Selasa, 28 September 2021

kucing dan Bunglon

Bagi pencintanya, kucing adalah hewan yang lucu dan menggemaskan. Tidak dapat dimungkiri, hewan yang satu ini memiliki kebiasaan hidup yang unik dan berbeda dari hewan lainnya.

Hewan ini merupakan satu di antara banyak binatang yang sering dijadikan sebagai hewan peliharaan karena tingkah lakunya yang dapat menghibur.

Dengan segala tingkah lucu yang dimiliki, kucing dapat memberikan kita pelajaran serta inspirasi dalam menjalani kehidupan.

Contohnya, seekor kucing selalu setia dan tidak pernah lupa kepada siapa pun yang pernah memberikan mereka makan.

Hal tersebut dapat kita ambil sebagai pelajaran bahwa setelah mendapatkan pertolongan dari seseorang, kita jangan melupakannya begitu saja dan selalu mengucap terima kasih.

*****

Ketika kita membicarakan ciri khas bunglon sebagai sifat manusia, pastilah yang muncul adalah stigma negatif.
Orang yang digambarkan sebagai bunglon dianggap sebagai manusia yang memiliki sifat negatif :

(1) Tidak memiliki pendirian tetap

(2) Orang yang berjiwa oppoturnis dan mau untung sendiri

(3) Orang yang licik dan suka menipu

(4) Orang yang bermuka dua, berbicara yang baik-baik saja di depan namun memburukkan orang di belakang.


Namun jika kita melihat dari sudut pandang lain, ternyata sifat khas bunglon berkamuflase dapat dianggap sebagai kemampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Bak kata pepatah : “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Sekali lagi, kita hidup di lingkungan yang mempunyai beraneka ragam warna. 
Menjadi seseorang yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Yang mampu bergaul dengan berbagai macam orang, berbagai macam pemikiran, dan berbagai macam ketertarikan tanpa harus meninggalkan seluruh sifat idealisme kita, terutama untuk urusan kebenaran.
Kita tidak mungkin bisa hidup sendirian. Kita adalah makhluk sosial. 
Idealisme seringkali menyebabkan predikat “makhluk sosial” kita berubah menjadi “makhluk individualis” yang terkungkung dalam pemikirannya sendiri. 

Seorang pemimpin bisa belajar dari sosok bunglon. Ia mampu merubah warnanya sesuai lokasi tugasnya. Pemimpin yang baik mampu menyesuaikan diri dengan situasi dimana ia berada. 
Saat pemimpin bertemu dengan anak buah dengan karakter tertentu, ia harus bisa menyesuaikannya. 

Menghadapi berbagai pribadi yang berbeda, menuntut sang pemimpin harus dapat bersikap dengan gaya berbeda. 
Termasuk saat di dalam keluarga, ia bukan lagi bersikap sebagai boss kantoran, namun berganti menjadi sosok ayah sebagai pelindung keluarga.
Tak terkecuali saat kondisi persaingan menuntut pemimpin untuk mengubah cara-cara lama. 
Sang pemimpin harus segera menyesuaikan dengan kebutuhan, tidak terkekang oleh tradisi yang sebenarnya sudah tidak dibutuhkan. 



Asma Barhatihin dan kaf arbain

Asma Birhatiah
 

بسم اللھ الرحمن الرحيم
الحمدللھ رب العالمن والعاقبة للمتقين ولاعدوان إلاعلی الظالمين وصلی اللھ علی سيدنا
محمد النبي اﻷمي ﻮعلی الھ وصحبھ ٲجمعين ﻮسلم تسليما كثيرا

Orang-orang pada zaman dahulu menamakan Isim Birhatiah ini dengan berbagai nama, antaranya ialah Perjanjian Purba, Misaq Besar, Rahasia Terpelihara, Gedung Yang Tersimpan dan Kibrit Ahmar (belerang merah).
Asma ini telah digunakan dan dibahas oleh ahli-ahli hikmah dahulu oleh Nabi Sulaiman alaihissalam, oleh patihnya Ashif Bin Barkhiya, oleh Hakim Qolafthirius dan murid-muridnya sehinggalah sampai ke zaman kita sekarang ini.


Asma Birhatiah ini mempunyai 28 isim berdasarkan bilangan huruf hijaiyyah Dan bagi setiap isim ada satu huruf.
kaifiah membaca Asma Birhatiah
Ada banyak riwayat yang paling sahih ialah dari Al-Imam Syamsuddin Al-Bahansawi. Riwayatnya adalah merupakan riwayat yang telah diittifak pada zaman dahulu oleh Nabi Sulaiman Alaihissalam, Ashif bin Barkhiya dan kebanyakan Ulama.

Kaifiat ini sah dan telah terbuka rahasia-rahasianya dan telah kami lihat berkahnya, manfaatnya. 

بسم اللھ الرحمن الرحيم
برھتيھ٢کرير ٢تتليھ٢ طوران ٢مزجل ٢بزجل ٢ترقب ٢
برھش ٢غلمش ٢خوطير٢ قلنھود٢ برشان ٢كظھير٢
نموشلخ٢برھيولا٢بشكيلخ٢قزمز٢أنغلليط٢قبرات٢غياھا٢
كيدھولا ٢شمخاھر ٢شمخاھير٢ شمھاھير ٢بكھطھنيھ٢
بشارش ٢طونش ٢شمخاباروخ٢
اللھم بحق كھكھيج يغطش بلطشغشغويل ٲمويل جلد مھجماھلمج وروديھ مھفياج بعزتك إلا ما أخذت
سمعھم وأبصارھم سبحان من ليس كمثلھ
شيء وھوالسميع
البصير ٭


Kaifiat Amalan
• Hendaklah berpuasa 7 hari, isilah waktu berpuasa ini dengan riyadhah yang sempurna.
• Hendaklah berbuka dengan roti yang tidak bergaram.
• Hendaklah ditulis 28 isim ini setiap hari pada pinggan putih dengan menggunakan zakfaran yang dicampur dengan misik dan air mawar. Larutkan tulisan dengan air yang bersih dan minumlah airnya pada waktu pagi.
• Bacalah Asma Birhatiah ini selepas solat fardhu lima waktu sebanyak 45 kali.
• Hendaklah memasang setanggi yang harum tiap-tiap hari
• Jika genaplah seminggu ini dengan sempurna amalan dan mengikut kaifiatnya, maka berhaklah kita menggunakannya dengan apa yang kita kehendaki.
Insya-Allah makbul.

1. Isim Pertama ( برهتيه ) “ Birhatihin”
Wazannya ialah (تفعليه) “tif-alihin”. Huruf Ba berbaris di bawah, Ra bertanda mati, Ha berbaris atas, Ta berbaris bawah, Ya tandanya mati dan Ha berbaris dua di bawah. Demikianlah semua isim-isim yang lain, huruf akhirnya berbaris dua di bawah. Dan baginya ialah huruf alif.
Makna nya dalam Bahasa Arab ialah Al-Quddus, ada pendapat lain mengatakan maknanya Subbuhun.
Khasiatnya :
• Perempuan yang susah beranak
Tulislah isim ini pada pinggan putih sebanyak 35 kali, dan larutkan tulisan itu dengan air. Beri minum insya-Allah mudah beranak.
• Meluaskan rezeki
Bacalah isim ini sebanyak seratus kali tiap-tiap hari selama 40 hari, insya-Allah akan terbuka pintu kekayaan kepadanya.
• Menguatkan ingatan
Tulis isim ini pada tapak tangan kanan sebanyak 7 kali pada waktu pagi, kemudian di jilat hingga hilang tulisan itu. Insya-Allah kuat ingatannya.

