Kamis, 25 April 2019

KARAKTER PUNCAK

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berkata, “Seorang Syeikh tidak dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila karakter berikut ini telah mendarah daging dalam dirinya.

1.Dua karakter dari Allah yaitu dia menjadi seorang yang sattar(menutup aib) dan ghaffar (pemaaf).

2.Dua karakter dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam yaitu penyayang dan lembut.

3.Dua karakter dari Abu Bakar yaitu jujur dan dapat dipercaya.

4.Dua karakter dari Umar yaitu amar ma’ruf nahi munkar.

5.Dua karakter dari Utsman yaitu dermawan dan bangun (tahajjud) pada waktu orang lain sedang tidur.

6.Dua karakter dari Ali yaitu alim (cerdas/intelek) dan pemberani.

Jumat, 19 April 2019

DALIL AMALIYAH NISFU SYABAN

Dalil amaliyah nisfu syaban

Diskripsi Masalah: 
 
Pada malam paruh kedua dari bulan Sya’ban, banyak dari kalangan umat Islam yang berduyun-duyun ke masjid, mushalla dan surau untuk melaksanakan kegiatan keagamaan yang rutin dijalani setiap malam Nishfu Sya’ban. Salah satu kegiatannya adalah melakukan salat sunah sebanyak dua rakaat atau lebih.
Ada juga dari mereka yang membaca surat Yaasin secara bersama-sama sebanyak 3 kali. Biasanya dari masing-masing pembacaan surat Yasin tersebut diniatkan untuk memperoleh rezeki yang halal, untuk umur panjang yang barokah, serta untuk mendapatkan husnul khatimah. Adapula diantara masyarakat yang melengkapi kegiatan tersebut dengan bersedekah.

Pertanyaan:

a.  Adakah tuntunan secara umum dan khusus untuk melakukan ibadah pada malam Nishfu Sya’ban?
b.  Apa sebenarnya keistimewaan malam Nishfu Sya’ban dibanding dengan malam-malam yang lain?
c.  Apa dasar ulama dalam penetapan pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban beserta macam-macam niatnya?
d. Apa hukum melakukan shalat sunnah pada malam Nishfu Sya’ban?

Jawaban a:

Dalam syari’at Islam terdapat tuntunan (dalil-dalil) untuk beribadah pada malam Nishfu Sya’ban.
Dasar Pengambilan Hukum:
عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ عَن ِالنَّبِيِّ e قَالَ: يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رواه الطبراني في الكبير والأوسط قَالَ الهيثمى ورجالهما ثقات. ورواه الدارقطنى وابنا ماجه وحبان فى صحيحه عن ابى موسى وابن ابى شيبة وعبد الرزاق عن كثير بن مرة والبزار).

“Rasulullah e bersabda, “Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya’ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyachin (orang munafik yang menebar kebencian antar sesama umat Islam)”. (HR Thabrani fi Al Kabir no 16639, Daruquthni fi Al Nuzul 68, Ibnu Majah no 1380, Ibnu Hibban no 5757, Ibnu Abi Syaibah no 150, Al Baihaqi fi Syu’ab al Iman no 6352, dan Al Bazzar fi Al Musnad 2389. Peneliti hadis Al Haitsami menilai para perawi hadis ini sebagai orang-orang yang terpercaya. Majma’ Al Zawaid 3/395)
عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ النَّبِيَّ e ذَاتَ لَيْلَةٍ فَخَرَجْتُ أَطْلُبُهُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ رَافِعٌ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قَالَتْ قَدْ قُلْتُ وَمَا بِي ذَلِكَ وَلَكِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ ِلأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعَرِ غَنَمِ كَلْبٍ

“Aisyah berkata “Pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah. Setelah saya keluar mencarinya, ternyata beliau ada di Baqi’ seraya menengadahkan kepalanya ke langit, beliau berkata “Apakah kamu takut Allah dan Rasulnya mengabaikanmu?”. Aisyah  berkata “Saya tidak memiliki ketakutan itu, saya mengira engkau mengunjungi sebagian di antara istri-istri engkau”. Nabi berkata “Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam Nishfu Sya’ban dan Ia mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik suku Kalb”. (HR Turmudzi no 670, dan Ibnu Majah no 1379)
تحفة الأحوذي شرح سنن الترمذي ج 2 ص 277
فَهَذِهِ اْلأَحَادِيثُ بِمَجْمُوعِهَا حُجَّةٌ عَلَى مَنْ زَعَمَ أَنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ فِي فَضِيْلَةِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ شَيْءٌ وَاللهُ تَعَالَى أَعْلَمُ .

“Hadits-hadits di atas secara keseluruhan merupakan sebuah hujjah yang membantah anggapan sebagian ulama yang berpendapat bahwa tidak ada satupun dalil kuat yang menjelaskan tentang keutamaan malam nishfu Sya’ban”. (Tuchfah al-Achwadzi Syarh Sunan al-Tirmidzi, II/277).

Jawaban b :

Di antara keistimewaan malam Nishfu Sya’ban adalah sebagai berikut:

1.  Menurut Imam Syafi’i, malam Nishfu Sya’ban adalah salah satu malam yang mustajabah.
2.  Menurut ‘Atha bin Yasar, malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling utama setelah Lailatul Qadar.
3.  Menurut sahabat ‘Ikrimah, yang dimaksud dengan ayat
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ () فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ {الدخان :3-4}
surat al Dukhan ayat 3-4, malam tersebut adalah malam Nishfu Sya’ban, akan tetapi pendapat ini ditentang oleh jumhur ulama, dan yang dimaksud dengan ليلة مباركة  adalah Lailatul Qadar.
4. Menurut ulama yang lain, malam Nishfu Sya’ban adalah malam laporan amal tahunan kepada Allah SWT.
Dasar Pengambilan Hukum:
فيض القدير ج 6 ص 50
قَالَ الشَّافِعِى بَلَغَنَا أنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِى خَمْسِ لَيَالٍ أوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ وَلَيْلَتَىِ اْلعِيْدِ وَلَيْلَةِ الْجُمْعَةِ.

“Imam Syafii berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu awal malam bulan Rajab, malam Nishfu Sya’ban, dua malam hari raya dan malam Jumat”. (Faidl al-Qadír, VI/50)
نزهة المجالس ج 1 ص 158
قَالَ عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ مَا بَعْدَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفْضَلُ مِنْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَهِىَ مِنَ اللَّيَالِى الَّتِى يُسْتَجَابُ فِيْهَا الدُّعَاءُ. قَالَ النَّوَوِى عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ مِنَ التَّابِعِيْنَ .

