Rabu, 28 Juni 2017

Terima kasih Ayah dan ibu

Terimakasih duhai ibu dan ayah
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Lahirku kedunia....
ku disambut penuh syukur...
Bisikan adzan ke telinga....
Iqomah kalimat nan luhur....

Lahirku ke dunia....
ku diasuh mengenal Allah azza wajalla....
Ku diajar sebut namaNya...
Juga Nabi Rasul mulia...

Salam sayang ayah dan ibu....
Mendidiku tak pernah jemu....
Halalkanlah makan minumku....
Maafkanlah salah khilafku....

Tanpa maaf dan juga restu....
Hidupku jadi tak menentu.....
Tiada yang lebih bernilai...
Dari pengorbanan yang suci itu...
Tak berdaya aku membalasnya...
Moga aku jadi anak yang bertaqwa...

Jasamu oh ayah dan ibu...
Akan ku kenang selamanya...
Hidup saling berkasih sayang...
Membina keluarga bahagia....

Padamu Allah – aku berdoa...
Padamu juga – aku meminta...
Rahmati ibu, ayah tercinta...
Ampunilah dosa-dosa mereka....

Panjang umur murahkan rezeki...
Sejahtera dalam ketaatan...
moga berbahagia di dunia...
di akherat mendapat syurga...

Daku mengharap ridhomu ibu....
Dan juga ridhomu ayah....
Hanya itu yang aku pinta...
Agar hidup lebih bermakna....

ربنا اغفرلي ولوالدى وللمؤمنين يوم يقوم الحساب.....

Jumat, 23 Juni 2017

Doa penghujung Ramadhan


Selamat Jalan Ramadhan
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Ini adalah hari terakhir di bulan penuh kemuliaan...
Sedih rasanya melewatkan bulan ini...
karena merasa diri masih belum maksimal menjalankan ibadah-ibadah terbaik di bulan ini.
Kadang masih disibukkan oleh pekerjaan yang menuju deadline sehingga kadang lupa bahwa deadline dari Allah lah yang paling penting.
Deadline yang bila telah tiba masanya tak dapat diundur atau dimajukan barang sedetik pun.
Malu rasanya memohon terlalu banyak kepada Allah untuk meminta begitu banyak, ketika penghambaan kepada Allah masih sedikit. Ketika orang lain mungkin ruku’ dan sujud penuh keikhlasan, kita masih ruku’ dan sujud sekedar memenuhi kewajiban. Ketika orang sujud di keheningan malam, mungkin kita masih terlelap dalam tidur yang panjang, Ketika orang bersungguh-sungguh mengejar 10 Malam terakhir, kita sibuk dengan memilih pakaian baru, kue lebaran, mudik, dan memburu diskon di mall hingga larut malam.
Mari kita mengingat dan merenungi sebaik apa kita menjalani bulan ini.
Apakah ada perbaikan dari ramadhan dan bulan sesudahnya, ataukah sama, atau malah menurun kualitasnya.
Mari kita terus bedo’a kepada Allah di hari terakhir ini, mudah-mudahan kita masih bertemu bulan Ramadhan tahun depan,
semoga Allah menjaga kita untuk kuat menahan nafsu dan diri dari perbuatan yang tercela di 11 bulan berikutnya.
Dan semoga Allah mengampuni dosa kita dengan ibadah kita yang masih belum maksimal.
Ya Rabb, izinkan diri ini memohon usia untuk dapat bertemu dengan ramadhanMu yang mulia di tahun depan jaga diri kami, keluarga kami dan saudara kami muslimin dan muslimat untuk dapat menahan diri dari bermaksiat dan meninggalkan perintahMu...
Selamat jalan Ramadhan....
semoga kita bisa bertemu di tahun depan.
Aamiin.
“Taqabbal Allahu Minna Wa Minkum, Minal Aidin wal faidzin maaf lahir dan batin”
Selamat hari Raya Idul Fitri 1438 H

Kamis, 22 Juni 2017

Zakat fitrah

♡♡♡Zakat fitrah♡♡♡
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim sebagai santunan kepada orang-orang miskin, tanda berakhirnya bulan Ramadhan sebagai pembersih dari hal-hal yang mengotori puasa.
Kewajiban membayar zakat fitrah bersamaan dengan disyariatkan puasa Ramadhan, yaitu pada tahun kedua Hijriah. Kewajiban membayar zakat fitrah dibebankan kepada setiap muslim dan muslimah, baligh atau belum, kaya atau tidak, dengan ketentuan bahwa ia masih hidup pada malam hari raya dan memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari.<>

Zakat fitrah ini dibayarkan maksimal sebelum shalat ‘Idul Fitri. Ketentuan zakat fitrah tersebut didasarkan pada hadist Rasulullah SAW :

ﻓَﺮَﺽَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﺻَﺎﻋﺎً ﻣِﻦْ ﺗَﻤَﺮٍ، ﺃﻭْﺻَﺎﻋﺎً ﻣِﻦْ ﺷَﻌِﻴْﺮٍ، ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ ﻭَﺍﻟْﺤُﺮِّ، ﻭَﺍﻟﺬَّﻛَﺮِ ﻭَﺍﻷُﻧْﺜَﻰ، ﻭَﺍﻟﺼَّﻐِﻴْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺒِﻴْﺮِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ، ﻭَﺃﻣَﺮَ ﺑِﻬَﺎ ﺃﻥْ ﺗُﺆَﺩَّﻯ ﻗَﺒْﻞَ ﺧُﺮُﻭْﺝِ ﺍﻟﻨﺎَّﺱِ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ

Artinya : “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas oaring muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wamita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat (ke masjid) ‘Idul Fitri ” (HR Bukhari dan Muslim)

***

Mustahik Zakat

Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat ( mustahiq) baik zakat fitrah atau zakat harta, yaitu sesuai dengan firman Allah SWT :

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺎﺕُ ﻟِﻠْﻔُﻘَﺮَﺍﺀ ﻭَﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴﻦِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻣِﻠِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆَﻟَّﻔَﺔِ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟﺮِّﻗَﺎﺏِ ﻭَﺍﻟْﻐَﺎﺭِﻣِﻴﻦَ ﻭَﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺍﺑْﻦِ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞِ ﻓَﺮِﻳﻀَﺔً ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺣَﻜِﻴﻢٌ
Artinya : “ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .”(QS. At-taubah : 60)
Delapan golongan yang berhak menerima zakat sesuai ayat di atas adalah :

1. Orang Fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.

2. Orang Miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.

3. Pengurus Zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.

4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.

5. Memerdekakan Budak: mancakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.

6. Orang yang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.

7. Orang yang berjuang di jalan Allah (Sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara mufassirin ada yang berpendapat bahwa fi sabilillah itu mancakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

8. Orang yang sedang dalam perjalanan ( ibnu sabil) yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

***

Ketentuan-Ketentuan Zakat Fitrah

1. Besarnya zakat Fitrah adalah 1 sha’ = 4 mud satu mud = 6.77
6.77 x 4 = yaitu 2,7kg beras atau makanan pokok. Dalam prakteknya jumlah ini digenapkan menjadi 2,8 Kg, karena untuk kehati-hatian. Hal ini dianggap baik oleh para ulama.

2. Menurut madzhab hanafi, diperbolehkan mengeluarkan zakat Fitrah dengan uang seharga ukuran itu, jika dianggap lebih bermanfaat bagi mustahik.

3. Waktu mengeluarkan zakat Fitrah adalah sejak awal bulan puasa Ramadhan hingga sebelum shalat ‘Idul Fitri maka bila setelah sholat ied dianggap sedekah sunah.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

ﻓَﻤَﻦْ ﺃﺩَّﺍﻫَﺎ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻓَﻬِﻲَ ﺯَﻛَﺎﺓٌ ﻣَﻘْﺒُﻮْﻟَﺔٌ ﻭَﻣَﻦْ ﺃﺩَّﺍﻫَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻓَﻬِﻲَ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺎﺕِ

Artinya : “Barang siapa mengeluarkan  (zakat Fitrah) sebelum shalat (‘Idul Fitri), maka zakatnya sah. Barang siapa mengeluarkannya setelah shalat maka dianggap sedekah sunah.” (HR. Ibnu Majah)

4. Zakat Fitrah boleh dikeluarkan langsung kepada mustahik atau dibayarkan melalui amil zakat.

5. Amil atau panitia zakat Fitrah boleh membagikan zakat kepada mustahik setelah shalat ‘Idul Fitri.

6. Jika terjadi perbedaan Hari Raya, maka panitia zakat Fitrah yang berhari raya terlebih dahulu tidak boleh menerima zakat Fitrah setelah mereka mengerjakan shalat ‘Idul Fitri.