2. Isim kedua ( كرير ) “ Karirin”
Wazannya ialah (فعيل) “fa-ilin”. Huruf Kaf berbaris atas, huruf Ra berbaris di bawah, huruf Ya tandanya sukun dan huruf Ra terakhir berbaris dua di bawah. Dan baginya ialah huruf Ba.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah: اله كل شيء (tuhan bagi tiap-tiap sesuatu) dan ada pendapat lain dengan makna Ya Allah.
Khasiatnya :
• Barangsiapa yang bersungguh-sungguh mengamalkannya 100 kali pada setiap malam, insya-Allah dia akan dapat melihat jin dengan mata kepalanya. Kemungkinan jin itu akan menjadi khadamnya.
• Jika Isim ini ditulis pada kertas sebanyak 11 kali dan diletakkan di dalam tempat perniagaan, kedai, peti simpanan harta dan lain-lain, insya-Allah tidak akan dicuri.
• Sakit Mata
Tulis Isim ini pada pinggan dan larutkan tulisan ini dengan air yang bersih. Titik air ini ke dalam mata yang sakit sebanyak 17 titik selama 3 hari, insya-Allah akan segera sembuh.
• Pengasih
Tulislah isim ( Birhatiihin, Karirin) pada sebarang makanan dengan air liur, Sesiapa yang makan makanan itu, akan timbul lah perasaan kasih sayang dalam hatinya insya-Allah. Jika dibaca pada minuman pun akan terhasil juga kasih sayang.
• Cepat dipinang orang
Ukirlah kedua-dua Isim ini pada cincin dan diberi pakai kepada anak dara yang belum dipinang, InsyaAllah akan segera mendapat pinangan.
• Pelaris
Jika kedua-dua Isim ini ditulis pada barang yang tidak laku dijual, insya-Allah akan segera dibeli dan akan mendapat keuntungan yang banyak.
3. Isim Ketiga ( تتليھ ) “ Tatlihin ”
Wazannya ialah (تفعيل) “taf-ilin”. Huruf Ta berbaris di atas, Huruf Ta kedua bertanda sukun, huruf Lam berbaris di bawah, huruf Ya sukun dan huruf Ha berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Jim.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Al-Quddus Al-Qaadir, ada pendapat lain dengan makna Subbuhun Quddusun, Al-Khabir dan Mujir
Khasiatnya :
• Kaya
Barangsiapa yang membacanya setiap hari sebanyak 70 kali,
insya-Allah akan mendapat rezeki, kekayaan dan kehidupan yang baik.
• Pendamai
Jika berlaku salah faham di antara suami dan isterinya, maka tulislah Isim ini sebanyak 70 kali pada kulit kijang dengan menggunakan misik dan zakfaran. Pakailah kulit kijang itu diatas kepalanya, insya-Allah akan segera berdamailah keduanya.
• Penunduk
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh mengamalkan Isim (BIRHATIIHIN, KARIRIN, TATLIIHIN) insya-Allah akan tunduk kepadanya arwah-arwah alam tinggi dan rendah.
4. Isim keempat ( طوران ) “ Thuranin”
Wazannya ialah (فعلان) “fu’lanin”. Huruf Tho’ berbaris hadapan, huruf Wau tandanya sukun, huruf Ra berbaris atas, Alifnya sukun dan huruf Nun berbaris dua di bawah.Baginya ialah huruf Dal.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya Hayyu, ada pendapat lain dengan makna Ya Muhyi.
Khasiatnya :
• Pendinding
Sebagai pendinding, hendaklah ditulis isim ini sebanyak 5 kali bersama dengan 4 ayat terakhir surah Al-Hasyr, 3 kali huruf ha (ھ ) dan tujuh kali huruf Hamzah (ء). Tulisan ini dijadikan sebagai azimat dan dipakai. Insya-Allah selamat dari sebarang kejahatan jin dan manusia atau dari kezaliman pembesar-pembesar kerajaan/orang berpangkat.
• Panah malam
Barangsiapa yang menuju isim ini kepada orang yang zalim di setiap malam dengan membacanya sebanyak 1000 kali dan mewakilkannya dengan kecelakaan pada setiap 100 kali bacaan. Tidak sampai 3 malam orang itu akan ditimpa kecelakaan.
• Melepaskan orang yang dipenjara
Caranya ialah dengan menulis isim ini sebanyak 21 kali pada sekeping roti (spt : roti tempayan), setelah siap ditulis roti itu diberi kepada orang yang dimaksudkan. Roti itu hendaklah dibahagi empat, dan makan satu bahagian sehari. Ini bererti roti tersebut dihabiskan dalam masa 4 hari. Insya-Allah Allah akan mempermudahkan jalan keluarnya.
• Masuk hantu/disihir.
Caranya dengan menulis ( BIRHATIIHIN, KARIRIN, TATLIIHIN, THURANIN ) pada sekeping kertas dan kalungkan kepada orang yang dirasuk hantu, insya-Allah dia akan sedarkan diri dan terbakarlah hantu/jin yang merasuk itu. Jika dia disihir, insya-Allah akan terbatallah sihir itu dengan kuasa Allah Taala.
5. Isim kelima ( مزجل ) “ Mazjalin”
Wazannya ialah (مفعل) “maf-alin”. Huruf Mim berbaris atas, Huruf Zai tandanya sukun, huruf Jim berbaris atas dan huruf Lam berbaris dua di bawah, baginya ialah huruf Ha (ھ).
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya Qayyum, ada pendapat lain dengan makna Ya Qoimu (ياقاءم )
Khasiatnya :
• Perempuan mandul
Caranya ialah dengan menulis isim ini sebanyak 7 kali bersama dengan 8 asma’ Althohathil pada cawan atau pinggan. Tulisan itu hendaklah dilarutkan dengan air dan diberi minum kepada perempuan yang mandul sebanyak 7 kali minum selama 7 hari. InsyaAllah dia akan hamil.Dan inilah 8 asma’ Althohathil itu :
( للطھطيل مھطھطيل قھطيطيل فھطيطيل نھھططيل جھلططيس لخھططيل لمقفنجل )
• Pangkat besar
Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 50 kali, insya-Allah akan terampun dosa-dosanya, akan dapat menzirahi maqam Baginda Rasulullah SAW sebelum sampai ajalnya, akan mencapai martabat yang besar dan dikasihi siapa yang melihatnya.
6.Isim keenam ( بزجل ) “ Bazjalin”
Wazannya sama dhobit dengan isim sebelumnya. Huruf Ba berbaris atas, huruf Zai tandanya sukun, huruf Jim baris diatas dan huruf Lam berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Wau.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Wadud. Ada empat lagi pendapat lain dengan makna Ya-Allah, Ya-Qoohir, Ya-Ahad dan Ya-Wahid.
Khasiatnya :
• Tunai Hajat
Caranya ialah dengan menulis isim ini pada kertas merah. Waktu menulisnya ialah sebelum terbit matahari hari khamis dan sebelum bercakap-cakap dengan sesiapa. Pergi ke tepi pantai dan pohonlah hajat itu kepada Allah Taala. Setelah hajat disebutkan, maka kertas merah itu dicampakkan ke dalam laut. Insya-Allah hajat kita akan ditunaikan pada hari Jumaatnya.
• Membatalkan sihir
Ambil sedikit air yang telah dicampur dengan tiga biji garam. Kemudian bacalah pada air itu ( مزجل بزجل ) sebanyak 66 kali. Berikan air itu kepada mangsa sihir untuk dibuat air tawar dan mandian. Insya-Allah akan hilanglah sihir itu dan terhurailah ikatan-ikatannya.
• Kejayaan
Barangsiapa yang membaca kedua-dua isim ini ketika melaksanakan sesuatu urusan atau kerja, insya-Allah akan cepat mendapat kejayaan.
7. Isim ketujuh ( ترقب ) “ Tarqobin”
Wazannya ialah (تفعل) “taf-alin”. Huruf Ta berbaris atas, huruf Ra tandanya sukun, Qafnya berbaris atas dan huruf Ba berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Zai.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Salam.
Khasiatnya :
• Pelaris
Caranya ialah dengan menulis isim ini pada sekeping kertas berserta dengan Firman Allah :
كلما دخل عليها زكريا المحراب وجد عندها رزقا
dan bersama wifiq ini :
١٥٥ ١ ٧ ٢٥٥
٢٥٥ ١٥٥ ١ ٧
٧ ٢٥٥ ١٥٥ ١
١ ٧ ٢٥٥ ١٥٥
Setelah siap, hendaklah diasapkan dengan kayu gaharu. Kemudian gantunglah di kedai atau tempat perniagaan. Insya-Allah akan ramailah pelanggan yang datang.
8. Isim kelapan ( برھش ) “Barhasyin”
Wazannya ialah (تفعل) “taf-alin”. Huruf Ba berbaris atas, huruf Ra bertanda sukun, huruf Ha berbaris atas dan huruf Syin berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf ha (ح). Maknanya dalam Bahasa Arab ialah (يا اللھ عبدك أجبھ ), pendapat lain dengan makna Ya-Muqtadir. Isim ini merupakan tasbih Malaikat Mikail alaihissalam.
Khasiatnya :
• Supaya musuh/penjahat ditimpa sakit
Takutlah kamu kepada Allah, Caranya ialah dengan menulis isim ini sebanyak 11 kali pada kertas kuning. Tulis bersamanya Thilsam ini:
(tak dapat dimasukkan )
Waktu menulisnya ialah pada akhir bulan Ramadhan. Setelah siap ditulis hendaklah diasapkan dengan kayu cendana. Kemudian gantunglah pada pokok tamar/kelapa yang kuning mayangnya dengan nama musuh kita itu. Maka akan bertambahlah sakitnya dan berkemungkinan akan membawa maut.
• Menyeru orang dari jarak jauh
Bacalah ( ترقب برھش) sebanyak 1209 kali. Setiap kali cukup bacaannya seratus kali hendaklah diwakilkan dengan menyeru nama orang yang kita kehendaki itu supaya datang dengan segera.
Khadam bagi kedua-dua isim ini ialah Zahroyiilin (زحراييل) dan Syithoyiilin (شيطا ييل ). Bukhur untuk kedua khadam ini ialah gaharu dan liban zakar. Waktu membacanya ialah tengah malam.
9. Isim kesembilan (غلمش ) “Ghalmasyin”
Wazannya juga (تفعل). Huruf Gha berbaris atas. Lamnya sukun, Mim berbaris atas dan huruf Syin berbaris dua di bawah.Baginya ialah huruf
Tho (ط).
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Hamidu Ya-Majidu.
Khasiatnya :
• Supaya hajat kita ditunai orang
Bacalah isim ini setiap malam sebanyak 300 kali secara riadhah dan berpuasa. Tiap kali bacaan cukup 100 kali, baca pula : Tawakkalu ya khuddamu hazal ismi fi shifati (fulan) ila (fulan),Wa amaruh (sebut hajat /perintah kita itu ). Insya-Allah hajat kita akan ditunaikan dalam masa tiga hari.
• Mengusir Jin
Caranya ialah dengan membaca isim ini sebanyak 1370 kali di tempat yang ada jin itu. Semasa membaca isim ini pasanglah setanggi daripada Barnuf (برنوف). Insya-Allah jin akan segera keluar dari tempat itu. Jikalau kita mahu jin itu kembali semula ketempat asalnya, Maka pasanglah setanggi kayu gaharu yang telah direndam dengan air mawar dan bacalah isim ini dengan cara terbalik : شملغ (syamlaghin), kemudian baca pula : Bihaqqi hazal ismi ayyatuhal malaikatu ikzinu liljaani an yarji’u ila amakinihim wa ila ma wakkalu alaihi, barakallahu fikum wa alaikum.
10. Isim kesepuluh (خوطير) “Khuthirin”
Wazannya ialah (فوعيل) “fu-ilin”. Huruf Kha berbaris hadapan, huruf Wau bertanda sukun, huruf Tho berbaris bawah, huruf Ya sukun dan huruf Ra berbaris dua di bawah. Ada pendapat lain mengatakan huruf Kha itu berbaris atas. Yang paling sahih ialah baris hadapan. Baginya ialah huruf Ya.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Qawiyyu, ada pendapat lain dengan makna Ya-Matin, Ya-Alim dan Ya-Hakim.
Khasiatnya :
• Supaya anak kecil tidak diganggu
Caranya ialah dengan menulis isim ini pada kertas bersama Surah
At-thariq dengan diceraikan huruf-hurufnya. Kalungkan tulisan ini pada anak kecil insya-Allah selamat dari gangguan jin dan qarin.
• Penerang hati
Amalkan membaca isim ini setiap hari sebanyak 70 kali, insya-Allah kuat ingatannya dan terpancarlah hikmah dari hatinya.
• Hebat memanah dan bermain pedang
Pakailah cincin yang diukir asma ini ( مزجل بزجل ترقب برھش غلمش خوطير ) insya-Allah akan mendapat kekuatan dan melebihi dengan orang yang setanding dengannya.
• Memagar rumah dari anjing
Tulis asma yang tersebut pada kulit serigala yang telah disamak. Kemudian tanamlah kulit tersebut di bawah tangga rumah, di pintu masuk kampung atau bandar, insya-Allah anjing tidak akan masuk selama mana kulit itu tertanam.
• Pengasih
Baca Asma tersebut sebanyak 7 kali bersama dengan nama orang yang dikehendaki itu pada sebiji buah epal. Kemudian berilah buah itu kepadanya, insya-Allah akan teguh dan tetap lah perasaan kasih nya kepada kita.
• Dipandang hebat
Jika seorang raja mahu dipandang hebat oleh tentera-tenteranya, Maka tulislah asma tersebut pada kertas emas yang bersih dan dipakainya, insya-Allah.
11. Isim kesebelas ( قلنھود ) “Qolnahudin”
Wazannya (حضرموت) “Hadramautin”. Huruf Qaf berbaris atas, huruf Lam sukun, huruf Nun berbaris atas, huruf Ha berbaris hadapan , huruf Wau sukun dan huruf Dal berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf kaf.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Matin. Pendapat lain dengan makna Ya- Sami’ Ya-Basir, Ya-Sami’ Ya-Badi’, Ya-Mughni dan Ya-Muhith.
Khasiatnya :
• Kerasukan atau sawan
Bacalah isim ini kepada orang yang dirasuk jin atau sawan sebanyak 20 kali dengan memasang bukhur kulit anbar, jawi dan liban. Insya-Allah ia akan bercakap-cakap dan memberitahu kita perkara yang menimpanya. Jika jin itu tidak mahu keluar dari tubuh badannya, maka bacalah kesemua Asma Birhatiah ini sebanyak 7 kali, insya-Allah jin itu akan segera keluar. Setelah jin keluar dari badannya maka hendaklah dia sentiasa mengamalkan doa-doa pelindung supaya jin itu tidak lagi kembali menggangunya.
12. Isim kedua belas ( برشان) “Barsyanin”
Wazannya ( رحمان) “rahmanin”. Huruf Ba berbaris atas, huruf Ra bertanda sukun, huruf Syin berbaris atas, Alif nya sukun dan huruf Nun berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf lam.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya- Muhith. Pendapat lain dengan makna Ya-Allah Ya-Aziz.
Khasiatnya :
• Menunaikan hajat
Tulis isim ini dan Sulam Sulaimani ( # ) pada cincin Qasdir ( قصدير ) dan dipakai ketika hendak melaksanakan sesuatu hajat, insya-Allah hajatnya akan ditunaikan.
• Mengetahui khabar-khabar dari alam arwah
Jika kita ingin mengetahui sesuatu khabar dari alam arwah, maka hendaklah dia membaca “Qolnahudin Barsyanin” sambil memasang bukhur liban zakar dan meminta arwah supaya hadir, insya-Allah dia akan hadir dan akan bercakap-cakap dengan kita mengenai hal yang kita hendak tahu itu.
13. Isim ketiga belas ( كظھير) “Kazhirin”
Wazannya (تكريم) “takrimin”. Huruf Kaf berbaris atas, huruf Zho bertanda mati, huruf Ha berbaris bawah, huruf Ya bertanda sukun dan huruf Ra berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Mim.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Subhanallah. Pendapat lain dengan makna Ya-Qawiyyu Ya-Matin dan Ya-Rahim. Isim ini merupakan tasbih Nabi Yunus alaihissalam.
Khasiatnya :
• Selamat dari kecurian, rompakan dan kebakaran
Ukirlah isim ini dalam bentuk yang berikut pada sekeping tembaga dan gantunglah di dalam rumah insya-Allah akan terpelihara dari pencuri, perompak dan kebakaran.
ر ي ھ ظ ک
ک ر ي ھ ظ
ظ ک ر ي ھ
ھ ظ ک ر ي
ي ھ ظ ک ر
• Menyakitkan Jin yang degil
Perbanyakkan membaca isim ini supaya jin yang merasuk merasa sakit dan segera keluar dari tubuh badan.
14. Isim keempat belas ( نموشلخ ) “Namusyalakhin”
Wazannya ( بنوقمر ) “banuqamarin”. Huruf Nun berbaris atas, huruf Mim berbaris hadapan, huruf Wau bertanda sukun, huruf Syin barisnya atas, huruf Lam berbaris atas dan huruf kha berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Nun.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Allah Ya-Aziz, pendapat lain dengan makna Ya-Allah Ya-Hu.
Khasiatnya :
• Lepas dari penjara
Jika orang yang dipenjara sentiasa membacanya insya-Allah akan dilepaskan oleh Allah Taala.
• Menghentikan darah
Tulis Asma ini pada pakaian orang yang keluar/turun darah itu, insya-Allah akan berhenti dengan segera (Qolnahudin, Barsyanin, Kazhirin, Namusyalakhin).
15. Isim kelima belas ( برھيولا) “Barhayula”
Wazannya ( فيعلولا ) “fai-alula”. Huruf Ba berbaris atas, huruf Ra sukun, huruf Ha berbaris atas, huruf Ya berbaris hadapan, Wau nya sukun dan Lam berbaris atas. Baginya ialah huruf Sin.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Subhanallah. Pendapat lain dengan makna Ana Allah Amanal Khoifin.
Isim ini merupakan tasbih Nabi Ibrahim alaihissalam.
Khasiatnya :
• Melihat sesuatu dalam tidur
Untuk melihat sesuatu dalam tidur, maka sembahyanglah 6 rakaat dengan 3 salam. Setelah sudah sembahyang, tulislah isim ini sebanyak 7 kali pada tapak tangan kanan dan membaca :
( توكلوا ياخدام هذا الإسم الشريف وأروني كذا وكذا. )
dan tidurlah dengan mengiring ke kanan, insya-Allah dia akan dapat melihat dengan jelas perkara yang dia hendak tahu itu.
16. Isim keenam belas ( بشکيلخ ) “Basykailakhin”
Wazannya (مفعيلل) “maf-ailalin”. Huruf Ba berbaris atas, huruf Syin sukun, huruf Kaf berbaris atas, huruf Ya sukun, huruf Lam berbaris atas dan huruf Kha berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Ain.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Mukminun
Khasiatnya :
• Melepaskan kesusahan
Jika kita berada dalam kesusahan, dukacita dan dibebani masalah hutang, maka bacalah isim ini tiap-tiap malam sebanyak 70 kali insyaAllah akan mendapat pertolongan dari Allah Taala.
• Ubat sakit mata
Tulis isim ini sebanyak 7 kali pada hari Isnin di sekeping kertas dan juga bait-bait berikut. Kemudian pakaikan kepada orang yang sakit mata insyaAllah akan segera sembuh :
( ﯾا ناظري بيعقوب أعيذ كما ٭ بما استعاذ به إذ مسه الكمد)
( قميص يوسف إذ جاء البشير به ٭ بحق يعقوب فاذهب أيها الرمد)
17. Isim ketujuh belas ( قزمز) “ Qazmazin”
Wazannya ialah (مقعد) “maq-adin”. Huruf Qaf berbaris atas, huruf Zai bertanda sukun, huruf Mim berbaris atas dan huruf Zai berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Fa.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya- Muhaimin. Isim ini merupakan tasbih Nabi Isa alaihissalam.
Khasiatnya :
• Duit barakah
Tulis isim ini dan wifik di bawah pada secarik kain sutera biru dan masukkan ke dalam kantung / karung bersama duit yang tidak dikira jumlahnya. Kemudian gantunglah kantung itu pada dahan pokok berduri dan diasapkan dengan anbar dan misik. Bacalah qosam ini pada kantung itu dengan sempurna pada malam jumaat sebanyak 100 kali. Insya-Allah turunlah barakah pada kantung itu dan tidak akan habis duitnya dengan izin Allah.
١٥ 8٥ ١٥٥٥
١٥٥٥ ١٥ 8٥
8٥ ١٥٥٥ ١٥
• Melepaskan diri daripada musuh
Supaya selamat dari kejahatan musuh seteru, maka banyakkanlah membaca
( Basykailakhin, Qozmazin)
18. Isim kelapanbelas ( أنغلليط) “ An-gholalitin”
Wazannya ( أقطع ذيب) “ Aqtoa zibin”. Huruf Hamzahnya berbaris atas, huruf Nun bertanda sukun, huruf Ghain berbaris atas, huruf Lam berbaris atas, Lam kedua berbaris bawah, huruf Ya bertanda sukun dan huruf Tho berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Shod.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Azhimu Ya-Hakim. Pendapat lain dengan makna Ya-Hakim Ya-Khobir Ya-Lathif dan Arrahman Arrahim.
Khasiatnya :
• Memindah / menghalau orang zalim
Jika kita hendak memindahkan orang zalim atau jahat dari rumahnya, maka tulislah isim ini dengan surah Al-fiil pada sekeping tembikar yang pecah. Kemudian lumatkan menjadi debu. Lontarkan debu ini ke arah rumah si zalim itu, insya-Allah akan segera berpindah.
• Memadamkan api
Barangsiapa yang banyak membaca isim ini dengan niat hendak memadamkan api, insya-Allah api itu akan terpadam.
19. Isim kesembilan belas ( قبرات ) “ Qobaratin”
Wazannya ialah ( رحمات) “ Rohamatin”. Huruf Qaf berbaris atas, huruf Ba barisnya di atas, pendapat kedua dengan huruf Ba bertanda sukun, huruf Ra berbaris atas, Alifnya sukun dan huruf Ta berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Qaf.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Aziz. Pendapat kedua dengan makna Ya-Baqi.
Khasiatnya :
• Menjauhkan penyakit taun dan seteru
Tulislah isim ini dengan firman Allah :
( فاليوم ننجيك ببدنك) lalu memakainya insya-Allah selamat dari taun dan seteru.
• Melihat perkara yang baik
Barangsiapa yang mengamalkannya dengan bersungguh-sungguh setiap hari sebanyak 60 kali, insya-Allah dia tidak akan melihat akan perkara yang dibencinya selama-lamanya.
20. Isim kedua puluh ( غياھا) “Ghoyaha”
Wazannya ialah (حياھا) “hayaha”. Huruf Ghain dan Ya berbaris atas, Alifnya sukun dan huruf Ha berbaris. Baginya ialah huruf Ra.
Maknanya dalam Arab ialah Ya- Karim, Ya-Qahar.
21. Isim kedua puluh satu ( کيدھولا) “Kaidahula”
Wazannya ialah ( فيعلولا ) “fai-alula”. Huruf Kaf berbaris atas, huruf Ya bertanda sukun, huruf Dal berbaris atas, huruf Ha berbaris hadapan, huruf Wau sukun dan huruf Lam berbaris atas. Baginya ialah huruf Syin.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah ( القاھرھواللھ ), pendapat lain dengan makna Ya-Qadim Ya-Qohir
Khasiatnya :
• Menghapuskan sihir
Tulislah isim ini sebanyak 100 kali berserta dengan ayat :
(وٲلق ما في يمينك تلقف ماصنعوا… الخ)
(قال موسى ماجئتم به السحر…الخ)
dengan huruf yang bercerai-cerai di sekeliling wifik di bawah. Pakaikan tulisan ini pada orang yang kena sihir, insya-Allah batallah sihir itu.( wifik tak dapat di masukkan)
• Al-wusul Attami
Barangsiapa yang ingin sampai kepada kesempurnaan sepertimana yang telah dicapai oleh Assadatul Akhyar, maka hendaklah dia melakukan khalwat dengan betul-betul sempurna syarat-syaratnya. Banyakkanlah berzikir dengan ( غياھا كيدھولا). Setiap kali genap seratus kali bacaannya, bacalah pula Isim-isim Attijani sekali. Insya-Allah ia akan mencapai apa yang dikehendakinya.
22. Isim kedua puluh dua ( شمخاھر) “Syamkhohirin”
Wazannya ialah (جبراﺋل) “jabra-ilin”. Huruf Syin berbaris atas, huruf Mim bertanda sukun, huruf Kho berbaris atas, huruf Ha barisnya di bawah dan huruf Ra berbaris dua di bawah. Baginya ialah huruf Ta.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah ( تعاليت ياعلي ياعليم).
Khasiatnya :
• Menghalau semut
Tulis isim ini sebanyak 7 kali dalam mangkuk. Larutkan tulisannya dengan air bersih dan renjiskan ke tempat yang ada semut itu, insya-Allah ia akan segera beredar.
23. Isim kedua puluh tiga ( شمخاھير ) “ Syamkhohiirin”
Dhobit wazannya adalah sama dengan isim yang sebelumnya, hanya ditambah satu huruf sahaja, yaitu huruf Ya sukun selepas daripada huruf Ha (ھ). Baginya ialah huruf Tsa ( ث).
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Qodhi, pendapat lain dengan makna Ya-Hu Ya-Hu dan Ya-Robbah Ya-Robbah:
Khasiatnya :
• Menghalau nyamuk
Tulis isim ini sebanyak 15 kali pada kertas dan bakar ditempat yang banyak nyamuk, insya-Allah nyamuk-nyamuk itu akan lari.
24. Isim kedua puluh empat ( شمھاھير ) “Syamhahiirin”
Dhobit wazannya juga sama dengan isim yang terdahulu, kecuali huruf Kha ditukarkan dengan huruf Ha ( ھ). Baginya ialah huruf Kha.
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah ( ياقدير ياقادر ), pendapat lain dengan makna Ya-Kafi, Ya-Aziz dan Ya-Jabbar.
Khasiatnya :
• Memecah belah pakatan jahat
Tulis isim ini sebanyak 100 kali dengan ayat :
( ﻮٲلقينا بينھم العداﻮۃ ﻮالبغضاء إلی ﯾﻮم القيامۃ)
Kemudia tulis pula dua nama orang yang berpakat melakukan perkara yang tidak di redai Allah, insya-Allah akan timbul api perpecahan dan perbalahan diantara keduanya.
• Mengesan kehadiran Al-Arwah
Jika kita hendak mengetahui kehadiran mereka semasa melakukan amalan, bertapa, berkhalwat dan sebagainya, maka berzikirlah dengan ( شمخاھيرشمھاھير ) sebanyak 100 kali, kemudian serulah dengan kata-kata ini : ( إن كنتم حضرتم أﯾتھا الأرواح فأرونى من شعاع نوركم ). Nescaya akan terpancarlah cahaya seperti pancaran cahaya matahari.
25. Isim kedua puluh lima ( بكهطهونيه ) “Bikahthohaunaihin”
Wazannya ialah ( فعفعونيه ) “fi’afau-naihin”. Huruf Ba berbaris bawah, huruf Kaf berbaris atas, huruf Ha bertanda sukun, huruf Tho dan Ha berbaris atas, huruf Wau sukun, huruf Nun baris atas, huruf Ya sukun dan huruf Ha berbaris dua di bawah.
Di sana ada tiga lagi riwayat isim ini yang sedikit berbeza dari segi baris dan hurufnya. Imam Al-Buni mengatakan riwayat ini adalah yang betul. Baginya ialah huruf Zal ( ذ ).
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Qadim, pendapat kedua dengan makna Ya-Da-imu.
Khasiatnya :
• Menolak lapar
Tulis isim ini 70 kali pada pinggang putih dan larutkan dengan air yang bersih. Minum pada waktu pagi insya-Allah kita tidak akan berasa lapar.
26. Isim kedua puluh enam ( بشارش ) “Basyarisyin”
Wazannya ialah ( منا صر) “manasirin”. Huruf Ba dan Syin berbaris atas, huruf Alif sukun, huruf Ra baris di bawah dan huruf Syin baris dua di bawah.
Baginya ialah huruf Dhod (ض). Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Qodiran ala kulli syai-in. (يا قادرا على كل شيء) .
Khasiatnya :
• Membersihkan jiwa
Barangsiapa yang sentiasa membaca isim ini dengan tanpa had bilangan, InsyaAllah ia tidak akan merasa dahaga, bersih jiwanya, dihalang daripada khowatir-khowatir nafsunya dan lancar lidahnya bila berbicara.
27. Isim kedua puluh tujuh ( طونش ) “Thunasyin”
Wazannya ialah ( مهتد ) “muhtadin”. Huruf Tho berbaris atas, huruf Wau sukun, huruf Nun baris atas dan huruf Syin baris dua di bawah.
Di sana ada tiga lagi riwayat isim ini yang sedikit berbeza dari segi baris dan hurufnya. Seperti ( طوش ٭ طرش ٭ طوياش). Imam Al-Buni mengatakan riwayat ini ( طونش ) adalah yang sowab. Baginya ialah huruf Zho (ظ).
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah Ya-Syakur, pendapat kedua dengan makna
( هوالله الكريم) .
Khasiatnya :
• Kanak-kanak yang selalu menangis dan terkejut
Tulis isim ini dalam bentuk wifik beserta dengan Surah Al-Fatihah 11 kali, kemudian tambat atau kalungkan pada kanak-kanak tersebut, insya-Allah dia akan berhenti dari menangis.
ش ن و ط
ط ش ن و
و ط ش ن
ن و ط ش
• Menunaikan hajat
Jika kita mempunyai hajat kepada Allah Taala, maka bacalah isim ini selepas solat isyak sebanyak 80 kali dalam keadaan sujud (niat sujud syukur) dan mohonlah hajat itu kepada Allah Taala, insya-Allah akan ditunaikan.
• Sakit kepala
Tulis isim (طوش) “thausyin” pada sekeping kertas sebanyak 20 kali beserta dengan huruf Shod (ص) sebanyak 90 kali. Kemudian kalungkan pada orang yang sakit kepala, insya-Allah akan segera sembuh.