“Yasar bin Atho’ berkata : Tidak ada malam yang lebih utama setelah Lailatul Qadar dibandingkan dengan Nishfu Sya’ban. Ia merupakan salah satu malam yang mustajabah”. (Nuzhah al-Maj á lis, I/158)
تفسير القرطبى ج 16 ص 85
وَقَالَ عِكْرِيْمَةُ هِىَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يُبْرَمُ فِيْهَا أَمْرُ السَّنَةِ وَيُنْسَخُ اْلأَحْيَاءُ مِنَ اْلأَمْوَاتِ وَيُكْتَبُ الْحَاجُّ فَلاَ يُزَادُ فِيْهِمْ أَحَدٌ وَلاَ يُنْقَصُ مِنْهُمْ أَحَدٌ وَرَوَى عُثْمَانُ بْنُ الْمُغِيْرَةِ قَالَ قَالَ النَّبِىَ e تُقْطَعُ اْلأَجَالُ مِنْ شَعْبَانَ إلَى شَعْبَانَ حَتَّى أَنَّ الرَّجُلَ لَيَنْكِحُ وَيُوْلَدُ لَهُ وَقَدْ خُرِجَ اسْمُهُ فِى الْمَوْتَى. وَقَالَ اْلقَاضِى أبُوْ بَكْرِ بْنِ الْعَرَبي وَجُمْهُوْرُ الْعُلَمَاءُ عَلَى أنَّهَا لَيْلَةُ اْلقَدْرِ.

“Ikrimah berpendapat bahwa yang dimaksud Lailah Al Mubarakah itu adalah malam nishfu sya’ban. Di malam itu Allah menentukan semua urusan dalam peristiwa setahun, menghapus nama-nama orang dari daftar calon orang meninggal dan mencatat nama-nama orang yang akan melaksanakan haji tanpa ditambah atau dikurangi. Utsman bin Mughirah meriwayatkan hadis, Rasulullah e  bersabda, “Ajal ditentukan dari satu Sya’ban ke bulan Sya’ban berikutnya, hingga seseorang menikah, dikaruniai anak dan namanya dikeluarkan dari orang-orang yang akan meninggal” (HR Ibnu Abi Dunya dan Al Dailami). Qadli Abu Bakar bin Al Araby berkata : Para Ulama’ mengatakan bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar”. (Tafsir al-Qurtúbi, XVI/85)
حاشية الجمل ج 8 ص 323
(قَوْلُهُ: تُعْرَضُ اْلأَعْمَالُ) أَيْ تُعْرَضُ عَلَى اللهِ تَعَالَى وَكَذَا تُعْرَضُ فِي لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ وَفِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَاْلأَوَّلُ عَرْضٌ إجْمَالِيٌّ بِاعْتِبَارِ اْلأُسْبُوْعِ، وَالثَّانِي بِاعْتِبَارِ السَّنَةِ

“Amal-amal tersebut diperlihatkan kepada Allah, begitu pula pada malam Nishfu Sya’ban dan Lailatul Qadar. Yang pertama (Senin-Kamis) merupakan laporan amal mingguan. Yang kedua dan ketiga (Nishfu Sya’ban dan Lailatul Qadar) merupakan laporan amal tahunan”. (Chásyiyah al-Jamal, VIII/323)

Jawaban c:

Pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban beserta macam-macam niatnya merupakan hasil ijtihad para ulama.
Dasar Pengambilan Hukum:
أسنى المطالب فى أحاديث مختلفة المراتب ص 234
وَأَمَّا قِرَاءَةُ سُوْرَةِ يس لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُعَاءِ الْمَشْهُوْرِ فَمِنْ تَرْتِيْبِ بَعْضِ أهْلِ الصَّلاَحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ قِيْلَ هُوَ الْبُوْنِى وَلَا بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ.
“Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad  sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al Buni, dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk”. (Asná al-Mathálib, 234).
فتح الملك المجيد للشيخ أحمد الديربى ص 19
(وَمِنْ خَوَاصِ سُوْرَةِ يس) كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ الأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ اْلعُمْرِ وَالثَّانِيَةُ بِنيَّةِ دَفْعِ الْبَلاَءِ وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ اْلإسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ.

“Diantara keistimewaan surat Yasin, sebagaimana menurut sebagian para Ulama, adalah dibaca pada malam Nishfu Sya’ban sebanyak 3 kali. Yang pertama dengan niat meminta panjang umur, kedua niat terhindar dari bencana dan ketiga niat agar tidak bergantung kepada orang lain”. (Fatchu al-Malik al-Majíd, 19)
تلخيص فتاوى ابن زياد ص 301
(مَسْئَلَةٌ) حَدِيْثُ يس لِمَا قُرِئَتْ لَهُ لاَ أَصْلَ لَهُ وَلَمْ أَرَ مَنْ عَبَّرَ بِأَنَّهُ مَوْضُوْعٌ فَيَحْتَمِلُ أنَهُ لاَ أصْلَ لَهُ فِى الصِّحَّةِ وَالَّذِىْ أعْتَقِدُهُ جَوَازُ رِوَايَتِهِ بِصِيْغَةِ التَّمْرِيْضِ نَحْوُ بَلَغَنَا كَمَا يَفْعَلُهُ أصْحَابُ الشَّيْخِ اِسْمَعيِلَ اْلَجْبَرِتى اهـ.

“Hadits yang berbunyi “Surat Yasin dapat dibaca sesuai dengan niat tujuannya” merupakan hadis yang tidak ada dasarnya, tetapi saya tidak menemui ulama yang mengatakannya sebagai hadis palsu. Bisa jadi yang dimaksud adalah hadis tersebut tidak shohih. Saya meyakini bahwa boleh meriwayatkan hadis tersebut dengan redaksi riwayat yang tidak tegas, seperti telah sampai pada kami sebagaimana yang dilakukan oleh murid-murid Syeikh Ismail Al Jabraty dari Yaman.” (Talkhísh Fatáwá Ibnu Ziyád, 301)

Jawaban d:

Hukum melakukan shalat sunnah mutlak pada malam Nishfu Sya’ban adalah mustahab (disunnahkan) karena Rasulullah e pernah melaksanakan shalat tersebut. Sementara jika shalat tersebut diniati nishfu sya’ban maka hukumnya haram, karena tidak ada tuntunan ibadah salat nishfu sya’ban. Bentuk salat sunah yang boleh dikerjakan pada malam Nishfu Sya’ban adalah salat sunah mutlak, salat Hajat, salat Tasbih, dan shalat apapun yang telah dilakukan oleh Rasulullah.

Catatan:

Kedudukan hukum mustahab adalah satu tingkat di bawah hukum sunnah.
Dasar Pengambilan Hukum:
ذكريات ومناسبات لسيد محمد بن علوى الملكى ص 155-156
عَنِ الْعَلاَءِ بْنِ الْحَارِثِ اَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَامَ رَسُوْلُ اللهِ e مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى فَأَطَالَ السُّجُودَ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ قَدْ قُبِضَ، فَلَمَّا رَأَيْتُ ذَلِكَ قُمْتُ حَتَّى حَرَّكْتُ إِبْهَامَهُ فَتَحَرَّكَ فَرَجَعَ، فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ وَفَرَغَ مِنْ صَلاَتِهِ قَالَ: يَا عَائِشَةُ أَوْ يَا حُمَيْرَاءُ أَظَنَنْتِ أَنَّ النَّبِيَّ e قَدْ خَاسَ بِكِ؟ قُلْتُ: لاَ وَاللهِ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَكِنِّي ظَنَنْتُ أَنْ قُبِضْتَ طُوْلَ سُجُوْدِكَ، قَالَ: أَتَدْرِي أَيَّ لَيْلَةٍ هَذِهِ؟ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَطَّلِعُ عَلَى عِبَادِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَرْحَمُ الْمُسْتَرْحِمِيْنَ وَيُؤَخِّرُ أَهْلَ الْحِقْدِ كَمَا هُمْ، رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ. وَقَالَ هَذَا مُرْسَلٌ جَيِّدٌ

