Jumat, 30 Oktober 2020

Midle Hubunnabi SAW

Rabu, 28 Oktober 2020

Maulid Nabi SAW

MAULID NABI MUHAMMAD SAW
dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Di Indonesia, hari kelahiran Rasulullah bertepatan dengan hari ini, Kamis (29/10/2020)

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tak ada salahnya menceritakan tentang kisah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT ke dunia ini. Banyak sifat-sifatnya dan perjalanan hidupnya yang dapat dipelajari dan diteladani dalam keseharian.

Nabi Muhammad yang merupakan Nabi akhir zaman ini lahir di Makkah pada tahun gajah atau sekitar 570 Masehi. Disebut tahun gajah karena saat itu ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abharah Habasyah, yang ingin merobohkan Ka'bah.

Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi', beberapa sejarawan dan pakar hadist mengatakan, menjelang kelahiran Nabi Muhammad, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi.

"Peristiwa itu di luar nalar manusia, mengarah pada dimulainya era baru bagi alam dan kehidupan manusia," tulis Abdul Hasan dalam Surah Nabawiyah.

Beberapa peristiwa besar itu, seperti singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan yang bergoyang dan 14 balkon istananya ikut runtuh. Selain itu, padamnya api sesembahan kaum Majusi di kuil pemujaan di Persia (sekarang Iran), yang sebelumnya tak pernah padam.

Peristiwa besar lain menjelang kelahiran Nabi Muhammad, yaitu air Danau 'A' yang dikultuskan oleh masyarakat Persia, tiba-tiba surut. Tasik Sava atau semenajung suci bagi masyarakat Persia pun mendadak tenggelam.

Sementara di Makkah, pasukan gajah yang dipimpin Raja Yaman, Abrahah gagal menyerang Ka'bah. Tak lama setelah itu, Nabi Muhammad lahir.

*****

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Yang paling cinta kepadaku di antara umatku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, di mana salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim bab Fii man yawaddu ru’yatan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Kamis, 22 Oktober 2020

Qashidah Lamyahtalim

Lam Yahtalim Qotthu Thoha

لم يحتلم قط طه مطلقا أبدا
Lam yahtalim qoththu Thôha muthlaqôn abadân

وما تثاءب أصلا فی مدی الزمن
Wa mâ tatsâ-aba ashlân fî madâz-zamani

Nabi Muhammad Saw. tidak pernah bermimpi jelek. Dan tidak pernah pula menguap selamanya.

منه الدواب فلم تهرب ولم وقعت
Minhud-dawâbu falam tahrob walam waqo’at

ذبابة أبدا فی جسمه الحسن
Dzubâbatun abadân fî jismihil hasani

Semua binatang tunduk patuh pada Nabi Saw. Betapa indahnya badan beliau Saw. sampai seekor lalat pun tak berani menghinggapinya.

بخلفه گأمام رؤية ثبتت
Bikholfihi ka amâmin ru,yatan tsbatat

ولا يری أثر بول منه فی علن
Wa lâ yurô atsru baulin minhu fî ‘alani

Nabi Saw. mampu melihat belakang sama seperti melihat depan. Dan sama sekali tak berbekas tatkala buang hajat.

وقلبه لم ينم والعين قد نعست
Wa qolbuhu lam yanam wal ‘ainu qod na’asat

ولا يری ظله فی الشمس ذو فطن
Wa lâ yurô dhillahu fîsy-syamsi dzû fathoni

Hatinya tidak pernah tertidur, walau mata terpejam. Tak ada bayangan meskipun berjalan di bawah terik matahari.

گتفاه قد علتا قوما إذا جلسوا
Katfâhu qod ‘alatâ qoumân idzâ jalasû

عند الولادة صف ياذا بمختتن
‘Indal wilâdati shif yâ dzâ bimukhtatani

Dua pundaknya selalu lebih tinggi dari para sahabat. Sudah tersunat tatkala dilahirkan ke dunia.

هذه الخصائص فاحفظها تکن امنا
Hâdzihil khoshô-ishu fahfadh-hâ takun âminân

من شر نار وسراق ومن محن
Min syarri nârin wa surrôqin wa min mihani

Inilah 10 kekhususan pada Nabi Saw., maka hafalkanlah. Agar kita terhindar dari api, pencuri dan bencana.

Syair pujian K.H Ahmad Dalhar Watucongol pada junjungan Nabi Muhammad Shollallahu’alayhi Wasallam. Syair pujian ini biasa dibaca atau diwiridkan setiap selesai sholat fardhu, dan khususnya setelah adzan Maghrib, biasanya syair ini dikumandangkan di mushalla atau masjid. Dan bagi santri-santri biasa juga dibaca sebelum dimulainya mengaji. Syair ini kemungkinan beliau kutip dari kitabnya Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi, Maraqiy al-‘Ubudiyah syarah kitab Bidayat al-Hidayah karya Hujjatul Islam al-Imam al-Ghozali.

Qashidah Sa'duna dan artinya

QASHIDAH SA'DUNA BESERTA ARTINYA
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

سعدنا في الدنيا * فوزنا في الأخرى
Kebahagiaan kami di dunia
Keberuntungan kami di akhirat

بخديجة الكبرى * وفاطمة الزهرا * * *
Dengan perantara Khodijah al Kubro
Dan Fathimah az Zahro

يا أهيل المعروف* والعطاء المألوف
Wahai pemilik kebaikan
Dan pemberian yang disukai

غارة للملهوف * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah kepada orang yang berduka
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل المطلوب * والعطاء الموهوب
Wahai pemilik hal yang dicari
Dan pemberian yang diberikan

نفحة للمكروب * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah kepada orang yang bersedih
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإحسان * والعطا والغفران
Wahai pemilik kemurahan hati
Pemberian, dan ampunan

عطفة للجيران * إنكم به أدرى * * *
Kasihanilah tetangga dekat
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإسعاد * والعطا والإرفاد
Wahai pemilik kebahagiaan,
Pemberian, dan pertolongan

غارة للإسعاد * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah kepada pencari kebahagiaan
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإسعاف * والعطاء ذي هو واف
Wahai pemilik bantuan,
Dan pemberian yang mencukupi

أمنة للمختاف * إنكم به أدرى * * *
Berikanlah keamanan kepada orang yang takut
Sungguh kalian lebih mengerti

يا أهيل الجاهات * والمنح للفاقات
Wahai pemilik kemuliaan,
Pemberian bagi orang-orang miskin

والدرك للغارات * إنكم به أدرى * * *.
Capaikanlah pemberian-pemberian tersebut
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الهمات * يارجال العزمات
Wahai pemilik kekuatan,
Wahai wali-wali yang memiliki kesabaran

يارجال الحملات * إنكم بي أدرى * * * .
Wahai wali-wali yang membawa (ilmu syariat)
Sungguh kalian lebih mengerti diriku

يا أهل بيت المختار * عاليين المقدار
Wahai keluarga Nabi yang terpilih
Yang tinggi-tinggi derajatnya

اشفعوا للمحتار * إنكم به أدرى ***
Berikanlah syafaat kepada orang yang bingung
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهل بيت الهادي* قدوتي واسيادي
Wahai keluarga Nabi yang memberi petunjuk
Panutanku dan pemimpinku

أجزلوا لي زادي * إنكم بي أدرى ***
Limpahkanlah bekal bagiku
Sungguh kalian lebih mengerti diriku

قدركم رافع عال * وعطاكم هطال
Derajat kalian tinggi sekali
Dan pemberian kalian mengalir terus menerus

وسناكم هيال * أرسلوا لي نهرا ***
Kemuliaan kalian curahanku
Datangkanlah sungai untukku

أنتموا خير الناس * جودكم يشفي الباس
Kalian ialah sebaik-baiknya manusia
Kebaikan kalian bisa menyembuhkan sakit

اشفعوا للقساس * إنكـم به أدرى ***
Berikanlah syafaat kepada tukang fitnah
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

بخديجة أمي * ذي تجلي همي
Perantara Khodijah, ibuku
Yang menghilangkan kesusahanku