7. Panitia Zakat Fitrah hendaknya mendoakan kepada orang yang membayar zakat, agar ibadahnya selama Ramadhan diterima dan mendapat pahala. Doa yang sering dibaca oleh yang menerima zakat, diantaranya:

ﺁﺟَﺮَﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺃﻋْﻄَﻴْﺖَ ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺃَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Artinya : “Semoga Allah SWT memberikan pahala kepadamu atas apa saja yang telah Allah memberi berkah kepadamu atas semua yang masih ada padamu dan mudah-mudahan Allah menjadikan kesucian bagimu.”

Adapun orang-orang yang tidak boleh menerima zakat ada dua golongan:
1. Anak cucu keluarga Rasulullah SAW
2. Sanak Famili orang yang berzakat, yaitu bapak, kakek, istri, anak, cucu, dan lain-lain.

Rabu, 21 Juni 2017

Persiapan lebaran

Alhmdulillah... 

persiapan lebaran...


Ada beberapa hal yang dituntunkan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam terkait dengan pelaksanaan hari raya, di antaranya:

1. Disunnahkan Makan Sebelum ke Masjid

Sebelum berangkat ke masjid maka dianjurkan makan –utamanya kurma- sebagaimana ini dilakukan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam pada hari iedul fitri. Adapun iedul Adhha, maka sebaliknya seseorang dianjurkan makan setelah sholat ied agar nantinya bisa mencicipi hewan kurbannya.

Buraidah –Radhiyallahu- anhu berkata:

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam tidaklah keluar di hari iedul Fithri sampai beliau makan, dan pada hari iedul Adh-ha beliau tak makan sampai beliau kembali”. HR. Ibnu Majah dalam As-Sunan (1756). Di-hasan-kan oleh Syu’aib Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad.


2. Mandi sebelum berangkat ke Masjid.

Seorang di hari ied disunnahkan untuk bersuci dan membersihkan diri agar bau tak sedap tidak mengganggu saudara kita yang lain ketika sholat dan bertemu. Ini berdasarkan atsar dari

Ali bin Abi Tholib Radhiyallahu anhu pernah ditanya tentang mandi, maka beliau menjawab,

“(Mandi seyogyanya dilakukan) di hari Jum’at, hari Arafah (wuquf), hari Iedul Adh-ha, dan hari Iedul Fitri“. [HR.Asy-Syafi’i dalam Al-Musnad (114), dan Al-Baihaqy (5919)]

3. Memotong rambut dan kuku serta Memakai Pakaian yang Bagus(Tidak Berlebihan) dan memakai wewangian


Diantara bentuk kegembiraan seorang muslim, dia mempersiapkan dan memakai pakaian baru di hari raya iedul Fitri dan iedul Adhha. Ketahuilah, Sunnah ini diambil dari hadits Ibnu Umar , ia berkata:

” Umar mengambil jubah dari sutera yang dijual di pasar. Diapun mengambilnya lalu dibawa kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam seraya berkata: [” Ya Rasulullah, Belilah ini agar engkau bisa berhias dengannya untuk hari ied dan para utusan …”] ” [HR.Al-Bukhory dalam Shohih-nya (906), Muslim dalam Shohih-nya (2068)]

4.Bertakbir Menuju Masjid

5.Mencari Jalan lain Ketika Pulang ke Rumah

Disunnahkan mencari jalan lain ketika selesai melaksanakan sholat ied. Artinya ketika ia pergi ke masjid mengambil suatu jalan, dan ketika pulang ke rumah di mencari jalan lain dalam rangka mencontoh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam . 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


GROUP HIDAYAH & HADIYAH Mengucapkan :


"SELAMAT IDUL FITRI

1 SYAWAL 1439 H"


"MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN"


"Taqobalallah minna waminkum Taqobbal Ya Karim"

“ja'alana Allah wa iyyakum minal aidin wal faidzin wal maqbuliin”


mugi kita tansah winengku ing karahayon, gesang manfaat berkah, lan mugi tansah pikantuk ridho saking Gusti Allah SWT.”


ﺗﻘﺒﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻨﺎ ﻭﻣﻨﻜﻢ ﺻﻴﺎﻣﻨﺎ ﻭﺻﻴﺎﻣﻜﻢ

ﻭﺯﻛﺎﺗﻨﺎ ﻭﺯﻛﺎﺗﻜﻢ ﻭﺍﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻭﺍﻋﻤﺎﻟﻜﻢ

ﻭﺟﻌﻠﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻳﺎﻛﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﺋﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﻔﺎﺋﺰﻳﻦ ﻭﺍﻟﻤﻘﺒﻮﻟﻴﻦ ﻭﻛﻞ ﻋﺎﻡ ﻧﺤﻦ ﻭﺍﻧﺘﻢ ﺑﺨﻴﺮ

Senin, 19 Juni 2017

Doa akhir Ramadhan

ﺩﻋﺎﺀ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺜﻼﺛﻴﻦ او اليوم الاخر ﻣﻦ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ :
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﺴﻤﺎﻭﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ، ﺟﺎﻋﻞ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺭﺳﻼ ، ﺍﻭﻟﻲ ﺃﺟﻨﺤﺔ ﻣﺜﻨﻰ ﻭﺛﻼﺙ ﻭﺭﺑﺎﻉ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻣﺎ ﻳﺸﺎﺀ ، ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ ، ﻣﺎ ﻳﻔﺘﺢ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺭﺣﻤﺔ ﻓﻼ ﻣﻤﺴﻚ ﻟﻪ ، ﻭﻣﺎ ﻳﻤﺴﻚ ﻓﻼ ﻣﺮﺳﻞ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻩ ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ
ﺍﻟﺤﻜﻴﻢ . ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺎﺭﺉ ﺍﻟﻨﺴﻢ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺼﻮﺭ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﺎﻟﻖ ﺍﻷﻭﺯﺍﺝ ﻛﻠﻬﺎ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺟﺎﻋﻞ ﺍﻟﻈﻠﻤﺎﺕ
ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺎﻟﻖ ﺍﻟﺤﺐ ﻭﺍﻟﻨﻮﻯ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﺎﻟﻖ ﻛﻞ ﺷﺊ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﺎﻟﻖ ﻣﺎ ﻳﺮﻯ ﻭﻣﺎ ﻻ ﻳﺮﻯ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ
ﻣﺪﺍﺩ ﻛﻠﻤﺎﺗﻪ ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺍﻝ ﻣﺤﻤﺪ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﻚ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺃﻧﺖ ، ﺗﻔﻀﻠﺖ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻓﻬﺪﻳﺘﻨﺎ ، ﻭﻣﻨﻨﺖ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻓﻌﺮﻓﺘﻨﺎ ، ﻭﺍﺣﺴﻨﺖ ﺍﻟﻴﻨﺎ ﻓﺎﻋﻨﺘﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﺩﺍﺀ ﻣﺎ ﺍﻓﺘﺮﺿﺖ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺻﻴﺎﻡ ﺷﻬﺮﻙ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ . ﻓﻠﻚ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﺑﻤﺤﺎﻣﺪﻙ ﻛﻠﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺟﻴﻤﻊ ﻧﻌﻤﺎﺋﻚ ﻛﻠﻬﺎ ، ﺣﺘﻰ ﻳﻨﺘﻬﻲ ﺍﻟﺤﻤﺪ
ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺗﺤﺐ ﻭﺗﺮﺿﻰ . ﻭﻫﺬﺍ ﺁﺧﺮ ﻳﻮﻡ ﻣﻦ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻧﻘﻀﻰ ﻓﺎﺧﺘﻤﻪ ﻟﻨﺎ ﺑﺎﻟﺴﻌﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺍﻟﻤﻐﻔﺮﺓ ، ﻭﺍﻟﺮﺯﻕ
ﺍﻟﻮﺍﺳﻊ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ ﺍﻟﻄﻴﺐ ، ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﺣﺴﺎﺏ ﻓﻴﻪ ﻭﻻ ﻋﺬﺍﺏ ﻋﻠﻴﻪ ، ﻭﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ﻭﺍﻟﻔﻮﺯ ﻭﺍﻟﻔﻮﺯ ﺑﺎﻟﺠﻨﺔ ، ﻭﺍﻟﻌﺘﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ، ﻭﻻ
ﺗﺠﻌﻠﻪ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻌﻬﺪ ﻣﻨﻪ ، ﻭﺍﻫﻠﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ، ﺑﺄﻓﻀﻞ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻭﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ﻭﺍﻟﺴﺮﻭﺭ ﻋﻠﻲ ، ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﻭﺍﻟﺪﻱ ﻭﺫﺭﻳﺘﻲ ﻳﺎ ﻛﺮﻳﻢ .
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻫﺬﺍ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﺍﻧﺰﻟﺖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻫﺪﻯ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻭﺑﻴﻨﺎﺕ ﻣﻦ ﺍﻟﻬﺪﻯ ﻭﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ ﻭﻗﺪ ﺗﺼﺮﻡ ، ﻓﺎﻋﻮﺫ ﺑﻮﺟﻬﻚ
ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ﺃﻥ ﺗﻐﻴﺐ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻴﻮﻡ ، ﺃﻭ ﻳﻄﻠﻊ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ، ﻭﻟﻚ ﻗﺒﻠﻲ ﺫﻧﺐ ﺃﻭ ﺗﺒﻌﺔ ، ﺗﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﺗﻌﺬﺑﻨﻲ ﻋﻠﻴﻬﺎ
ﻳﻮﻡ ﺃﻟﻘﺎﻙ . ﺃﻱ ﻣﻠﻴﻦ ﺍﻟﺤﺪﻳﺪ ﻟﺪﺍﻭﺩ ، ﺃﻱ ﻛﺎﺷﻒ ﺍﻟﻜﺮﺏ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﻋﻦ ﺃﻳﻮﺏ ، ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺖ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻫﺐ
ﻟﻲ ﻓﻜﺎﻙ ﺭﻗﺒﺘﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﻛﻞ ﺗﺒﻌﺔ ﻭﺫﻧﺐ ﻟﻚ ﻗﺒﻠﻲ ، ﻭﺍﺧﺘﻢ ﻟﻲ ﺑﺎﻟﺮﺿﺎ ﻭﺍﻟﺠﻨﺔ . ﻳﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺎ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ ، ﺻﻞ ﻋﻠﻰ
ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻛﻴﻦ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻭﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﻴﻤﺎ

ﺩﻋﺎﺀ ﻳﻘﺮﺃ ﺁﺧﺮ ﻳﻮﻡ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ :
ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺕ ﻋﻨﺪ ﻏﺮﻭﺏ ﺍﻟﺸﻤﺲ , ﻭﻫﻮ :

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺭﺏ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﺍﻧﺰﻝ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ , ﻭﻗﺪﺭ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺼﻮﻡ
ﺍﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺍﻥ ﺗﻐﻴﺐ ﺷﻤﺲ ﻳﻮﻣﻲ ﻫﺬﺍ ﻭﻟﻚ ﻋﻠﻲ ﺫﻧﺐ , ﺗﺮﻳﺪ ﺍﻥ ﺗﻌﺬﺑﻨﻲ ﺑﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﺎﻙ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻟﻬﻤﻨﺎ ﻣﻦ ﻧﺒﻴﻚ ﺍﻟﺸﻔﺎﻋﺔ , ﻭﺍﺟﻌﻞ ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ ﻟﻨﺎ ﺍﺭﺑﺢ ﺑﻀﺎﻋﺔ
ﻭﻻ ﺗﺠﻌﻠﻨﺎ ﻓﻲ ﺷﻬﺮﻧﺎ ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺘﻔﺮﻳﻂ ﻭﺍﻻﺿﺎﻋﺔ
ﻭﺁﻣﻦ ﺧﻮﻓﻨﺎ ﻳﻮﻡ ﺗﻘﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ , ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﺍﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ
ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺍﺟﻤﻌﻴﻦ

Doa akhir Ramadhan


Tangisan Perpisahan

.

Hari-hari terakhir menjelang perpisahan dengan bulan penuh kemuliaan....

kita ambil semangat Lailatul Qadar dengan suatu perubahan sikap yang istiqamah terhadap Islam, mencintai Allah SWT sepenuhnya, tanpa dinodai dengan cinta dunia.

Dengan itu kita boleh menjadi manusia yang ikhlas, menerima Islam sepenuhnya, tidak separuh-separuh dan tidak memilih.

Demi perpisahan ini, menangislah karena kita akan berpisah dengan kemuliaan dan keberkahan hebat bulan ini.

Rasulullah SAW bersabda: “Bahwa tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya.”

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa sempat bertemu Ramadhan dan tidak diampuni dosanya, maka semakin jauh ia dengan Allah.” (Hadis riwayat Ibn Hibban).

.

.

.

Doa Akhir Ramadhan

.

.

Salah satu adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya adalah membacakan doa Perpisahan diakhir bulan Ramadhan.

Berikut adalah beberapa contoh doa perpisahaan yang boleh diamalkan.

.

.

Doa Pertama

.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW , bersabda; “Barang siapa yang berdoa di akhir sujud Solat Subuh pada Jumaat terakhir di akhir Ramadhan, niscaya Allah SWT akan mengabulkan.”

Sahabat bertanya, “ Doa apa itu Ya Rasulullah? ”

Berdoalah ; “Ya Allah! Pertemukan aku di Bulan Ramadhan tahun berikutnya, dalam keadaan Sehat wal’afiat, mudahkanlah rezeki bagiku dan segala urusanku, Ya Allah! “

.

.

Doa Kedua

.

Dari Jabir bin Abdillah r.a. dari Muhammad al Mustafa SAW: Beliau bersabda, “Siapa yang membaca doa ini di malam terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan : menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rahmat Allah.”

“Ya Allah! Janganlah Dikau jadikan puasa kali ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Dikau menetetapkan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang sia-sia.”

.

.

.

Doa Ketiga

.

Ya Allah! Janganlah Dikau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Dikau menetapkan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati, bukan puasa yang sia-sia.

Seandainya masih ada padaku dosa yang belum Dikau ampuni atau dosa yang menyebabkan daku disiksa karenanya, sehingga terbitnya fajar malam ini atau sehingga berlalunya bulan ini, maka ampunilah semuanya wahai Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi.

Ya Allah! Terimalah puasaku dengan sebaik-baik penerimaan, perkenankan, kemaafan, kemurahan, pengampunan dan keredhaan-Mu. Sehingga Dikau memenangkan aku dengan segala kebaikan yang dituntut, segala anugerah yang Dikau curahkan di bulan ini.

Selamatkanlah aku di dalamnya dari kebimbangan terhadap bencana yang mengancam atau dosa yang berterusan.

Demikian juga, dengan rahmat-Mu golongkanlah aku ke dalam orang-orang yang mendapatkan (keutamaan) malam al-Qadar.

Malam yang telah Dikau tetapkan lebih baik dari seribu bulan.

Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhirku. Moga aku dapat kembali bertemu pada Ramadhan mendatang dalam keadaan penuh harapan dan kesejahteraan.

.

.

.

Doa Keempat

.

Ya Allah! Dalam kitab yang Dikau wahyukan (kepada Nabi Muhammad SAW), Dikau berfirman: “Bulan Ramadhan adalah bulan yang diturunkannya Al Qur’an di dalamnya”. Tetapi sebentar lagi bulan Ramadhan akan berlalu. aku memohon pada-Mu dengan perantaraan Wajah-Mu yang Mulia, dan kalimat-kalimat-Mu yang sempurna; Sekiranya masih ada dosa padaku yang belum Dikau ampunkan, atau dosa yang (menyebabkan) Daku disiksa karenanya (hingga) terbitnya fajar malam ini, atau hingga berlalunya bulan ini; Maka ampunilah semuanya, wahai Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi.

.

Ya Allah! BagiMu segala pujian. Segala pujian yang telah Dikau ucapkan untuk diri-Mu sendiri, segala pujian sungguh-sungguh yang diungkapkan hamba-Mu yang bijak dan senantiasa berzikir dan bersyukur kepada-Mu. Merekalah orang-orang yang telah Dikau bantu menunaikan hak-hak-Mu dari sebahagian makhluk-Mu yang tersebar di alam ini, baik dari kalangan malaikat yang dekat dengan-Mu ataupun nabi-nabi yang telah Dikau utuskan ataupun orang-orang yang berfikir ataupun dari kalangan mereka yang bertasbih kepada-Mu.

.

Sesungguhnya, Dikau telah membawa kami ke bulan Ramadhan dan telah mengurniakan kami kenikmatan dan anugerah. Dikau telah menampakkan kemurahan dan pemberian-Mu. Pada-Mu lah segala sanjungan yang abadi, kekal, dan tetap selamanya. Betapa Agung Sebutan-Mu!

.

Tuhanku! Bantulah aku menjalani bulan Ramadhan sehingga Dikau sempurnakan puasa, solat dan segala kebaikan, syukur dan zikir kami di bulan ini.

Wahai Tuhanku! Terimalah puasaku dengan sebaik-baik penerimaan, perkenankan, maaf, kemurahan, pengampunan, dan hakikat keredhaan-Mu. Sehingga Dikau memenangkan aku dengan segala kebaikan yang dituntut, segala anugerah yang Dikau curahkan di bulan ini. Selamatkanlah daku di dalamnya dari kekhawatiran terhadap bencana yang mengancam atau dosa yang berterusan.

.