Rabu, 17 April 2019

Cca madin

PERTANYAAN WAJIB  Regu A

  ۱. مَتَنْ مٓنُورُوتْ بَهَاسَا اَرْتِيْپَا........(أ- تٓعَاهْ جَلاَنْ ب- سَانْدَرَانْ ج- مٓمِينْدَهْكَانْ)
  ۲. سَنَدْ مٓنُورُوتْ بَهَاسَا اَرْتِيْپَا........(أ- تٓعَاهْ جَلاَنْ ب- سَانْدَرَانْ ج- مٓمِينْدَهْكَانْ)
  ۳. زَكَاةْ آمَاسْ دَان فٓرَاءْ........ ( أ- ٤٠/١ ب- % ٥,٢ ج- بٓنَارْ سٓمُوَا )
  ٤. نِصَابْ اُونْطَا/اِبِلْ........ (أ- ٧ ب-  ٦ ج- ٥)
  ٥. اِسِمْ يَاعْ دِى بَچَا رَفَعْ اَدَا........(أ- ٦ ب-  ٧ ج- ٥)
  ٦. اِسِمْ يَاعْ دِى بَچَا رَفَعْ سۤتۤلَاهْ فِعِلْ.......(أ- مُبْتَدَاءْ ب-  خَبَرْ ج- فَاعِلْ )
  ٧. مَاسَا فۤمۤرِنْتَهَانْ فَارَا خَلِيْفَهْ ( أ- ٣٠ ب- ٣٥ ج-٤٠  ) تَهُونْ
  ٨. اَبُو بَكَرْ لاَهِرْ سۤتلاَهْ رَسُولُ اللهْ سۤلِيسِهْ  ( أ- ١ ب- ٢ ج- ٣ ) تَهُونْ ببرَفَا بُولَانْ

9 . Golongan Yang Mengikuti Ajaran Yang Murni Dan Benar Adalah……
  (a. Al Islamiyah b. Al  Khoiriyah c. Ahlussunah Waljama’ah )
10. Menghormati Keluarga Dan Sahabat Nabi Adalah…………
   (a. Pokok-Pokok b. Dasar-Dasar c. Tanda-Tanda) Ahlussunah Waljama’ah

PERTANYAAN LEMPARAN Regu A

١. سُورْكَا سٓبَاكَي بَلاَسَانْ حَجِ......  (أ- مَرْدُودْ ب- مَبْرُورْ ج- مَرْفُوعْ )
٢. اَحَبُّ الاَعمالِ اِلَي الله  (أ- اَقْدَمُهَا  ب-اَدْوَمُهَا  ج- اَجْهَرُهَا )
٣. رِقَابْ اَدَالَهْ........(أ- بُوْدَاءْ ب-  بَارُو مَاسُوء اِسْلاَمْ ج- فٓعٓمْبَارَا )
٤. يَاأيُّهَاالذينَ اَمَنُوا كُتِبَ عَلَيكُمُ الصِيَامُ اَدَالَهْ فرِينْتَاهْ (أ- صَلاَةْ ب-فُوَاصَا ج- زَكَاةْ)
٥. مۤرَفَعْكَانْ اِسِمْ مۤنَصَبْكَانْ خَبَرْ اَدَالَهْ عَمَلْ ( أ- اِنَّ  ب- كَانَ  ج- ظَنَّ )
٦. مۤنَصَبْكَانْ مُبْتَدَاءْ دان خَبَرْ اَدَالَهْ عَمَلْ ( أ- اِنَّ  ب- كَانَ  ج- ظَنَّ )
٧. خَالِدْ بن وَالِدْ مۤعۤفُوعْ دَمَشْقَ سۤلاَمَا( أ- ٧  ب-٧٠  ج-٨٠ ) هاري
٨. فۤنَاقْلُوكَنْ بَيْتُ الْمَقْدِسْ  فَادَا تَهُونْ ( أ- ١٤  ب- ١٥ ج- ١٣) هِجْرَةْ




PERTANYAAN WAJIB  Regu B

  ١. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ چُونْتُوهْ.....(أ- مَتَنْ ب- سَنَدْ ج- رَاوِي )
  ٢. رَوَاهُ البُخَارِي چُونْتُوهْ.....(أ- مَتَنْ ب- سَنَدْ ج- رَاوِي )
  ٣. نِصَابْ كَامْبِيعْ........(أ- ٣٠ ب- ٤٠ ج- ٥٠ )
  ٤. أُورَاعْ يَاعْ كُورَاعْ دَارِي كٓبُوتُوهَانْ سٓهَارِي هَارِي (أ- فَقِيرْ ب- مِسْكِينْ  ج- عَامِلْ )
  ٥. اِسِمْ يَاعْ دِى بَچَا رَفَعْ سُوپِى دَارِي عَامِلْ...... (أ- مُبْتَدَاءْ ب-  خَبَرْ ج- فَاعِلْ )
  ٦. اِسِمْ يَاعْ دِى بَچَا رَفَعْ دِى سَانْدَرْكَانْ مُبْتَدَاءْ...... (أ- مُبْتَدَاءْ ب-  خَبَرْ ج- فَاعِلْ )
  ٧. اَبُو بَكَرْ مۤمۤرِنْتَهْكَانْ مۤمْبُوكَا بۤنْتَيعْ اُبُلَّةْ فَادَا تَهُونْ ( أ- ١١  ب- ١٢ ج- ١٣) هِجْرَةْ
  ٨. اَبُو بَكَرْ مۤپِيَافْكَانْ ٤ فَاسُوْكَانْ كۤنۤكْرِي شَامْ فَادَا تَهُونْ ( أ- ١٤  ب- ١٢ ج- ١٣) هجرة
9. Dasar-Dasar Keagamaan Yang Mambentuk Kepribadian Khas NU Adalah………..
   (a. Kitab NU b. Qo’idah NU c. Khittoh NU )
10. NU Lahir Pada Tanggal…………    (a. 6 Rajab 1344 b. 16 Rajab 1344 c. 26 Rajab 1344  )

PERTANYAAN LEMPARAN  Regu B

١. عَمَلْ يَاعْ فاَلِيعْ دِي چينْتَاهِي الله اَدَا....... ( أ- ١ ب-  ٢ ج- ٣ )
٢. اِنَّ زَكَرِىَّ عَلَيهِ السَّلاَمُ.... (أ- بَجَّارًا  ب-  سَجَّارًا  ج- نَجَّارًا )
٣. اُورَاعْ أُوْسِيَا لاَنْجُوتْ بُولِيهْ تِيْدَاءْ فُوَاصَا دَان وَجِبْ (أ- فِدْيَةْ ب- قَضَاءْ ج- قَضَاءْ دَانْ فِدْيَةْ)
٤. وَنِيْتَا حَامِلْ يَاعْ خَوَاتِرْكَانْ اَنَاكْپَا بُولِيهْ تِيْدَاءْ فُوَاصَا دَان وَجِبْ (أ- فِدْيَةْ ب- قَضَاءْ ج- قَضَاءْ دَانْ فِدْيَةْ )
٥. يَنْظُرُ صِيْغَةْپَا فِعِلْ (أ-مَاضِى  ب-مُضَارِعْ ج- اَمَرْ )
٦. اِسِمْ يَاعْ اِيْكُوتْ فَادَا مَتْبُوعْپَا اَدَا (أ- ٤ ب-  ٣ ج- ٥ )
٧. قَومْ مُسْلِمِينْ يَاعْ تۤرْبُونُوهْ دَالَمْ فۤرَاعْ جۤمْبَتَانْ يَعْ فۤرْتَامَا( أ- ٣٠٠٠  ب- ٤٠٠٠  ج- ٦٠٠٠ ) 
٨. اَبُو بَكَرْ فۤرْكِى حَجِّ بۤرْسَمَا قَومْ مُسْلِمِينْ( أ- ١١  ب- ١٠ ج- ٩) تَهُونْ












