanpa berfikir spontan kita menjawab lebih menyukai terang benerang cahaya karena cahaya adalah Anugrah Allah SWT
Dan Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yg Dia kehendaki....

Saat siang hari, langit terlihat begitu terang karena cahaya matahari yang menyinarinya.
Tatkala malam datang langit pun perlahan menjadi gelap, namun cahaya bulan, bintang-bintang di langit serta lampu-lampu di sepanjang jalan dan rumah-rumah membuat malam menjadi menyala indah. Ya, semua itu karena cahaya. Cahaya yang diciptakan Allah untuk kita semua.

Tanpa cahaya, siang dan malam hanyalah hitam tanpa keindahan. Tanpa cahaya, matapun tak dapat melihat apa-apa. Dengan cahaya itulah kita bisa melihat keindahan dari pagi hingga malam.

اللَّهُ نُورُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِى اللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkah, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur  dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada cahaya-Nyasiapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

معاشر المسلمين رحمكم الله
فكما نحتاجُ الى النورِ فى حياتنا فهكذا نحتاجُ الى النور فى مماتنا وفى قبورنا
Betapa kita sangat membutuhkan cahaya di kehidupan dunia ini begitu pula kita juga membutuhkan cahaya untuk kehidupan setelah kematian

Setiap makhluk Allah yang berada di dunia pada akhirnya akan meninggalkan dunia ini dan akan memasuki alam barzakh. Semua orang tentu menginginkan agar alam kubur yang mereka tempati terang bercahaya dan menjadi taman dari pertamanan sorga

Dalam kitab tanbighul ghofilin disebutkan
ﺳﺒﻌﺔُ ﺃﺷﻴﺎﺀَ ﺗﻨﻮّﺭ ﺍﻟﻘﺒﺮَ . ﺃﻭﻟﻬﺎ ﺍﻹﺧﻼﺹ فى العبادة

Ada tujuh amalan yang bisa menerangi kubur. Yakni
1. ikhlas dalam beribadah
لقوله ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻣِﺮُﻭﺍ ﺇِﻻ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣُﺨْﻠِﺼِﻴﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﺣُﻨَﻔَﺎﺀَ ﻭَﻳُﻘِﻴﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻼﺓَ ﻭَﻳُﺆْﺗُﻮﺍ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺩِﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻤَﺔِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus ” (QS. Al Bayyinah: 5)

Ikhlas, dalam beribadah merupakan salah satu yang akan menerangi kubur seseorang. Seseorang yang ikhlas dia beramal semata-mata karena Allah dan tidak mengharapkan imbalan berupa pahala dari Allah SWT . Karena ibadah merupakan perintah dan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi seseorang yang mengaku hamba-Nya. Bahkan tujuan Allah menciptakan jin dan manusia adalah hanya untuk menyembah kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam Surah Azzariat ayat 56

ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
معاشر المسلمين رحمكم الله
ﻭ ﺍﻟﺜﺎنى ، ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
2. berbakti kepada kedua orangtua
لقوله تعالى ﻭﺍﻋﺒﺪﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺗﺸﺮﻛﻮﺍ ﺑﻪ ﺷﻴﺌﺎ ﻭﺑﺎﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎ
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua

Berbakti kepada orangtua adalah amalan ibadah yang bisa menerangi kubur dan mendapatkan keberuntungan, Allah panjangkan umurnya serta balasan surga dari Allah.
ﺃَﻗْﺒَﻞَ ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻟَﻰ ﻧَﺒِﻰِّ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃُﺑَﺎﻳِﻌُﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻬِﺠْﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩِ ﺃَﺑْﺘَﻐِﻰ ﺍﻷَﺟْﺮَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻬَﻞْ ﻣِﻦْ ﻭَﺍﻟِﺪَﻳْﻚَ ﺃَﺣَﺪٌ ﺣَﻰٌّ . ﻗَﺎﻝَ ﻧَﻌَﻢْ ﺑَﻞْ ﻛِﻼَﻫُﻤَﺎ . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺘَﺒْﺘَﻐِﻰ ﺍﻷَﺟْﺮَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ . ﻗَﺎﻝَ ﻧَﻌَﻢْ . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺎﺭْﺟِﻊْ ﺇِﻟَﻰ ﻭَﺍﻟِﺪَﻳْﻚَ ﻓَﺄَﺣْﺴِﻦْ ﺻُﺤْﺒَﺘَﻬُﻤَﺎ
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Saya berbai’at kepadamu untuk berhijrah dan berjihad, aku mengharapkan pahala dari Allah.” Beliau bertanya , “Apakah salah satu orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab, “Ya, bahkan keduanya masih hidup.” Rasulullah bertanya lagi, “Maka apakah kamu masih akan mencari pahala dari Allah?” Ia menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda,
“Pulanglah kepada kedua orang tuamu lalu berbuat baiklah dalam mempergauli mereka.” (HR. Muslim)

ﻭ ﺍﻟﺜﺎلث ، ﺻﻠﺔ ﺍﻟﺮﺣﻢ
3. silaturrahim
Silaturrahim adalah amalan yang sangat penting dalam kehidupan. Sebab fungsinya sangat besar sebagai sarana menjalin ikatan persaudaraan
Allah berfirman
ﻭَﺁﺕِ ﺫَﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﺣَﻘَّﻪُ ﻭَﺍﻟْﻤِﺴْﻜِﻴﻦَ ﻭَﺍﺑْﻦَ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞِ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺒَﺬِّﺭْ ﺗَﺒْﺬِﻳﺮًﺍ
“ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros ” (QS. Al Isra: 26).

Ia juga berfirman:
ﻓَﺂﺕِ ﺫَﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﺣَﻘَّﻪُ ﻭَﺍﻟْﻤِﺴْﻜِﻴﻦَ ﻭَﺍﺑْﻦَ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞِ ﺫَﻟِﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺮِﻳﺪُﻭﻥَ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
“ Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung ” (QS. Ar Rum: 38).