Duhai Tuhanku! aku bermohon pada-Mu dengan keagungan yang diminta hamba-Mu dari kemuliaan nama-nama dan keindahan pujian-Mu dan dari para pengharap yang istimewa. Sudilah Dikau mencurahkan rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Dan agar Dikau jadikan bulan ini seagung-agungnya Ramadhan, yang telah berlalu dari kami sejak Dikau turunkan ke dunia, sebagai berkah dalam menjaga agama, jiwa dan segala keperluanku. Juga berkatilah daku dalam semua persoalan, sempurnakanlah pemberian nikmat-Mu, jauhkanlah daku dari keburukan dan hiasi daku dengan pakaian kesucian di bulan ini.

.

Demikian juga, dengan rahmat-Mu golongkanlah daku ke dalam orang-orang yang mendapatkan (keutamaan) malam al-Qadar. Malam yang telah Dikau tetapkan lebih baik dari seribu bulan, dalam keagungan ganjaran, kemuliaan perbendaharaan, keindahan syukur, panjang umur dan kemudahan yang berterusan.

.

Wahai Tuhanku! Daku bermohon dengan perantaraan rahmat, kebaikan, ampunan, karunia, keluhuran, kebaikan dan pemberian-Mu. Janganlah Dikau jadikan Ramadhan ini sebagai kesempatan terakhirku. Sudilah Dikau mengantar aku hingga Ramadhan berikutnya dalam keadaan yang paling baik. Perlihatkan aku hilal (anak bulan) Ramadhan berikutnya, bersama orang-orang yang melihat keluasaan rahmat-Mu. Dan limpahkanlah anugerah-Mu, wahai Tuhanku. Tiada ada Tuhan selain Allah!

.

Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhirku. Sehingga aku dapat kembali bertemu pada tahun mendatang dalam keadaan penuh harapan dan kesejahteraan. Kini aku berada di hadapan-Mu dengan penuh kesetiaan. Sesungguhnya Dikau Maha Mendengar segala doa. Ya Allah! Dengarkanlah pengaduanku ini. Perhatikanlah rintihan, kerendahan, kepapaan dan penyerahan diriku ini.

.

Daku berserah diri pada-Mu, Tuhanku! aku tidak mengharapkan kemenangan, ampunan, kemuliaan dan penyampaian (kepada cita-citaku) kecuali pada-Mu. Anugerahkanlah aku keagungan pujian-Mu, kesucian nama-nama-Mu dan sampaikan aku kepada Ramadhan berikutnya dalam keadaan terlepas dari semua keburukan, kebimbangan dan ketidaktentuan. Segala pujian untuk-Mu saja, yang telah membantu kami menunaikan puasa dan mendirikan qiamullail di bulan Ramadhan ini, sehingga malamnya yang terakhir.

.

.

Taqabbalallahu minna waminkum, wakullu ‘aamin wa antum bikhairin.

Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini dengan kebaikan…

Amin...

Sabtu, 17 Juni 2017

Lailatul Qodar Syech Abdul Qodir Aljaelani

===>♡♡♡Lailatul Qadar♡♡♡<===
========>♡♡♡♡♡♡♡<========


Allah menurunkan Wahyu, Mukjizat Agung, Kitab Sucinya, di malam terang benderang, yang bertabur Cahaya, dari pendaran yang Maha Cahaya, lebih dahsyat dari seribu bulan Cahaya.


Syeikh Abdul Qadir al-Jilany memaparkan, 

"Para malaikat pada turun dan (begitu juga) ar-Ruh (Jibril) di dalam malam itu. " Jibril turun disertai dengan 70 ribu malaikat, dan ia bertindak sebagai pemimpinnya. Jibril terus menerus memberi salam kepada mereka yang sedang duduk (beribadah), sementara seluruh malaikat yang lain memberi salam kepada mereka yang sedang tidur. Allah sendiri yang terus memberi salam kepada mereka yang bangkit berdiri menuju kepadaNya. Sebagaimana Salam Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman yang menjadi ahli surga di surga, dengan firman-Nya:
Salaamun Qaulan min Rabbir Rahiim (Salam yang terucap dari Tuhan Yang Maha Pengasih). Maka, berkenan pula Allah memberikan salam kepada para hamba-Nya yang senantiasa berbuat kebajikan di dunia, mendapatkan anugerah kebaikan luhur dan kebahagiaan di zaman 'azali. Yaitu para hamba-Nya yang senantiasa fana' atau sirna dari segala makhluk, dan abadi bersama Tuhannya, senantiasa tenteram menuju kepada Allah Ta'ala Yang Maha Benar.


Pada malam Lailatul Qadar itu, tak ada yang tersisa dari suatu tempat melainkan ada malaikat yang sedang sujud di sana, atau berdiri mendoakan hamba-Nya yang mukmin dan mukminat. Kecuali tempat-tempat seperti gereja, biara, tempat ibadah majusi dan tempat-tempat berhala, atau sebagian tempat yang menjadi pembuangan kotoran maksiat. Di tempat-tempat itu malaikat tidak mau bersujud dan berdoa.


Malaikat-malaikat itu senantiasa mendoakan kaum mukminin dan mukminat. Sedangkan Jibril as, sama sekali tidak mendoakan kaum mukminin dan mukminat, melainkan hanya menyalami dan bersalaman kepada mereka.
Jika Anda sekalian sedang dalam keadaan beribadah, maka Jibril menyalami, "Salam kepadamu, semoga diterima dan mendapatkan kebaikan." Jika anda ditemui sedang dalam keadaan bermaksiat, Jibril menyalami, "Salam bagimu, semoga engkau mendapatkan ampunan." Jika anda ditemui dalam keadaan tidur, Jibril menyalami, "Salam bagimu, semoga engkau mendapatkan ridla- Nya." Jika Anda sudah dalam kuburan (mati) Jibril menyalami, "Salam bagimu dengan ruh dan aroma keharuman."
Itulah yang difirmankan Allah, "minKulliAmrinSalaam" (dalam segala hal, ada Salam.)


Ada yang menyebutkan, bahwa para malaikat itu hanya menyalami mereka yang taat, sementara tidak pada mereka yang sedang bermaksiat. Di antara ahli maksiat itu adalah mereka yang berbuat kedhaliman, mereka yang memakan makanan haram, mereka yang memutus tali sillaturrahim, mereka yang mengadu domba, mereka yang memakan harta anak yatim, mereka itu tidak mendapatkan salam dari para malaikat. Lalu manakah bencana yang lebih besar dibanding bencana seperti itu?


Padahal bulan Ramadlan diawali oleh rahmat, ditengahi oleh ampunan dan diakhiri dengan kebebasan dari neraka. Sementara Anda tidak memiliki bagian dari salam para malaikat itu? 

Bukankah itu semua gara-gara Anda jauh dari Yang Maha Pengasih? 

dan Anda juga tergolong para
penentang Allah dan mensakralisasi tindakan syetan? 

Anda berhias dengan riasan penempuh jalan neraka? 

Begitu pula karena Anda jauh dan mengabaikan dari para penempuh jalan surga? 

Anda juga terhijab dari Tuhan yang memiliki kekuasaan atas bahaya dan kebajikan? 

Padahal bulan Ramadlan adalah bulan kejernihan, bulan keselarasan bersama Allah, bulan para pendzikir-Nya, bulan orang-orang sabar dan bulan para shadiqin. 

Lantas apabila tidak ada bekas dalam hati Anda, dan Anda tidak mencabut akar kemaksiatan dalam hati Anda, menjauhi para pelaku kejahatan dan kemungkaran, lalu pengaruh apa yang bisa membekas dalam hati Anda itu? 

Apa yang Anda harapkan dari selain kebajikan? 

Apa yang masih anda sisakan dalam jiwa Anda? 

Kebahagiaan manakah yang bisa Anda raih di sana?


Ingatlah wahai orang yang sangat kasihan, terhadap apa yang menempel pada diri Anda. Bangkitlah dari kelelapan yang meninabobokan Anda, membuat Anda alpa. Lihatlah pada yang memberi petunjuk pada Anda, sisa-sisa bulan Anda, dengan tindakan taubat dan kembali. 

Nikmatilah bulan ini dengan istigfar dan kepatuhan, agar Anda meraih rahmat dan kasih sayang Allah. 

Anda harus membatu dengan segala hal yang mengarah pada sikap negatif Menangislah pada diri sendiri atas dorongan yang menyeret Anda pada cacat-cacat jiwa, kebinasaan dan tragedi. 

Betapa banyak orang berpuasa, namun hakikatnya tidak pernah berpuasa selamanya. 

Banyak orang yang berdiri tegak untuk ibadah, hakikatnya tak pemah ibadah selamanya. 

Betapa banyak orang beramal, namun tanpa pahala ketika amal itu usai dilakukan. 

Amboi, apakah puasa kita diterima, ibadah kita diterima, atau sebaliknya semua itu ditolak dan dilemparkan ke wajah kita sendiri? 

Amboi, betapa kita telah menolak ibadah yang seharusnya diterima, dan menghormati ibadah yang seharusnya ditolak?


Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Betapa banyak orang berpuasa, namun tak lebih dari lapar dan dahaga. Betapa banyak orang yang tegak beribadah, melainkan hanya kelelahan belaka.."


Salam kepadamu wahai bulan puasa.
Salam kepadamu wahai bulan kebangkitan. 

Salam kepadamu wahai bulan iman.
Salam kepadamu wahai bulan al-Qur 'an.
Salam kepadamu wahai bulan cahaya-cahaya 

Salam kepadamu wahai bulan maghfirah dan ampunan.
Salam kepadamu wahai bulan derajat dan keselamatan dari keburukan.
Salam kepadamu wahai bulan orang-orang yang bertobat, beribadat.
Salam kepadamu wahai orang-orang ma 'rifat 

Salam kepadamu wahai bulan orang yang tekun beribadat.
Salam kepadamu wahai bulan yang aman 

Engkau telah menahan orang-orang maksiat 

Engkau telah bermesraan dengan ahli taqwa 

Salam kepada bilik ruang munajat

dan cahaya-cahaya yang cemerlang 

dan mata yang terjaga 

air mata yang melimpah 

mihrab yang terang benderang 

ungkapan yang suci 

nafas-nafas yang membubung 

dari kalbu-kalbu yang bergelora.


Tuhan,jadikanlah kami tergolong mereka yang Engkau terima puasanya, shalatnya, dan Engkau ganti keburukan dengan kebajikannya, dan Engkau masukkan dengan rahmat-Mu dalam surga-Mu, dan Engkau tinggikan derajat mereka, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Kamis, 15 Juni 2017

Rahmat lailatul qodar


Tanda-tanda Orang yang telah Mendapatkan Lailatul Qadar
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Tidak ada satu pun orang yang tahu kapan waktu terjadinya lailatul qadar, karena peristiwa itu merupakan rahasia Tuhan Yang Maha Besar....

Hanya saja, Nabi Muhammad SAW memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan
Ramadan. Karena lailatul qadar berpeluang akan terjadi pada malam-malam tersebut...

Suatu keberuntungan bagi orang yang mendapatkan berkah lailatul qadar yang hanya terjadi setahun sekali....

tanda-tanda orang yang telah mendapatkan rahmat lailatul qadar :

1. Dia akan senantiasa berusaha menjadi orang yang terbaik di mata Allah SWT begitu pula dengan sesama manusia. Selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan melakukannya dengan cara terbaik di mata Allah SWT.

2. Orang yang berhasil mendapatkan Lailatul Qadar akan selalu merasa kurang khususnya dalam soal beribadah.

3. Selain ibadah wajib yakni salat lima waktu, ia juga tidak pernah meninggalkan ibadah sunnah seperti tahajud dan tarawih.

4. Dalam kehidupan sehari-hari baik dengan atasan maupun bawahan, ia selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya saja. Tidak merasa sombong dan angkuh khususnya kepada sesama manusia.

5. Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan terlihat lebih bersinar wajahnya dan enak untuk dipandang. Namun tanda-tanda ini juga hanya bisa dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang senantiasa selalu dekat kepada Allah SWT.

Nah, itu dia ciri-ciri orang yang mendapatkan rahmat malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk salah satu orang diantaranya.

Keistimewaan lailatul qodar

Kemuliaan Keberkahan Keutamaan Lailatul Qadar
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Hikmah, keutamaan dan kemuliaan malam lailatul qadar di bulan Ramadhan
tercantum di dalam Al-Qur’an surat Al-Qadar yang artinya :”Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dimuliakan Alloh SWT, yang nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan atau 30.000 kali malam biasa.

Keberkahan lailatul qadar adalah merupakan bagian dari hikmah keutamaan bulan Ramadhan itu sendiri.
Dimana salah satu malam yang istimewa diselimuti keberkahan hanya terdapat pada salah satu malam di bulan Ramadhan. Betapa agungnya Ramadhan sehingga tidak ada selainnya yang mendapatkan malam mulia yang lebih baik dari seribu bulan.

Keistimewaan malam Lailatul Qadar jika dibandingkan dengan malam lainnya tentunya tidaklah sama.

Disamping hadir di saat malam bulan ramadhan yaitu bulan penuh rahmat dan ampunan.

Malam Lailatul Qadar juga memiliki keistimewaan sudah tertulis di dalam Al Qur’an ataupun dalam hadist Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini sub poin yang menjelaskan tentang kemuliaan malam lailatul qadar;

1. Lailatul Qadar Lebih Baik Dari 1000 Bulan
Allah Ta’ala berfirman yang artinya :”Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).

An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341).

Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191).

Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

2. Lailatul Qadar Adalah Malam Yang Penuh Keberkahan

Allah Ta’ala berfirman yang artinya :”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3).

Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut.

3. Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan
Allah Ta’ala berfirman yang artinya :”Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4).

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun.

Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.

Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim (8: 57)– bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malaikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.

4. Malam Penuh Ampunan
Salah satu keistimewaan malam Lailatul Qadar adalah pengampunan dosa bagi orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar. Sebuah hadist dari Abu Hurairah rs yang artinya “Barang siapa yang melaksanakan sholat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu”.

***

Itulah beberapa keistimewaan malam Lailatul Qadar. Tentunya masih banyak keistimewaan-keistimewaan lainnya yang sudah tersirat dalam ayat serta hadist lain. Seperti yang diketahui, malam Lailatul Qadar merupakan malam dengan sejuta keistimewaan bagi orang muslim yang menghidupkannya dengan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Amalan lailatul qodar

Amalan Lailatul Qadar
#menemukandlm Ramadhan

Malam lailatul qadar merupakan malam yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang mukmin yang bertaqwa. Kedatangannya sangatlah dinantikan dengan beberapa persiapan yang telah dilakukan. Malam inilah, para malaikat turun ke bumi karena perintah Allah SWT.

Oleh karena itu, jangan sampai kita tidak mengejar kesempatan yang sangat berharga dan hanya ada di bulan Ramadhan ini hanya lewat begitu saja.

Persiapkan diri kita dengan melakukan amalan-amalan yang baik di sepuluh malam terakhir bulan suci Ramadhan.

Berikut ini ada beberapa Amalan-Amalan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan Malam Lailatul Qadar antara lain adalah sebagai berikut :

1. Biasanya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dalam ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran dan berdoa dalam sepuluh malam akhir di bulan Ramadhan melebihi ibadahnya di malam selain Ramadhan.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiallahu’anha sesungguhnya Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Biasanya Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki sepuluh malam terakhir menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan kainnya (semangat beribadah dan menghindari isterinya).

”Diriwayatkan pula oleh Ahmad dan Muslim, “Beliau bersungguh-sungguh (ibadah) pada sepuluh malam akhir melebihi kesungguhannya pada selain Ramadhan.”

2. Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menunaikan
qiyam sholat pada lailatul qadar
dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya beliau bersabda, “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam lailatul qadar dengan iman dan harap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (Muttafaq ‘alaihi).

3. Mengkhususkan suatu malam di bulan Ramadhan sebagai lailatul qadar , hal ini memerlukan dalil yang mengkhususkan malam tersebut, bukan malam lain.
Akan tetapi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir lebih besar kemungkinan dibandingkan malam lainnya, dan malam dua puluh tujuh lebih besar kemungkinannya sebagai malam lailatul qadar.

Cara Sholat Sunnah Malam Lailatul Qadar

Bismillahir Rohmaanir Rohiim

ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﺍﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻣﻦ ﺻﻠﻲ ﻓﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻔﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻣﺮﺓ ﻭﺍﻻﺧﻼﺹ ﺳﺒﻊ ﻣﺮﺍﺕ ﻓﺈﺫﺍ ﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠـﻪ ﻭﺍﺗﻮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﻼ ﻳﻘﻮﻡ ﻣﻦ ﻣﻘﺎﻣﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻭﻷﺑﻮﻳﻪ ﻭﻳﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ ﻣﻼﺋﻜﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺎﻥ ﻳﻐﺮﺳﻮﻥ ﻟﻪ ﺍﻻﺷﺠﺎﺭ ﻭ ﻳﺒﻨﻮﻥ ﺍﻟﻘﺼﻮﺭﻭ ﻳﺠﺮﻭﻥ ﺍﻻﻧﻬﺎﺭ ﻭﻻﻳﺨﺮﺟﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﻯ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ

“Dari Nabi Muhammad Shalallohu ‘alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda :“ barangsiapa yang menjalankan sholat pada malam Lailatul Qadr sebanyak 2 (dua) rokaat , didalam setiap rokaatnya setelah membaca Al Fatihah (1) satu kali , kemudian membaca surat Al-Ikhlas 7 (tujuh) kali dan setelah salam membaca Astaghfirullahal azhiim wa atubu ilaih 70 (tujuh puluh) kali , maka selama dia mendirikannya Allah akan mengampuni dirinya dan kedua orang tuanya dan Allah Ta’ala akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di Surga, membangun gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai didalamnya, dan dia ( orang yg menjalankan sholat Lailatul Qadr ) tidak akan keluar dari dunia sehingga dia
pernah melihat seluruhnya.“
(HR ;Ibnu Abbas)

sumber : Kitab Durrotun Nashihin Hal : 272

Rabu, 14 Juni 2017

Tanda tanda lailatul Qadar

Tanda-tanda Lailatul Qadar
*********************************

1. Suasana Sejuk di Malam Lailatul Qadar

Saat malam Lailatul Qadar, udara terasa sejuk. Tidak panas dan tidak dingin. Suasananya sangat nyaman. Di malam itu tidak ada hawa yang gerah maupun terasa dingin.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18/361, shahih).