PERTANYAAN WAJIB  Regu C

  ١. مَنْ أَتَي كَاهِنًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْئٍ .........................
  ٢. نَبِي زَكَرِيَ أَدَالَهْ........ (أ- تُوكَاعْ بٓسِي ب- تُوكَاعْ كَايُو ج- تُوكَاعْ بَاتُو )
  ٣. أُورَاعْ يَاعْ مٓعَاتُورْ زَكَاةْ....... (أ- فَقِيرْ ب- مِسْكِينْ  ج- عَامِلْ )
  ٤. مُؤَلَّفْ اَدَالَهْ........(أ- بُوْدَاءْ ب-  بَارُو مَاسُوء اِسْلاَمْ ج- فٓعٓمْبَارَا )
  ٥. فِعِلْ اَدَا (أ- ٤ ب-  ٣ ج- ٢ )
  ٦. نَصَرَ صِيْغَةْپَا فِعِلْ (أ-مَاضِى  ب-مُضَارِعْ ج- اَمَرْ )
  ٧. مَاسَا فمرِنْتَهَانْ اَبُو بَكَرْ ( أ- ٤ ب- ٢ ج- ٣ ) تَهون ١٠ هاري
  ٨. عُمَرْ بن خَطَابْ لاَهِرْ سۤتلاَهْ رَسُولُ اللهْ سۤلِيسِهْ ( أ- ١١  ب- ١٢ ج- ١٣) تَهُونْ

9. Apakah Yang Di Maksud Ahlussunah…….
10. Apakah Yang Di Maksud Jama’ah

PERTANYAAN LEMPARAN  Regu C

١. كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عًلًي الّلِسَانِ .............
٢. سبُوتْكَانْ عَمَلْ يَاعْ فاَلِيعْ دِي چينْتَاهِي الله ؟.................
۳. حُكُمْ أُضْحِيَّةْ ؟............
٤. سبُوتْكَانْ شَرَطْ صَحْ أُضْحِيَّةْ ؟ ٢ سَاجَا !.................
٥. فَاعِلْ تۤرْبَاكِى مۤنْجَادِى (أ- ٤ ب-  ٣ ج- ٢ )
٦. كُلٌّ بَعْضٌ نَفْسٌ اَجْمَعُ (أ-نَعَتْ ب-تَوْكِيدْ ج- بَدَلْ )
٧. يَاعْ مۤعِيشَارَتْكَنْ مۤعُوسِيرْ رَاجَا فۤرْسِي ( أ- اَحْنَفْ بن قَيسْ  ب- خَالِدْ بن وَالِدْ ج- عُمَرْ بن خَطَابْ)
٨. فۤنَاقْلُوكَنْ قَادِسِيَةْ  فَادَا تَهُونْ ( أ- ١٤  ب- ١٥ ج- ١٣) هِجْرَةْ












PERTANYAAN WAJIB  Regu D

  ١. مَثَلُ الْعَالِمِ الَّذِي يُعَلِّمُ النَّاسَ الخَيْرَ.............
كَمَثَلِ السِرَاجِ يُضِيْءُ لِلنَّاسِ وَيَحْرِقُ  نَفْسَهُ
  ٢. مَاكَنَانْ يَاعْ لٓبِيهْ بَائِيكْ اَدَالَهْ مَاكَنَانْ (أ- دَارِي أُورَاعْ ب- دَارِي مٓمِينْتَا ج- دَارِي أُوسَهَا سٓنْدِيْرِي )
  ٣. وَاَقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَاَتُوا الزَّكَاةَ اَدَالَهْ فرِينْتَاهْ (أ- صَلاَةْ ب- زَكَاةْ ج- صَلاَةْ دَانْ زَكَاةْ)
  ٤. كلُمْفُوكْ يَاعْ برحَقْ منرِمَا زَكَاةْ............ ( أ- ٨ ب-  ٩ ج- ١٠ )
  ٥. اِضْرِبْ صِيْغَةْپَا فِعِلْ (أ-مَاضِى  ب-مُضَارِعْ ج- اَمَرْ )
  ٦. مۤنَصَبْكَانْ اِسِمْ مۤرَفَعْكَانْ خَبَرْ اَدَالَهْ عَمَلْ ( أ- اِنَّ  ب- كَانَ  ج- ظَنَّ )
  ٧. تۤنْتَارَا اُسَامَةْ دِى سِيَافْكَانْ فَادَا تَهُونْ ( أ- ١١  ب- ١٢ ج- ١٣) تَهُونْ
  ٨. اَبُو بَكَرْ وَفَاةْ فَادَا اُوسِيَا....... ( أ- ٦١ ب- ٦٢ ج- ٦٣ ) تَهُونْ

9. Ada Berapa Golongan Yang Menyeleweng Dari Ahlussunah Waljama’ah
10. Beraqidah Islam Menurut Faham Apakah NU Itu…..

PERTANYAAN LEMPARAN  Regu D

١. انظُرُوا اِلَي مَنْ هُوَ اَسْفَلَ مِنْكُمْ ........
٢. هُوَ اَجْدَرُ اَنْ لاَ تَزْدَرُوا .........................  نِعْمَةَ اللهِ عَلَيكُمْ
٣. وَاجِبْ حَجِّ اَدَا بۤرَافَا ؟ سۤبُوتْكَانْ ٣ !............
٤. عَقِيْقَةْ اَدَالَةْ...................
٥. مُبْتَدَاءْ اِسِمْ ضَمِيرْ اَدَالَهْ.................
٦. خَبَرْ غَيْرُ مُفْرَدْ اَدَالَهْ.............
٧. نَامَا اَصْلِي اَبُو بَكَرْ.........
٨. فۤنَاقْلُوكَنْ مَدَائِنْ اِيْبُو كُوتَا فۤرْسِي فَادَا تَهُونْ ( أ- ١٤  ب- ١٥ ج- ١٣) هِجْرَةْ



SOAL  REBUTAN

١. لَغُدْوَةٌ فِي سَبِيلِ الله اَوْرُوحَةٌ ......................... خَيرٌ مِنَ الدُنْيَا وَمَافِيهَا
٢. فَارَا رَاوِي دَارِي صَحَابَةْ دان تَابِعِينْ دِي سبُوتْ ؟............
۳. عَمَلْ يَاع تِيْدَاءْ مٓرٓيمٓهْكَانْ نِعْمَةْ الله ؟............
٤. بُورُوءْ سَاعْكَا / سُوءُ الظَّنِّ تٓرْمَسُوكْ ؟.............
٥. رُكُونْ حَجِّ اَدَا بۤرَافَا ؟ سۤبُوتْكَانْ ٣ !............
٦. مُبْتَدَاءْ تۤرْبَاكِى مۤنْجَادِى (أ- ٤ ب-  ٣ ج- ٢ )
٧. خَبَرْ تۤرْبَاكِى مۤنْجَادِى (أ- ٤ ب-  ٣ ج- ٢ )
٨. خَبَرْ غَيْرُ مُفْرَدْ تۤرْبَاكِى مۤنْجَادِى (أ- ٤ ب-  ٣ ج- ٢ )
٩. حُرُوفْ عَطَفْ اَدَا (أ- ٨ ب-  ٩ ج- ١٠ )
١٠. مَچَامْ بَدَلْ اَدَا (أ- ٤ ب-  ٣ ج- ٥ )
١۱.  رَسُولُ اللهْ مۤنِيعْكَالْكَنْ ٢ فۤدُومَانْ يَاإيتُو........
١٢. خَلِيفَةْ اَدَالَهْ.................
١٣. نَامَا رَاجَا فۤرْسِي..........
١٤. نَامَا فَعْلِيمَا فۤرَاعْ فۤرْسِي.............