اجزلي قسمي * إنك بي أدرى***
Limpahkanlah bagianku
Sungguh engkau lebih mengerti diriku

وهتفي بالزهرا * ذي تعالت قدرا
Ku memanggil perantara (Fathimah) az Zahro
Yang luhur derajat beliau

وتجلت بدرا * إنها بي أدرى *** .
Yang menjelma rembulan
Sungguh beliau lebih mengerti diriku

وأبيها المختار * والمصاحب في الغار
Dan ayahnya, Nabi yang terpilih
Serta (Abu Bakar) orang yang menemani di gua

وعلي الكرار * إنهم بي أدرى ***.
Dan Ali al Karror,
Merekalah orang-orang yang lebih mengerti diriku

وأهل شعب المعلاه * وللمنى في علاه
Dan penduduk negri Ma'la
Serta Mina yang tinggi derajatnya

حي تلك المولاه * إنهم بي أدرى ***.
Hiduplah mereka, para pemimpin
Sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku

وبحق السبطين * للنبي نور العين
Dan perantara dua cucu Nabi yang menjadi cahaya pelita

وبجاه العمين * إنهم بي أدرى***.
Dan dengan perantara pangkat dua paman Nabi
Sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku

وبذات العلمين* عائشة نور العين
Dan dengan perantara pemilik dua ilmu (dunia &  akhirat)
'Aisyah cahayanya pelita

زوج خير الكونين * إنها بي أدرى ***.
Yang menjadi istri sebaik-baiknya manusia di dua alam (jin & manusia)
Sungguh beliau yang lebih mengerti diriku

وبقيه الأزواج * طيبات الآراج
Dan perantara semua istri Nabi
Wanita-wanita yang bagus dan wangi

مغنيات المحتاج * إنهن بي أدرى .
Yang memberi kecukupan bagi orang yang membutuhkan
Sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku

#Sumber: Omartvdotnet

#SyaikhinaMaimunZubair
#ObatRinduBeliauDgnQasidah

Sabtu, 17 Oktober 2020

khutbah maulid 23 10 20

Khutbah maulid 8 11 19

Khutbah bulan Maulid
Bergembira atas Rahmat Allah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمْدُ لِلِه الَّذِي أَرْسَلَ سيدنا مُحَمَّدًا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ فَبِذَلِكَ أَمَرَنَا أَنْ نَفْرَحَ وَنَشْكُرَ بِوُجُوْدِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ فَاتِحِ كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَحُجُوْبِيْنَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita terus-menerus meningkatakan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt dengan melaksanakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya

Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Memasuki bulan Rabi’ul Awal di tahun ini marilah kita mengingat peristiwa penting kelahiran manusia sempurna pilihan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, yakni Nabi Muhammad ﷺ.

Rasul yg sangat mencintai dan dicintai umatnya, pembawa Risalah terakhir, Nabi yg penuh kasih sayang,Nabi yg mensyafaati umatnya dan nabi yg menghilangkan kegelisahan dan kesedihan....

 Allah SWT Berfirman Dalam Surat Ali Imron 164 :

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.


Peringatan disini dalam arti mempelajari sejarah perjuangannya dalam mendakwahkan agama Islam, meneladani kebaikan-kebaikan akhlaknya, dan mengikuti sunnah-sunnah serta memperbanyak bacaan shalawat atasnya. Agar kita semua termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh rasulullah ﷺ dan akan mendapatkan syafaatnya di dunia ini sampai Akherat kelak.
عن عائشة رضى الله عنها انها قالت . مَن احبَّ اللهَ تعالى اكثرَ ذِكرَه، وثمرتُه ان يَذكُرَه اللهُ برحمتِه وغفرانه ويُد خِلَه الجنةَ مع انبيائه واوليائه ويُكرِمَه برؤية جمالهِ، ومن احبَّ النبىَّ عليه السلام اكثرَمن الصلاة عليه وثمرتُه الوصولُ الى شفاعتِه و صُحبتهِ فى الجنة (كذافى الجامع الصغير)

Dari Aisyah RA, bahwa dia berkata:” Barang siapa mencintai Allah Ta’ala, maka dia banyak mengingat-Nya, sedang buahnya ialah, bahwa Allah mengingat dia dengan rahmat-Nya dan ampunan-Nya serta memasukanya ke dalam surga bersama para Nabi-Nya dan para Wali-Nya, dan dimuliakan dia oleh-Nya dengan melihat keindahan-Nya. Dan barang siapa mencintai Nabi SAW, maka dia banyak bershalawat kepadanya, sedang buahnya ialah, mencapai syafaatnya dan bersama dengannya di surga,” (Demikian tersebut dalam al-Jami ‘us-Shagir)

Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Kewajiban Pertama Atas Umat Ini, Setelah Meyakini Kenabian Beliau Adalah Mencintai Beliau, Cinta yang Benar-Benar Tumbuh dari Hati yang Suci.
Bahkan seharusnya mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi cinta kita kepada orang tua, anak, istri, bahkan seluruh manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

{ لا يؤمن أحدُكم حتى أكونَ أحبُّ إليه من والِده وولَده و الناسِ أجمعين }

“Tidaklah beriman sempurna salah seorang di antara kalian sehingga dia mencintaiku melebihi daripada cintanya kepada orang tua, anak, bahkan manusia seluruhnya”. (HR. Bukhari bab Hubbur rasuul shallallahu ‘alaihi wa sallam minal iimaan)

Di antara tanda kebenaran cinta seseorang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah keinginan mereka untuk dapat melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti sabda beliau di dalam shahih Muslim:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Yang paling cinta kepadaku di antara umatku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, di mana salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim bab Fii man yawaddu ru’yatan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Mari memuliakan bulan Rabiul Awal ini dengan sebaik-baiknya memuliakan. Mengagungkannya dengan memperbanyak shalawat, shalat, sedekah, puasa, dan segala bentuk amal kebajikan lainnya. Mari berusaha sekuat tenaga meninggalkan kemaksiatan dan perbuatan tak berguna demi kemuliaan bulan maulid ini.
Semoga kita semua diakui sebagai umat Rasulullah SAW dan mendapat syafaat beliau kelak di hari pembalasan.

ﺟَﻌَﻠَﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺇﻳَّﺎﻛﻢ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻔَﺎﺋِﺰِﻳﻦ ﺍﻵﻣِﻨِﻴﻦ، ﻭَﺃﺩْﺧَﻠَﻨَﺎ ﻭﺇِﻳَّﺎﻛﻢ ﻓِﻲ ﺯُﻣْﺮَﺓِ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ
 أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوْا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتِلَاوَتِهِ إِنَّهُ تَعَالَى هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين)

Berapa kali dalam setahun sebaiknya khatam ALQUR'AN

Berapa kali dalam setahun sebaiknya khatam ALQUR'AN

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan salah satu amal yang sangat besar nilai pahala dan barakahnya. Besarnya keutamaan mengkhatamkan Al-Qur’an ini, salah satunya terdeskripsikan dalam hadits: 

 إِذَا خَتَمَ الْعَبْدُ القُرْآنَ صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ خَتْمِهِ سِتُّوْنَ أَلـْفِ مَلَكٍ  

“Apabila seseorang mengkhatamkan Al Qur’an, maka pada saat khatamannya 60.000 malaikat memohonkan rahmat untuknya” (HR. Ad-Dailami). 

Dengan mengkhatamkan Al-Qur’an, seorang muslim berarti telah meneladani amal para salafus shalih yang senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan yang istiqamah dibaca hingga selesai khatam dan hal demikian mereka lakukan secara terus menerus sepanjang hidup mereka. 