Dan diantara keutamaan menyambung silaturahim adalah diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ﻣﻦ ﺃﺣﺐ ﺃﻥ ﻳُﺒﺴﻂ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺭﺯﻗﻪ، ﻭﻳُﻨﺴﺄ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺃﺛﺮﻩ
ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﺣﻤﻪ
“ Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi ” (HR. Bukhari – Muslim).
معاشر المسلمين رحمكم الله
ﻭ ﺍﻟﺮﺍبع ، ﺃﻥ ﻻ ﻳﻀﻴّﻊَ ﻋﻤﺮَﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ
4. tidak menyianyiakan umurnya dalam kemaksiatan
Tidak menggunakan umur dalam berbuat maksiat juga amalan yang dapat menerangi kubur.
Umur yang diberikan Allah kepada hamba-Nya seharusnya digunakan untuk sarana beribadah kepadaNya dengan mempertebal keimanan dan memperbanyak amal-amal soleh. Karena umur yang diberikan Allah akan ditanyakan Allah kepada hamba-Nya di hari kiamat nanti, sebagaimana hadis Rasulullah SAW
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.

“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.”

ﻭ ﺍﻟﺨﺎمس ، ﺃﻥ ﻻ ﻳَﺘﺒَﻊَ ﻫﻮﺍﻩ
5. tidak mengikuti keinginan hawa nafsunya

Barangsiapa yang dikendalikan oleh kesukaan nafsunya, akibatnya ia akan mudah terperosok dalam macam-macam kejahatan, baik dalam kekafiran, kefasikan ataupun dalam kemunafikan. Justru itulah Rasulullah SAW mewasiatkan kepada umatnya agar menekan dan memusuhi nafsu itu.

Sabda rasulullah SAW :

أَفْضَلُ اْلجِهَادِ أَنْ يُجَاهِدَ الرَّجُلُ نَفْسَهُ وَهَوَاهُ

Artinya : Jihad yang paling utama adalah jihad manusia terhadap nafsunya dan kesukaannya.

Bahkan Tuhan menjanjikan kebahagiaan syurga bagi mereka yang dapat menundukkan nafsunya. Ini sesuai dengan firmannya dalam surat An-Naaziaat ayat 40-41yang berbunyi :

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (٤٠)فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى (٤١)

Artinya : Dan adapun orang-orang yang takut kepada Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.
معاشر المسلمين رحمكم الله
ﻭ ﺍﻟﺴﺎﺩس ، ﺃﻥ ﻳﺠﺘﻬِﺪَ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ
6. bersungguh-sungguh dalam berbuat ketaatan kepada Allah SWT

Ketaatan seorang hamba pada Rabb-Nya diwujudkan dalam takwa. Patuh melaksanakan segala perintah-Nya, dan meninggalkan segenap larangan-Nya. Bagi kaum Muslim, ketaatan kepada Allah ini juga harus disertai ketaatan kepada Rasulullah.
Allah berfirman,
ﻭَﻣَﻦ ﻳُﻄِﻊِ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻭَﭐﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻓَﺄُﻭ۟ﻟَٰٓﺌِﻚَ ﻣَﻊَ ﭐﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﻧْﻌَﻢَ ﭐﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢ ﻣِّﻦَ ﭐﻟﻨَّﺒِﻲِّۦﻥَ ﻭَﭐﻟﺼِّﺪِّﻳﻘِﻴﻦَ ﻭَﭐﻟﺸُّﻬَﺪَﺍٓﺀِ ﻭَﭐﻟﺼَّٰﻠِﺤِﻴﻦَ ۚ ﻭَﺣَﺴُﻦَ ﺃُﻭ۟ﻟَٰٓﺌِﻚَ ﺭَﻓِﻴﻘًﺎ
Siapa menaati Allah dan Rasul, maka akan bersama orang-orang yang Allah anugerahi nikmat kepada mereka, yaitu para nabi, orang-orang lurus, syuhada, dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.(QS an-Nisa' [4]:69)

ﻭ ﺍﻟﺴﺎبع ، ﺃﻥ ﻳُﻜﺜِﺮ ﺫﻛﺮَ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

7. memperbanyak berzikir kepada Alllah SWT.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺫِﻛْﺮًﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ * ﻭَﺳَﺒِّﺤُﻮﻩُ ﺑُﻜْﺮَﺓً ﻭَﺃَﺻِﻴﻠًﺎ
Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah ( dengan menyebut nama ) Alloh,dzikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang ( Qs al-Ahjab 41-42 )

Zikir adalah sarana taqorrub kepada Allah dan juga berfungsi untuk menentramkan jiwa seseorang yang mengalami berbagai problema hidup. Zikir kepada Allah jadi obat hati dan mereka yang selalu berzikir kepada Allah terhindar dari laknat dan kutukan dari Allah SWT.

Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya
{ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻣَﻠْﻌُﻮﻧَﺔٌ ﻣَﻠْﻌُﻮﻥٌ ﻣَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺫِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻭَﺍﻟَﺎﻩُ ﻭَﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺃَﻭْ ﻣُﺘَﻌَﻠِّﻢٌ }
“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syareat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Akhirnya...
Marilah kita hiasi hidup kita ini dengan selalu meningkat kan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT agar kita selamat didunia dan diakhirat. Amin.

ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟِﻲ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢِ * ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲ
ﻭَﺇِﻳَّﺎ ﻛُﻢْ ﺑِﺎﺍْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ * ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺏُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ *
ﻗَﺎﻝَ الله ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﺻْﺪَﻕُ ﺍْﻟﻘﺎﺋِﻠِﻴْﻦَ :
ﺃَﻋُﻮْﺫُﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸًّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺍﻟﺮَّﺟِﻴْﻢِ *
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ *
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللَّهُ النَّبِىَّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمٰنِهِمْ يَقُولُونَ 
رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
ﻭَﻗُﻞْ ﺭَﺏِّ ﺍْﻏﻔِﺮْ ﻭَﺍﺭْﺣَﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻤِﻴْﻦَ *
::
Khutbah Jum’at Kedua:

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ , ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍْﻷَﺷْﻴَﺂﺀَ * ﺃَﺣْﻤَـﺪُﻩُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺣَﻤْﺪَ ﻣَﻦْ ﻋُﻔِﻲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒَﻼَﺀِ *
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻵ ﺍِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻵ ﺷَـﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓً ﺗُﻨْﺠِﻲْ ﻗَﺎﺋِﻠَﻬَـﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠَـﺰَﺍﺀِ *
ﻭَﺃَﺷْـﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺃَﺗْﻘَﻰ ﺍْﻷَﺗْﻘِﻴﺂﺀِ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻭَﺍْﻷَﻧْﺒِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮَﻣﺂﺀِ * ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺍْْﻷَﺻْﻔِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻣَﻦْ ﺗُﺒِﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﻠِّﻘَﺎﺀ ِ *
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﻴَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺃَﺷْـﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻮَﺍﻟِﻲ ﺍﻟﻨَّﻌَﻤﺂﺀِ
ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻣَﺮَﻛُﻢْ ﺃَﻣْﺮًﺍ ﻋَﻤِﻴْﻤًﺎ * ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺟَﻞَّ ﺟَﻼَﻟُﻪُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ * ﻳَﺂﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ * ﻭَﺗَﺎﺑِﻊِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥٍ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺃَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ * ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ * ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُّﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ * ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﺃَﺋِﻤَﺘَﻨَﺎ ﻭَﺃُﻣَّﺘَﻨَﺎ * ﻭَﻗُﻀَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﻋُﻠَﻤَﺎﺀَﻧَﺎ ﻭَﻓُﻘَﻬَﺎﺀَﻧَﺎ * ﻭَﻣَﺸَﺎﻳِﺨَﻨَﺎ ﺻَﻼَﺣًﺎ ﺗَﺎﻣًّﺎ ﻋَﺎﻣًّﺎ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻫُﺪَﺍﺓَ ﻣُﻬْﺘَﺪِﻳْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍْﻧﺼُﺮْ ﻣَﻦْ ﻧَﺼَﺮَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺧْﺬُﻝْ ﻣَﻦْ ﺧَﺬَﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻫْﻠِﻚْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺃَﻟِّﻒْ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮْﺏِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ * ﻭَﻓُﻚَّ ﺃَﺳْﺮَ ﺍﻟْﻤَﺄْﺳُﻮْﺭِﻳْﻦَ * ﻭَﻓَﺮِّﺝْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺮُﻭْﺑِﻴْﻦَ * ﻭَﺍﻗْـﺾِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺪْﻳُﻮْﻧِﻴـْﻦَ * ﻭَﺍﻛْﺘُﺐِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐُﺰَّﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ *
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺍﺩْﻓَﻊْ ﻋَﻨَّﺎ ﺍﻟْﻐَﻠَﺎﺀَ * ﻭَﺍﻟْﺒَﻼَﺀَ ﻭَﺍﻟْﻮَﺑَﺎﺀَ * ﻭَﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀَ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲَ ﻭَﺍﻟﺴُّﻴُﻮْﻑَ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﻠِﻔَﺔ * ﻭَﺍﻟﺸَّﺪَﺍﺋِﺪَ ﻭَﺍﻟْﻤِﺤَﻦَ * ﻣَﺎ ﻇَﻬَﺮَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻄَﻦَ * ﻣِﻦْ ﺑَﻠَﺪِﻧَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺧَﺎﺻَّﺔً * ﻭَﻣِﻦْ ﺑُﻠْﺪَﺍﻥِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻋَﺎﻣَّﺔً * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ * ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻹِﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮْﻧَﺎ ﺑﺎﻹِﻳـْﻤَﺎﻥِ * ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼًّ ﻟِّﻠَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺅُﻭْﻑٌ ﺭَّﺣِﻴْﻢ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎْﻟﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎﺀِﺫِﻯ ﺍْﻟﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍْﻟﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍْﻟﺒَﻐْﻰِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ * ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺌَﻠُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ

Jumat, 25 Januari 2019

AlHabib Muhammad bin Thohir Al Hadad

Kemuliaan Al imam al quthb al habib Muhammad bin Tohir al Haddad ( Tegal ) 😢

Ketika di era Belanda, area Tegal  khususnya makam Al haddad di hujani meriam oleh blanda tapi wal hasil bijahi Maqom al habib Muhammad bin Tohir al Haddad, bom tidak meledak sama sekali.

Hanya jatuh tapi ra mledak seperti tela ( boled )
Di lempar ngeteplek, akhirnya Belanda pergi alias ( MERRAD ) Bahasa tegale.

Al habib Muhammad bin Tohir al Haddad  Masya Allah Auliya di tegal, Bersyukur kita dengan adanya beliau, khususe wong tegal aja sungkan-sungkan tawassul kaleh beliau.

walaupun sudah wafat berkahnya tidak pernah putus apa lagi ketika  al habib Muhammad bin Tohir al Haddad masih hidup.

Beliau al habib Muhammad bin Tohir al Haddad seperti pengadilan.

ketika sekelompok orang berselisih ada masalah, bingung mana orang yang benar dan mana orang yang bohong.

Akhirnya di bawah ke al habib Muhammad bin Tohir al  Haddad atau yg di kenal Al Haddad pada masanya.

Ketika di dudukan bersama beliau al habib Muhammad bin Tohir al Haddad beliau tidak langsung menunjuk orang yg salah dan orang yang benar.

Tapi ketika selesai mau pergi dari hadapan al habib Muhammad bin Tohir al Haddad.

kelihatan dari salah satu mereka hendak pergi dari hadapan al habib Muhammad bin Tohir al Haddad tidak bisa bangun lemes.

Jadi kelihatan orang yg bisa berdiri mereka orang benar, jujur, dan orang yg tidak bisa berdiri di hadapan al habib Muhammad bin Tohir al Haddad orang yg bohong.

Akhirnya yg tidak bisa berdiri mengakui kesalahannya sendiri, bahwa saya bersalah.

Begitu seterusnya ketika ada permasalahan perselisihan mana yg benar dan yang salah datangnya ke  al habib Muhammad bin Tohir al Haddad, pasti tau yg salah dan yg benar.

Masya Allah akhlaq seorang ulama minal Auliya al habib Muhammad bin Tohir al Haddad tidak langsung menunjuk yg salah dan yg benar.

Coba apabila beliau menunjuk, pasti orang yg salah ada perasaan aga ga suka pada al habib Muhammad bin Tohir al Haddad, tapi beliau tidak langsung menunjuk.