Selasa, 16 April 2019

Mars ALMAQBUL

#MARS #PPRM #AL_MAQBUL

AYO SEMANGAT DALAM IBADAH
TAPI DASARI DENGAN ILMUNYA
TUNTUTLAH ILMU DI PONDOK KITA
PPRM AL MAQBUL BERJAYA

       TIDAK ADA JAMINAN DAPAT KERJA
       TIDAK ADA JAMINAN JADI KAYA
       NAMUN BILA MANFAAT ILMUNYA
       KALAU HARTA PASTILAH BERLIMPAH

SINGKIRKAN PIKIRAN DUNIAWI
KITA MENGAJI BARENG KIAI
SINGKIRKAN PIKIRAN DUNIAWI
UNTUK MENGGAPAI RIDHO ILAHI

       SATU MAQOLA KITA PEGANGI
       KITA HARUS NGAJI SAMPAI MATI
       SATU MAQOLA KITA PEGANGI
       KITA HARUS NGAJI SAMPAI MATI

AYOLAH WAHAI PARA SANTRI
LANJUTKAN PERJUANGAN INI
AYOLAH WAHAI PARA SANTRI
JUNJUNGLAH MARTABAT PONDOK INI

      DEMI ASWAJA DAN NKRI
      ITULAH HARGA MATI KAMI
      DEMI ASWAJA DAN NKRI
      ITULAH HARGA MATI KAMI

AYO SEMANGAT DALAM IBADAH
TAPI DASARI DENGAN ILMUNYA
TUNTUTLAH ILMU DI PONDOK KITA
PPRM AL MAQBUL BERJAYA

       TIDAK ADA JAMINAN DAPAT KERJA
       TIDAK ADA JAMINAN JADI KAYA
       NAMUN BILA MANFAAT ILMUNYA
       KALAU HARTA PASTILAH BERLIMPAH

*****

AYO SEMANGAT DALAM IBADAH
TAPI DASARI DENGAN ILMUNYA
TUNTUTLAH ILMU DI MADIN KITA
TPQ MDTU ANNIDHOMIYYAH   

       TIDAK ADA JAMINAN DAPAT KERJA
       TIDAK ADA JAMINAN JADI KAYA
       NAMUN BILA MANFAAT ILMUNYA
       KALAU HARTA PASTILAH BERLIMPAH

SINGKIRKAN PIKIRAN DUNIAWI
KITA MENGAJI BARENG KIAI
SINGKIRKAN PIKIRAN DUNIAWI
UNTUK MENGGAPAI RIDHO ILAHI

       SATU MAQOLA KITA PEGANGI
       KITA HARUS NGAJI SAMPAI MATI
       SATU MAQOLA KITA PEGANGI
       KITA HARUS NGAJI SAMPAI MATI

AYOLAH WAHAI PARA SANTRI
LANJUTKAN PERJUANGAN INI
AYOLAH WAHAI PARA SANTRI
JUNJUNGLAH MARTABAT MADIN INI

      DEMI ASWAJA DAN NKRI
      ITULAH HARGA MATI KAMI
      DEMI ASWAJA DAN NKRI
      ITULAH HARGA MATI KAMI

AYO SEMANGAT DALAM IBADAH
TAPI DASARI DENGAN ILMUNYA
TUNTUTLAH ILMU DI MADIN KITA
TPQ MDTU ANNIDHOMIYYAH   

       TIDAK ADA JAMINAN DAPAT KERJA
       TIDAK ADA JAMINAN JADI KAYA
       NAMUN BILA MANFAAT ILMUNYA
       KALAU HARTA PASTILAH BERLIMPAH

Minggu, 07 April 2019

Naskah baca kitab 4 5

Lomba baca kitab

احكام الاسلام خمسة الفرض والسنة والحرام والمكروه والمباح
الفرض هو ما يثاب فاعله ويعاقب تاركه
السنة هي ما يثاب فاعلها ولا يعاقب تاركها
الحرام هو ما يثاب تاركه ويعاقب فاعله
المكروه هو ما يثاب تاركه ولا يعاقب فاعله
المباح ما لا يثاب فاعله ولا يعاقب تاركه

Hukum-hukum islam itu ada lima yaitu:
Fardhu, Sunnah, Haram, Makruh dan Mubah.

Fardhu ialah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang melakukan, dan disiksa bagi siapa yang meninggalkan.

Sunnah ialah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang melakukan, dan tidak disiksa bagi siapa yang meninggalkan.

Haram ialah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang meninggalkan, dan disiksa bagi siapa yang melakukan.

Makruh ialah suatu bentuk amal yang diberikan pahala bagi siapa yang meninggalkan, dan tidak disiksa bagi siapa yang melakukan.

Mubah ialah suatu bentuk amal yang tidak diberikan pahala bagi siapa yang melakukan, dan tidak pula disiksa bagi siapa yang meninggalkan.

*****

الطهارة هى فعل ما لا تصح الصلاة الا به
وهي نوعان : طهارة من الحدث وطهارة من الخبث
الطهارة من الحدث الوضوء والغسل والتيمم بدلا منهما
الطهارة من الخبث الاستنجاء وازالة النجاسة عن البدن والثوب والمكان

Thoharoh ialah mengerjakan sesuatu yang tidak sah sholat seseorang kecuali dengan melakukan bersuci

Thaharoh ada dua macam
1. Bersuci dari hadats
2. Bersuci dari kotoran/Najis

Bersuci dari hadats yaitu berwudlu,mandi dan tayamum sebagai ganti wudlu dan mandi
Bersuci  dari kotoran yaitu istinjak/cebok dan menghilangkan najis dari badan, pakean serta tempat

*****

شروط الوضوء خمسة
ان يكون المتوضئُ مسلما
ان يكون  مميّزا
ان لا يكون على اعضاء الوضوء حائل يمنع وصول الماء الى البشرة
ان لا يعتقد فرضا من فروضه سنة
وان يكون الماء طهرا

Syarat-syaratnya wudhu itu ada 5, yaitu:
1. Orang yang melakukan wudhu’ itu adalah orang islam,
2. Hendaknya ia seorang yang mumayyiz,
3. Jangan sampai ada lapisan penghalang yang mencegah sampainya air pada kulit,
4. Agar orang yang berwudhu itu jangan sampai menyangka apa yang difardhukan adalah sunnah,
5. Air yang suci.