28. Isim kedua puluh lapan ( شمخا با روخ) “ Syamkho-Barukhin ”
Wazannya ialah ( فعلا فاعول) “fa’la fa-ulin”. Huruf Syin berbaris atas, huruf Mim sukun, huruf Kha dan Ba berbaris atas, huruf Ra baris hadapan, huruf Wau sukun dan huruf Kho baris dua di bawah. Baginya ialah huruf Ghain (غ).
Maknanya dalam Bahasa Arab ialah ( القادر هو الله الكريم).
Khasiatnya :
• Membatalkan sihir
Tulis isim ini dengan ayat ( ما ﺟﺌتم به السحر…. ) dalam mangkuk dan larutkan tulisan itu dengan air. Beri minum air kepada mangsa sihir, insya-Allah akan terbatal sihirnya itu.
• Mengalahkan musuh
Tuliskan 28 isim ini pada mata pedang dan baca pula qosam ini padanya sebanyak 45 kali, insya-Allah musuh-musuh kita akan jadi lemah dan bertempiaran lari.
• Menyembuhkan penyakit
Caranya ialah dengan menulis 28 isim ini pada mangkuk dan baca qosam sebanyak 7 kali, berilah pesakit minum airnya insya-Allah akan sembuh .

*****


RAHASIA KAF 40

Hizbul Kaf atau Hizib Kaf Empat Puluh ini adalah antara amalan rahasia orang-orang tua kita dahulu. Ibarat berlian segunung, sangat berharga dan menjadi buruan penuntut ilmu hikmah pada zaman sekarang, karena bukan senang untuk mencari dan menemukan orang yang memiliki hizib ini. Jikalau dapat bertemu pun, belum tentu dia akan diajar dan diijazahkan.  
“meletakkan sesuatu yang berharga, biarlah kena pada tempatnya”, karena takut ilmu itu disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Lebih-lebih lagi pada zaman yang serba modern dan canggih ini, ramai manusia yang dengan terlalu mudah membuat penilaian dan melabelkan ilmu hikmat dengan ilmu sesat, ilmu hitam, sihir, syirik dan berbagai lagi tuduhan yang tidak bertanggungjawab. 
Kaf empat puluh ini ada mempunyai empat puluh khasiat dan kegunaan. Bahkan khasiatnya dikatakan lebih dari itu. Hizib ini mempunyai beberapa riwayat yang sedikit berbeda, tetapi jumlah huruf kafnya tetap cukup empat puluh. Bahkan ada yang sampai lima puluh kafnya. Sebelum mengamalkannya adalah lebih baik kita mengambil ijazah dahulu daripada ahlinya.
Kata orang-orang tua Kelantan, Hizib yang berbahasa Suryani ini adalah ilmu Rijalul Ghaib. Hizib ini 80% hampir sama dengan hizib Nabi Nuh. Kalimat-kalimatnya mirip seperti sebuah syair kuno yang amat sukar untuk diterjemah dan difahami. Namun begitu, supaya mujarab dan cepat mustajabnya, hendaklah diamalkan setiap hari berturut-turut sehingga sampai empat puluh hari, atau yang sebaiknya diistiqamahkan sepanjang hayat. Insya-Allah kita sendiri akan dapat merasakan satu kelainan dan dapat merasakan kekuatan energinya (aura).