Lantas berapa kali idealnya mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu tahun? Imam Abu al-Laits dan Imam Abu Hanifah memberikan patokan mengenai hal ini, bahwa umat Islam setidaknya dapat mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak dua kali dalam satu tahun. Bahkan menurut Imam Ahmad bin Hanbal, makruh hukumnya tidak mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari 40 Hari. Keterangan demikian seperti dijabarkan dalam kitab Fath al-Mu’in berikut:

قال أبو الليث في البستان: ينبغي للقارئ أن يختم القرآن في السنة مرتين إن لم يقدر على الزيادة. وقال أبو حنيفة: من قرأ القرآن في كل سنة مرتين: فقد أدى حقه .وقال أحمد: يكره تأخير ختمة أكثر من أربعين يوما بلا عذرلحديث ابن عمر 

“Imam Abu al-Laits dalam kitab al-Bustan berkata: ‘Hendaknya bagi seseorang yang dapat membaca Al-Qur’an untuk mengkhatamkan Al-Qur’an satu tahun sebanyak dua kali, jika ia tak mampu untuk mengkhatamkan lebih’. Imam Abu Hanifah berkata: ‘Barang siapa yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada setiap tahun sebanyak dua kali, maka sungguh ia telah memenuhi haknya’. Imam Ahmad berkata: “Makruh mengakhirkan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari 40 Hari tanpa adanya uzur, berdasarkan hadits Ibnu Amr” (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, Hal 275) 

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa para ulama cenderung berbeda-beda dalam menetapkan durasi waktu minimal mengkhatamkan Al-Qur’an bagi mereka, sebagian ada yang mengkhatamkan Al-Qur’an dua bulan sekali, satu bulan sekali, sepuluh hari sekali, delapan hari sekali, bahkan ada yang satu hari sekali, dan satu hari bisa sampai dua kali khataman. Namun mayoritas ulama lebih memilih untuk mengistiqamahkan mengkhatamkan Al-Qur’an satu minggu sekali. Berpijak pada berbagai perbedaan tersebut, pendapat yang lebih dipilih (al-mukhtar) dalam merangkum perbedaan amaliah yang ada dalam mengkhatamkan Al-Qur’an, bahwa  durasi minimal mengkhatamkan Al-Qur’an relatif berbeda-beda bagi masing-masing individu. Orang yang memiliki banyak waktu luang tentu anjuran mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu tahun lebih banyak jika dibandingkan orang yang waktunya banyak tercurahkan untuk mengurusi kemaslahatan umat atau bekerja guna menafkahi keluarga.  Selain itu, sebaiknya mengkhatamkan Al-Qur’an sebisa mungkin diupayakan beriringan dengan merenungkan kandungan makna yang terdapat dalam lafadz-lafadz Al-Qur’an. Seseorang yang dapat meresapi makna Al-Qur’an dengan bacaan pelan meski khatam relatif lama lebih baik dibandingkan ia membaca Al-Qur’an dengan terburu-buru tanpa meresapi makna Al-Qur’an. Cepatnya khatam tak menjamin kualitas ibadah khataman itu sendiri. Dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin dijelaskan:
 والمختار أن ذلك يختلف باختلاف الأشخاص، فمن كان يظهر له بدقيق الفكر لطائف ومعارف، فليقتصر على قدر يحصل له معه كمال فهم ما يقرأ، وكذا من كان مشغولا بنشر العلم، أو فصل الحكومات بين المسلمين، أو غير ذلك من مهمات الدين والمصالح العامة للمسلمين، فليقتصر على قدر لا يحصل بسببه إخلال بما هو مرصد له، ولا فوات كماله، ومن لم يكن من هؤلاء المذكورين فليستكثر – ما أمكنه – من غير خروج إلى حد الملل أو الهذرمة في القراءة 

“Pendapat yang dipilih adalah bahwa anjuran mengkhatamkan Al-Qur’an setiap individu relatif berbeda-beda. Seseorang yang dapat tercerahkan dengan pemikiran mendalamnya wujud kelembutan dan kemakrifatan Al-Qur’an, maka ia hendaknya mencukupkan dengan kadar yang sekiranya hasil kesempurnaan dalam memahami apa yang ia baca. Sama halnya bagi orang yang tersibukkan dengan menyebarkan ilmu, memutuskan putusan hukum diantara orang muslim atau kesibukan yang lain berupa kepentingan agama dan kemaslahatan umat islam secara umum, hendaknya bagi mereka untuk mencukupkan membaca Al-Qur’an sekiranya tidak mengganggu kesibukan yang menjadi tanggung jawabnya dan tidak menghilangkan keoptimalan menjalankan kesibukannya. Barang siapa yang tidak termasuk golongan di atas, maka hendaknya memperbanyak membaca Al-Qur’an sebisa mungkin, sekiranya tidak sampai merasa bosan atau terburu-buru dalam membaca” (Syekh Abu Bakr Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 285).   
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anjuran mengkhatamkan Al-Qur’an bagi seorang Muslim yang sudah dapat membaca Al-Qur’an dengan baik cenderung berbeda-beda, tergantung kesibukan serta penyerapannya atas kandungan makna Al-Qur’an. Namun setidaknya sesibuk apa pun seseorang, hendaknya dapat meluangkan waktunya untuk dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dua kali dalam waktu satu tahun. Ini merupakan batas minimal. Untuk merealisasikannya, perlu manajemen waktu yang baik, terjadwal, dan dilakukan secara istiqamah. Misalnya untuk mengkhatamkan dua kali dalam satu tahun, setidaknya seseorang membaca Al-Qur’an sebanyak empat halaman mushaf Al-Qur’an setiap harinya. Di samping itu, patut dipahami mengenai anjuran mengkhatamkan Al-Qur’an ini hanya terkhusus pada orang yang sudah baik bacaan Al-Qur’annya, sekiranya sudah dapat melafalkan dengan makhraj huruf dan bacaan tajwid yang benar. Jika masih belum dapat membaca Al-Qur’an dengan baik, sebaiknya seseorang tidak memfokuskan diri pada kuantitas mengkhatamkan Al-Qur’an, tapi lebih pada perbaikan bacaan serta kualitas membaca Al-Qur’annya. Wallahu a’lam.   

Ustadz M. Ali Zainal Abidin, pengajar di Pondok Pesantren Annuriyyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/120840/sebaiknya-berapa-kali-mengkhatamkan-al-qur-an-dalam-setahun-

Hukum khataman online

Kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang positif rupanya betul-betul dirasakan saat ini. Kita dapat melihat di berbagai platform media sosial begitu banyak konten-konten keagamaan yang dibagikan para netizen, seperti ceramah keagamaan, majelis dzikir, dan berbagai aktivitas lain yang membuat media sosial bisa memberi manfaat dan bernuansa religius. 

Realitas demikian tak lain disebabkan animo masyarakat untuk menjadikan media sosial sebagai ladang ibadah. Salah satu di antara ikhtiar tersebut adalah dengan mengagendakan khataman Al-Qur’an secara daring atau online. Hal ini biasanya dilakukan di grup-grup Whatsapp, di mana masing-masing anggota grup ditugaskan untuk membaca satu atau dua juz, hingga jika dijumlah semuanya mencapai 30 juz Al-Qur’an. Apakah tradisi khataman Al-Qur’an dengan model demikian mendapatkan fadhilah (keutamaan) khatmil Qur’an? Pahala apa saja yang didapatkan dengan melakukan khataman Al-Qur’an via online ini? 

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang besar nilai pahala dan barakahnya. Salah satu fadhilahnya secara tegas dijelaskan dalam hadits:

 إِذَا خَتَمَ الْعَبْدُ القُرْآنَ صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ خَتْمِهِ سِتُّوْنَ أَلـْفِ مَلَكٍ  

“Apabila seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an, maka 60.000 malaikat memohonkan rahmat untuknya pada saat khatamannya” (HR Ad-Dailami). 