*****
Kelas 5

ﺍَﻟْﻤَﺎﺀُ ﺍﻟﻄَّﻬُﻮﺭُ ﻫُﻮَ ﻛُﻞُّ ﻣَﺎ ﻧَﺰَﻝَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ
ﺃَﻭْ ﻧَﺒَﻊَ ﻣِﻦَ ﺍﻻَﺭْﺽِ ﺑَﺎﻗِﻴًﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍَﺻْﻞِ ﺧَﻠْﻘَﺘِﻪِ
ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺘَﻐَﻴَّﺮْ ﺍَﺣَﺪُ ﺍَﻭْﺻَﺎﻓِﻪِ ﺑِﻤَﺎ ﺳَﻠَﺐَ ﻃَﻬُﻮْﺭِﻳَّﺘَﻪُ
ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﺴْﺘَﻌْﻤَﻞْ ﻟِﺮَﻓْﻊِ ﺣَﺪَﺙٍ ﺍَﻭْ اِزَﺍﻟَﺔِ ﻧَﺠَﺲٍ

air suci adalah air yang turun dari langit atau bersumber dari bumi, dalam keadaan tetap pada asal ciptaanya, dan salah satu sifatnya tidak berubah dengan perkara yang melepas kesucianya, dan tidak digunakan mengilangkan hadas atau menghilangkan najis

*****

ﻓُﺮُﻭْﺽُ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮْﺀِ ﺳِﺘَّﺔٌ
ﺍَﻟﻨِﻴَّﺔُ وَﻏَﺴْﻞُ ﺍﻟْﻮَﺟْﻪِ ‏ ‏وَ ﻏَﺴْﻞُ ﺍﻟْﻴَﺪَﻳْﻦِ ﺍِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤِﺮْﻓَﻘَﻴْﻦِ ‏  وَﻣَﺴْﺢُ ﺑَﻌْﺾِ ﺍﻟﺮَّأْسِ ‏ ‏وَ ﻏَﺴْﻞُ ﺍﻟﺮّﺟْﻠَﻴْﻦِ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﻜَﻌْﺒَﻴْﻦِ  وَﺍﻟﺘَّﺮْﺗِﻴْﺐُ

Fardlunya wudlu ada 6
1. Niat
2. Membasuk muka
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku
4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh kedua kaki serta kedua mata kaki
6. Tartib

*****

ﻣُﻮْﺟِﺒَﺎﺕُ ﺍلْغُسْلِ ‏
ﺍَﻟْﺠَﻨَﺎﺑَﺔُ لِقَوْلِهِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﺍِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺟُﻨُﺒًﺎ ﻓَﺎﻃَّﻬَّﺮُﻭْﺍ  ‏

  وَﺍﻟْﺤَﻴْﺾُ لِقَوْلِهِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻻَ ﺗَﻘْﺮَﺑُﻮْﻫُﻦَّ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻄْﻬُﺮْﻥَ 

وَﺍﻟْﻤَﻮْﺕُ ﻟِﻘَﻮْﻝِ ﺻَﻠّﻰ ﺍلله ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَسَلَّمَ ﻓِﻴْﻤَﻦْ ﻭَﻗَﺼَﺘْﻪُ ﻧَﺎﻗَﺘُﻪُ ﻭَﻣَﺎﺕَ : ﺍِﻏْﺴِﻠُﻮْﻩُ ﺑِﻤَﺎﺀٍ ﻭَﺳِﺪْﺭٍ

Perkara yg mewajibkan mandi

1. Jinabat, berdasarkan firman Allah Ta'ala :
"Jika kamu semua junub maka bersucilah"

2. Haid , berdasarkan firman Allah Ta'ala :
"Jangan kamu dekati mereka sehingga mereka bersuci"

3. Kematian , berdasarkan Hadits Rosulullah SAW tentang seseorang yg di tendang untanya dan mati : "Mandikan dia dengan air dan daun bidara"

Sabtu, 06 April 2019

Tanyakan Hatimu

Tanyakan pada Hatimu
#Khutbahjum'at
#Sya'ban1440
#Tahun politik2019

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﻟِﻠْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﻭَﻣَﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻟِﻨَﻬْﺘَﺪِﻱَ ﻟَﻮْﻟَﺎ ﺃَﻥْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﻟﻠﻪ . ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻯ ﻣُﻘَﻠِّﺐِ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏِ، ﻭَﻋَﻼَّﻡِ ﺍﻟْﻐُﻴُﻮْﺏِ، ﻭَﻗَﺎﺑِﻞِ ﺍﻟﺘَّﻮْﺑَﺔِ ﻣِﻤَّﻦْ ﻳَﺘُﻮْﺏُ، ﺷَﺪِﻳْﺪِ ﺍﻟْﻌِﻘَﺎﺏِ ﻋِﻨْﺪَ ﻗَﺴْﻮَﺓِ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏِ،
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺇﻟﻪ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ، ﺃَﻣَﺮَ ﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻟْﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ، ﻭَﻧَﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ <>.
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﻜْﺜِﺮُ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻝِ : ﻳَﺎ ﻣُﻘَﻠِّﺐَ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏِ، ﺛَﺒِّﺖْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ .
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺃﻟﻪ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻣَﻦِ ﺍﻫْﺘَﺪَﻯ ﺑِﻬُﺪَﺍﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ .
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻗُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳﺪًﺍ . ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ : فياَ ﺃَﻳَّﻬُﺎ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ، ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﻧَﻔْﺴِﻲْ ﺑﺘﻘﻮﺍﻟﻠﻪ ﻭﻗﺪ ﻓﺎﺯﺍﻟﻤﺘﻘﻮﻥ

Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita memuji kepada Allah Yang Maha Suci dan Maha Luhur atas segala nikmat-Nya. Bersyukur dengan lisan, bersyukur dengan perasaan, serta bersyukur dengan perbuatan atas nikmat-Nya dapat meneladani dan mengikuti baginda Nabi Muhammad saw. dan atas nikmat-Nya terbuka pintu taufik dan hidayah, pertolongan, serta perlindungan.

Marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan sesungguh hati, Karena kesungguhan dalam bertaqwa akan menumbuhkan sikap ta'at terhadap syari'at dan menghindar dari ma'siat.

Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah

Diantara karunia yang Allah berikan kepada manusia adalah hati yang mereka miliki.
Allah menjadikan fitrah dalam hati manusia untuk mengenali cahaya kebenaran. Kebenaran mengandung cahaya yang hati akan mengenalinya sebagaimana juga kebatilan mengandung kegelapan yang mana hati akan mengingkarinya.
Dengan demikian pada asalnya manusia bisa membedakan yang baik dengan yang buruk, yang salah dengan yang benar dengan hati yang mereka miliki.