Kaifiat Amalan
Amalan sebagai Wirid
Jika hendak dijadikan sebagai wirid harian. Sebelum membacanya, hendaklah terlebih dahulu membaca Al-Fatihah niat hadiah kepada Rasulullah SAW, kemudian membaca Selawat sebanyak tiga kali dan Ayatul Kursi satu kali. Kemudian barulah kita membacanya sebanyak tiga kali.
Boleh diwiridkan secara beristiqamah atau berterusan pada waktu pagi dan petang atau tiap-tiap kali selepas selesai solat lima waktu.
Amalan Untuk Riadhah Atau Khalwat
Kaifiatnya seperti berikut :
 Hendaklah berpuasa 3 hari dan mewiridkan kaf 40 sebanyak 7000 kali.
 Berwirid bermula dari subuh dan tamat pada hari ketiga lepas Isyak.
 Berwirid hendalah duduk, lebih utama di atas tanah atau batu. Tidak boleh berdiri semasa beramal.
 Tidak boleh berkata-kata dengan sesiapa pun.
 Hendaklah berwirid di tempat yang berasingan atau jauh dari orang ramai (sunyi)
 Memasang bau-bauan yang wangi.
 Riadhah hendaklah ditamatkan dalam masa 3 hari.
 Pada malam terakhir, akan dihadiri Khadam Ayat Ini. Firasat kita akan dapat mengetahui dan mengesan kehadirannya. Seperti tubuh menjadi bersemangat, keras, suasana malam berangin, sejuk, pendengaran akan lebih sensitif. Itu adalah tanda amalan kita menjadi dan telah berjaya di kuasai. Seterusnya, pelbagai mimpi dan firasat cara-cara pengunaan ayat ini akan anda perolehi insya-Allah.
Khasiat Kaf Empat Puluh
Antara khasiatnya yang dapat saya nukilkan daripada beberapa buah kitab adalah seperti berikut :
(1) Menyerang musuh.
Jika hendak menghadap musuh, maka bacalah Kaf 40 ini sebanyak tiga kali di hadapan tangga dan dihembuskan kekanan, kiri dan hadapan serta genggamkan tangan dan kancingkan gigi. Kemudian berjalan melangkah barulah dilepaskan genggaman tangan itu tadi. Maka teruskanlah berjalan. Insya-Allah terpelihara daripada musuh seteru.
(2) Membutakan mata musuh
Supaya musuh tidak dapat melihat kita, maka bacalah kaf ini sebanyak tiga kali dan hembuskan pada pasir, tanah dan sebagainya. Setelah itu lontarkan pasir tersebut ke arah musuh. Insya-Allah musuh tidak akan dapat melihat kita.
(3) Musuh berlawan sama sendiri.
Bacakan kaf ini sebanyak tujuh kali dan hembuskan pada pasir, kayu, tanah atau sebagainya. Kemudian lontarkan ke arah musuh. Insya-Allah mereka akan berlawan dan berlaga sesama sendiri.
(4) Kelimunan.
Jikalau musuh terlampau ramai, maka bacalah kaf ini sebanyak bilangannya iaitu empat puluh kali pada pasir, tanah, batu, kayu dan sebagainya. Kemudian lontarkan ke arah musuh, nescaya gelap gelitalah pandangan mereka insya-Allah.
(5) Menawarkan Bisa-bisa senjata atau sengatan binatang.
Jika terkena bisa-bisa senjata atau binatang, kaf ini hendaklah dibaca sebanyak tiga kali dan dihembus serta diludahkan ke tempat yang terkena itu. Insya-Allah hilang dan turunlah bisa-bisa itu.
(6) Perempuan lekat uri.
Jika perempuan lekat uri atau mati anaknya di dalam perut, maka bacakan kaf ini sebanyak sembilan kali pada air di dalam tudung periuk tembaga atau pada minyak tanak. Kemudian diberi minum sedikit dan dihembuskan kepada perut perempuan itu. Insya-Allah Taala keluarlah uri atau anak itu.
(7) Memperbanyakkan air susu.
Jikalau perempuan kurang air susunya, bacakan kaf ini sebanyak tujuh kali pada air kemudian sapukan dengan sisir dan diurut-urutkan susunya itu. Insya-Allah susunya akan bertambah banyak. Atau dijampikan pada jantung pisang kelat. Kemudian direbus dan diberi makan kepada perempuan yang bersalin itu, maka susunya akan bertambah.
(8) Menghalau pelesit.
Bagi orang yang kerasukan syaitan, hendaklah dibacakan kaf ini sebanyak tiga kali pada lada hitam yang dipecah-pecahkan sedikit atau dibelah dua. Kemudian letakkan di sebelah atas dan di sebelah bawah ibu jarinya serta dipicit-picit dan ditekan. Insya-Allah akan keluar.
(9) Menahan darah.
Barangsiapa yang luka dan banyak keluar darahnya, bacakan kaf ini sebanyak tiga kali dan dihembus serta diludahkan pada tempat luka itu tadi, nescaya darahnya akan berhenti insya-Allah taala.
(10) Menghilangkan Bisa-bisa binatang.
Jika kita disengat lipan, kala, jengking, ular dan sebarang binatang yang berbisa, samaada yang di darat atau di laut. Hendaklah membaca kaf 40 ini dengan segera dan serta merta selepas disengat itu tiga kali dan dihembus serta diludahkan pada tempat yang disengat. Insya-Allah bisa-bisa itu akan hilang dengan segera. Molek juga dibaca pada air garam dan disapu pada tempat itu.
(11) Menjauhkan bahaya dan gangguan hantu puaka.
Bacalah kaf ini tiga kali ketika hendak tidur, insya-Allah selamat sejahtera dalam perlindungan Allah Taala daripada gangguan dan kekacauan hantu puaka itu. Kalau dibaca kaf ini di tempat yang keras atau berpuaka, insya-Allah sejahtera dari gangguan mereka dan hal ini telah beberapa kali dicuba dan terbukti.(Ada satu hikayat) sewaktu Jepun menjajah Tanah Melayu suatu ketika dahulu, ramai orang yang keluar berniaga ke Bangkok dengan kapal layar atau tongkang. Semasa dalam pelayaran di tengah laut tiba-tiba muncul tiga jenis warna api menghampiri tiang layar. Setelah dilihat oleh anak-anak kapal nyatalah api itu adalah hantu. Jikalau api itu terjun turun ke atas kapal, pastinya kapal itu akan tembus. Semua anak-anak kapal terperanjat dengan kemunculan 3 jenis api itu tadi, lalu membaca beberapa ayat untuk menghalau hantu jembalang, namun api itu tidak juga terpadam. Maka dibacanya pula akan hizib kaf ini, belum lagi habis hizib ini dibaca, api itu pun terus terpadam. Akhirnya baru lah mereka sedar akan kelebihan kaf empat puluh ini.
(12) Sakit mata.
Bacalah Kaf ini lima kali dan hembuskan ke mata yang sakit itu selama tiga atau tujuh pagi. Serta dibuat sedikit air tawar untuk diminum dan dilumur pada mata yang sakit itu. Insya-Allah akan segera sembuh
(13) Terkena lintasan atau sawan.
Bacalah kaf ini tujuh kali pada orang yang terkena lintasan hantu syaitan atau pada kanak-kanak yang sawan dan timang-timangkan kanak-kanak tersebut. Insya-Allah selamat.
(14) Penawar demam.
Baca kaf ini tujuh kali pada air kelapa muda dan diberi minum kepada orang yang demam. Insya-Allah akan segera sembuh.
(15) Kuat Badan.
Sesiapa yang terasa lemah badannya, hendaklah membaca kaf ini tiga kali kemudian disuhud atau tarik nafas dalam-dalam. Insya-Allah kuatlah badannya. Tetapi petua ini tidak boleh dilakukan kerap kali. Hanya jarang-jarang ketika terdesak sahaja.
Dan dilarang sama sekali melakukannya bagi orang yang dibawah umur 25 tahun, kerana takut kepanasan.
(16) Tuju demam kura.
Bacakan kaf ini sembilan kali pada orang yang demam kura. Mulakan dengan bacaan Al-fatihah, selawat tiga kali dan buatkan rajah Lam Alif dengan kapur pada perutnya. Kemudian tekan dengan ibu jari pada lubang rajah Lam Alif itu serta dipulas-pulaskan. Lakukan pengubatan ini sampai tujuh pagi insya-Allah sembuh.
(17) Menumbangkan Tiang Kayu berpenunggu.
Bacalah kaf ini tujuh kali serta ayat ( Walaqad fatannaa Sulaimaana Wa alqaina ’ala kursiyyihi jasadan tsumma anaab ) tujuh kali dalam keadaan mengelilingi pokok atau tiang yang hendak ditebang itu, nescaya larilah hantu syaitan, jin yang menjadi penghuni tiang itu tadi. Maka selamatlah kita daripada gangguan dan kejahatan mereka.
(18) Sakit pinggang
Jika sakit pinggang, bacalah kaf ini tujuh kali pada tiap-tiap pagi. Apabila sampai kepada tempat syaja’nya itu, kepala lutut hendaklah dipalu atau dipukul dengan tangan, manakala tangan yang sebelah lagi hendaklah memalu atau memukul pinggang sejatuh atau serentak dengan perkataan kaf itu. Demikianlah lakukan pada lutut yang sebelah lagi, insya-Allah sembuh.
(19) Memperbanyakkan makanan yang sedikit.
Baca kaf ini 21 kali pada makanan yang sedikit, insya-Allah akan mencukupi untuk tetamu yang ramai.
(20) Menjinakkan binatang liar.
Baca tujuh kali pada sebaldi air dan diberi minum kepada kerbau atau binatang yang liar, insya-Allah ia akan menjadi jinak. Atau dimandikan pada kerbau yang beranak. InsyaAllah susunya akan menjadi.
(21) Pelaris.
Bacalah hizib kaf ini tiap-tiap hari sebanyak 44 kali untuk melariskan perniagaan kita.
(22) Pengebal
Kata orang, antara khasiatnya lagi adalah untuk kekebalan kulit dan kekuatan tulang dari segala jenis benda keras seperti logam. Ilmu kebal secara umumnya bolehlah dibahagikan kepada tiga jenis :
1. Ilmu Kebal Defensif ( kebal ketika diserang sahaja).
2. Ilmu Kebal Atraktif / Demontratif ( khusus untuk demontrasi / dabus, dll ).
3. Ilmu Kebal Pro Aktif ( boleh dipakai di mana sahaja, tanpa mengira waktu, boleh diperlihatkan kepada orang ramai. Kekebalannya sentiasa aktif walaupun tidak diserang).
1. Kategori pertama biasanya daripada aliran ilmu hikmah. Ilmu kebalnya diperolehi melalui pengisian oleh guru , riadah, pertapaan dan lain-lain. Amalan hizib kaf 40 termasuk di dalam kategori ini.
2. Kategori kedua biasanya daripada aliran kebudayaan, ilmu-ilmu kedaerahan. Tiap-tiap daerah memiliki ciri khas ilmu kebal masing-masing. Ilmu itu berasal dari pengisian oleh guru atau amalan wirid dan riadah
3. Kategori ketiga inilah yang paling ekstrim, biasanya kekuatan ilmu berasal daripada mustika alam atau batu permata yang memiliki kekebalan alami seperti rantai bumi, batu badar besi, besi kuning dan lain-lain. Biasanya kebal kategori ini sering disalahgunakan oleh orang-orang jahat dan tidak bertanggungjawab.
Diceritakan bahawa pahlawan masyhur Si Pitung juga memakai hizib kaf 40 ini sebagai azimat. Menjadikan dirinya kebal dari sebarang jenis senjata. Kata orang, ilmunya itu dituntut daripada Al Habib Husein Al Idrus. Wallahua’lam.
(23) Pelembut Besi
Jikalau kita melakukan riadah hizib kaf 40 ini, pada hari terakhir riadah, kita hendaklah memegang sebatang besi. Semasa mewiridkan hizib ini kita hendaklah memicit-micit besi itu. Jikalau besi itu jadi lembut seperti kita memicit batang lilin, maka itulah tandanya amalan kita telah berhasil dan menjadi.
(24) Orang Gila
Bacalah hizib ini kepada orang gila beberapa kali sehingga hilang gilanya. Insya-Allah berkat ikhtiar.
(25) Meredakan ribut dan ombak besar.
Bacalah hizib ini tiga kali dan tiuplah ke arah ribut atau ombak besar itu.
Insya-Allah ribut dan ombak besar itu akan reda.
(26) Hendak Masuk Hutan.
Jika kita hendak masuk hutan, bacalah terlebih dahulu hizib ini di tepi hutan sebelum masuk. Insya-Allah selamat daripada segala kejahatan yang ada di dalam hutan itu.
(27) Perang Sabil .
Jika berlaku peperangan, pengamal mampu memimpin 40 orang pengikut dengan selamat pulang dan pergi. Insya-Allah.
(28) Pendinding
Hizib ini mujarab untuk dibuat pendinding, samaada daripada kejahatan jin, manusia atau binatang buas. Lebih utama dibaca selepas Ayatul Kursi lalu ditiup ke tujuh arah dengan niat memagar diri sejauh mata memandang. Insya-Allah selamat daripada gangguan.

