Sabtu, 06 April 2019

Tanyakan Hatimu

Tanyakan pada Hatimu
#Khutbahjum'at
#Sya'ban1440
#Tahun politik2019

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﻟِﻠْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﻭَﻣَﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻟِﻨَﻬْﺘَﺪِﻱَ ﻟَﻮْﻟَﺎ ﺃَﻥْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﻟﻠﻪ . ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻯ ﻣُﻘَﻠِّﺐِ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏِ، ﻭَﻋَﻼَّﻡِ ﺍﻟْﻐُﻴُﻮْﺏِ، ﻭَﻗَﺎﺑِﻞِ ﺍﻟﺘَّﻮْﺑَﺔِ ﻣِﻤَّﻦْ ﻳَﺘُﻮْﺏُ، ﺷَﺪِﻳْﺪِ ﺍﻟْﻌِﻘَﺎﺏِ ﻋِﻨْﺪَ ﻗَﺴْﻮَﺓِ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏِ،
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺇﻟﻪ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ، ﺃَﻣَﺮَ ﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻟْﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ، ﻭَﻧَﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ <>.
ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﻜْﺜِﺮُ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻝِ : ﻳَﺎ ﻣُﻘَﻠِّﺐَ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏِ، ﺛَﺒِّﺖْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ .
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺃﻟﻪ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻣَﻦِ ﺍﻫْﺘَﺪَﻯ ﺑِﻬُﺪَﺍﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ .
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻗُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳﺪًﺍ . ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ : فياَ ﺃَﻳَّﻬُﺎ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ، ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﻧَﻔْﺴِﻲْ ﺑﺘﻘﻮﺍﻟﻠﻪ ﻭﻗﺪ ﻓﺎﺯﺍﻟﻤﺘﻘﻮﻥ

Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita memuji kepada Allah Yang Maha Suci dan Maha Luhur atas segala nikmat-Nya. Bersyukur dengan lisan, bersyukur dengan perasaan, serta bersyukur dengan perbuatan atas nikmat-Nya dapat meneladani dan mengikuti baginda Nabi Muhammad saw. dan atas nikmat-Nya terbuka pintu taufik dan hidayah, pertolongan, serta perlindungan.

Marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan sesungguh hati, Karena kesungguhan dalam bertaqwa akan menumbuhkan sikap ta'at terhadap syari'at dan menghindar dari ma'siat.

Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah

Diantara karunia yang Allah berikan kepada manusia adalah hati yang mereka miliki.
Allah menjadikan fitrah dalam hati manusia untuk mengenali cahaya kebenaran. Kebenaran mengandung cahaya yang hati akan mengenalinya sebagaimana juga kebatilan mengandung kegelapan yang mana hati akan mengingkarinya.
Dengan demikian pada asalnya manusia bisa membedakan yang baik dengan yang buruk, yang salah dengan yang benar dengan hati yang mereka miliki.

Perbedaan dalam kehidupan umat manusia adalah sunatullah yang tidak bisa dihindari. Perbedaan itu adalah rahmat. Allah sengaja menciptakan manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang kuat, ada yang lemah, ada yang kaya, ada yang miskin, dan seterusnya. Sebagaimana Allah berfirman:
ﻭَﻟَﻮْ ﺷَﺂﺀَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻟَﺠَﻌَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺃُﻣَّﺔً ﻭَﺍﺣِﺪَﺓً

“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu .” (QS. Hud: 118)

Tentu perbedaan yang Allah kehendaki bukanlah untuk saling membenci dan memaki, serta bukan untuk saling melemahkan dan mempengaruhi.
Namun, jadikan perbedaan itu untuk saling melengkapi dan mengasihi. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Allah menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Demikian pula, Allah ciptakan manusia dengan keahlian dan kepandaian yang berbeda-beda pula. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat. Sebagaimana firman Allah:

ﺃَﻫُﻢْ ﻳَﻘْﺴِﻤُﻮﻥَ ﺭَﺣْﻤَﺖَ ﺭَﺑِّﻚَ ﻧَﺤْﻦُ ﻗَﺴَﻤْﻨَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻣَﻌِﻴﺸَﺘَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺭَﻓَﻌْﻨَﺎ ﺑَﻌْﻀَﻬُﻢْ ﻓَﻮْﻕَ ﺑَﻌْﺾٍ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ﻟِﻴَﺘَّﺨِﺬَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﺳُﺨْﺮِﻳًّﺎ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺖُ ﺭَﺑِّﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan, rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. al-Zukhruf: 32).