Perbedaan dalam kehidupan umat manusia adalah sunatullah yang tidak bisa dihindari. Perbedaan itu adalah rahmat. Allah sengaja menciptakan manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang kuat, ada yang lemah, ada yang kaya, ada yang miskin, dan seterusnya. Sebagaimana Allah berfirman:
ﻭَﻟَﻮْ ﺷَﺂﺀَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻟَﺠَﻌَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺃُﻣَّﺔً ﻭَﺍﺣِﺪَﺓً

“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu .” (QS. Hud: 118)

Tentu perbedaan yang Allah kehendaki bukanlah untuk saling membenci dan memaki, serta bukan untuk saling melemahkan dan mempengaruhi.
Namun, jadikan perbedaan itu untuk saling melengkapi dan mengasihi. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Allah menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Demikian pula, Allah ciptakan manusia dengan keahlian dan kepandaian yang berbeda-beda pula. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat. Sebagaimana firman Allah:

ﺃَﻫُﻢْ ﻳَﻘْﺴِﻤُﻮﻥَ ﺭَﺣْﻤَﺖَ ﺭَﺑِّﻚَ ﻧَﺤْﻦُ ﻗَﺴَﻤْﻨَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻣَﻌِﻴﺸَﺘَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺭَﻓَﻌْﻨَﺎ ﺑَﻌْﻀَﻬُﻢْ ﻓَﻮْﻕَ ﺑَﻌْﺾٍ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ﻟِﻴَﺘَّﺨِﺬَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﺳُﺨْﺮِﻳًّﺎ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺖُ ﺭَﺑِّﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan, rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. al-Zukhruf: 32).

Sikap toleran menjadi sangat penting dalam kehidupan yang sarat dengan perbedaan. Toleransi dalam bermasyarakat tidak hanya berdimensi sosiologis, melainkan toleran juga merupakan manifestasi teologis/ketauhidan sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah SAW. Sebagai bangsa yang majemuk, mustahil Indonesia akan berdiri tegak, damai, adil, dan makmur tanpa sikap toleran yang harus dicerminkan oleh semua pihak.
Rasulullah saw. bersabda:

ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ : ﻗِﻴْﻞَ ﻟِﺮَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻱُّ ﺍْﻷَﺩْﻳَﺎﻥِ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺤَﻨِﻴْﻔِﻴَّﺔُ ﺍﻟﺴَّﻤْﺤَﺔُ
“ Dari Ibnu Abbas ra., dia berkata: Ditanyakan kepada Rasulullah saw. ‘agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?’, maka beliau bersabda:
‘yang lurus lagi toleran’ .” (HR. Bukhori).

menghadapi pemilu legislatif dan pemilu pemilihan presiden. Momentum ini tentu sangat berpotensi untuk melahirkan konflik, baik vertikal maupun horizontal, besar ataupun kecil, yang dilatarbelakangi oleh perbedaan pilihan dan perbedaan kendaraan politik. Keterlibatan dalam konflik akibat pengaruh politik adalah wujud ketidakdewasaan dalam berpolitik.

Terkait pemilihan, ajaran agama Islam cukup lengkap memberikan tuntunan menentukan kriteria calon pemimpin. Minimal memiliki sifat ketakwaan, kejujuran, amanah, (aktif dan partisipatif), dan memperjuangkan kepentingan yang dilandasi oleh khidmah (pelayanan kepada masyarakat).
Rasulullah saw. bersabda:
ﺳَﻴِّﺪُ ﺍْﻟﻘَﻮْﻡِ ﺧَﺎﺩِﻣُﻬُﻢْ
“ Pemimpin suatu kaum adalah pelayannya .”
Islam tidak menghendaki adanya praktik politik yang menciptakan kerusakan dan permusuhan, serta dengan menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisi kekuasaan semata.

Allah swt. berfirman:

ﻓَﻬَﻞْ ﻋَﺴَﻴْﺘُﻢْ ﺇِﻥْ ﺗَﻮَﻟَّﻴْﺘُﻢْ ﺃَﻥْ ﺗُﻔْﺴِﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺗُﻘَﻄِّﻌُﻮﺁ ﺃَﺭْﺣَﺎﻣَﻜُﻢْ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? ” (QS. Muhammad: 22).

Hal lain yang tidak kalah penting dalam memberikan dukungan politik adalah kita mendukung siapa sementara kita lihat teman politiknya siapa. Dampak shuhbah
(pertemanan) ini memberikan pengaruh yang sangat kuat.

ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻤَﺮْﺀِ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺄَﻝْ ﻭَﺳَﻞْ ﻋَﻦْ ﻗَﺮِﻳْﻨِﻪِ ۞ ﻭَﻛُﻞُّ ﻗَﺮِﻳْﻦٍ ﺑِﺎﻟﻤُﻘَﺎﺭَﻥِ ﻳَﻘْﺘَﺪِﻯ
“ Jangan bertanya tentang jati diri seseorang, bertanyalah tentang siapa
temannya. Karena setiap teman mengikuti pada temannya .”

Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin menulis bahwasanya agama dan kekuasaan ibarat dua saudara kembar. Agama sebagai pondasinya dan kekuasaan sebagai penjaganya. Segala sesuatu yang tanpa pondasi akan runtuh dan segala sesuatu yang tanpa penjaga akan hilang.

Tentukan pilihan berdasarkan tuntunan agama dan kehendak nurani. Jangan sampai golput, namun jangan pula asal memilih. Karena setiap pilihan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. kelak. Apakah membawa pada kebaikan atau justru membawa pada keburukan.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan:

ﻋَﻦْ ﻭَﺍﺑِﺼَﺔَ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﻌْﺒَﺪٍ ﺍﻷَﺳَﺪِﻱِّ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﻮَﺍﺑِﺼَﺔَ : ﺟِﺌْﺖَ ﺗَﺴْﺄَﻝُ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﺒِﺮِّ ﻭَ ﺍْﻹِﺛْﻢِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻠْﺖُ ﻧَﻌَﻢْ . ﻓَﺠَﻤَﻊَ ﺃَﺻَﺎﺑِﻌَﻪُ ﻓَﻀَﺮَﺏَ ﺑِﻬَﺎ ﺻَﺪْﺭَﻩُ ﻭَﻗَﺎﻝَ : ﺍﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﺍﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻗَﻠْﺒَﻚَ ﻳَﺎ ﻭَﺍﺑِﺼَﺔُ ﺛَﻠَﺎﺛًﺎ . ﺍﻟﺒِﺮُّ ﻣَﺎ ﺍﻃْﻤَﺄَﻧَّﺖْ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﻭَ ﺍﻃْﻤَﺄَﻥَّ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐُ . ﻭَﺍْﻹِﺛْﻢُ ﻣَﺎ ﺣَﺎﻙَ ﻓِﻰ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻭَﺗَﺮَﺩَّﺩَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺼَّﺪْﺭِ ﻭَ ﺇِﻥْ ﺃَﻓْﺘَﺎﻙَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَ ﺃَﻓْﺘَﻮْﻙَ .
“ Dari Wabishah ibn Ma’bad al-Asady, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda kepada Wabishah: ‘Apakah engkau datang untuk menanyakan tentang kebaikan dan dosa?’ Wabishah berkata:
‘Aku menjawab, iya.’ Kemudian Rasulullah menggenggam jari jemarinya dan memukulkannya ke dada Wabishah sambil bersabda: ‘Tanyakan kepada dirimu, tanyakan kepada hatimu, wahai Wabishah.’ Beliau mengatakannya hingga tiga kali. ‘Kebaikan adalah apa yang membuat jiwa tenang dan membuat hati tenang, sedangkan dosa adalah sesuatu yang membekas dalam jiwa dan membuat hati ragu, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu’ .” (HR. Muslim).