Dalam memaknai hadits di atas, para ulama cenderung mengartikan fadhilah tersebut didapatkan secara perseorangan, bukan bersifat kolektif. Sehingga fadhilah mengkhatamkan Al-Qur’an hanya diperuntukkan bagi orang yang membaca Al-Qur’an mulai dari awal surat al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas secara sempurna. Pemaknaan ini salah satunya seperti yang disebutkan dalam kitab as-Siraj al-Munir Syarh al-Jami’ as-Shagir:

 ـ(إذا ختم العبد القرآن) أي كلّما قرأه من أوّله إلى آخره (صلى عليه عند ختمه ستون ألف ملك) أي استغفروا له. قال المناوي يحتمل أنّ هذا العدد يحضرون عند ختمه والظاهر أنّ المراد بالعدد التكثير لا التحديد 

“Ketika seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an, maksudnya ketika ia membaca Al-Qur’an dari awal sampai akhir, maka 60.000 malaikat memohonkan rahmat untuknya, maksudnya memintakan ampun untuknya. Imam al-Munawi berkata: ‘Maksud dari jumlah malaikat yang hadir saat khatam Al-Qur’an, secara jelas hanya sebatas menunjukkan arti banyak, bukan bilangan tertentu” (Syekh Ali bin Ahmad al-Azizi, as-Siraj al-Munir Syarh al-Jami’ as-Shagir, juz 1, Hal. 111) 
Pemaknaan tersebut tak lain berdasarkan kandungan ‘urf dari lafadz dalam hadits yang hanya terkhusus pada perseorangan yang menyempurnakan membaca Al-Qur’an dari awal sampai akhir. Dalam kitab at-Tanwir Syarh Jami’ as-Shagir disebutkan:

 ـ (ومن ختم القرآن) أي تمّه إلى آخره إذ هو عرف هذا اللفظ  

“Barang siapa yang mengkhatamkan Al-Qur’an, maksudnya menyepurnakan membaca Al-Qur’an sampai akhir/khatam, sebab makna ini merupakan ‘urf dari lafadz hadits tersebut” (Muhammad bin Isma’il al-Hasani, at-Tanwir Syarh Jami’ as-Shagir, juz 10, hal. 295) 

Maka dapat disimpulkan bahwa tradisi khataman Al-Qur’an secara daring tidak termasuk kategori mengkhatamkan Al-Qur’an yang dimaksud dalam beberapa hadits, sehingga tidak betul jika dipahami bahwa khataman via online mendapatkan fadhilah khatmil Qur’an.  

Meski tidak mendapatkan fadhilah khatmil Qur’an, mengkhatamkan Al-Qur’an secara berjamaah via online bukan berarti tak bermanfaat dan tak berpahala sama sekali. Di zaman ini, cara khataman daring bisa memotivasi orang lain untuk membaca atau mendengarkan Al-Qur’an, serta mendapatkan fadhilah berkumpul dalam majelis Al-Qur’an. Mengenai fadhilah berkumpul dalam majelis Al-Qur’an, salah satunya disebutkan dalam hadits:

 وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيمَنْ عِنْدَهُ رواه أحمد 

“Tidak berkumpul suatu kaum di rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) sembari melantunkan Al-Qur’an dan saling mempelajari Al-Qur’an di antara mereka, kecuali turun pada mereka ketenangan, rahmat Allah menaungi mereka, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut mereka dalam golongan orang yang ada di sisi-Nya” (HR Ahmad). 

Maksud dari redaksi “rumah Allah” dalam hadits di atas adalah masjid. Namun, para ulama berpandangan bahwa penyebutan kata “rumah Allah” yang berarti masjid dalam hadits di atas bukanlah sebuah pengkhususan, sebab fadhilah berkumpul dalam majelis Al-Qur’an juga didapatkan bagi orang yang berkumpul di tempat-tempat yang lain, termasuk via Online. Pandangan ini seperti yang dijelaskan Imam an-Nawawi dalam kitab Syarh an-Nawawi li al-Muslim:

 ويلحق بالمسجد في تحصيل هذه الفضيلة الاجتماع فى مدرسة ورباط ونحوهما إن شاء الله تعالى ويدل عليه الحديث الذي بعده فإنه مطلق يتناول جميع المواضع ويكون التقييد في الحديث الأول خرج على الغالب لا سيما في ذلك الزمان فلا يكون له مفهوم يعمل به 

“Disamakan dengan masjid dalam hasilnya fadhilah yaitu berkumpul di madrasah, pondok dan tempat-tempat sesamanya, Insya Allah. Hal ini ditunjukkan dengan hadits setelahnya yang berlafalkan mutlak, sehingga mencakup semua tempat. Maka memberi batasan makna dalam hadits pertama keluar dari pemahaman umum, terlebih pada zaman tersebut. Maka tidak ada mafhum yang dapat diamalkan” (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarh an-Nawawi li al-Muslim, juz 17, hal. 22) 

Dengan demikian, tradisi mengkhatamkan Al-Qur’an via online layak kita dukung dan apresiasi setinggi-tingginya dalam rangka menjadikan media sosial sebagai sarana yang positif, sebab dalam tradisi ini terdapat pahala yang amat besar, seperti membiasakan diri kita membaca Al-Qur’an, mendorong orang lain membaca Al-Qur’an dan berkumpul dalam majelis Al-Qur’an. Namun meski begitu, tradisi ini tidak perlu dipromosikan dengan iming-iming yang terlalu berlebihan dan tidak benar menurut pandangan para ulama salafus shalih, seperti menganggap tradisi ini mendapatkan fadhilah khatmil Qur’an, sehingga dianggap sama dengan mengkhatamkan Al-Qur’an secara keseluruhan yang dilakukan oleh satu orang. Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang tradisi ini, masyarakat akhirnya dapat lebih ikhlas dalam beramal dan lebih mengerti tentang batasan fadhilah yang didapatkan dalam tradisi khataman via online ini. Wallahu a’lam.  

Ustadz M. Ali Zainal Abidin, Pengajar di Pon. Pes. Annuriyyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/121017/30-juz-diselesaikan-berjamaah--dapatkah-keutamaan-khataman-al-qur-an-

Minggu, 11 Oktober 2020

Mahalul qiyam Maulid habsyi


محل القيام فی المولد سمط الدرار
۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ  ۰۞۰ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ
Yâ nabî salâm ‘alaika, Yâ Rosûl salâm ‘alaika
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu
Wahai Rosul salam sejahtera untukmu

ﻳﺎﺣﺒﻴﺐ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ  ۰۞۰ ﺻﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻚ
Yâ habîb salâm ‘alaika, sholawâtullâh ‘alaika
Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu
dan Shalawat (Rahmat) Allah untukmu

أشرق الگون ابتهاجا ۰۞۰ بوجود المصطفی احمد
Asyroqol-kawnubtihâjan biwujûdil-mushthofa Ahmad
Alam bersinar bersuka ria.. menyambut kelahiran Al-Musthafa Ahmad

ولأهل الگون أنس ۰۞۰ وسرور قد تجدد
Wa li-ahlil-kawni unsun wa surûrun qod tajaddad
Riang gembira meliput penghuninya.. sambung-menyambung tiada hentinya

فاطربوا يااهل المثانی ۰۞۰ فهزار اليمن غرد
Fathrobû yâhlal-matsânî fahazârul-yumni ghorrod
Bergembiralah, wahai pengikut Al-Quran.. burung-burung kemujuran kini berkicauan

واستضيئوا بجمال ۰۞۰ فاق فی الحسن تفرد
Wastadlî-û bijamâlin fâqo fîlhusni tafarrod
Bersinarlah dengan sinar keindahan.. mengungguli semua yang indah tiada bandingan

ولناالبشری بسعد ۰۞۰ مستمر ليس ينفد
Wa lanaal-busyrô bisa‘din mustamirrin laisa yanfad
Kini wajiblah bersuka cita.. Dengan keberuntungan terus-menerus tiada habisnya

حيث أوتيناعطاء ۰۞۰ جمع الفخر المؤبد
Haitsu ûtînâ ‘athô-an jama‘al-fakhrol-mu’abbad
Manakala kita peroleh anugerah.. Padanya terpadu kebanggaan abadi

فلربی کل حمد ۰۞۰ جل أن يحصره العد
Falirobbî kullu hamdin jalla an yahshurohul-‘ad
Bagi Tuhan segala puji.. tiada bilangan mampu mencakupnya

إذحبانا بوجود المصطفی الهادی محمد
Idz habânâ biwujûdil mushthofal-hâdî Muhammad
Atas penghormatan dilimpahkan-Nya bagi kita.. dengan lahirnya Al-Musthafa Al-Hadi Muhammad