Semoga yg belum ziarah ke beliau bisa ziarah berkah mbaca secuil dari kisah nya.
Apa bila melewati tegal Ojo lali ziarah ke makam beliau al habib Muhammad bin Tohir al Haddad ( Shohibul haul ) jangan lupa lur yg jaga makam Al haddad di beri upah,
upah nya buat keperluan makam insya Allah berkah. Qobul

Allahumma solli ala sayyidina Muhammad wa'ala Ali sayyidina Muhammad

BIJAHI WALID FATIMAH
UMNUM BIKHUSNIL KHOTIMAH

رَبِّ فَانْفَعْـــــــــــنَا بِبَرْكَتِهِمْ  وَاهْدِنَا الْحُسْنٰى بِحُرْمَــــــــــــتِهِمْ وَاَمِتْنَافِى طَرِيْقَتِهِـــــــــــــــمْ  وَمُعَافَــــــــــــــــــــاةٍ مِنَ الْفِتَـــــــــــــــــنِ.  امين يا الله ،امين يارب العالمين.

Selasa, 22 Januari 2019

Arwah tilik omah

Arwah tilik omah
#inijalankami
#hadzasabily
#Bagiygmauaja

Dalam al Jami’ul Kabir dijelaskan :

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺇﻥ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻳﺄﺗﻮﻥ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻳﻘﻔﻮﻥ ﺑﺤﺬﺍﺀ ﺑﻴﻮﺗﻬﻢ ﻭﻳﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﺑﺼﻮﺕ ﺣﺰﻳﻦ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓ ﻳﺎ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﺃﻗﺎﺭﺑﻲ ﻭﻭﻟﺪﻱ ﻳﺎ ﻣﻦ ﺳﻜﻨﻮﺍ ﺑﻴﻮﺗﻨﺎ ﻭﻟﺒﺴﻮﺍ ﺛﻴﺎﺑﻨﺎ ﻭﺍﻗﺘﺴﻤﻮﺍ ﺃﻣﻮﺍﻟﻨﺎ ﻫﻞ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﺬﻛﺮﻧﺎ ﻭﻳﻔﻜﺮﻧﺎ ﻓﻲ ﻏﺮﺑﺘﻨﺎ ﻭﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﺳﺠﻦ ﻃﻮﻳﻞ ﻭﺣﺼﻦ ﺷﺪﻳﺪ ؟ ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﻧﺎ ﻳﺮﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺗﺒﺨﻠﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﺼﻴﺮﻭﺍ ﻣﺜﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﻭﻛﻨﺎ ﻻ ﻧﻨﻔﻖ ﻣﻨﻪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺴﺎﺑﻪ ﻭﻭﺑﺎﻟﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﺍﻟﻤﻨﻔﻌﺔ ﻟﻐﻴﺮﻧﺎ ؛ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﻨﺼﺮﻑ ﺃﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺑﺸﻲﺀ ﻓﻴﻨﺼﺮﻓﻮﻥ ﺑﺎﻟﺤﺴﺮﺓ ﻭﺍﻟﺤﺮﻣﺎﻥ . ﺍﻫـ . ﻣﻦ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ .

Bersabda Nabi Saw : Sesungguhnya arwah-arwah kaum mu’minin itu setiap malam mendatangi langit dunia dan mereka (arwah) berhenti atau berdiri dg terompah mereka pada rumah rumah mereka (selama masih hidup) mereka memangil atau menyeru, setiap kali seruan dg suara susah seribu kali seruan.
Wahai keluargaku, kerabatku dan anak anakku. Wahai orang yg telah menempati rumahku, dan memakai baju tinggalanku dan yg telah membagi warisan hartaku, adakah darimu seseorang yg ingat padaku dan memikirkan rantauanku (merantau) aku dalam penjara yg sangat lama, dan dalam benteng yg sangat kuat. Maka kasianilah aku, maka Allah akan menghasihi kalian dan janganlah kamu pelit terhadapku sebelum kalian menjadi seperti aku (mati) wahai hamba-hamba Allah.
Sesungguhnya apa yg utama di tanganmu itu juga di tanganku. Dan aku tidak menafkahkannya di jalan Allah dan aku tidak menghitungnya serta perduli terhadapnya (harta) dan sekarang manfa'atnya terhadap selainku. Maka bila kamu tidak memberikan sesuatu pada arwah arwah tadi dg sesuatu, maka mereka para arwah akan pergi dg kerugian dan dia akan tercengah.”

Dalil lain yg lebih jelas bahwa mereka datang pada malam jum'at adalah Hadits Rasulullah Saw dalam kitab Hadiyatul Ahya’ lil Amwat hal : 184-185, karya Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Yusuf bin Ja’far Al-Hakkari (w=486 H) disebutkan :

ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺇﻥ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻳﺄﺗﻮﻥ ﻛﻞ ﺟﻤﻌﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﻘﻔﻮﻥ ﺑﺤﺬﺍﺀ ﺩﻭﺭﻫﻢ ﻭﺑﻴﻮﺗﻬﻢ ﻓﻴﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺑﺼﻮﺕ ﺣﺰﻳﻦ : ﻳﺎ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﻭﻟﺪﻱ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ ﻭﻗﺮﺍﺑﺎﺗﻲ، ﺍﻋﻄﻔﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺸﻲﺀ، ﺭﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺍﺫﻛﺮﻭﻧﺎ ﻭﻻ ﺗﻨﺴﻮﻧﺎ، ﻭﺍﺭﺣﻤﻮﺍ ﻏﺮﺑﺘﻨﺎ، ﻭﻗﻠﺔ ﺣﻴﻠﺘﻨﺎ، ﻭﻣﺎ ﻧﺤﻦ ﻓﻴﻪ، ﻓﺈﻧﺎ ﻗﺪ ﺑﻘﻴﻨﺎ ﻓﻲ ﺳﺤﻴﻖ ﻭﺛﻴﻖ، ﻭﻏﻢ ﻃﻮﻳﻞ، ﻭﻭﻫﻦ ﺷﺪﻳﺪ، ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﻧﺎ ﺭﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻻ ﺗﺒﺨﻠﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺪﻋﺎﺀ ﺃﻭ ﺻﺪﻗﺔ ﺃﻭ ﺗﺴﺒﻴﺢ، ﻟﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺮﺣﻨﺎ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﺃﻣﺜﺎﻟﻨﺎ، ﻓﻴﺎ ﺣﺴﺮﺗﺎﻩ ﻭﺍﻧﺪﺍﻣﺎﻩ ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ، ﺍﺳﻤﻌﻮﺍ ﻛﻼﻣﻨﺎ، ﻭﻻ ﺗﻨﺴﻮﻧﺎ، ﻓﺄﻧﺘﻢ ﺗﻌﻠﻤﻮﻥ ﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻔﻀﻮﻝ ﺍﻟﺘﻲ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ، ﻭﻛﻨﺎ ﻟﻢ ﻧﻨﻔﻖ ﻓﻲ ﻃﺎﻋﺔ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻣﻨﻌﻨﺎﻫﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﺼﺎﺭ ﻭﺑﺎﻻً ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﻣﻨﻔﻌﺘﻪ ﻟﻐﻴﺮﻧﺎ، ﻭﺍﻟﺤﺴﺎﺏ ﻭﺍﻟﻌﻘﺎﺏ ﻋﻠﻴﻦ ﺍ ، ﻗﺎﻝ : ﻓﻴﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓٍ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀ، ﺍﻋﻄﻔﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺪﺭﻫﻢ ﺃﻭ ﺭﻏﻴﻒ ﺃﻭ ﻛﺴﺮﺓ ﻗﺎﻝ : ﻓﺒﻜﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺑﻜﻴﻨﺎ ﻣﻌﻪ، ﻓﻠﻢ ﻧﺴﺘﻄﻊ ﺃﻥ ﻧﺘﻜﻠﻢ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﺃﻭﻟﺌﻚ ﺇﺧﻮﺍﻧﻜﻢ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻓﻲ ﻧﻌﻴﻢ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻓﺼﺎﺭﻭﺍ ﺭﻣﻴﻤﺎً ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﻌﻴﻢ ﻭﺍﻟﺴﺮﻭﺭ ، ﻗﺎﻝ : ﺛﻢ ﻳﺒﻜﻮﻥ ﻭﻳﻨﺎﺩﻭﻥ ﺑﺎﻟﻮﻳﻞ ﻭﺍﻟﺜﺒﻮﺭ ﻭﺍﻟﻨﻔﻴﺮ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ : ﻳﺎ ﻭﻟﻴﺘﻨﺎ ﻟﻮ ﺃﻧﻔﻘﻨﺎ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﻣﺎ ﺍﺣﺘﺠﻨﺎ ﻓﻴﺮﺟﻌﻮﻥ ﺑﺤﺴﺮﺓ ﻭﻧﺪﺍﻣﺔ .

Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya ruh-ruh orang mukmin datang setiap malam jumat pada langit dunia. Lalu mereka berdiri di depan pintu-pintu rumah mereka. Masing-masing mereka memanggil-manggil dg suara yg memelas: “Wahai isteriku (suamiku), anakku, keluargaku, dan kerabatku! Sayangilah kami dg sesuatu, maka Allah akan merahmati kalian. Ingatlah kami, jangan kalian lupakan! Sayangilah kami dalam keterasingan kami, minimnya kemampuan kami dan segala apa yg kami berada di dalamnya. Sesungguhnya kami berada dalam tempat yg terpencil, kesusahan yg panjang dan duka yg dalam. Sayangilah kami, maka Allah akan menyayangi kalian. Jangan kalian kikir kepada kami dg memberikan do'a, shodaqoh dan tasbih. Semoga Allah memberikan rasa nyaman kepada kami, sebelum kalian sama seperti kami. Sungguh rugi! Sungguh menyesal! Wahai hamba Allah! Dengarkanlah ucapan kami, dan jangan lupakan kami. Kalian tahu bahwa keutamaan yg berada di tangan kalian sekarang adalah keutamaan yg sebelumnya milik kami. Sementara kami tidak menafkahkannya untuk ta'at kepada Allah. Kami tidak mau terhadap kebenaran, hingga ia menjadi musibah bagi kami. Manfa'atnya diberikan kepada orang lain, sementara pertanggung-jawaban dan siksanya diberikan kepada kami”.

Masing-masing mereka memanggil-manggil sebanyak 1000 kali: “Kasihanilah kami dg satu dirham atau sepotong roti!” Lalu Rasulullah menangis, dan kamipun (para sahabat) menangis. Dan kami tidak mampu bicara. Rasulullah bersabda : Mereka adalah saudara-saudara kalian yg sebelumnya berada dalam kenikmatan dunia. Dan kini mereka menjadi debu setelah sebelumnya berada dalam kenikmatan dan kegembiraan. Rasulullah Saw bersabda : Lalu mereka menangis dan mengucapkan kutukan kepada mereka sendiri dan berkata : “Celakalah kita! Jika kami menafkahkan apa yg kita miliki, maka kita tidak akan membutuhkan ini”. Lalu mereka pulang dg penyesalan”.

Dan juga diterangkan dalam I'anah At Thalibiin :

ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ‏( 142 /2 ‏) ﻭﻭﺭﺩ ﺃﻳﻀﺎ ﺇﻥ ﺃﺭﻭﺍﺡ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺗﺄﺗﻲ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺗﻘﻒ ﺑﺤﺬﺍﺀ ﺑﻴﻮﺗﻬﺎ ﻭﻳﻨﺎﺩﻱ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺼﻮﺕ ﺣﺰﻳﻦ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓ ﻳﺎ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﺃﻗﺎﺭﺑﻲ ﻭﻭﻟﺪﻱ ﻳﺎ ﻣﻦ ﺳﻜﻨﻮﺍ ﺑﻴﻮﺗﻨﺎ ﻭﻟﺒﺴﻮﺍ ﺛﻴﺎﺑﻨﺎ ﻭﺍﻗﺘﺴﻤﻮﺍ ﺃﻣﻮﺍﻟﻨﺎ ﻫﻞ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﺬﻛﺮﻧﺎ ﻭﻳﺘﻔﻜﺮﻧﺎ ﻓﻲ ﻏﺮﺑﺘﻨﺎ ﻭﻧﺤﻦ ﻓﻲ ﺳﺠﻦ ﻃﻮﻳﻞ ﻭﺣﺼﻦ ﺷﺪﻳﺪ ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﻧﺎ ﻳﺮﺣﻤﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺗﺒﺨﻠﻮﺍ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﺼﻴﺮﻭﺍ ﻣﺜﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﻭﻛﻨﺎ ﻻ ﻧﻨﻔﻖ ﻣﻨﻪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺴﺎﺑﻪ ﻭﻭﺑﺎﻟﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﺍﻟﻤﻨﻔﻌﺔ ﻟﻐﻴﺮﻧﺎ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﻨﺼﺮﻑ ﺃﻱ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﺑﺸﻲﺀ ﻓﺘﻨﺼﺮﻑ ﺑﺎﻟﺤﺴﺮﺓ ﻭﺍﻟﺤﺮﻣﺎﻥ ﻭﻭﺭﺩ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻣﺎ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ ﺇﻻ ﻛﺎﻟﻐﺮﻳﻖ ﺍﻟﻤﻐﻮﺙ ﻳﻨﺘﻈﺮ ﺩﻋﻮﺓ ﺗﻠﺤﻘﻪ ﻣﻦ ﺍﺑﻨﻪ ﺃﻭ ﺃﺧﻴﻪ ﺃﻭ ﺻﺪﻳﻖ ﻟﻪ ﻓﺈﺫﺍ ﻟﺤﻘﺘﻪ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ .

Ada hadits juga sesungguhnya arwahnya orang mukmin datang disetiap malam jum'at ke langit dunia dan berdiri dekat rumah mereka dan memanggil-manggil penghuni rumah dg suara yg sedih sampai 1000x
"Wahai keluargaku, wahai kerabatku, wahai anakku wahai orang yg menempati rumahku dan memakai pakaianku dan membagi harta-hartaku apakah salah satu diantara kalian ada yg ingat pada kami. Adakah yg memikirkan ketidak adanya kami, kami berada dalam penjara yg panjang/lama dan benteng yg kuat, kasihilah kami maka Allah akan mengasihi kalian dan janganlah kalian kikir sebelum kalian menjadi seperti kami wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya anugrah yg kalian raih/terima itu juga ada pada kami dan kami tidak menginfakkannya dijalan Allah sedangkan hisab dan cobaan itu menimpa kami sedangkan kemanfa'atan itu untuk selain kami." Maka jika arwah-arwah tersebut tidak memperoleh apa-apa maka arwah-arwah tersebut memperoleh kerugian. Juga ada hadits dari Nabi Saw : Sesungguhnya beliau berkata : "Tidaklah ada seorang mayyit dikuburannya kecuali seperti orang yg tenggelam yg minta pertolongan dia menanti kiriman do'a dari anaknya, saudaranya atau temannya, ketika ia mendapatkannya maka ia sungguh bahagia mengalahkan kebahagiaan dunia seisinya.

Untuk itu marilah kita do'akan, bacakan yasin dan lainnya agar mereka tenang. pada setiap malam dan khususnya malam jum’at.

Sabtu, 19 Januari 2019

Doa ibnu masud

DOA IBNU MAS’UD AGAR MENYERTAI RASUL SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DI SURGA TERTINGGI

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻻَ ﻳَﺮْﺗَﺪُّ ، ﻭَﻧَﻌِﻴﻤًﺎ ﻻَ ﻳَﻨْﻔَﺪُ ، ﻭَﻣُﺮَﺍﻓَﻘَﺔَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓِﻲ ﺃَﻋْﻠَﻰ ﺟَﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠْﺪِ

Ya Allâh, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu iman yang tidak pernah berbalik menjadi kufur, kenikmatan yang tidak sirna, dan agar mengiringi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga abadi yang paling tinggi.
(HR Ahmad, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani)

Dari Ibnu Mas’ûd a berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk Masjid. Beliau ada di antara Abu Bakr dan Umar. Ternyata Ibnu Mas’ud tengah shalat, dengan membaca Surat An-Nisa’. Hingga Ibnu Mas’ud sampai pada penghujung ayat ke-100 dari An-Nisa’, lalu berdoa, sedangkan ia tengah menunaikan shalat (malam).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda (tanpa diketahui Ibnu Mas’ud), “ Mintalah, niscaya engkau akan diberi. Mintalah, engkau akan diberi ”
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang merasa senang membaca Al-Quran secara segar sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah ia membacanya dengan bacaan (cara dan sikap membaca) Ibnu Ummi ‘Abd (yaitu Abdullah bin Mas’ud).

Pagi harinya, Abu Bakr Radhiyallahu anhu bergegas menuju Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu , untuk memberi kabar gembira tersebut.

Abu Bakr Radhiyallahu anhu bertanya, “Apa yang engkau minta kepada Allâh Azza wa Jalla tadi malam?” Ia menjawab, “Aku mengucapkan, “ Ya Allâh, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu iman yang tidak pernah berbalik menjadi kufur, kenikmatan yang tidak sirna, dan agar selalu bersama Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga abadi yang paling tinggi. ”

Kemudian Umar Radhiyallahu anhu datang juga kepada Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu.
Dan dikatakan kepada Umar Radhiyallahu anhu bahwa Abu Bakr Radhiyallahu anhu telah mendahuluimu.
Umar pun berkata, “Semoga Allâh merahmati Abu Bakr Radhiyallahu anhu. Tidaklah aku berusaha untuk mendahuluinya dalam kebaikan sama sekali, melainkan ia telah mendahuluiku.” [HR. Ahmad]

Dalam riwayat lain Ibnu Mas’ud berkata, “Tidaklah aku shalat fardhu maupun sunnah, melainkan aku berdoa kepada Allâh di penghujung shalatku, Ya Allâh, sesungguhnya aku meminta ….