Suasana memang sangat sejuk sekali, sehingga terasa nikmat bagi mereka yang beritikaf lalu menemukan satu malam ini. 

kalau kita memperbanyak beribadah terus menerus di sepuluh hari terakhir Ramadhan, tentu akan mendapatkan malam penuh kemuliaan tersebut.

Malam Lailatul Qodar yang ada di dalam Al-Qur’an dijelaskan dengan malam penuh berkah dan ketenangan. Semua malam akan berbeda saat telah memasuki malam Lailatul Qodar ini.

Sebab saat malam penuh berkah ini membuat suasana menjadi tenang, udara akan terasa sangat sejuk, tak terasa panas, tidak terasa dingin, tidak hujan dan tidak terjadi pelemparan bintang (meteor).

Apalagi suasana di dalam sebuah keluarga akan terasa nyaman sekali, dimana tidak memiliki kesamaan dengan malam-malam sebelumnya dalam bulan Ramadhan.

***

2. Suasana Malam yang Tenang

Saat tiba malam lailatul Qadar, suasana terasa sangat tenang.
Tidak ada kebisingan. Semuanya terasa amat tentram dan nyaman. Inilah malam yang terasa sangat khidmat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Dalam surat Al Qadar ayat 4 dijelaskan “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril”.
Banyak malaikat yang akan turun pada malam Lailatul Qodar, karena banyaknya keberkahan di malam Lailatul Qodar tersebut. Turunnya malaikat ke dunia untuk menandakan turunnya berkah dan rahmat.
Seperti halnya ketika malaikat turun saat ada yang membacakan Alqur’an, sebagaimana mereka akan mengelilingi orang-orang yang berbeda dalam sebuah majelis dzikir. Seperti juga malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu, karena malaikat sangat mengagungkan mereka.
Suasana pada malam itu memang sangat tenang sekali, tak ada suara kicau burung atau binatang lain pada malam itu. Jika kita bisa melihat pun, semua tumbuhan di dunia ini bersujud kepada Allah pada malam itu.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,”Barang siapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qodar karena iman dan mengharapkan ridho dari Allah.swt, maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)

***

3. Suasana Malam Cerah

Malam saat Lailatul Qadar langit tampak cerah. Langit tampak terang dan terlihat indah.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR. Muslim no. 762)

Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban).

Ibnu Katsir menjalaskan dalam kitab tafsir nya, bahwa pencatatan takdir di lauhul mahfudh dalam setahun akan dirinci pada malam lailatul qodar, juga akan dicatat ketentuan ajal dan rizqi.
Perlu diingat juga, keterangan dari Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah.swt. Takdir ini nantinya akan diperlihatkan pada malaikat dan  akan mengetahui apa yang akan terjadi, kemudian akan melakukan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah.swt kepadanya.

***

4.Matahari Bersinar Lembut

Di pagi hari setelah malam Lailatul Qadar, sinar matahari bersinar dengan lembut. Dan suasana hari itu pun terlihat cerah. Hal ini seperti diterangkan dalam sebuah hadits, ”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin,
matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah

***

5. Angin Berhembus Sepoi-sepoi

Pada malam Lailatul Qadar, angin pun berhembus lembut. Ini membuat suasana terasa sangat nyaman. Tidak panas dan juga tidak dingin.

***

6. Tidak Hujan

Pada malam Lailatul Qadar, tidak terjadi hujan. Saat itu malam terasa begitu syahdu dengan suasana langit yang cerah.

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)

***

7. Tiba di Malam Ganjil

Kedatangan malam Lailatul Qadar lebih mungkin terjadi di malam-malam ganjil bulan Ramadhan. Hal ini seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017)

sejak awal hingga akhir Ramadhan, kita terus memperbanyak ibadah pada Allah, dengan melaksanakan shalat, berdzikir dan bertilawah.
Terutama di sepuluh hari terakhir Ramadhan itu. Kita perlu kian giat beribadah pada Allah SWT. Dengan demikian, pastilah malam penuh berkah itu tak akan luput kita peroleh.

Tak ada seorang pun yang tahu kapan tamu agung itu akan datang. Hanya Allah SWT yang mengetahui kapan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan itu akan menghampiri hambanya.

Terlebih, sebagai tamu agung, Lailatul Qadar hanya dianugerahkan kepada orang-orang yang mendapat taufik dan beramal saleh pada malam itu.

Mengapa begitu? Supaya kita semakin giat mencarinya sepanjang hari, khususnya pada malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan.

Selain tanda-tanda diatas, ada beberapa cara untuk kita mengetahui dan mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Cara ini berdasarkan kebiasaan mereka dalam memahami dan mencintai agama Allah salah satunya untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar yang disusun di beberapa kitab terjemahan mereka.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

Pertama yaitu di ambil dari kitab I’anatuththaalibiin juz II halaman 257, cetakan al ‘Alawiyyah Semarang:

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺇﻧﻬﺎ ﺗﻌﻠﻢ ﻓﻴﻪ ﺑﺎﻟﻴﻮﻡ ﺍﻷﻭﻝ ﻣﻦ
ﺍﻟﺸﻬﺮ،
ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺃﻭﻟﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺣﺪ ﺃﻭ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ : ﻓﻬﻲ ﻟﻴﻠﺔ
ﺗﺴﻊ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ .
ﺃﻭ ﻳﻮﻡ ﺍﻻﺛﻨﻴﻦ : ﻓﻬﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺇﺣﺪﻯ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ .
ﺃﻭ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺜﻼﺛﺎﺀ ﺃﻭ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ : ﻓﻬﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺳﺒﻊ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ .
ﺃﻭ ﺍﻟﺨﻤﻴﺲ : ﻓﻬﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ .
ﺃﻭ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺒﺖ : ﻓﻬﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺛﻼﺙ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ .

Jika awal Ramadhan hari Ahad atau Rabu maka lailatul qodar malam 29
Jika awal Ramadhan hari Senin maka lailatul qodar malam 21
Jika awal Ramadhan hari Selasa atau Jumat maka lailatul qodar malam 27
Jika awal Ramadhan hari Kamis maka lailatul qodar malam 25
Jika awal Ramadhan hari Sabtu maka lailatul qodar malam 23

***

Kedua adalah sumber yang diambil dari kitab Hasyiyah ash Shaawi ‘alal Jalaalain juz IV halaman 337, cetakan Daar Ihya al Kutub a ‘Arabiyyah:

ﻓﻌﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺸﺎﺫﻟﻲ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺃﻭﻟﻪ ﺍﻷﺣﺪ ﻓﻠﻴﻠﺔ
ﺗﺴﻊ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ، ﺃﻭ ﺍﻹﺛﻨﻴﻦ ﻓﺈﺣﺪﻱ ﻭﻋﺸﺮﻱ ﺃﻭ
ﺍﻟﺜﻼﺛﺎﺀ ﻓﺴﺒﻊ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺃﻭ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ ﻓﺘﺴﻌﺔ ﻋﺸﺮ ﺃﻭ
ﺍﻟﺨﻤﻴﺲ ﻓﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺃﻭ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻓﺴﺒﻌﺔ ﻋﺸﺮ
ﺃﻭﺍﻟﺴﺒﺖ ﻓﺜﻼﺙ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ

Kalau awal Ramadhan hari Ahad maka lailatul qodar malam 29
Kalau awal Ramadhan hari Senin maka lailatul qodar malam 21
Kalau awal Ramadhan hari Selasa maka lailatul qodar malam 27
Kalau awal Ramadhan hari Rabu maka lailatul qodar malam 19
Kalau awal Ramadhan hari Kamis maka lailatul qodar malam 25
Kalau awal Raamadhan hari Jumat maka lailatul qadar malam 17
Kalau awal Raamadhan hari Sabtu maka lailatul qadar malam 23

***

Cara yang ketiga yang diambil dari kitab Hasyiyah al Bajuri ‘ala Ibni Qaasim al Ghaazi juz I halaman 304 , cetakan Syirkah al Ma’arif Bandung:

ﻭﺫﻛﺮﻭ ﻟﺬﻟﻚ ﺿﺎﺑﻄﺎ ﻭﻗﺪ ﻧﻈﻤﻪ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﻘﻮﻟﻪ
: ﻭﺇﻧﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﺇﻥ ﻧﺼﻢ ﻳﻮﻡ ﺟﻤﻌﺔ ¤ ﻓﻔﻲ ﺗﺎﺳﻊ
ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ ﺧﺬ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ .
ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺒﺖ ﺃﻭﻝ ﺻﻮﻣﻨﺎ ¤ ﻓﺤﺎﺩﻱ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ
ﺍﻋﺘﻤﺪﻩ ﺑﻼ ﻋﺬﺭ
. ﻭﺇﻥ ﻫﻞ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻓﻲ ﺃﺣﺪ ﻓﻔﻲ ¤ ﺳﺎﺑﻊ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ
ﻣﺎ ﺭﻣﺖ ﻓﺎﺳﺘﻘﺮ
. ﻭﺇﻥ ﻫﻞ ﺑﺎﻷﺛﻨﻴﻦ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺑﺄﻧﻪ ¤ ﻳﻮﺍﻓﻴﻚ ﻧﻴﻞ ﺍﻟﻮﺻﻞ
ﻓﻲ ﺗﺎﺳﻊ ﺍﻟﻌﺸﺮﻱ
. ﻭﻳﻮﻡ ﺍﻟﺜﻼﺛﺎ ﺇﻥ ﺑﺪﺍ ﺍﻟﺸﻬﺮ ﻓﺎﻋﺘﻤﺪ ¤ ﻋﻠﻲ ﺧﺎﻣﺲ
ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ ﺗﺤﻈﻲ ﺑﻬﺎ ﻓﺎﺩﺭ .
ﻭﻓﻲ ﺍﻹﺭﺑﻌﺎ ﺇﻥ ﻫﻞ ﻳﺎ ﻣﻦ ﻳﺮﻭﻣﻬﺎ ¤ ﻓﺪﻭﻧﻚ ﻓﺎﻃﻠﺐ
ﻭﺻﻠﻬﺎ ﺳﺎﺑﻊ ﺍﻟﻌﺸﺮﻱ .
ﻭﻳﻮﻡ ﺍﻟﺨﻤﻴﺲ ﺇﻥ ﺑﺪﺍ ﺍﻟﺸﻬﺮ ﻓﺎﺟﺘﻬﺪ ¤ ﺗﻮﺍﻓﻴﻚ ﺑﻌﺪ
ﺍﻟﻌﺸﺮ
ﻓﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻮﺗﺮ .

Kalau awal Ramadhan hari Jumat maka lailatul qodar malam 29
Kalau awal Ramadhan hari Sabtu maka lailatul qodar malam 21
Kalau awal Ramadhan hari Ahad maka lailatul qodar malam 27
Kalau awal Ramadhan hari Senin maka lailatul qodar malam 29
Kalau awal Ramadhan hari Selasa maka lailatul qodar malam 25
Kalau awal Raamadhan hari Rabu maka lailatul qadar malam 27
Kalau awal Raamadhan hari Kamis maka malam ganjil setelah malam 20

Wallaahu A’lamu Bishshawaab

Selasa, 13 Juni 2017

Adab berbuka puasa

Adab Berbuka Puasa
*********************

Hadis-hadits yang bersumber langsung dari Rasulullah banyak mengungkap tentang bagaimana adab-adab beliau dalam berbuka puasa. Adab-adab berbuka puasainimemiliki muatan hikmah yang humanis. Beberapa di antara adab berbuka puasa adalah:
1. Menyegerakan Berbuka Begitu Masuk Waktu Maghrib
Apabila Rasulullah berpuasa dan telah masuk waktu maghrib, maka adab berbuka puasa beliau adalah menyegerakan berbuka puasa dengan takjil atau ifthar. Bahkan dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Sahl bin Sa`ad, Rasulullah saw. bersabda:
"Manusia sentiasa dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda:
"Agama ini akan senantiasa menang selama manusia menyegerakan berbuka, karena orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya."
Pernah hidup sekalangan ahli bidah yang berpendapat bahwa melewatkan berbuka puasa bisa menambah pahala. Pendapat semacam ini jelas sangat bertentangan dengan ajaran Rasulullah yang tercantum dalam hadis-hadis masyhur.
At-Tibi dalam Syarh Miskhat al-Masabih berpendapat bahwa hikmah dari tuntunan ini adalah, dengan mendahulukan berbuka puasa akan membuat ibadah shalat maghrib lebih khusyuk. Selain itu juga lebih menyehatkan bagi tubuh kita.
2. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air
Berbuka puasa yang disegerakan di atas adalah ifthar atau takjil, bukan makan berat seperti yang dilakukan oleh sebagian orang yang kurang memahami makna hadis ini.
Adapun Rasulullah, dalam sebuah hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka beliau minum beberapa teguk air."
Perlu dijelaskan di sini bahwa rutab adalah kurma yang telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar adalah kurma masak yang telah kering.
Ilmu pengetahuan modern mengungkap rahasia hikmah berbuka puasa dengan kurma tersebut, di mana kandungan zat dalam buah kurma dinilai paling cepat diserap tubuh dan memulihkan stamina selepas berpuasa sehari penuh.
3. Berdoa Ketika Berbuka
Rasulullah, dalam hadis hasan riwayat Abu Daud, selalu berdoa saat berbuka puasa dengan mengucapkan: "Dzahaba ad-dhâma'u wabtalati al-'urûqu watsabbati al-ajru insyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala. Insya Allah."
Selain itu, kita bisa berdoa apa saja karena doa orang yang berpuasa puasa termasuk salah satu jenis doa yang mustajab. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang berpuasa, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."
Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak."
4. Tidak Berlebih-lebihan Makan saat Berbuka
Rasulullah memberi gambaran yang jelas tentang proporsi makan yang tidak berlebihan, adalah dengan sepertiganya berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.
Ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al 'Araf: 31, yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka orang yang berlebih-lebihan."
5. Memberi Makan Orang yang Puasa
Salah satu adab yang tak kalah penting diajarkan Rasulullah saw. adalah memberi makan orang yang berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan yang didapat sehingga orang tersebut akan mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Jika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya untuk memenuhi undangan tersebut. Orang yang diundang ini juga disarankan merndoakan kebaikan kepada si pemberi makan.
"Orang-orang yang baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumahmu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan yang lainnya)
"Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minum orang yang telah memberi minum kepadaku." (HR Muslim dari Al Miqdad)
6. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa
Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah datang kepada Saad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di sisi kamu mereka yang berpuasa, telah makan makananmu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kamu para malaikat.
7. Sebelum makan, Ucapkan 'Bismillah'
Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dilakukan agar tambah barokah. Hal inilah yang diatur dalam Islam agar makan kita, termasuk saat berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan yang banyak.
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Para sahabat Nabi Muhammad berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang? Beliau bersabda: Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda: Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (H.R. Abu Daud).

Hadis tersebut mengisyaratkan agar makan penuh dengan keberkahan, termasuk saat berbuka puasa, ucapkanlah bismillah dan keberkahan dapat bertambah dengan makan bersama-sama atau berjama'ah.

Minggu, 11 Juni 2017

Kisah lailatul qodar

SEJARAH NABIYULLAH SYAM'UN AL-GHAZI As (SAMSON)

(Sejarah seorang pejuang Allah yang bernama Syam'un Al-Ghazi (samson) dan
hubungannya dengan Asal Mula Pahala Ibadah 1000 Bulan/Lailatul Qadar)

Mengapa lebih baik dari 1000 bulan? Atau,
mengapa 1000 bulan?
Atau adakah kisah tentang 1000 bulan?

Kisah tentang 1000 bulan, berawal dari seorang Nabiyullah yang bernama Nabi Syam’un al-Ghazi as. Nabi dari kalangan Bani Israil. Beliau adalah hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno.

Nabi Syam’un al-Ghazi As, memiliki beberapa nama;
dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un.
dalam bahasa Ibrani, disebut Šimšon,
dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn;
dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.
Nama Syam’un sendiri artinya "yang berasal dari matahari”,
sedangkan al-Ghozi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza,Palestina sekarang).

Suatu ketika Nabi Muhammad saw, Berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW, terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanya oleh para sahabatnya
“Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah”"
Beliau menjawab,
“Diperlihatkan kepadaku dihari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan dipadang mah’syar,
ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut satupun,
masuk ke dalam surga, dia adalah Syam'un”.

Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Al Ghozi AS,
beliau adalah Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Nabi Sam’un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT.
Nabi Syam’un al-Ghozi as. adalah seorang pahlawan berambut panjang yang memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.
Syam’un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal, dengan pedang itu dia dapat membunuh ribuan orang kafir.
Siapapun musuh yang berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya.
Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar,
dengan perantara pedangnya pula Allah memberikan makanan dan minuman.