يارسول الله أهلا ۰۞۰ بك إنا بك نسعد
Yâ Rosûlallâhi ahlan bika innâ bika nus‘ad
Ya Rasulullah, selamat datang, ahlan wa sahlan.. Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu

وبجاهه ياإلهی ۰۞۰ جد وبلغ کل مقصد
Wa bijâhih yâ ilâhî jud wa balligh kulla maqshod
Ya Ilahi, ya Tuhan kami.. semoga Kau berkenan memberi nikmat karunia-Mu
menyampaikan kami ke tujuan idaman.. demi ketinggian derajat Rasul di sisi-MU


واهدنا نهج سبيله ۰۞۰ گي به نسعد ونرشد
Wahdinâ nahja sabîlih kay bihi nus‘ad wa nursyad
Tunjukilah kami jalan yang ia tempuh.. agar dengannya kami bahagia beroleh kebaikan melimpah

رب بلغنا بجاهه ۰۞۰ فی جواره خير مقعد
Robbi ballighnâ bijâhih fî jiwârihi khoiro maq‘ad
Rabbi, demi mulia kedudukannya di sisi-Mu.. tempatkanlah kami di sebaik tempat di sisinya

واختم الارواح منا ۰۞۰ باللقاء خير الانام
akhiri ruh ruh kami berjumpa dengan sebaik baik makhluk

رب فاغفر لي ذنوبى  ۰۞۰  ببركة الهادى محمد
Ya Rob Ampuni dosa kami dengan berkah pemberi petunjuk yaitu Nabi Muhammad

وابلغ المختار عنا ۰۞۰ من صلوة وسلام
Sampaikan Salawat salam kami pada Nabi Pilihan

رب فاغفر لي ذنوبى ۰۞۰ ببركة الهادى محمد
Ya Rob Ampuni dosa kami dengan berkah pemberi petunjuk yaitu Nabi Muhammad

رب فاجعل مجتمعنا ۰۞۰ غايته حسن الختام
Ya Tuhan jadikan perkumpulan kami  ujungnya adalah husnul khatimah

رب فاغفر لي ذنوبى  ۰۞۰  ببركة الهادى محمد
Ya Rob Ampuni dosa kami dengan berkah pemberi petunjuk yaitu Nabi Muhammad

واعطنا ما قد سألنا ۰۞۰ من عطايك الجسام
berilah kami segala permohonan yaitu pemberianMU yang nyata

رب فاغفر لي ذنوبى ۰۞۰ ببركة الهادى محمد
Ya Rob Ampuni dosa kami dengan berkah pemberi petunjuk yaitu Nabi Muhammad

وصلاة الله تغشی ۰۞۰ أشرف الرسل محمد
Wa sholâtullâhi taghsyâ asyrofar-rusli Muhammad
Semoga shalawat Allah meliputi selalu.. rasul termulia, Muhammad

وسلام مستمر ۰۞۰ کل حين يتجدد
Wa salâmun mustamirrun kulla hînin yatajaddad
Serta salam terus-menerus.. silih berganti setiap saat
*****
طلع البدر علينا ۰۞۰ من ثنيات الوداع

Thala‘a al-badru ‘alaynā Min tsanīyāti al-wadā

Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita Dari lembah Wadā

 وجب الشكر علينا ۰۞۰ ما دعى لله داع

Wajab al-syukru ‘alaynā Mā da‘ā lillāhi dā‘

Dan wajiblah kita mengucap syukur Di mana seruan adalah kepada Allah

صلى الله على محمد ۰۞۰ صلى الله عليه وسلم

صلى الله على محمد ۰۞۰ يا رب صل وسلم

Rabu, 07 Oktober 2020

MABADI FIQIH BAB SHOLAT

Bab Sholat

قَالَ تَعَالَى ِإنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا
Allah berfirman: sesungguhnya sholat itu kewajiban yang terjadwal bagi orang-orang mukmin

َوقال تعالى حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُوْمُوْا لِلهِ قَانِتِيْن
dan Allah berfirman: jagalah sholat-sholat dan sholat wustho dan berdirilah kepada Allah dengan patuh

َّوقال صلى الله عليه وسلم خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللهُ عَلَى الْعِبَادِ مَنْ أَتَى بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئاً اِسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِن كَانَ لَهُ عِنْدَ اللهِ عَهْدٌ اَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يَاْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللهِِ عَهْدٌ اِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَاِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ
dan nabi SAW bersabda: lima sholat yang allah wajibkan kepada hamba, barangsiapa melakukannya dan tidak menyia-nyiakannya karena meremehkan hak-hak nya maka ia memiliki janji disisi Allah untuk Ia masukan surga, dan barangsiapa yang tidak mendatanginya maka ia tidak memiliki janji di sisi Allah, jika Allah menghendaki Allah akan menyiksanya, dan jika Allah menghendaki Allah akan mengampuninya 

ْشُرُوْطِ وُجُوْبِ الصَّلَاةِ(1) الْاِسْلَامُ (2) وَاْلعَقْلُ (3) وَالتَّمْيِيْزُ لقوله صلى الله عليه وسلم رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقَظَ وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَعْقِلُ (4) وَالنَّقَاءُ مِنَ الْحَيْضِ وَالنِّفَاسِ
syarat-syarat wajib sholat: (1) islam (2) berakal (3) tamyiz karena sabda nabi SAW: pena di angkat dari tiga orang: dari orang yang tidur sampai bangun, dari anak kecil sampai baligh dan dari orang gila sampai berakal (4) suci dari haid dan nifas

صَلَاةُ الصَّبِيِّ: يُؤْمَرُ الصَّبِيُّ بِالصَّلَاةِ لِسَبْعٍ وَيُضْرَبُ عَلَى تَرْكِهَا لِعَشْرٍ لقوله صلى الله عليه وسلم مُرُوْ ا اَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ اَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ اَبْنَاءُ عَشْرٍ الْحَدِيْثَ

sholat anak kecil: anak kecil diperintah sholat saat umur tujuh, dan dipukul karena meninggalkan sholat saat umur 10, karena sabda nabi SAW perintahkan anak kalian sholat ketika umur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika umur sepuluh


شُرُوْطُ صِحَّةِ الصَّلَاةِ (1) طَهَارَةُ الْبَدَنِ مِنَ الْحَدَثَيْنِ وَطَهَارَةُ الْبَدَنِ وَالثَّوْبِ وَالْمَكَانِ مِنَ الْخَبَثِ لقوله صلى الله عليه وسلم لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طَهُوْرٍ (2) سَتْرُ الْعَوْرَةِ لقوله صلى الله عليه وسلم إِذَا صَلَّيْتَ فِيْ ثَوْبٍ وَاحِدٍ فَإِنْ كَانَ وَاسِعًا فَالْتَحِفْ بِهِ وَإِنْ كَانَ ضَيِّقًا فَاتَّزِرْ بِهِ وقوله صلى الله عليه وسلم لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةَ حَائِضٍ إِلَّا بِخِمَارٍ (3) مَعْرِفَةُ دُخُوْلِ الْوَقْتِ فَإِنْ جَهَلَهُ وَجَبَ الْاِجْتِهَادُ وَالتَّحَرِّى لقوله صلى الله عليه وسلم صَلُّوْا الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا (4) اِسْتِقْبَالُ الْقِبْلَةِ لقوله تعالى فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهُ وقوله صلى الله عليه وسلم فَاِذَا قُمْتَ اِلَى الصَّلَاةِ فَاَسْبِغِ الْوُضُوْءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ


syarat-syarat sahnya sholat: (1) sucinya badan dari dua hadas sucinya badan dan baju dan tempat dari najis karena sabda nabi SAW Allah tidak menerima sholat yang tanpa bersuci (2) menutupi aurat karena sabda nabi SAW jika kamu sholat dengan satu baju dan jika baju itu luas maka pakailah selimut, dan jika sempit maka pakailah sarung, dan sabda nabi SAW Allah tidak menerima sholat orang yang sudah haid kecuali dengan kerudung (3) mengetahui masuknya waktu , jika ia tidak mengetahui maka wajib berijtihad dan meneliti karena sabda SAW: sholatlah karena waktunya (4) menghadap kiblat, karena firman Allah: maka hadapkan lah wajahmu ke arah masjidil haram , dan dimanapun kamu berada maka arahkan wajahmu ke arahnya, dan sabda nabi: jika kalian sholat maka sempurnakanlah wudlu, lalu menghadaplah kiblat, lalu takbirlah