Sikap toleran menjadi sangat penting dalam kehidupan yang sarat dengan perbedaan. Toleransi dalam bermasyarakat tidak hanya berdimensi sosiologis, melainkan toleran juga merupakan manifestasi teologis/ketauhidan sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah SAW. Sebagai bangsa yang majemuk, mustahil Indonesia akan berdiri tegak, damai, adil, dan makmur tanpa sikap toleran yang harus dicerminkan oleh semua pihak.
Rasulullah saw. bersabda:

ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ : ﻗِﻴْﻞَ ﻟِﺮَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻱُّ ﺍْﻷَﺩْﻳَﺎﻥِ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺤَﻨِﻴْﻔِﻴَّﺔُ ﺍﻟﺴَّﻤْﺤَﺔُ
“ Dari Ibnu Abbas ra., dia berkata: Ditanyakan kepada Rasulullah saw. ‘agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?’, maka beliau bersabda:
‘yang lurus lagi toleran’ .” (HR. Bukhori).

menghadapi pemilu legislatif dan pemilu pemilihan presiden. Momentum ini tentu sangat berpotensi untuk melahirkan konflik, baik vertikal maupun horizontal, besar ataupun kecil, yang dilatarbelakangi oleh perbedaan pilihan dan perbedaan kendaraan politik. Keterlibatan dalam konflik akibat pengaruh politik adalah wujud ketidakdewasaan dalam berpolitik.

Terkait pemilihan, ajaran agama Islam cukup lengkap memberikan tuntunan menentukan kriteria calon pemimpin. Minimal memiliki sifat ketakwaan, kejujuran, amanah, (aktif dan partisipatif), dan memperjuangkan kepentingan yang dilandasi oleh khidmah (pelayanan kepada masyarakat).
Rasulullah saw. bersabda:
ﺳَﻴِّﺪُ ﺍْﻟﻘَﻮْﻡِ ﺧَﺎﺩِﻣُﻬُﻢْ
“ Pemimpin suatu kaum adalah pelayannya .”
Islam tidak menghendaki adanya praktik politik yang menciptakan kerusakan dan permusuhan, serta dengan menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisi kekuasaan semata.

Allah swt. berfirman:

ﻓَﻬَﻞْ ﻋَﺴَﻴْﺘُﻢْ ﺇِﻥْ ﺗَﻮَﻟَّﻴْﺘُﻢْ ﺃَﻥْ ﺗُﻔْﺴِﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺗُﻘَﻄِّﻌُﻮﺁ ﺃَﺭْﺣَﺎﻣَﻜُﻢْ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? ” (QS. Muhammad: 22).

Hal lain yang tidak kalah penting dalam memberikan dukungan politik adalah kita mendukung siapa sementara kita lihat teman politiknya siapa. Dampak shuhbah
(pertemanan) ini memberikan pengaruh yang sangat kuat.

ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻤَﺮْﺀِ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺄَﻝْ ﻭَﺳَﻞْ ﻋَﻦْ ﻗَﺮِﻳْﻨِﻪِ ۞ ﻭَﻛُﻞُّ ﻗَﺮِﻳْﻦٍ ﺑِﺎﻟﻤُﻘَﺎﺭَﻥِ ﻳَﻘْﺘَﺪِﻯ
“ Jangan bertanya tentang jati diri seseorang, bertanyalah tentang siapa
temannya. Karena setiap teman mengikuti pada temannya .”

Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin menulis bahwasanya agama dan kekuasaan ibarat dua saudara kembar. Agama sebagai pondasinya dan kekuasaan sebagai penjaganya. Segala sesuatu yang tanpa pondasi akan runtuh dan segala sesuatu yang tanpa penjaga akan hilang.