Versi kedua kaf 40
Versi kedua kaf 40 ini ada penambahan pada akhirnya. Menjadikan jumlah bilangan kafnya 55, berikut adalah matannya :
كفاك ربك كم يكفك وكفة
كفكافها ككمين كنا من كلك
تكر كرا ككر الكر في كبيد
تهك مشكشكة كلك لك الكلك
كفاك مبي كفا الكفي كربتهم
يا كوكبا كنا يهكي كوكب الفلك (ك 40)
ككر يرة كفكم كالكهف فكم لكم
ككأ كائن كبيد يكفي كم الكاف (ك 55)
“ Kafa ka rabbuka kam yakfika wakifatan
kifka fuha kakaminin kana min kalakin
takirru karran kakarril karri fi kibidin
tahki musyaksyakatan kallak lakil kalak
kafa ka mabi kafal kafa kurbatuhum
ya kaukaban kana yahki kaukabalfalak -(kaf40)
kakur yaratin kaffukum kalkahfi fukom lakom
kaka’ ka i’n kibidin yakfi kumul kaf ” -(kaf 50).

وصلى الله على سيدنا محمد وعلي آله وصحبه وسلم
والحمدلله رب العالمين

Kibritul Ahmar Sang Belerang Merah

Sang belerang Merah

Seorang pendaki pada umumnya mengejar puncak suatu gunung yang diinginkannya, tapi bagi seorang pendaki spiritual sejati yang dirindukannya adalah sampai pada puncak ma'rifatullah...
Gunung bagi pendaki spiritual ada dalam dirinya sendiri.
Carilah Guru Mursyid yg Kibritul Ahmar (Si Belerang Merah), yang sudah mulai langka. Ciri2 belerang merah, adalah wali Allah yg murni 100% mengamalkan Syariat Allah dan Rasulullah lahir dan batin. Mereka yang melihat 1000 tahun ke depan dg bashirahnya. Mereka yg sudah tidak butuh pujian dan cacian.....carilah, dan belajarlah padanya...beliau ini Waratsatul anbiya alladziina yahsya Allah....paling takut pada Allah...jujur tanpa kebohongan.
"Belerang yg mudah diketahui adalah belerang kuning, yang hanya untuk obat panu. Belerang merah ada didasar kawah gunung yg sangat dalam. Jika belerang merah ini di letakkan di atas rumah, maka jarak 40 km akan terang benderang" (Nasehat Syekh Akbar Ibnu Arabi, Kitab Kibritul Ahmar, halaman 88)
Nasehat di atas adalah ilustrasi (gambaran) sosok ulama yang konsisten pada hukum Allah, kehadirannya di tengah-tengah kita, namun kita kurang menyadarinya. Karomah tertinggi bukan keanehan atau kesaktian atau bisa ini bisa itu. Karomah tertinggi adalah ketakwaan kepada Allah. Ketakwaan tertinggi adalah *"KEJUJURAN"*.
"Belerang merah lebih sering mastur (tersembunyi), jarang sekali masyhur (terlihat dan terkenal)" (Nasehat Syekh Akbar Ibnu Arabi, Kitab Kibrit Ahmar, halaman 88)
"Jangan terperdaya dengan mata fisik, mata fisik banyak menipu, tetapi mata batin tidak menipu" (Syekh Jalaluddin Rumi, Kitab Fihi Ma Fihi)
"Karomah itu bukan suatu kesaktian. Jika ada manusia bisa terbang, jangan kagum, karena burung pun bisa terbang. Jika ada manusia bisa jalan di atas air, jangan kagum, karena itik pun bisa jalan di atas air, jika ada manusia bisa berjalan cepat, jangan kagum, karena kijang larinya cepat. Kagumlah pada manusia yang konsisten pada hukum Allah dan ia jujur tidak pernah bohong." (Kitab Ra'sul Karomah, karya Syekh Amir Hasan)

Senin, 20 September 2021

7 Tingkatan Lathifah tubuh

Tempat-tempat dimana Nafsu bersemayam didalam dunia Sufi dinamakan sebagai "Lathifah", yaitu sebuah titik halus didalam diri kita yang keberadaannya tersebar keseluruh tubuh




1) Nafsu Ammarah;

Latifatu An Nafsi berada di antara mata


Ada pun sifat sifatnya sebagai berikut;

a) Al-Bukhlu : Kikir atau Bakhil

b) Al-Hirsh : Tamak atau Rakus

c) Al-Hasad : Hasad

d) Al-Jahl : Bodoh

e) Al-Kibr : Sombong

f) Asy-Syahwat : Keinginan Duniawi 

g) Ghodzob : Marah




2) Nafsu Lawwamah;

Tempatnya adalah "Latifah Al-Qolbu"

Tempatnya dua jari di bawah dada kiri.

Ada pun sifat sifatnya  sebagai berikut;



a) Al-Laum : Mencela

b) Al-Hawa : Bersenang-Senang

c) Al-Makr : Menipu

d) Al-'Ujb : Bangga Diri

e) Al-Ghibah : Mengumpat

f) Ar-Riya' : Pamer Amal (Riya')

g) Az-Zhulm : Zalim

h) Al-Kidzb : Dusta

i) Al-Ghoflah : Lupa 



3) Nafsu Mulhamah;

Tempatnya adalah Latifah AR-ROH.

Tempatnya dua jari di bawah susu kanan. 

Ada pun sifat sifatnya  sebagai berikut;


a) As-Sakhowah : Murah Hati 

b) Al-Qona'ah : Merasa Cukup 

c) Al-Hilm : Murah Hati

d) At-Tawadhu' : Rendah Hati

e) At-Taubat : Taubat atau Kembali Kepada Allah

f) As-Shobr : Sabar

g) At-Tahammul : Bertanggungjawab 




4) Nafsu Muthmainnah


Tempatnya adalah Latifah AS-SIRR.

tempatnya dua jari dari samping dada kiri. 

Ada pun sifat sifatnya  sebagai berikut;


a) Al-Juud : Dermawan

b) At-Tawakkul : Berserah Diri

c) Al-Ibadah : Ibadah

d) Asy-Syukr : Syukur atau Berterima Kasih

e) Ar-Ridho : Redha

f) Al-Khosyah : Takut Akan Melanggar Larangan 




5) Nafsu Rodhiyah;

Tempatnya adalah Latifah Qalab

Ada pun sifat sifatnya sebagai berikut;


a) Al-Karom ertinya Pemurah atau Mulia Hati

b) Az-Zuhd ertinya Zuhud atau Meninggalkan Keduniawian

c) Al-Ikhlas ertinya Ikhlas atau Tanpa Terikat

d) Al-Waro' ertinya Meninggalkan Syubhat

e) Ar-Riyadhoh ertinya Latihan Diri 

f) Al-Wafa' ertinya Tepat Janji 




6) Nafsu Mardhiyah;


Tempatnya adalah AL-KHOFIY.

tempatnya dua jari dari samping dada kanan ke tengah dada. 


Ada pun sifat sifatnya  sebagai berikut;


a) Husnul Khuluq : Baik Akhlak

b) Tarku Maa Siwallah : Meninggalkan Selain Allah

c) Al-Luthfu Bil Kholqi : Lembut Kepada Makhluk

d) Hamluhum 'Ala Sholah : Mengurus Makhluk Pada Kebaikan 

e) Shofhu 'An Zunubihim : Memaafkan Kesalahan Makhluk 

f) Al-Mail Ilaihim Liikhrojihim Min Dzulumati Thoba'ihim Wa Anfusihim Ila Anwari Arwahihim 

Artinya : Mencintai Makhluk dan cenderung perhatian kepada mereka, juga mengeluarkannya dari Kegelapan (Keburukan) watak dan Jiwa-Jiwanya ke arah Bercahayanya Roh-Roh mereka. 



7) Nafsu Kamilah;


Tempatnya adalah AL-AKHFA.

tempatnya di tengah-tengah dada. 

Ada pun sifat sifatnya  sebagai berikut;


a) Ilmul Yaqiin

b) Ainul Yaqiin

c) Haqqul Yaqiin 



Dan tidak ada jalan yang terbaik untuk membersihkan segenap Nafsu ini selain Dzikir dan Pensucian Dzahir Batin. 


Oleh kerana itu, Para Ulama Tauhid mengajarkan Methode Dzikir terutama Dzikir Nafi dan Isbat (Laa Ilaaha Illallah) dan Ismi Dzat ( Allah ) yang tekniknya mengatur aliran Dzikir ke seluruh Lathifah-Lathifah. 




Jumat, 17 September 2021

Syair Guru Sekumpul with Arab

#Gurusekumpul #Nasyidpilihan #QasidahAsyik 

Al alim al allamah al arif billah Syaikh Maulana Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang dikenal dengan Guru Sekumpul, adalah sosok kharismatik dan dikagumi banyak orang. 
 Beliau sosok Waliyullah asal Kalimantan yang menyatukan syariat, tarekat, dan hakikat dalam dirinya. Meski memiliki karomah, ia selalu berpesan agar jangan tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Ketawadhuan dan kesederhanaannya telah membuatnya mencapai maqom yang tinggi. 
 Lahir 11 Februari 1942 (27 Muharram 1361 H) di Kampung Tunggul Irang Seberang, Martapura, Kalimantan Selatan. 
Guru Sekumpul wafat dalam usia 63 tahun di Martapura pada 10 Agustus 2005 silam.

 ***** 

SYAIR GURU SEKUMPUL #Dlm_rangka_haul_ke_13 

 ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi.. 

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي

Berkat Guru Sekumpul.. 
Kami Semua Ngumpul.. 
Mohon Syafaat Rasul.. 
Dalam Surga Terkumpul.. 

بفضل شيخ سكومفول
 كلنا نجتمع 
 اطلب شفاعة الرسول 
 في الجنة المجمعة 

 ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi.. 

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي


Ya berkat maulid habsyi.. 
Dan maulid Al Ahzabi.. 
Burdah dalail khairoti.. 
Nyebar ke pelosok negeri... 

نعم بركة لمولد حبشي 
 و مولد الاحزاب 
 بردة دلائل خيرتي 
 منتشرة في جميع أنحاء البلاد

 ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi.. 

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي

Bukti beliau masyurnya.. 
Kaset CD maulidnya.. 
Juga foto-fotonya.. 
Ada dimana-mana.. 

دليل على أنه مشهور
 كاسيت المولد النبوي 
 أيضا الصور 
 انها في كل مكان

 ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi.. 

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي

Beliau disayang semua.. 
Ulama dan Habaibnya.. 
para pejabat dan artisnya.. 
Semua datang padanya.. 

إنه محبوب من الجميع
 العلماء وحبيبهم 
 الزعماء والفنانين
 يأتي الجميع إليه

Presiden juga mentrinya.. 
semua mendatanginya.. 
karena Allah yang buka.. 
semua kerentek hatinya.. 

الرئيس هو أيضا الوزير
 جاءه الجميع 
 لأن الله فتح
 كل خطرهم

ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi.. 

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي

Tanda Beliau solehnya.. 
Banyak yang menyukainya.. 
Orang baik dan banyak dosa..
datang ngambil berkahnya.. 

علامته تقية 
 يحبها الكثيرون 
 أهل الخير والكثير من الذنوب 
 تعال واحصل على البركة 

Minta doa dengar nasehatnya.. 
Semoga Allah ngampuni dosanya.. 
Minta doa dan bertaklimnya.. 
Moga Allah berikan taufiknya.. 

اطلب الدعاء لسماع نصيحته 
 غفر الله ذنوبه 
اسالوا الدعاء والتعليم
 وفقك الله 

 ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi.. 

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي

Sebelum Beliau wafatnya.. 
Berikan paket Al-Qur'annya.. 
Ini suatu pertanda.. 
Kalau Beliau tiada.. 

قبل وفاته
 أعط عبوة القرآن 
 هذه علامة 
 إذا يموت هناك 

 Agar kita membaca.. 
Al-Qur'an dan sholawatnya..
Beliau masih sempat-sempatnya.. 
Tinggalkan yang terbaiknya.. 

حتى نتمكن من قراءة 
 القران والصلوات
 لا يزال لديه الوقت
 اترك الأفضل

 ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi.. 

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي

Ya Allah balas jasanya.. 
Luaskan tanah kuburnya.. 
Ciumkan bau surganya.. 
Sampai hari kiamatnya... 

اللهم اجزه 
 توسيع القبر 
 شم الجنة 
 حتى يوم القيامة 

 Siapkan Syurga untuknya.. 
Surga Firdaus namanya.. 
Kamipun ingin bersama.. 
Dengan nabi dan Aulianya.. 

هيئوا له الجنة 
 جنة الفردوس اسمه 
 نريد ان نكون معا
 مع النبي وأولياءه 

 ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Murobbi Ruhi.. 
ya Syaikhona yaa Zaini.. 
Anta Habibun Nabi..