أَرْكَانُ الصَّلَاةِ

rukun-rukun sholat

١. النِّيَةُ لقوله صلى الله عليه وسلم اِنَّمَا الْاَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ وَيُشْتَرَطُ مُقَارَنَتُهَا لِأَيِّ جُزْءٍ مِنْ أَجْزَاءِ تَكْبِيْرَةِ الْاِحْرَامِ

Niat karena sabda nabi SAW sesungguhnya amal itu tergantung niat, dan di syaratkan bersamanya niat dengan takbiratul ihram

٢. الْقِيَامُ فِي الْفَرَائِضِ لِلْقَادِرِ عَلَيْهِ لقوله تعالى وَقُوْمُوْا لِلهِ قَانِيْتِيْنَ وفوله صلى الله عليه وسلم صَلِّ قَائِمًا فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَمُسْتَلْقِيًا لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا

 Berdiri di sholat fardlu bagi yang mampu karena firman Allah dan berdirilah karena Allah dengan khusyu’ , dan karena sabda nabi: sholatlah dengan berdiri, jika kamu tidak mampu maka dengan duduk, jika kamu tidak mampu maka dengan berbaring, jika kamu tidak mampu maka dengan terlentang, Allah tidak menyuruh seseorang kecuali semampunya

٣. تَكْبِيْرَةُ الْاِحْرَامِ بِصَوْتٍ يَسْمَعُهُ لقوله تعالى وَرَبُّكَ فَكَبِّرْ وقوله صلى الله عليه وسلم مِفْتَاحُ الصَّلاَة ِالطُّهُوْرُ وَتَحْرِيْمُهَا  التَّكْبِيْرُ وَتَحْلِيْلُهَا التَّسْلِيْمُ
takbiratul ihram dengan suara yang ia dengarkan, karena firman Allah : dan besarkan tuhanmu, dan sabda nabi SAW kunci sholat adalah bersuci, dan permulaanya adalah takbir dan akhirnya adalah salam

٤. قِرَاءَةُ الْفَاتِحَةِ وَالْبَسْمَلَةِ اَيَةٌ مِنْهَا لفوله صلى الله عليه وسلم لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ اْلِكَتابِ وقوله صلى الله عليه وسلم اِذَا قَرَأْتُمُ الْحَمْدَ فَاقْرَؤُا بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ إِنَّهَا اُمُّ الْقُرْاَنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ المَثَانِي وَبِسْمِ اللِه الرَّحْْمَنِ الرَّحِيْمِ اِحْدَى  اَيَاتِهَا
membaca fatihah dan basmallah adalah termasuk ayat fatihah dan karena sabda nabi SAW: tiada sholat bagi seorang yang tidak baca fatihah, dan sabda nabi SAW jika kalian baca alhamdu maka bacalah bismillahirrohmanirrohim, sesungguhnya bismillah itu ibu alquran dan ibu kitab dan tujuh yang diulang-ulang dan bismillah itu salah satu ayatnya

٥. الرُّكُوْعُ وَالطُّمَأْنِيْنَةُ فِيْهِ لقوله صلى الله عليه وسلم اِرْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا
rukuk dan tenang di ruku’ karena sabda nabi SAW rukuklah sampai kamu tenang dalam keadaan ruku’

٦. الْاِعْتِدَالُ وَالطُّمَاْنِيْنَةُ فِيْهِ لقوله صلى الله عليه وسلم اِرْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلِ قَائِمًا
i’tidal dan tenang di dalam i’tidal karena sabda nabi SAW: angkatlah sampai kamu i’tidal dalam keadaan berdiri

٧. السُّجُوْدُ مَرَّتَيْنِ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مَعَ الطُّمَأْنِيْنَتُ لقوله صلى الله عليه وسلم اُسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
sujud dua kali di setiap rokaat serta tenang karena sabda nabi SAW sujudlah sampai kamu tenang dalam keadaan sujud

٨. الْجُلُوْسُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ لقوله صلى الله عليه وسلم اِرْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا

duduk diantara dua sujud karena sabda nabi SAW bangunlah sampai kamu tenang dalam keadaan duduk

٩. الْجُلُْسُ لِلتَّشَهُّدِ الْأَخِيْرِ 

١٠. وَالتَّشَهُّدُ فِيْهِ

١١. وَالصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ فِيْ التَّشَهُّدِ الْاَخِيْرِ
duduk untuk tasyahud akhir , dan tasyahud dalam tasyahud akhir dan bershalawat bagi nabi di tasyahud akhir

١٢ التَّسْلِيْمَةُ الْأُوْلَى
salam yang pertama

١٣ ترتيب

الْأَذَانُ وَالْإِقَامَةُ: سُنَّةٌ فِيْ السَّفَرِ وَالْحَضَرِ لِلصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ لقوله تعالى إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلَاةِ وقوله صلى الله عليه وسلم إِذَا حَضَرَةِ الصَلَاةِ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ اَحَدُكُمْ
adzan dan iqomah itu sunnah di perjalanan dan di rumah untuk sholat fardlu karena firman Allah jika dikumandangkan sholat, dan sabda nabi: jika shalat telah hadir maka hendaknya salah seorang kalian mengimami kalian

وَلَا يَصِحُّ إِلَّا بَعْدَ دُخُوْلِ الْوَقْتِ إِلَّا فِي الصُّبْحِ فَإِنَّ لَهُ أَذَانَيْنِ أَحَدُهُمَا مِنْ نِصْفِ اللَّيْلِ وَثَانِيْهِمَا بَعْدَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ
adzan tidak sah kecuali setelah masuknya waktu kecuali di subuh karena subuh memiliki dua adzan salah satunya di pertengahan malam, yang kedua setelah terbitnya fajar

سُنَنُ الصَّلاَةِ
SUNNAH-SUNNAH SHOLAT

(1) الْقُنُوْتُ فِي اِعْتِدَلِ الرَّكْعَةِ الاَخِيْرَةُ مِنَ الصُّبْحِ وَمِنْ وِتْرِ النِّسْفِ الثَّانِيْ مِنْ رَمَضَانَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى النَّبِيِّ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ القُنُوْتِ وَالْقِيَامُ لِلْجَمِيْعِ
qunut di i’tidal rakaat yang akhir subuh dan witir pertengahan kedua bulan ramadlan dan sholawat serta salam kepada nabi dan keluarganya dan sahabatnya di qunut dan berdiri di semua qunut

(2) التَّشَهُّدُ الْأَوَّلُ فِي الثُّلَاثِيَّةِ وَالرُّبَاعِيَّةِ وَالْجُلُوْسُ لَهُ وَالصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ بَعْدَ التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ
tasyahud pertama di sholat ketiga dan keempat dan duduk dan sholawat kepada nabi setelah tasyahud pertama

هَيْئَاتُ الصَّلَاةِ
HAIAT-HAIAT SHOLAT

(١) رَفَعَ الْيَدَيْنِ عِنْدَ تَكْبِيْرَةِ الْاِحْرَامِ وَعِنْدَ الرُّكُوْعِ وَعِنْدَ الرَّفْعِ مِنْهُ وَعِنْدَ الْقِيَامِ مِنَ التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ
mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram dan ketika ruku’ dan ketika bangun dari ruku’ dan ketika berdiri dari tasyahud pertama

(٢) وَضَعَ الْيَمِيْنِ عَلَى كُوْعِ الشِّمَالِ
meletakkan tangan kanan di pergelangan tangan kiri

(٣) دُعَاءُ الْاِفْتِتَاحِ بَعْدَ تَكْبِيْرَةُ الْاِحْرَامِ
doa iftitah setelah takbiratul ihram