ﺩﺧﻞ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻭﻫﻮ ﺑﻴﻦ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻳﺼﻠﻲ ﻭﺇﺫﺍ ﻫﻮ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻓﺎﻧﺘﻬﻰ ﺇﻟﻰ ﺭﺃﺱ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﻓﺠﻌﻞ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻳﺪﻋﻮ ﻭﻫﻮ ﻗﺎﺋﻢ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺍﺳﺄﻝ ﺗﻌﻄﻪ ﺍﺳﺄﻝ ﺗﻌﻄﻪ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺳﺮﻩ ﺃﻥ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻏﻀﺎ ﻛﻤﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﻓﻠﻴﻘﺮﺃﻩ ﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﺑﻦ ﺃﻡ ﻋﺒﺪ
ﻓﻠﻤﺎ ﺃﺻﺒﺢ ﻏﺪﺍ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ﻟﻴﺒﺸﺮﻩ
ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﺳﺄﻟﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺒﺎﺭﺣﺔ
ﻗﺎﻝ : ﻗﻠﺖ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎ ﻻ ﻳﺮﺗﺪ ﻭﻧﻌﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ﻭﻣﺮﺍﻓﻘﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﻲ ﺃﻋﻠﻰ ﺟﻨﺔ ﺍﻟﺨﻠﺪ
ﺛﻢ ﺟﺎﺀ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ : ﺇﻥ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻗﺪ ﺳﺒﻘﻚ
ﻗﺎﻝ : ﻳﺮﺣﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻣﺎ ﺳﺒﻘﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﺧﻴﺮ ﻗﻂ ﺇﻻ ﺳﺒﻘﻨﻲ ﺇﻟﻴﻪ

*****

( ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎً ﻻ ﻳﺮﺗﺪ ‏) ﺃﻱ ﻻ ﻳﻘﺒﻞ ﺻﻔﺔ ﺍﻻﺭﺗﺪﺍﺩ ﻭﺍﻟﻨﻘﺺ ‏

( ﻭﻧﻌﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ‏) ﺃﻱ ﻻ ﻳﻨﻘﺼﻨﻲ ﻭﺫﻟﻚ ﻟﻴﺲ ﺇﻻ ﻧﻌﻴﻢ ﺍﻵﺧﺮﺓ

‏( ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ لا تنقطع ﺍﻷﺑﺪ ‏) ﺑﺪﻭﺍﻡ ﺫﻛﺮﻩ ﻭﻛﻤﺎﻝ ﻣﺤﺒﺘﻪ ﻭﺍﻷﻧﺲ ﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺮﺕ ﻋﻴﻨﻪ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺮﺕ ﺑﻪ ﻛﻞ ﻋﻴﻦ ‏

( ﻭﻣﺮﺍﻓﻘﺔ ﻧﺒﻴﻚ ﻣﺤﻤﺪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻲ ﺃﻋﻠﻰ ﺟﻨﺔ ﺍﻟﺨﻠﺪ ‏) .

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﺮﺍﻗﻲ : ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻭﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺩﻭﻥ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ ﺍﻷﺑﺪ ﻭﻗﺎﻝ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ ﻭﻟﻠﻨﺴﺎﺋﻲ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﻤﺎﺭ ﺑﻦ ﻳﺎﺳﺮ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺟﻴﺪ ﻭﺃﺳﺄﻟﻚ ﻧﻌﻴﻤﺎً ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ ﻻ ﺗﻨﻘﻄﻊ ﺍﻫـ .

ﻗﻠﺖ : ﻫﻮ ﻓﻲ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺣﺪﻳﺚ ﻃﻮﻳﻞ ﻳﺄﺗﻲ ﺫﻛﺮ ﺑﻌﻀﻪ ﻭﻣﻀﻰ ﺫﻛﺮ ﺑﻌﻀﻪ ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻋﻦ ﻋﻤﺎﺭ ﺑﻦ ﻳﺎﺳﺮ ﻗﺎﻝ ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻳﺪﻋﻮ ﺑﻪ ﻭﺃﻣﺎ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻓﺮﻭﺍﻩ ﺃﻳﻀﺎً ﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﻭﺍﻟﻠﻔﻆ ﻟﻠﻨﺴﺎﺋﻲ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﺒﻴﺪﺓ ﻭﺍﺳﻤﻪ ﻋﺎﻣﺮ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺃﻧﻪ ﺳﺌﻞ ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺍﻟﺬﻱ ﺩﻋﻮﺕ ﺑﻪ ﻟﻴﻠﺔ ﻗﺎﻝ ﻟﻚ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺳﻞ ﺗﻌﻄﻪ ﻗﺎﻝ :
ﻗﻠﺖ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎً ﻻ ﻳﺮﺗﺪ ﻭﻧﻌﻴﻤﺎً ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ﻭﻣﺮﺍﻓﻘﺔ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻲ ﺃﻋﻠﻰ ﺩﺭﺟﺔ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺩﺭﺟﺔ ﺍﻟﺨﻠﺪ .

Sabtu, 12 Januari 2019

Zikir taubat

Zikir Taubat / istighfar


* Bil-futuhi wal munuuhi wa sholahil jasadi warruuhi wattaubatan nashuuhi bi annallaha yaqbalu minal jamii-‘i wa ya’fuu ‘anil jamii-‘i wa yushlihu sya’nal jamii-‘i fiddiini waddunya wal aakhiro wa ‘alaa kulli niyyatin sholihatin maqbuulatin fii khoiriin wa luthfiin wa ‘afiiyatin…Al-fatehah


* wa ila hadhrotin nabiyyi Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘alaihi wassalama…al-fatehah


1. Ilahi anta maqshuudii wa ridhoka mathluubi a’thini ma’rifataka wa mahabbataka.3x


2. Asyhaduan laa ilaha ilallah wa asyhadu anna muhammadan rosulullah.3x


3. Ash-sholatu wassalamu ‘alaika ya sayyidi ya rasulullah qod dhoqot hilaati adrikni wakhudz biyaadi wakun ma-‘ii aghitsnii sarii’an bi ‘izzatillah.11x


4. Allahumma inni as-aluka wa atawajjahu ilaika bi nabiyyika sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘alaihi wassalama, Annabiyyir rohmati wa syafii-‘il ummati. Ya Sayyidi Ya Rasulullah inni atawassalu bika ilaa robbi fii haajatii….( Pasang Niat )…lituqdhoolii. Allahumma Syaffi’hu fiyya… Allahumma Syaffi’hu fiyya… Allahumma Syaffi’hu fii nafsii.3x


5. Allahumma inni as-aluka ( Ya Allah hawwil haali ilaa ahsanil haali. 66x ) mimma tuhibbu wa tardho fiddiini wal aakhiroti wa anta rodhin ‘anna ya robbal ‘aalamiina.