يا شيخنا يا زيني
 أنت مرب روحي
يا شيخنا يا زيني
 انت حبيب نبي

Jumat, 10 September 2021

devinisi ithnab


وعكسه يعرف بالاطناب * كالزم رعاك الله قرع الباب
Kebalikan dari ijaz dikenal dengan ITHNAB 
Seperti : "tetaplah Kamu, semoga Allah selalu menjagamu untuk tetap mengetuk pintu Yang Maha pengasih"


Devinisi Ithnab

هو تأدية المعنى بلفظ ازيد منه لفائدة
Yaitu mendatangkan makna dengan menggunakan lafadz yang melebihinya, karena adanya suatu faidah.
Contoh :
Seperti firman Alloh:
قال رب إني وهن العظم مني واشتعل الرأس شيبا
Ia berkata “ Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, (QS. Maryam 4)

Maksudnya ayat diatas adalah: Saya sudah tua, jadi tafsiran ayat diatas adalah كبرت
Dan seperti ucapan nadzim:
كالزم رعاك الله قرع الباب
(tetaplah kamu, semoga Alloh selalu menjagamu untuk mengetuk pintu rahmatnya)
Faidah dalam contoh diatas sesungguhnya selalu mengetuk pintu rahmat Alloh tidaklah berfaidah jika tidak bersamaan penjagaan dan pertolongan alloh.

Catatan :
Apabila penambahan suatu lafadz itu tidak ada faidahnya maka dinamakan tathwil, apabila lafadznya tidak ditentukan, dan dinamakan hasywu apabila lafadznya tertentu.
Contoh :
Tathwil
Seperti ucapan Addi Al-Ubbadi tentang juzaimah Al-Abrosyi:
وقدت الأديم لراهشيه # والف قولها كذبا ومينا
Si Zaba’ telah memotong kulit,
Hingga mencapai dua urat hastanya.
Si Juzaimah menunjukkan ucapannya,
Dusta dan dusta belaka”.
Pada contoh tersebut, lafadz al-maina dan al-kadzibu adalah satu makna, namun tidak tertentu lafadz yang dijadikan ziyadah (tambahan) dari keduanya. Sebab mengathofkan dengan wawu tidak memberikan faidah arti tertib, mengiringi atau bersamaan.
Hasywu
Seperti ucapan Zuhair bin Abi Salma:
واعلم علم اليوم والأمس قبله # ولكنني عن علم ما في غد عمى
“Dan aku mengetahui pengetahuan hari ini, dan hari kemarin, sebelumnya,
Akan tetapi aku buta
Tentang apa yang terjadi besok”.
Masing-masing dari hasywu dan tathwil adalah tergolong cacat dalam ilmu bayan, keduanya terlepas dari tingkatan sastra (Balaghoh)

B.     Faidah Ithnab

يجىء بالايضاح بعد اللبس * لشوق او تمكن فى النفس
وجاء بالايغال والتذييل *  تكرير اعتراض او تكميل
يدعى بالاحتراس والتتميم *  وقفو ذى التخصيص ذاالتعميم

Faidah-faidah Ithnab

Hal-hal yang mendorong mutakallim menyusun bentuk Ithnab karena memiliki beberapa tujuan faidah, yaitu :

1.      Al-Idloh ba’da al-Labsi yaitu menjelaskan makna yang dikehendaki mutakallim setelah sebelumnya disamarkan.

Karena hal itu lebih menetapkan makna dalam hati, karena mukhotob mengetahui makna dalam dua bentuk, bentuk yang pertama samar (belum jelas) dan bentuk yang kedua menjelaskannya, akhirnya hati mukhotob merindukan dan ingin mengetahui makna yang masih samar tersebut, setelah mengetahuinya menjadi lebih menetap dalam hatinya.

Contoh :

Seperti firman alloh swt.

وقضينا إليه ذالك الأمرَ أن دابرَ هؤلاء مقطوعٌ مصبحين

“Dan telah kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis diwaktu subuh. (Al-Hijr: 66)

Firman Alloh, adalah tafsiran dan penjelasan bagi lafadz . faidahnya adalah memuliakan kedudukan makna yang dijelaskan dan juga menetapkannya didalam hati.

Dan firman Alloh yang lain

هل أتاك حديث الغشية 1 وجوه ىومئد خاشعه 2

“ Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan ? banyak muka pada hari itu tunduk terhina. (QS Al-Ghosyiyah 1-2)

2.      Ighol

Yaitu mengahiri kalam dengan lafadz yang memberikan suatu faida, yang seandainya tanpa lafadz itu faidah kalam sudah sempurna, seperti makna mubalaghoh.

Seperti ucapan Al-Khonsa :

وان صرخالتاءتم الهداةله # كانه علم فى راء سه نار

Sesungguhnya para pemberi petunjuk mengikuti Shakhr

Seolah-olah ia

Sebuah bendera yang ada api diatasnya “

Ucapan Al-Khonsa Ka annahu ‘alamun adalah sudah memenuhi maksud, tetapi ia mengiringinya dengan ucapan ka anna fi ro’sihi narun.

Dalam contoh yang lain firman Alloh :

والله يرزق من يشا ءبغير حساب

“Dan Alloh memberi rizki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas” (QS Al-Baqoroh 212)

3.      Tadzyil

“ Yaitu mengiringi suatu jumlah dengan jumlah yang lain yang mengandung maknanya jumlah sebelumnya karena untuk tujuan mengokohkan.

Seperti Firman Alloh :

وقل جاء الحق وزهق الباطل ان الباطل كان زهوقا

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap. (QS. Al Isro’ 81)

4.      Takrir

وهوذكر الشىء مرتين فاكثر لاغراض

“ Yaitu menuturkan suatu makna dua kali atau lebih karena beberapa tujuan”

ü  Untuk mengukuhkan (ta’kid)

ü  Untuk memanjangkan kalam supaya tidak terputus dan tidak mempunyai keindahan

ü  Untuk menjelaskan secara merata (Qosdul isti’thof)

ü  Lebih mendorong dalam memaafkan

ü  Menarik simpati mukhotob agar mau menerima khitob

ü  Mengagungkan kedudukan mukhotob

ü  Merasa lezat dengan menyebut suatu lafadz.

5.      I’tirodl

وهوان تؤتى جملة فاكثر بين الشيئين متلازمين لنكتة

I’tirod didatangkan karena dengan beberapa tujuan, diantaranya :

Mendo’akan

Mengingatkan terhadap keutamaan ilmu

Mensucikan

Menambah pengukuhan

Memohon belas kasih

6.      Takmil

Yang juga bisa dinamakan dengan ihtiros, yaitu :

وهو ان يؤتى فى كلام يوهم خلاف المقصود بما يدفعه

“Apabila didalam kalam yang memberi pengertian kesalah pahaman didatangkan lafadz yang menolak kesalah pahaman tersebut.

Jadi takmil itu terjadiketika mutakallim menghadirkan suatu makna yang dimungkinkan akan dicela, lalu ia mengerti dan menggantinya dengan suatu makna yang menolaknya.

7.     Tatmim

وهو وان يؤتى فى كلام لا يوهم خلاف المقصود بفضلة كالمفعول والحال والتمييز لنكتة كالمبالغة

Yaitu apabila didatangkan didalam kalam yng tidak ada dugaan kesalahpahaman suatu fudlah, seperti maf’ul bih, hal dan tamyiz karena adanya satu faidah, seperti mubalaghoh dalam memuji.

8. Menuturkan makna yang khusus setelah makna yang umum

Seperti firman Alloh :

على الصلوات والصلوة الوسطى وقوموالله قنتي احفظو

“Peliharalah semua sholat(mu), dan peliharalah sholat wusthaa. (QS. Al Baqoroh 238)”

Faidahnya disini adalah untuk mengingatkan terhadap keutamaanya makna yang khusus (Ash-Sholatil wustho), sehingga karena kemuliaan dan keluhurannya itu merupakan bagian yang lain dari sebelumnya.

Menuturkan Makna yang umum setelah makna yang khusus.

Seperti firman Alloh :

رب اغفرلى ولوالدى ولمن دخل بيتى مؤمنا وللمؤ منين والمؤمنت

Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh 28)

Menyebutkan lafadz mukminin dan mukminat karena mencakup pada semua satua yang telah disebutkan, dan lebih memperhatikan pada makna yang khusus karena disebutkan dua kali dalam cakupan makna lafadz yang umum setelah sebelumnya disebutkan dalam bentuk yang khusus.

Rabu, 08 September 2021

Pendapat Imam Syafii dan Imam Hanafi pada wakaf yang di tarik kembali


Wakaf wasiat, yaitu bila seseorang
dalam keadaan masih hidup membuat
wasiat, jika ia meninggal dunia, maka harta
yang telah ditentukannya menjadi wakaf.
Maka dalam contoh seperti ini
kedudukannya sama dengan wasiat,tidak
boleh lebih dan 1/3 harta, sebagai harta
wasiat.

Penarikan kembali harta wakaf oleh
pemberi wakaf menjadi suatu ikhtilaf
dikalangan para ulama, sebagian
berpendapat melarang harta wakaf ditarik
kembali oleh pemberi wakaf baik dalam
keadaan apapun pendapat ini sebagaimana
pendapat Imam Syafi’i dan sebagian Ulama
Syafi’iyah. Sebagian yang lain
membolehkan menarik kembali harta wakaf
oleh pemberi wakaf pendapat ini
dikemukakan sebagaimana yang
diungkapkan Imam Abu Hanifah.
Dari kedua pendapat ulama diatas
keduanya sama-sama merujuk pada had
its Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
ibnu Umar r.a :

عن إبن عمر رضي الله عنھما ان عمر بن 
الخطب اصاب ارضا بخیبر فأتى النبي صلى الله 
علیھ وسلم یستامر فیھا فقال یارسول الله إنني 
اصبت ارضا بخیبر لم اصب مالا قط أنفس عندي 
منھ فما تامره بھا قال : إن شئت حبست اصلھا 
وتصدقت بھا غیر انھا لایباع اصلھا ولایبتاع 
ولایوھب ولایورث وتصدقت بھا قال فى الفقراء 
وفى القربى وفى الرقاب وفى سبیل وان 
السبیل والضیف لاجناح على من ولیھا أن یأكل 
منھا بالمعروف و یطعم غیر متمول رواه مسلم

Artinya : “Dari Ibnu Umar r.a Umar
bin khattab mendapat bagian lahan di
khaibar lalu dia menemui Nabi Muhammad
SAW, untuk meminta pendapat beliau
tentang tanah lahan tersebut seraya
berkata” wahai Rasulullah, aku tidak
pernah mendapatkan harta yang lebih
bernilai selain itu. Maka apa yang tuan
perintahkan tentang tanah tersebut? Maka
beliau berkata “jika kamu mau (tanah)
peliharalah pohonnya dan kamu dapat
bersedekah dengan buahnya. Dan wakaf
tersebut tidak boleh dijual, tidak
dihibahkan, dan juga tidak diwariskan”
Ibnu Umar r.a berkata. Maka Umar
menshadaqohkannya (hasilnya) dan wakaf
tersebut tidak boleh dijual, tidak
dihibahkan dan tidak diwariskan. Namun
dia menshadaqohkannya untuk faqir,
kerabat untuk membebaskan budak, fi
sabilillah, ibnu sabil dan tidak dosa bagi
orang yang mengurusnya untuk
memakannya dengan cara yang ma’ruf dan
untuk memberi makan orang lain bukan
maksud untuk menimbunnya.” (HR. Imam
Muslim).

Dalam hadits tersebut Imam Syafi’i
memahami secara harfiyah yang
berpendapat bahwa wakaf tidak boleh
ditarik kembali, atau di jual atau ditukarkan.

......


*****
PENARIKAN KEMBALI HARTA
WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF
MENURUT IMAM SYAFI’I

Pernyataan Imam Syafi'i tentang tidak
dapatnya penarikan kembali wakaf oleh
pemberi wakaf dapat dilacak dalam
kitabnya al-Umm dalam bab yang berjudul
al-Ihbas. Kitab ini merupakan kitab
fiqh terbesar dan tidak ada tandingan di
masanya. Kitab ini membahas berbagai
persoalan lengkap dengan dalil
-dalilnya, dengan bersumber pada al
-Qur'an, al-Sunnah, Ijma' dan Qiyas. 
Isi kitab ini merefleksikan keluasan ilmu Imam Syafi'i dalam bidang fiqh. Sedang di sisi lain juga disebut dengan kitab hadist karena dalil-dalil hadist yang ia kemukakan
menggunakan jalur periwayatan tersendiri
sebagaimana layaknya kitab-kitab hadist.

Di kalangan ulama terdapat keraguan
dan perbedaan pendapat, apakah kitab
tersebut ditulis oleh Imam Syafi'i sendiri
ataukah karya para murid-muridnya.

Menurut Ahmad Amin, al-Umm bukanlah
karya langsung dari Imam Syafi'i, namun
merupakan karya muridnya yang menerima
dari Imam Syafi'i dengan jalan didiktekan.
Sedangkan menurut Abu Zahrah dalam alUmm ada tulisan Imam Syafi'i langsung
tetapi ada juga tulisan dari muridnya,
bahkan adapula yang mendapatkan
petunjuk bahwa dalam al-Umm ada juga
tulisan orang ketiga selain Imam Syafi'i dan
al-Rabi' muridnya. 
Namun menurut riwayat
yang masyhur diceritakan bahwa kita al
-Umm adalah catatan pribadi Imam Syafi'i,
karena setiap pertanyaan yang diajukan
kepadanya ditulis, dijawab dan didiktekan
kepada murid-muridnya. Oleh karena itu,
ada pula yang mengatakan bahwa kitab itu
adalah karya kedua mur idnya Imam alBuwaiti dan Imam al-Rabi'. 
Ini dikemukakan oleh Abu Talib al-Makki,
tetapi pendapat ini menyalahi ijma' ulama
yang mengatakan, bahwa kitab ini adalah
karya orisinal Imam Syafi'i yang memuat
pemikiran-pemikirannya dalam bidang
hukum.