(٤) التَّعَوُّذُ
membaca taawudz

(٥) التَّاْمِيْنُ
membaca amin

(٦) قِرَاءَةُ سُوْرَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ
membaca surat setelah fatihah

(٧) الْجَهْرُ فِي مَوْضِعَهُ وَالْاِسْرَارِ فِي مَوْضِعَهِ
keras di tempatnya dan pelan di tempatnya

(٨) تَكْبِيْرَاتُ الْاِنْتِقَالِ
takbir perpindahan

(٩) التَّسْبِيْحُ لِلْاِعْتِدَالُ
tasbih setelah i’tidal

(١٠) التَّسْبِيْحُ فِي الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ
tasbih di ruku’ dan sujud

(١١) وَضْعُ يَدَيْهِ فِي التَّشَهُّدِ عَلَى فَخِذَيْهِ نَاشِرًا يُسْرَاهُ قَابِضًا يُمْنَاهُ اِلَّا الْمُسَبِّحَةَ
meletakkan kedua tangannya ketika tasyahud di atas kedua pahanya seraya melebarkan tangan kirinya seraya menggenggam tangan kanannya kecuali telunjuk

(١٢) الْاِفْتِرَاشُ فِي جَمِيْعِ الْجَلِسَاتِ
duduk iftirasy di setiap duduk

(١٣) التَّوَرُّكُ فِي الْجَلِسَةِ الْاَخِيْرَةِ
duduk tawaruk di duduk akhir

(١٤) التَّسْلِيْمَةُ الثَّانِيَةُ
salam yang kedua

(١٥) نِيَّةُ الْخُرُوْجِ مِنَ الصَّلَاةِ
niat keluar dari sholat

مُبْطِلاَتُ الصَّلَاةِ
PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN SHOLAT

(1) الْكَلَامُ الْعَمْدُ لقوله صلى الله عليه وسلم إِنَّ هَذِهِ الصَّلَاةَ لَا يَصْلُحُ فِيْهَا شَيْءٌ مِنْ كَلَامِ النَّاِس إِنَّمَا هُوَ التَّسْبِيْحُ وَالتَّكْبِيْرُ وَقِرَاءَةِ الْقُرْاَنِ
berbicara dengan sengaja karena sabda nabi SAW: sesungguhnya shalat ini itu tidak layak ucapan manusia di dalamnya, sesungguhnya shalat itu tasbih, takbir dan membaca al quran

(2) الْعَمَلُ الْكَثِيْرُ لقوله صلى الله عليه وسلم فِي مَسِّ الْحَصَى : إِنْ كُنْتَ فَاعِلًا فَمَرَّةً وَاحِدَةً
pekerjaan yang banyak karena sabda nabi SAW : tentang memegang krikil jika kau melakukan maka satu kali

(3) وَالْقَهْقَهَةُ وَمِثْلُهَا الْبُكَاءُ وَالْاَنِيْنَ والتَّنَحْنُحُ إِنْ ظَهَرَ مِنْ ذَلِكَ حَرْفٌ لَهُ مَعْنًى اَوْ حَرْفَانِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمَا مَعْنًًى
terbahak bahak dan seperti itu adalah menangis , merintih, berdahak jika keluar satu huruf yang mempunyai makna atau dua huruf walaupun tidak memiliki makna

(4) الْأَكْلُ وَالشُّرْبُ عَمْدًا كَثِيْرًا كَاَن أَوْ قَلِيْلًا أَوْ كَثِيْرًا وَإِنْ كَانَ نَاسِيًا أَوْ جَاهِلًا
makan dan minum secara sengaja, banyak atau sedikit, atau banyak walaupun secara lupa atau tidak mengerti

(5) تَرْكُ رُكْنٍ مِنْ أَرْكَانِهَا أَوْ فَوَاتُ شَرْطٌ مِنْ شُرُوْطِهَا
meninggalkan suatu rukun dari rukun-rukun shalat atau kehilangan suatu syarat dari syarat-syarat sholat

قَضَاءُ الْفَوَائِتِ
MENGQODLO SHOLAT YANG TERTINGGAL

(1) مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ عُذْرٍ وَجَبَ عَلَيْهِ قََضَاءُهَا مَتَى تَذَكَّرَهَا فَوْرًا
barang siapa meninggalkan shalat tanpa udzur maka wajib menqodlo(mengganti) shalat, ketika ia ingat secara langsung

(2) وَأَعْذَارُ الصَّلَاةِ هِيَ النَّوْمُ وَالنِّسْيَانُ
udzur-udzur shalat itu tidur dan lupa

(3) وَيَجِبُ قَضَاءُ الْفَوَائِتِ فَاِنْ كَانَ مُسَافِرًا وَفَاتَتْهُ صَلَاةٌ رُبَاعِيَّةٌ قَضَاهَا رَكْعَتَيْنِ فِي السَّفَرِ لَا فِي الْحَضَرِ فَاِنَّهُ يَتِمُّهَا
wajib menqodlo shalat, jika ia musafir dan meninggalkan sholat empat rakaat maka ia menqodlo dua rakaat di perjalanan, tidak di rumah, maka ia menyempurnakan shalat

وَ اِنْ كَانَ مُقِيْمًا وَفَاتَتْهُ الصَّلَاةُ فِي الْحَضَرِ قَضَاهَا أَرْبَعًا وَلَوْ كَانَ الْقَضَاءُ فِي السَّفَرِ
dan jika ia mukim dan meninggalkan sholat di rumah maka ia menqodlo empat walaupun qodlo’nya di perjalanan

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ : فَرْضُ كِفَايَةٍ لقوله تعالى وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ
shalat jamaah itu fardlu kifayah karena firman Allah: dan jika engkau dengan sahabat lalu engkau mendirikan shalat maka hendaknya suatu kelompok berdiri bersamamu

وقال صلى الله عليه وسلم صَلَاةَ الْجَمَاعَةِ أََفْضَلُ مِنْ صَلَاِة الْفَذِّ بِسَبْعِ وَعِْرِيْنَ دَرَجَةً
dan nabi SAW bersabda: sholat jamaah itu lebih baik dari sholat sendiri , terpaut dua puluh derajat

مَا تُدْرُكُ بِهِ الرَّكْعَةُ :  تُدْرَكُ الرَّكْعَةُ بِإِدْرَاكِ الرُّكُوْعِ لقوله صلى الله عليه وسلم إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ ِإلَى الصَّلَاةِ وَنَحْنُ سُجُوْدٌ فَاسْجُدُوْا وَلَا تَعُدُّوْهَا شَيْئًا وَمَنْ أَدْرَكَ الرُّكُوْع َفَقَدْ اَدْرَكَ الرَّكْعَةَ
perkara untuk menemui rakaat: rakaat di temui dengan menemui rukuk karena sabda nabi SAW jika salah seorang di antara kalian datang ke shalat dan kita dalam keadaan sujud maka sujudlah dan jangan dihitung, dan barang siapa menemui rukuk maka ia menumui rakaat

شُرُوْطُ صِحَّةِ الْجَمَاعَةِ

SYARAT SAH JAMAAH

(1) نِيَّةُ الْاِقْتِدَاءِ
niat mengikuti

(2) الْعِلْمُ بِصَلَاِة الْاِمَامِ وَلَوْ بِوَاسِطَةٍ
mengetahui shalatnya imam walaupun dengan perantara

(3) اَنْ لَا يَتَقَدَّمَ الْمَأْمُوْمُ عَلَى الْإِمَامِ
hendaknya makmum tidak mendahului imam

(4) اَنْ يَقْرُبَ مِنَ الْاِمَامِ فِي غَيْرِ الْمَسْجِدِ ثَلَاثَمِائَةٍ ذِرَاءٍ فَأَقَلَّ وَأَنْ لَا يَحُوْلَ بَيْنَهُمَا حَائِلٌ
hendaknya makmum mendekat ke imam di selain masjid 300 dzira atau kurang, dan hendaknya tiada penghalang antara keduanya

Minggu, 04 Oktober 2020

Lam yahtalim dan arti jawa

10 Keistimewaan Rosulullah 

١. ←لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طٰهَ مُطْلَقًا أَبَدًا ...
وَمَا تَثَائَبَ أَصْلاً فِيْ مَدَى الزَّمَنِ

Bendoro kitho kanjeng nabi Ora tahu mimpi olo....
Lan ora tahu angop ono ing saklawase mongso....