6. Astaghfirullahal ghofuurur rohiim.33x

7. Robbighfirlii wali walidayya.33x…..warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiro.


8. Astaghfirullaha lil mu’miniina wal mu’minaati. 33x…innaka antal ghofuurur rohiim.


Kemudian meng-istighfarkan badan jasmani dan rohani. Setiap anggota tubuh dan titik lathifah ditubuh kita dibacakan- Astaghfirullahal ‘adhiim -10x sehabis-habis nafas.


Anggota tubuh batin :


1.( Qolbu ) 2 jari dibawah susu kiri

2.( Ruh ) 2 jari dibawah susu kanan

3.( Sirri ) 2 jari di atas susu kiri

4.( Khofi ) 2 jari diatas susu kanan

5.( Akhfa ) ditengah-tengah dada

6.( Nathiqoh ) ditengah-tengah 2 alis

7.( Kullu Jasad ) semua jasad dari atas sampai ujung kaki


Anggota tubuh dhohir :


1.Lidah / lisan

2.‘Ainun / Mata

3.Udzunun / Telinga

4.Anfun / Hidung

5.Rijlun wa Yadun /Kaki & tangan

6.Bathnun / Perut

7.Faraj / Syahwat


"Min kulli dzanbin ‘adhiimin wa min jamii’idz dzunuubi wal aatsam sirron wa jahron dhohiron wa bathiinan Qoulan wa fii’lan sam’an wa bashoron taubatan nashuha ( Tubnaa ilallah wa roja’naa ilallah,3x ) Allahumma taqobbal minnaa ya Kariim."

"Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ‘ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika maastatho’tu wa a’uudzu bika min syarri maa shona’tu abuu-ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz-dzunuubi illa anta."

"Allahumma inna maghfirotaka arjaa min ‘amalii wa inna rohmataka au-sa-‘u min dzanbii .Allahumma inlam akun ahlan an-ablugho rohmataka farohmatuka ahlun an-tablughonii li annaha wasi’ats kulli syaii-in Ya Arhamar rohimiin."

"Allahummaj’al nafsii nafsaan thoyyibatan muthma-innatan thoo-i’atan haafidhotan ti’minu biliqoo-ika wa taqna’u bi ‘athoo-ika wa tardhoo bi qodhoo-ika wa takhsyaaka haqqo khosy-yatika walaa haula wala quwwata illa bika."

"Ilahii inkunta Qobilta taubati wa Ghofarta huubii fa akrimni bi nuril fahmi wal hifdzi hatta ahfadho kulla maa sami’tu minal ‘ilmi wal Qur’an.

Ilahii akrimnii bihusnish-shouti wan-naghmatii hatta man sami’a kalaami wa Qiro-atii yadzdadu riq-qotan fii Qolbihi wa inkaana qoosiyal Qolbi.

Ilahii akrimnii birrizqil halaali min haitsu laa ahtasib wa anta khoirurroziQiin.Walhamdulillahi robbil ‘alamiin. Amin"


Selanjutnya sambil munajat dalam hati mohon kepada Allah apa yang kita butuhkan, bacalah Ismu Dzat :


Ya Allah. 66x.

Jumat, 11 Januari 2019

Kisah istighfar

"KISAH ISTIGFAR MBAH KHOLIL BANGKALAN"

Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan. Sang kyai bertanya kepada tamu yang pertama:

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 1 : "Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil tidak didapat, malah rugi terus-menerus," ucap tamu pertama.

Beberapa saat Kyai Kholil menjawab,

"Jika kamu ingin berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar,"

pesan kyai mantap.

Kemudian kyai bertanya kepada tamu kedua:

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 2 : "Saya sudah berkeluarga selama 18 tahun, tapi sampai saat ini masih belum diberi keturunan," kata tamu kedua.

Setelah memandang kepada tamunya itu, Kyai Kholil menjawab,

"Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar," tandas kyai.

Kini, tiba giliran pada tamu yang ketiga. Kyai juga bertanya,

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 3 : "Saya usaha tani, Kyai. Namun, makin hari hutang saya makin banyak, sehingga tak mampu membayarnya, " ucap tamu yang ketiga, dengan raut muka serius.

"Jika kamu ingin berhasil dan mampu melunasi hutangmu, perbanyak baca istighfar," pesan kyai kepada tamu yang terakhir.

Berapa murid Kyai Kholil yang melihat peristiwa itu merasa heran. Masalah yang berbeda, tapi dengan jawaban yang sama, resep yang sama, yaitu menyuruh memperbanyak membaca istighfar.

Kyai Kholil mengetahui keheranan para santri. Setelah tamunya pulang, maka dipanggillah para santri yang penuh tanda tanya itu. Lalu, Kyai Kholil membacakan al-Qur’an Surat Nuh ayat 10-12 yang artinya:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

“Maka aku katakan kepada mereka:
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Mendengar jawaban kyai ini, para santri mengerti bahwa jawaban itu memang merupakan janji Allah bagi siapa yang memperbanyak baca istighfar. Memang benar. Tak lama setelah kejadian itu, ketiga tamunya semuanya berhasil apa yang dihajatkan.
smg Allah Swt mudahkan hajat hajat kita berkat orang orang soleh aamiin

*****
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.

أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة

“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, )

*****

Juga dapat kita lihat dari perkataan sahabat mulia Umar bin Al Khottob berikut.

Dari Asy Sya’bi, ia berkata, “’Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu suatu saat meminta diturunkannya hujan, namun beliau tidak menambah istighfar hingga beliau kembali, lalu ada yang mengatakan padanya, ”Kami tidak melihatmu meminta hujan.” ‘Umar pun mengatakan, “Aku sebenarnya sudah meminta diturunkannya hujan dari langit”. Kemudian ‘Umar membaca ayat,

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا, يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat”

Umar pun lantas mengatakan,

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

“Wahai kaumku, mintalah ampun kepada Rabb kalian. Kemudian bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan pada kalian hujan lebat dari langit.” (HR. Al Baihaqi 3: 352)

Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rizki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannyaharta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388)

Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, “Maksud ayat niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, yaitu Allah akan menurunkan hujan dengan ucapan istighfar tersebut. Oleh karenanya, dianjurkan ketika shalat istisqa’ (shalat minta hujan) untuk membaca surat Nuh ini.”

بارك الله لنا ولكم...