Imam Syafi'i melarang pemberi wakaf
meminta kembali atau memiliki kembali
harta wakaf yang sudah diberikan. 
Dalam pernyataannya, Imam Syafi'i menggunakan kata: "والعطایا" , kata tersebut bukan berarti pemberian semacam "sodaqah" melainkan harus diartikan "wakaf" karena ditempatkan dalam bab "ihbas" (mewakafkan harta padajalan Allah). 
Dengan kata lain, kata :
 "والعطایا"adalah dalam konteks "wakaf"
yang dijumpai dalam kitab al
-Umm juz IV halaman 53 bab"ihbas". 
Adapun latar belakang Imam Syafi'i menempatkan kata tersebut sebagai arti "wakaf" adalah karena
pada waktu Imam Syafi'i hidup banyak
dijumpai peristiwa pemberian harta benda
berupa benda tidak bergerak seperti tanah
yang diperuntukkan sebagai madrasah dan
masjid yang sifatnya permanen tidak untuk
dimiliki kembali oleh pemberi wakaf pada
waktu itu. 
Hal ini sebagaimana ia nyatakan
sebagai berikut: inti dari pernyataan Imam
Syafi'i di atas sebagai berikut:

قال الشا فعي والعطایا التى تتم بكلام المعطى 
دون آن یقبضھا المعطى ما كان إذا خرج بھ 
الكلام من المعطى لھ جائزا على ما أعطى لم یكن 
للمعطى ان یملك ما خرج منھ فیھ الكلام بوجھ 
أبدا 

Artinya: Imam Syafi'i berkata:
pemberian yang sempurna dengan
perkataan yang memberi, tanpa diterima
oleh orang yang diberikan, ialah: apa,
yang apabila dikeluarkan karena perkataan
si pemberi, yang boleh atas apa yang
diberikannya. Maka tidak boleh lagi si
pemberi memilikinya, sekali-kali, apa yang
telah keluar perkataan itu padanya dengan
cara apa pun Menurut Imam Syafi'i, pemberian
suatu harta benda apakah yang bergerak
atau tidak bergerak itu ada tiga macam
yaitu pertama, berupa hibah, kedua berupa
wasiat, dan ketiga berupa wakaf.

Selanjutnya menurut Imam Syafi'i,
pemberian seseorang semasa ia masih hidup
ada dua macam: pertama, pemberian berupa
hibah atau hibah wasiat, dan kedua,
pemberian berupa wakaf. 
Sedangkan pemberian seseorang ketika ia sudah meninggal dunia hanya ada satu macam yaitu yang disebut warisan.
Menurut Imam Syafi'i, pemberian
berupa hibah dan wasiat sudah sempurna
dengan hanya berupa perkataan dari yang
memberi (ijab), sedangkan dalam wakaf,
baru dinyatakan sempurna bila dipenuhi
dengan dua perkara: pertama, dengan
adanya perkataan dari yang memberi (ijab),
dan kedua, adanya penerimaan dari yang
diberi (qabul). Tetapi ini hanya disyaratkan
pada wakaf yang hanya ditujukan untuk
orang-orang tertentu. Sedangkan untuk
wakaf umum yang dimaksudkan untuk
kepentingan umum tidak diperlukan qabul.
Pernyataan Imam Syafi'i di atas
menunjukkan bahwa pengakuan yang
memberikan (ijab) dan penerimaan yang
menerima (qabul) merupakan syarat sahnya
akad wakaf yang ditujukan bagi pihak
tertentu. Pernyataan Imam Syafi'I
menunjukkan juga bahwa wakaf dalam
pandangannya adalah suatu ibadah yang
disyari'atkan, wakaf telah berlaku sah
bilamana wakif telah menyatakan dengan
perkataan waqaftu (telah saya wakafkan),
sekalipun tanpa diputuskan hakim. Harta
yang telah diwakafk an menyebabkan wakif
tidak mempunyai hak kepemilikan lagi,
sebab kepemilikannya telah berpindah
kepada Allah Swt dan tidak juga menjadi
milik penerima wakaf (maukuf alaih), akan
tetapi wakif tetap boleh mengambil
manfaatnya. Bagi Imam Syafi'i, wakaf itu
mengikat dan karenanya tidak bisa ditarik
kembali atau diperjualbelikan, digadaikan,
dan diwariskan oleh wakif.

*****

PENARIKAN KEMBALI HARTA
WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF
MENURUT IMAM ABU HANIFAH

Dalam kitab fathul qadīr karangan
Ibnu Hammam dijelaskan mengenai
pendapat Abu Hanifah tentang penarikan
kembali harta wakaf, beliau berkata:

قال ابو حنیفة : لا یزول مالك الوا قف عن الوقف إلا أن 
یحكم به الحاكم أو یعلقه بموت فیقول إذا مت فقد وقفت 
داري على كذا

Artinya: ”Abu Hanifah berkata: Tidak
hilang kepemilikan wāqif atas hartanya
oleh sebab wakaf kecuali adanya keputusan
hakim atau ketika sebelum ia meninggal
dunia, ia mengatakan: ”Ketika saya
meninggal dunia, saya akan mewakafkan
rumah saya.” 

وھو في الشرع عند أبى حنیفة : حبس العین على 
ملك الواقف والتصدق بالمنفعة بمنزلة العاریة 

Artinya:“Wakaf dalam arti syara’
menurut imam Abu Hanifah: Menahan
benda atas milik wāqif dan menyedekahkan
manfaatnya seperti halnya pinjam
-meminjam”

Dalam kitab jauharah al-munīrah juga
disebutkan:
لا یزول ملك الواقف عن الوقف عند أبى حنیفة 
إلا أن یحكم به حاكم 

Artinya: “Tidak hilang kepemilikan
wāqif atas harta wakaf menurut Abu
Hanifah kecuali adanya keputusan hukum
dari hakim” 

Pendapat di atas menyatakan bahwa
menurut Imam Abu Hanifah ketika orang
mewakafkan sebagian harta miliknya maka
‘ain benda wakaf itu masih milik si waqif
hanya manfaatnya saja yang diwakafkan,
sehingga waqif berhak menarik kembali
harta tersebut sewaktu-waktu dan si wāqif
mempunyai wewenang untuk mentransfer
harta yang telah diwakafkannya itu.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka
menurut Imam Abu Hanifah, mewakafkan
harta itu sama dengan meminjamkannya.
Jadi institusi wakaf dalam hal ini sama
dengan institusi pinjam-meminjam
(عاریة) Hanya perbedaan antara wakaf
dengan pinjam-meminjam ialah, bahwa
pada wakaf bendanya ada pada wāqif
sedangkan pada pinjam meminjam
bendanya ada pada orang yang meminjam,
yaitu orang yang memanfaatkan harta atau
yang diberi hak untuk mengambil manfaat
benda yang dipinjamkannya itu.

Imam Abu Hanifah memberikan
pengecualian pada tiga hal, yakni wakaf
mesjid, wakaf yang ditentukan oleh
keputusan pengadilan dan wakaf wasiat.
Selain tiga hal yang tersebut, yang
dilepaskan hanya manfaatnya saja bukan
benda itu secara utuh.

Terhadap wakaf mesjid, yaitu apabila
seseorang mewakafkan hartanya untuk
kepentingan mesjid, atau seseorang
membuat pembangunan dan diwakafkan
untuk mesjid, maka status wakaf di dalam
masalah ini berbeda. Karena seseorang
berwakaf untuk mesjid , sedangkan mesjid
itu milik Allah, maka secara otomatis
kepemilikan harta wakaf itu berpindah
menjadi milik Allah dan tanggallah
kekuasaan si wāqif dalam kasus ini.
Wakaf yang ditentukan keputusan
pengadilan, yaitu apabila terjadi suatu
sengketa tentang harta wakaf yang tak dapat
ditarik lagi oleh orang yang
mewakafkannya atau ahli warisnya. Kalau
pengadilan memutuskan bahwa harta itu
menjadi harta wakaf.
Wakaf wasiat, yaitu bila seseorang
dalam keadaan masih hidup membuat
wasiat, jika ia meninggal dunia, maka harta
yang telah ditentukannya menjadi wakaf.
Maka dalam contoh seperti ini
kedudukannya sama dengan wasiat,tidak
boleh lebih dan 1/3 harta, sebagai harta
wasiat.

PERBANDINGAN PENARIKAN
KEMBALI HARTA WAKAF OLEH
PEMBERI WAKAF MENURUT IMAM
SYAFI’I DAN IMAM ABU HANIFAH

Penarikan kembali harta wakaf oleh
pemberi wakaf menjadi suatu ikhtilaf
dikalangan para ulama, sebagian
berpendapat melarang harta wakaf ditarik
kembali oleh pemberi wakaf baik dalam
keadaan apapun pendapat ini sebagaimana
pendapat Imam S yafi’i dan sebagian Ulama
Syafi’iyah. Sebagian yang lain
membolehkan menarik kembali harta wakaf
oleh pemberi wakaf pendapat ini
dikemukakan sebagaimana yang
diungkapkan Imam Abu Hanifah.
Dari kedua pendapat ulama diatas
keduanya sama-sama merujuk pada had
its
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
ibnu Umar r.a :
عن إبن عمر رضي الله عنھما ان عمر بن 
الخطب اصاب ارضا بخیبر فأتى النبي صلى الله 
علیه وسلم یستامر فیھا فقال یارسول الله إنني 
اصبت ارضا بخیبر لم اصب مالا قط أنفس عندي 
منھ فما تامره بھ قال : إن شئت حبست اصلھا 
وتصدقت بھا غیر انھ لایباع اصلھا ولایبتاع 
ولایوھب ولایورث وتصدقت بھا قال فى الفقراء 
وفى القربى وفى الرقاب وفى سبیل وان 
السبیل والضیف لاجناح على من ولیھا أن یأكل 
منھا بالمعروف و یطعم غیر متمول رواه مسلم

Artinya : “Dari Ibnu Umar r.a Umar
bin khattab mendapat bagian lahan di
khaibar lalu dia menemui Nabi Muhammad
SAW, untuk meminta pendapat beliau
tentang tanah lahan tersebut seraya
berkata” wahai Rasulullah, aku tidak
pernah mendapatkan harta yang lebih
bernilai selain itu. Maka apa yang tuan
perintahkan tentang tanah tersebut? Maka
beliau berkata “jika kamu mau (tanah)
peliharalah pohonnya dan kamu dapat
bersedekah dengan buahnya. Dan wakaf
tersebut tidak boleh dijual, tidak
dihibahkan, dan juga tidak diwariskan”
Ibnu Umar r.a berkata. Maka Umar
menshadaqohkannya (hasilnya) dan wakaf
tersebut tidak boleh dijual, tidak
dihibahkan dan tidak diwariskan. Namun
dia menshadaqohkannya untuk faqir,
kerabat untuk membebaskan budak, fi
sabilillah, ibnu sabil dan tidak dosa bagi
orang yang mengurusnya untuk
memakannya dengan cara yang ma’ruf dan
untuk memberi makan orang lain bukan
maksud untuk menimbunnya.” (HR. Imam
Muslim).

Dalam hadits tersebut Imam Syafi’i
memahami secara harfiyah yang
berpendapat bahwa wakaf tidak boleh
ditarik kembali, atau d jual atau ditukarkan.
Konsekuaensinya, menurut pendapat ini
mesjid atau peralatan mesjid kalau misalnya
ditarik kembali oleh si pemberi wakaf

Perbedaan pendapat antara Imam
Syafi’i dan Imam Abu Hanifah ini, tidak
lepas dari metode istinbath hukum yang
digunakan oleh kedua imam tersebut

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
dapat disimpulkan 3 (tiga) macam , yaitu
:
Pertama,Menurut Imam Syafi’i penarikan
kembali harta wakaf oleh pemberi wakaf
tidak diperbolehkan dikarenakan harta yang
sudah diwakafkan hak kepemilikannya
sudah kembali kepada Allah. Maka dari itu
tidak ada hak lagi untuk di tarik kembali
harta wakaf tersebut.
Kedua,Imam Abu Hanifahmenarik
kembali harta wakaf karena menurut beliau
wakaf adalah akad pelepasan manfaat harta
tanpa menghilangkan hak kepemilikan
Wakif atas harta tersebut dan menurut
beliau wakaf bersifat jaiz (tidak lazim)
sebagaimana ariyah.

dan ketiga, dalam penarikan
kembali harta wakaf oleh pemberi wakaf
Imam Syafi’i menggunakan metode
istinbath hukum berupa hadits yang setelah
ditahrij masuk dalam kategori hadits
shahih, baik dari segi matan,rawimaupun
sanadnya,yang diriwayatkan oleh ibnu
Umar r.a. Imam Syafi’i berpendapat bahwa
harta wakaf sudah kembali kepemilikannya
kepada Allah, dan menurut beliau apabila
seorang wakif memberi wakaf berupa
benda, maka seketika itu juga beralih hak
milik dari wakif kepada penerima wakaf.
Harta benda wakaf i tu tidak bisa ditarik
kembali oleh pemberi wakaf. Dewngan kata
lain pemberi wakaf tidak memiliki lagi hak
milik atas harta benda tersebut. Pernyataan
Imam Syafi’i ini menunjukkan bahwa wakaf
dalam pandangannya adalah suatu ibadah
yang disyari’atkan, wakaf telahberlaku sah
bilamanawakiftelah menyatakan dengan
perkataanwaqaftu(telah saya wakafkan),
sekalipuntanpa diputuskan hakim. 
Harta yang telah diwakafkan menyebabkan
wakif tidak mempunyai hak kepemilikan lagi,
sebab kepemilikannya telah berpindah
kepada Allah SWT dan tidak juga menjadi
milik penerima wakaf (maukuf ‘alaih). 
Bagi Imam Syafi’i, wakaf itu mengikat dan
karenanya tidak bisa ditarik kembali atau
diperjualbelikan, digadaikan dan diwariskan
oleh wakif. 