٢. ← مِنْهُ الدَّوَابُّ فَلَمْ تَهْرَبْ وَمَا وَقَعَتْ ...
ذُبَابَةٌ أَبَدًا فِيْ جِسْمِهِ الْحَسَنِ

Gegremetan2 ora mlayu malah melu...
Laler ora wani menclok ing badane lawase wektu....

٣. ← بِخَلْفِهِ كَأَمَامٍ رُؤْيَةٌ ثَبَتَتْ ...
وَلاَ يُرَى إِثْرُ بَوْلٍ مِنْهُ فِيْ عَلَنِ

Arah burine koyo ngarepe kanjeng nabi tetep pirso...
Nalikane ono jamban ora mbekas babar pisan....

٤. ← وَقَلْبُهُ لَمْ يَنَمْ وَالْعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ ...
وَلاَ يَرَى ظِلَّهُ فِيْ الشَّمْسِ ذُوْ فَطَنِ

Penggalihe ora sare nanging netrane di meremke...
Nalikane ono panasan ora ketoro ayang ayange....

٥. ←كَتِفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْمًا إِذَا جَلَسُوْا ...
عِنْدَ الْوِلاَدَةِ صِفْ يَا ذَا بِمُخْتَتِنِ

Pundak lorone tetep munggah nalikane kaum do lenggah....
Nalikane kelahiran kanjeng Nabi wis di khitan...

٦. ←هَذِي الْخَصَائِصَ فَاحْفَظْهَا تَكُنْ آمِنًا ...
مِنْ شَرِّ نَارٍ وَسُرَّاقٍ وَمِنْ مِحَن

Kekhususan iki apalno ben siro oleh aman...
Aman saking alane geni alane maling lan ujian....

Terjemah by Hidayah & Hadiyah

*******

Keterangan Arti dari Syi’ir :

لَمْ يَحْـــــتَلِـــــــــــــمْ قَــطُّ طٰـــــهَ مُطْـلَــــــــــقًا أَبَــــــــــدًا

sampai

مِنْ شَــــــرِّ نَــــــارٍ وَسُـــــرَّاقٍ وَمِـنْ مِحَــــنِ

1. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tidak pernah mimpi jima' (bersetubuh) baik sebelum jadi Nabi atau setelahnya. 

Beliau sama sekali tidak pernah menguap sepanjang masa.

2. Tidak ada satupun binatang yang melarikan diri (liar) dari beliau. 

Tidak pernah ada lalat hinggap di tubuh beliau yang mulia.

3. Beliau bisa mengetahui sesuatu yang ada di belakangnya, seperti beliau melihat sesuatu itu benar-benar ada di hadapannya.

bekas air kencing beliau tidak pernah di lihat dipermukaan bumi.

4. Hati beliau tidak pernah tidur, walaupun mata beliau mengantuk. 

Bayangan beliau tidak pernah dapat dilihat oleh orang cerdas ketika beliau kena sinar matahari.

5. Dua pundak beliau selalu terlihat lebih tinggi dari pundak orang-orang yang duduk bersama beliau. 

Ceritakanlah sifat beliau bahwa beliau telah dikhitan semenjak dilahirkan

6. Ini semua merupakan keistimewaan beliau, hendaknya engkau hafalkan bait tersebut... 

niscaya engkau mendapat perlindungan dari bahaya kebakaran, pencurian dan musibah.

*****

Penjelasan: Bait di atas banyak dikutip oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka, di antaranya dicatat oleh:

1. Al-Musnid Sayyid Aydrus Bin Umar al-Habsyiy (wafat tahun 1314 Hijriyah) dalam kitabIqd al-Yawaqit al-Jauhariyyah Wa simth al-Ain al-Dzahabiyyah, jilid kedua halaman 53, dan

2. As Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantaniy (wafat tahun 1314 Hijriyah) dalam kitab Maraqi al-Ubudiyyah Syarh Bidayah al-Hidayah halaman 2.

Selain dibaca juga bisa ditulis buat azimat tahshinun nafsi (penjagaan diri) disimpan di dompet atau disabuk, Semuanya atas seizin dan kehendak dari Allah SWT ...

*****

بسم اللّه توكّلت على اللّه ولا حول ولا قوة إلاّ باللّه العليّ العظيم، كلّهم بإذن اللّه وبمشيئته بسر أسرار الفاتحة

Semoga bermanfaat......
aamiin aamiin aamiin ya rabbal aalamiin... bisirri asrari Al Fatihah.....

Jumat, 02 Oktober 2020

1 HP 2 WA.. Ga perlu beli hp baru

Satu HP 2 WA Ga perlu beli hp baru


Telah diunduh oleh lebih dari 5 miliar pengguna, WhatsApp kini menjadi salah satu aplikasi chatting paling populer yang banyak digunakan orang-orang.

Bahkan, nggak sedikit juga dari mereka yang memilih menggunakan dua akun WhatsApp sekaligus dalam satu HP karena dianggap lebih praktis 

Tapi, kamu sudah tahu belum sih mengenai cara menggunakan 2 WhatsApp sekaligus di 1 HP ?

Nah, kalau kamu belum tahu dan mau mencobanya, di artikel kali ini Saya akan jelaskan bagaimana cara menggunakan dua WhatsApp sekaligus dalam satu HP yang pastinya akan sangat bermanfaat. Penasaran?

Nah, biar hal itu bisa jadi kenyataan, berikut adalah kumpulan cara install atau membuka 2 akun WhatsApp dalam 1 HP Android yang bisa kamu lakukan.

1. Cara Menggunakan 1 HP 2 WA dengan Dual Messenger

Buat kamu para pengguna HP Samsung pasti sudah tahu dong dengan fitur keren bernama Dual Messenger?

Nah, fitur ini sendiri memungkinkan kamu untuk menggandakan aplikasi WhatsApp di HP sehingga bisa digunakan untuk dua nomor yang berbeda.

Untuk menggunakan fitur ini pun caranya gampang banget karena kamu nggak butuh bantuan aplikasi apapun, hanya HP Samsung milikmu.

  • Langkah 1: Di sini saya memberikan contoh dengan menggunakan HP Samsung A7 2018, di mana kamu hanya perlu masuk ke halaman Settings > Advance Features > Dual Messenger.

  • Langkah 2: Setelah itu, maka tampilannya akan seperti gambar di bawah ini.

Cara Menggabungkan 2 Nomor Whatsapp Custom 6fb72

2. Cara Menggunakan WA Ganda di 1 HP dengan Aplikasi

Jika ponsel yang kamu miliki belum memiliki fitur Dual Messenger, kamu tidak perlu berkecil hati. Ada beberapa aplikasi di Play Store yang membuat kamu tetap bisa memiliki dual WhatsApp.

Misalnya saja aplikasi bernama Parallel Space  yang dikembangkan oleh LBE Tech.

Untuk menggunakan aplikasi ini juga sangat mudah, kamu hanya perlu mengikuti beberapa langkah cara menerapkan 1 HP 2 WA berikut ini:

Langkah 1 - Download aplikasi Parallel Space

  • Pertama, kamu download terlebih dahulu aplikasi Parallel Space. 

Langkah 2 - Gandakan aplikasi WhatsApp

  • Setelah itu, kamu buka aplikasi Parallel Space dan pilih aplikasi WhatsApp untuk digandakan, kemudian tekan tombol 'Add to Parallel Space'.

Langkah 3 - Ketuk aplikasi WhatsApp

  • Terakhir, kamu ketuk aplikasi WhatsApp dan lakukan login dengan menggunakan nomor HP yang lain. Selesai deh! Sekarang kamu sudah bisa menikmati 1 HP 2 WA sekaligus berkat bantuan aplikasi ini.