Syam'un seorang muslim dan seorang yang ahli ibadah yang sangat disegani oleh kaum kafir.
Sudah tak terhitung lagi orang kafir yang mati di tangannya.
Selain itu, Syam'un juga ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan
dengan shalat malam dan siangnya berpuasa,
dimana selama 1000 bulan tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa.

Samson adalah seorang pembela agama tauhid (meng Esa kan 1 tuhan / ALLAH),
berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain.
Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung.

فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ

Dengan hanya bersenjatakan tulang rahang seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang pendek yang tajam, Nabi berperang melawan bangsa yang menentang Allah SWT,
dengan penuh keberanian dan selalu dapat mengalahkan mereka.
Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa
kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.
Menghadapi kesaktian Nabi Syam’un al-Ghozi as, membuat para kafirun kewalahan.
Mereka mencari jalan untuk bisa menundukkannya.
Dengan segala kehebatannya itu, ia dibenci oleh para musuh, terutama dari golongan orang kafir. Akhirnya, dibuatlah rencana untuk membunuh Syam’un.
Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam’un.
Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi,
akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah. Akhirnya ide licik-pun ditemukan.
Mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang berlimpah kepada istri Nabi (Istri samson), dengan syarat ia bersedia melumpuhkan suaminya.
Istri Nabi yang ternyata seorang kafir, sangat tergiur oleh hadiah itu.
Mereka kemudian memanfaatkan Istri Syam’un, untuk ikut membantu membunuh Syam’un.
Sam’un Ghozi AS terpedaya oleh isterinya dan dikhianati istrinya sendiri dan pada akhirnya istrinya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Setelah dirayu dengan imbalan yang menggiurkan, sang istri mengiyakan ajakan kaum kafir untuk membunuh Syam’un suaminya sendiri karena ada iming-iming harta benda yang banyak,
si istri akhirnya mau melakukan kejahatan itu.

فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ

Maka orang kafir memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur,
untuk kemudian akan dibunuh dengan beramai-ramai.

Para pembesar2 Kafir berkata,
"Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tidur,
nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya."

Pada hari pertama
Istri Syam'un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu lama
mengerjakan shalat malam.
Lama waktunya itu sehingga membuat istri Syam'un tak kuasa menahan kantuk yang amat sangat. Memang Syam'un tidurnya hanya sedikit saja dalam semalam.
Dimana malam-malamnya hanya dipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Keesokan harinya, istri Syam'un lapor kepada kaum kafir quraisy bahwa dia belum berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal ini.

Pada hari kedua
Istri Syam'un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat.
Tatkala Syam'un bangun dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?" tanya Syam'un kepada istrinya.
"Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu," ujar istrinya.

Syam’un dengan mudah dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa.
Kemudian Syam'un lalu bergegas menuju tempat peribadatannya.
Maka gagallah rencana pembunuhan pada hari kedua itu.
Namun, setelah itu, musuh-musuh kafir datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam'um siap mengikat suaminya lagi pada keesokan malamnya.

Pada hari ketiga
Istri Syam'un di hari ketiga itu berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai
yang diberikan oleh orang-orang kafir.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?"
tanya Syam'un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur.
"Aku yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu," jawab istrinya.
Namun, dengan sekali hentakan Syam’un dapat menghancurkan rantai tersebut.

Rahasia Kekuatan Syam'un
Lalu Syam'un segera menarik tangannya dan memotong rantai itu.
Kemudian istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia
kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya.
Akhirnya Syam'un bercerita juga,
jika sebenarnya ia adalah seorang wali dari sekian banyak WALIYULLAH yang hidup di dunia ini.

Sam’un berkata
“Wahai istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut panjang ini, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini," jelas Syam'un.

Syam'un memang memiliki rambut yang panjang dan panjangnya digambarkan
bahwa ujung rambutnya akan menyentuh tanah saat Syam'un berdiri.

Karena sudah mengetahui kelemahan suaminya, akhirnya pada saat syamun tidur mulailah istrinya mengikat tangan Syam'un dengan 4 helai rambutnya dan mengikat pula kakinya dengan 4 helai rambut milik Syam'un, sementara ia tetap dalam tidurnya.
Setelah bangun, Syam'un bertanya,
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku ini?"
"Aku, untuk mengujimu," jawab istrinya yang mulai ketakutan.

Setelah itu Syam'un berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan itu,
namun dia tidak berdaya untuk memotongnya.
Si istri langsung saja memberitahukan kepada kaum kafir tentang hal ini.
Nabi Syam’un al-Ghozi as lalu dibawa ke istana kehadapan raja para kafirun.
lalu diikat pada tiang utama istana dan dipertontonkan kepada khalayak istana.
Mulailah mereka memotong kedua telinga, bibir, kedua tangan dan kakinya.
Tidak hanya itu, Nabi juga disiksa dengan dibutakan kedua matanya,
Mereka menyiksa Nabi dengan tujuan agar beliau mati secara perlahan-lahan.
Istrinya yang jahat, ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa rasa belas kasihan.
Astaghfirullah sungguh biadab orang kafir.

Pertolongan Allah SWT Datang
Begitu hebatnya siksaan tersebut, membuat Allah SWT lewat perantaraan malaikat jibril
berbicara dengan suaranya yang hanya bisa didengar oleh Nabi Syam’un al-Ghozi as,
“Hai Syam’un apa yang engkau inginkan, Aku akan menindak mereka.”

Nabi menjawab,
“Ya Allah, berikanlah kekuatan kepadaku hingga aku mampu menggerakkan tiang istana ini,
dan akan kuhancurkan mereka dengan kekuatan dari Allah !.
Bismillah. La haula wa la quwwata illa billah!

Do’a Nabi Syam’un al-Ghazi as diKabulkan Allah SWT. Allah SWT memberi kekuatan kepada Syam'un yang kekuatannya tidak bisa dibayangkan dan melebihi kekuatan dari rambutnya sendiri.
Maka dengan seizin Allah, Nabi Syam’un al-Ghazi as. menggoyangkan tiang istana tersebut,
Syam'un hanya beringsut sedikit saja, putuslah tali rambut itu bahkan dan tiang itupun rubuh
menimpa raja bersama seluruh khalayak istana termasuk istrinya yang durhaka dan
orang-orang yang telah menyiksanya.
Tiangnya juga ikut roboh dan hancur lebur. istana yang dijadikan tempat pembantaian itu juga turut hancur dan atapnya menimpa orang-orang kafir dan semuanya mati.
Begitu juga dengan istrinya, juga ikut tertimpa reruntuhan gedung istana raja kafir.
Mereka semua mati tertimpa reruntuhan bangunan istana dan terkubur didalamnya.
Hanya Syam’un sendiri yang selamat, lalu Allah mengembalikan seluruh anggota badan yang telah terpotong dan menyembuhkan segala sakitnya.

فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ

Setelah peristiwa itu, Nabi Syam’un al-Ghozi as. bersumpah kepada Allah SWT akan menebus
semua dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan
kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti.
Nabi menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah.
Malam hari dilalui dengan memperbanyak shalat malam, sedangkan siangnya beliau berpuasa.
Nabi menjalankan ibadahnya selama seribu bulan hingga ajalnya tiba.

Setelah mendengar kisah Nabi Syam’un al-Ghozi as,
para sahabat Nabi Muhammad saw menangis terharu,
bertanya sahabat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ya Rasullulah, tahukah baginda akan pahalanya?”
Jawab Rasulullah,
“Aku tidak mengetahuinya.”

فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ)
وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ

Setelah Rasulullah selesai berkisah,
Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan menurunkan Surat Al Qadr.
"Hai Muhammad, Allah memberi Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu,
ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan," ujar Malaikat Jibril.

Allah SWT berfirman: Surat Al-Qadar ayat 1-5:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥

Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Mendengar berita itu, Rasulullah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berburu
malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah AWT
berikan kepada Waliyullah Syam'un Al-Ghazi.

Apabila fajar telah terbit di malam qadar, maka malaikat Jibril berkata:
Wahai para malaikat, kumpul kemari dan kumpul kemari..,
Para malaikat Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini
dari ummat Nabi Muhammad SAW ?
Jibril Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang,
Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok.
Para malaikat Siapa empat kelompok itu ?
Jibril Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan.
Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua.
Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi.
Keempat, orang yang bertengkar,
yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.

Subhanallah..., Maha suci ALLAH.

Semoga bermanfaat
Silahkan share

sumber:
-DurrAtun Nasihin" pada Bab Lailatul Qadr.
Kitab Muqasyafatul Qulub.
Kitab Qishashul Anbiyaa (Al-Imam Ghazali).