Sedangkan Imam Hanafi membolehkan menarik kembali harta wakaf
oleh pemberi wakaf dengan menggunakan
metode istinbat hukum yaitu sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Dar al
-Quthni dari Ibnu Abbas meskipun hadits ini bukan haditsshahih yakni hadits dhaif dan bukan penjelasan mengenai wakaf, namun lebih kepada sitem kewarisan yang dipakai oleh orang-orang jahiliyah. Penggunaan hadits dhaif oleh beliau bukan untuk tujuan
penguatan hukum melainkan untuk
memberikan penjelasan tentang suatu amal
ibadah dengan harapan timbulnya sugesti
umat untuk melaksana kan amal tersebut.
Oleh sebab itu, menurut penulis
penggunaan hadits dhaif oleh Imam Hanafi
dapat diterima namun sebatas pada fungsi
penjelas dan bukan dasar hukum.


ijaz Musawah ithnab


Ijaz, Musawah dan Ithnab dalam Balaghah | Ilmu Maani

Ijaz, Musawah dan Ithnab

  تأدية المعنى بلفظ قدره * هي المساوةكسر بذكره 
وبأقل منه ايجاز علم * وهو الى قصر وحذف ينقسم 
كعن مجالس الفسوق بعدا * ولاتصاحب فاسقا فتردى 

Ijaz, Musawa

Ada 3 gaya (uslub) yang sering dipergunakan para ulama Balagah dalam berbicara sehingga relevan dengan situasi dan kondisi pembicaraan dan kapasitas intelektual audien. 
Ketiga uslūb tersebut adalah: al-Ijaz, al-Musawat dan al-Ithnab.

Ijaz adalah mengungkapkan kata-kata dengan lafaz yang sedikit (ringkas) tetapi memiliki makna yang luas melebihi susunan kalimat.

A. Musawah
Musawah adalah mengungkapkan kata-kata yang sesuai antara lafaz dan maknanya, tidak lebih dan tidak kurang. Jika salah satu dari suatu lafaz dalam kalimat tersebut dikurangi atau dibuang atau tidak disebutkan maka akan mengurangi maknanya.
Contoh:
مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ
”Barang siapa yang kafir (ingkar) maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu.” (QS. Ar-Rūm [30]: 44)
Contoh lain:
كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
”Setiap orang tergadai (terikat) dengan apa yang diperbuatnya”. (QS. Ath-Thūr [52]: 21)


B. Ijaz
Ijaz terbagi menjadi dua, yaitu Ijaz al-Qashr dan Ijaz al-Hadzf.

1. Ijaz Al-Qashr
Ijaz al-Qashr adalah mengungkapkan kata-kata dengan susunan lafaz yang sedikit dan ringkas tetapi memiliki makna yang luas dan padat (maknanya lebih luas dari susunan kalimat).
Contoh:
اَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ (اعراف: 54)
 “...Ketahuilah milik Allah segala penciptaan dan urusan....” (QS. Al-A’rāf [7]: 54)
Kata (الخلق) yang artinya penciptaan dan kata (الأمر) yang artinya urusan mengandung makna semua atau segala hal yang berkaitan dengan penciptaan makhluk dan urusannya seperti hidup, mati, senang, bahagia dan lain-lain itu sudah terkandung dalam makna ayat ini.
2. Ijaz Al-Hadzf
Ijaz al-Hadzf adalah meringkas pengungkapan kata-kata dengan tidak menyebutkan suatu lafaz atau kalimat. Jadi dalam Ijaz al-Hadzf ada lafaz atau kalimat yang tidak disebutkan (digugurkan).
Contoh:
وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا
“Bertanyalah kepada desa yang pernah kami diami….” (QS. Yūsuf: 82)
Pada contoh pertama tidak disebutkan lafazh (أهل), yang asalnya:
 وَاسْأَل أهل القرية
karena seseorang tidak mungkin bertanya kepada desa. Tetapi seseorang akan bertanya kepada penduduk (orang-orang yang berada) di desa tersebut.

anak meminta tanah yang telah diwakafkan


Assalamu’alaikum wr. wb 

Seorang ibu menyerahkan tanah miliknya dari bagian warisan suaminya yang telah meninggal dunia ke masjid sebagai wakaf. Tetapi beberapa bulan kemudian anak tunggal dari ibu tersebut menemui DKM dan meminta kembali tanah wakaf yang telah diberikan oleh ibunya. Bagaimana hukumnya? Mohon penjelasannya. Wassalamu’alaikum wr. wb (Wahidin/Pangandaran-Jawa Barat).

 Jawaban 
Assalamu’alaikum wr. wb. 
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Pada kesempatan yang lalu kami telah berusaha memberikan jawaban untuk pertanyaan pertama mengenai hukum menjual tanah masjid berupa sawah untuk merenovasi masjid itu sendiri. Sedang dalam kesempatan ini kami akan berusaha menjawab pertanyaan kedua yaitu mengenai kasus seorang ibu yang mewakafkan tanah warisan yang didapatkan dari almarhum suaminya, tetapi pihak anaknya malah meminta kembali tanah wakaf tersebut. Sekilas pertanyaan di atas tampak simpel, tetapi setalah dicermati lebih dalam ternyata tidak sesederhana yang kami kira. Ada hal yang sebenarnya belum diuraikan secara gamblang dari pertanyaan tersebut sehingga kami pun kemudian mencoba membayangkan pelbagai kemungkinan yang terjadi. Konsekuensinya adalah akan memunculkan jawaban yang di-tafshil atau dirinci.

Namun sebelum kami menrincinya terlebih dahulu kami akan jelaskan sedikit tentang salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak yang mewakafkan (al-waqif) dan harta benda yang boleh diwakafkan atau al-mauquf. Hal ini penting dikemukakan karena akan dijadikan sebagai pijakan untuk menjawab pertanyaan di atas. Menurut qaul atau pendapat yang azhhar dalam madzhab Syafi’i bahwa kepemilikan harta benda yang diwakafkan berpindah menjadi milik Allah. Artinya kepemilikan tersebut lepas dari indvidu tertentu, bukan milik pihak yang mewakafkan (waqif), bukan juga pihak yang menerima wakaf (al-mauquf ‘alaih). Tetapi manfaat dari harta-benda wakaf itu menjadi milik mauquf ‘alaih.

HOME KHUTBAH HIKMAH EKONOMI SYARIAH BATHSUL MASAIL UBUDIYAH FIQIH DIFABEL WARISAN ZAKAT NIKAH VIDEO FOTO DOWNLOAD BAHTSUL MASAIL Anak Meminta Kembali Tanah yang Diwakafkan Ibunya Rabu 18 November 2015 22:03 WIB BAGIKAN: Assalamu’alaikum wr. wb Seorang ibu menyerahkan tanah miliknya dari bagian warisan suaminya yang telah meninggal dunia ke masjid sebagai wakaf. Tetapi beberapa bulan kemudian anak tunggal dari ibu tersebut menemui DKM dan meminta kembali tanah wakaf yang telah diberikan oleh ibunya. Bagaimana hukumnya? Mohon penjelasannya. Wassalamu’alaikum wr. wb (Wahidin/Pangandaran-Jawa Barat). ADVERTISEMENT Jawaban Assalamu’alaikum wr. wb. Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Pada kesempatan yang lalu kami telah berusaha memberikan jawaban untuk pertanyaan pertama mengenai hukum menjual tanah masjid berupa sawah untuk merenovasi masjid itu sendiri. Sedang dalam kesempatan ini kami akan berusaha menjawab pertanyaan kedua yaitu mengenai kasus seorang ibu yang mewakafkan tanah warisan yang didapatkan dari almarhum suaminya, tetapi pihak anaknya malah meminta kembali tanah wakaf tersebut. Sekilas pertanyaan di atas tampak simpel, tetapi setalah dicermati lebih dalam ternyata tidak sesederhana yang kami kira. Ada hal yang sebenarnya belum diuraikan secara gamblang dari pertanyaan tersebut sehingga kami pun kemudian mencoba membayangkan pelbagai kemungkinan yang terjadi. Konsekuensinya adalah akan memunculkan jawaban yang di-tafshil atau dirinci. ADVERTISEMENT Namun sebelum kami menrincinya terlebih dahulu kami akan jelaskan sedikit tentang salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak yang mewakafkan (al-waqif) dan harta benda yang boleh diwakafkan atau al-mauquf. Hal ini penting dikemukakan karena akan dijadikan sebagai pijakan untuk menjawab pertanyaan di atas. Menurut qaul atau pendapat yang azhhar dalam madzhab Syafi’i bahwa kepemilikan harta benda yang diwakafkan berpindah menjadi milik Allah. Artinya kepemilikan tersebut lepas dari indvidu tertentu, bukan milik pihak yang mewakafkan (waqif), bukan juga pihak yang menerima wakaf (al-mauquf ‘alaih). Tetapi manfaat dari harta-benda wakaf itu menjadi milik mauquf ‘alaih. ADVERTISEMENT اَلْأَظْهَرُ أَنَّ الْمِلْكَ فِي رَقَبَةِ الْمَوْقُوفِ يَنْتَقِلُ اِلَى اللهِ تَعَالَى “Menurut pendapat yang azhhar dalam madzhab Syafi’i adalah bahwa kepemilikan pada zat harta-benda yang diwakafkan itu berpindah kepada Allah swt” (Muhammad Zuhri al-Ghamrawi, as-Sirajul Wahhaj, Bairut-Dar al-Ma’rifah, h. 305). Namun tidak semua orang bisa mewakafkan harta bendanya tetapi hanya orang yang telah memenuhi persyaratannya. Dan di antara syarat yang harus dipenuhi oleh pihak yang mewakafkan adalah ia termasuk dalam kategori ahliyyatut tabarru’ (orang memiliki kecakapan atau memadai untuk berderma). Karenanya tidak sah wakafnya orang gila, anak kecil, orang yang dipaksa, mahjur ‘alaih (orang yang dilarang oleh hakim untuk menggunakan hartanya), atau budak mukatab.

وَشَرْطُ الْوَاقِفِ أَهْلِيَّةُ التَّبَرُّعِ، فَلَا يَصِحُّ وَقْفُ الْمَجْنَونِ وَالصَّبِيِّ وَالْمُكْرَهُ وَالْمَحْجُورِ عَلَيْهِ وَالْمُكَاتَبِ “Syarat orang yang mewakafkan adalah ahliyyatut tabarru’ maka tidak wakafnya orang gila, anak kecil, orang yang dipaksa, dan orang yang dilarang oleh hakim untuk menggunakan harta (al-mahjur ‘alaih) dan budak mukatab”. (Al-Bakri Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut-Darul Fikr, juz, III, h. 186) Sedangkan di antara syarat harta benda yang boleh diwakafkan adalah harus berupa harta benda yang bernilai, diketahui dengan jelas, dan dimiliki oleh orang yang akan mewakafkannya dengan kepemilikan yang sempurna. Hal ini sebagaimana kesepakatan para fuqaha`. اِتَّفَقَ الْفُقَهَاءُ عَلَى اشْتِرَاطِ كَوْنِ الْمَوْقُوفِ مَالاً مُتَقَوَّماً، مَعْلُوماً، مَمْلُوكاً لِلْوَاقِفِ مِلْكاً تَامًّا “Para fuqaha telah sepakat bahwa disyaratkan harta-benda yag diwakafkan adalah harta-benda yang bernilai, diketahui dengan jelas dan dimiliki oleh pihak yang mewakafkannya dengan kepemilikan yang penuh” (Lihat, Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Darul Fikr-Damaskus, cet ke-12, juz, XI, h. 320) Jika penjelasan singkat ini ditarik dalam konteks pertanyaan di atas maka penarikan kembali tanah sawah yang telah diwakafkan si ibu untuk masjid oleh anak tunggalnya—di mana sawah tersebut didapatkan dari warisan suaminya—,tidak diperbolehkan. Sebab, begitu sawah tersebut diwakafkan maka secara otomatis kepemilikannya berpindah menjadi milik Allah. Namun jika ternyata sawah tersebut adalah harta warisan bersama, artinya bahwa ada bagian waris si anak dalam tanah sawah tersebut, maka tanah sawah yang menjadi bagian si ibu tidak bisa ditarik kembali karena tanah tersebut sepenuhnya miliknya (al-milkut tam) dan sudah diwakafkan sehingga secara otomatis sudah berpindah kepemilikannya dan tidak bisa ditarik kembali. Adapun tanah sawah yang menjadi bagian warisan si anak dapat diambil kembali, karena salah satu syarat harta benda yang boleh diwakafkan adalah harta benda yang dimiliki secera penuh oleh pihak yang mewakafkan. Sedang bagian warisan si anak tersebut bukan milik si ibu tetapi milik anaknya. Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Semoga konflik tentang wakaf di atas bisa cepat teratasi dengan baik. Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Wassalamu’alaikum wr. Wb

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/63662/anak-meminta-kembali-tanah-yang-diwakafkan-ibunya
===
Yuk, install NU Online Super App versi Android (s.id/nuonline) dan versi iOS (s.id/nuonline_ios). Akses dengan mudah fitur Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Jadwal Shalat, Kompas Kiblat, Wirid, Ziarah, Ensiklopedia NU, Maulid, Khutbah, Doa, dan lain-lain.