Mintalah fatwa kepada jiwa/nafsu muthma’innah yang telah mendapatkan anugerah cahaya Ilahi guna membedakan antara yang haq dan yang
bathil , serta antara kejujuran dan kebohongan.

hadits diatas menunjukkan bahwa Allah menjadikan fitrah pada hati hambaNya untuk mengenali dan menerima kebenaran. Hati akan tentram dengan kebenaran dan tergerak untuk mengikutinya serta berontak dengan yang sebaliknya.  

Kebaikan (dan apa yang Allah perintahkan) disebut dengan hal yang ma’ruf (dikenali hati)
kejelekan (dan apa yang Allah larang) disebut dengan hal yang munkar (diingkari). Karena memang pada asalnya seperti itu, kebaikan akan dikenali oleh hati dan kejelekan akan diingkari oleh hati. Oleh karena itu seorang muslim hendaknya mengembalikan pada hatinya jika mengalami hal yang tidak jelas serta mohon petunjuk pada Allah SW

Jika hatinya tenang dan dadanya lapang maka itu adalah kebaikan. Dan jika yang terjadi adalah sebaliknya maka hal itu adalah kejelekan.

Pemilihan umum sejatinya hanyalah bagian kecil dari upaya mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya. Politik hanyalah sarana penyampaian aspirasi masyarakat, sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita luhur dalam berbangsa dan bernegara
Oleh karenanya, jangan menghabiskan segala energi hanya untuk kepentingan lima tahunan,  Berikhtiar memilih pemimpin jangan sampai pahala ijtihadnya terkikis oleh fitnah (berita hoaks) dan namimah (provokasi). Jangan mengadu urat saraf hanya karena berbeda pilihan. Wujudkan kedewasaan dalam berpolitik yang lebih menitikberatkan pada politik kerakyatan dan politik kebangsaan. Menjaga persaudaraan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai amanat yang Allah titipkan kepada kita, umat Islam di negeri ini. Negeri yang diberkahi oleh perjuangan para wali Allah. Negeri yang diimpikan sebagai
baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur .

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk terbaik dalam kebersamaan kita. Membersihkan perkataaan dan perbuatan dari segala kesalahan kita. Menjauhkan segala anasir-anasir yang dapat merusak persaudaraan kita. Karena sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala yang dikehendaki-Nya dan Yang berhak mengabulkan segala doa hamba-Nya.

نسأﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻮﻓﻘﻨﺎ ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ﻟﻤﺎﻳﺤﺒﻪ ﻭﻳﺮﺿﻴﻪ ﻭﺃﻥ ﻳﻔﺘﺢ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻓﺘﻮﺡ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﺑﻪ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻨﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻓﻰ ﺃﻧﻔﺴﻨﺎ ﻭﺃﻫﻠﻴﻨﺎ ﻭﺇﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﻭﺃﻥ ﻳﺒﺎﺭﻙ اعمالنا  ﻭيجعلها ﺧﺎلصة ﻟﻮﺟﻬﻪ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻭَﺃُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻣْﺮِ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ۖ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻨَﺎﺯَﻋْﺘُﻢْ ﻓِﻲ ﺷَﻲْﺀٍ ﻓَﺮُﺩُّﻭﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﺃَﺣْﺴَﻦُ ﺗَﺄْﻭِﻳﻠًﺎ

وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين

Khutbah Jum’at Kedua:

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ , ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍْﻷَﺷْﻴَﺂﺀَ * ﺃَﺣْﻤَـﺪُﻩُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺣَﻤْﺪَ ﻣَﻦْ ﻋُﻔِﻲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒَﻼَﺀِ *
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻵ ﺍِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻵ ﺷَـﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓً ﺗُﻨْﺠِﻲْ ﻗَﺎﺋِﻠَﻬَـﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠَـﺰَﺍﺀِ *
ﻭَﺃَﺷْـﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺃَﺗْﻘَﻰ ﺍْﻷَﺗْﻘِﻴﺂﺀِ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻭَﺍْﻷَﻧْﺒِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮَﻣﺂﺀِ * ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺍْْﻷَﺻْﻔِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻣَﻦْ ﺗُﺒِﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﻠِّﻘَﺎﺀ ِ *
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﻴَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺃَﺷْـﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻮَﺍﻟِﻲ ﺍﻟﻨَّﻌَﻤﺂﺀِ
ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻣَﺮَﻛُﻢْ ﺃَﻣْﺮًﺍ ﻋَﻤِﻴْﻤًﺎ * ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺟَﻞَّ ﺟَﻼَﻟُﻪُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ * ﻳَﺂﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ * ﻭَﺗَﺎﺑِﻊِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥٍ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺃَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ * ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ * ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُّﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ * ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﺃَﺋِﻤَﺘَﻨَﺎ ﻭَﺃُﻣَّﺘَﻨَﺎ * ﻭَﻗُﻀَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﻋُﻠَﻤَﺎﺀَﻧَﺎ ﻭَﻓُﻘَﻬَﺎﺀَﻧَﺎ * ﻭَﻣَﺸَﺎﻳِﺨَﻨَﺎ ﺻَﻼَﺣًﺎ ﺗَﺎﻣًّﺎ ﻋَﺎﻣًّﺎ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻫُﺪَﺍﺓَ ﻣُﻬْﺘَﺪِﻳْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍْﻧﺼُﺮْ ﻣَﻦْ ﻧَﺼَﺮَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺧْﺬُﻝْ ﻣَﻦْ ﺧَﺬَﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻫْﻠِﻚْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺃَﻟِّﻒْ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮْﺏِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ * ﻭَﻓُﻚَّ ﺃَﺳْﺮَ ﺍﻟْﻤَﺄْﺳُﻮْﺭِﻳْﻦَ * ﻭَﻓَﺮِّﺝْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺮُﻭْﺑِﻴْﻦَ * ﻭَﺍﻗْـﺾِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺪْﻳُﻮْﻧِﻴـْﻦَ * ﻭَﺍﻛْﺘُﺐِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐُﺰَّﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ *
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺍﺩْﻓَﻊْ ﻋَﻨَّﺎ ﺍﻟْﻐَﻠَﺎﺀَ * ﻭَﺍﻟْﺒَﻼَﺀَ ﻭَﺍﻟْﻮَﺑَﺎﺀَ * ﻭَﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀَ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲَ ﻭَﺍﻟﺴُّﻴُﻮْﻑَ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﻠِﻔَﺔ * ﻭَﺍﻟﺸَّﺪَﺍﺋِﺪَ ﻭَﺍﻟْﻤِﺤَﻦَ * ﻣَﺎ ﻇَﻬَﺮَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻄَﻦَ * ﻣِﻦْ ﺑَﻠَﺪِﻧَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺧَﺎﺻَّﺔً * ﻭَﻣِﻦْ ﺑُﻠْﺪَﺍﻥِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻋَﺎﻣَّﺔً * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ * ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻹِﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮْﻧَﺎ ﺑﺎﻹِﻳـْﻤَﺎﻥِ * ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼًّ ﻟِّﻠَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺅُﻭْﻑٌ ﺭَّﺣِﻴْﻢ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎْﻟﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎﺀِﺫِﻯ ﺍْﻟﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍْﻟﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍْﻟﺒَﻐْﻰِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ * ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺌَﻠُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