Tentukan pilihan berdasarkan tuntunan agama dan kehendak nurani. Jangan sampai golput, namun jangan pula asal memilih. Karena setiap pilihan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. kelak. Apakah membawa pada kebaikan atau justru membawa pada keburukan.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan:

ﻋَﻦْ ﻭَﺍﺑِﺼَﺔَ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﻌْﺒَﺪٍ ﺍﻷَﺳَﺪِﻱِّ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﻮَﺍﺑِﺼَﺔَ : ﺟِﺌْﺖَ ﺗَﺴْﺄَﻝُ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﺒِﺮِّ ﻭَ ﺍْﻹِﺛْﻢِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻠْﺖُ ﻧَﻌَﻢْ . ﻓَﺠَﻤَﻊَ ﺃَﺻَﺎﺑِﻌَﻪُ ﻓَﻀَﺮَﺏَ ﺑِﻬَﺎ ﺻَﺪْﺭَﻩُ ﻭَﻗَﺎﻝَ : ﺍﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﺍﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻗَﻠْﺒَﻚَ ﻳَﺎ ﻭَﺍﺑِﺼَﺔُ ﺛَﻠَﺎﺛًﺎ . ﺍﻟﺒِﺮُّ ﻣَﺎ ﺍﻃْﻤَﺄَﻧَّﺖْ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﻭَ ﺍﻃْﻤَﺄَﻥَّ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐُ . ﻭَﺍْﻹِﺛْﻢُ ﻣَﺎ ﺣَﺎﻙَ ﻓِﻰ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻭَﺗَﺮَﺩَّﺩَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺼَّﺪْﺭِ ﻭَ ﺇِﻥْ ﺃَﻓْﺘَﺎﻙَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَ ﺃَﻓْﺘَﻮْﻙَ .
“ Dari Wabishah ibn Ma’bad al-Asady, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda kepada Wabishah: ‘Apakah engkau datang untuk menanyakan tentang kebaikan dan dosa?’ Wabishah berkata:
‘Aku menjawab, iya.’ Kemudian Rasulullah menggenggam jari jemarinya dan memukulkannya ke dada Wabishah sambil bersabda: ‘Tanyakan kepada dirimu, tanyakan kepada hatimu, wahai Wabishah.’ Beliau mengatakannya hingga tiga kali. ‘Kebaikan adalah apa yang membuat jiwa tenang dan membuat hati tenang, sedangkan dosa adalah sesuatu yang membekas dalam jiwa dan membuat hati ragu, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu’ .” (HR. Muslim).

Mintalah fatwa kepada jiwa/nafsu muthma’innah yang telah mendapatkan anugerah cahaya Ilahi guna membedakan antara yang haq dan yang
bathil , serta antara kejujuran dan kebohongan.

hadits diatas menunjukkan bahwa Allah menjadikan fitrah pada hati hambaNya untuk mengenali dan menerima kebenaran. Hati akan tentram dengan kebenaran dan tergerak untuk mengikutinya serta berontak dengan yang sebaliknya.  

Kebaikan (dan apa yang Allah perintahkan) disebut dengan hal yang ma’ruf (dikenali hati)
kejelekan (dan apa yang Allah larang) disebut dengan hal yang munkar (diingkari). Karena memang pada asalnya seperti itu, kebaikan akan dikenali oleh hati dan kejelekan akan diingkari oleh hati. Oleh karena itu seorang muslim hendaknya mengembalikan pada hatinya jika mengalami hal yang tidak jelas serta mohon petunjuk pada Allah SW

Jika hatinya tenang dan dadanya lapang maka itu adalah kebaikan. Dan jika yang terjadi adalah sebaliknya maka hal itu adalah kejelekan.

Pemilihan umum sejatinya hanyalah bagian kecil dari upaya mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya. Politik hanyalah sarana penyampaian aspirasi masyarakat, sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita luhur dalam berbangsa dan bernegara
Oleh karenanya, jangan menghabiskan segala energi hanya untuk kepentingan lima tahunan,  Berikhtiar memilih pemimpin jangan sampai pahala ijtihadnya terkikis oleh fitnah (berita hoaks) dan namimah (provokasi). Jangan mengadu urat saraf hanya karena berbeda pilihan. Wujudkan kedewasaan dalam berpolitik yang lebih menitikberatkan pada politik kerakyatan dan politik kebangsaan. Menjaga persaudaraan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai amanat yang Allah titipkan kepada kita, umat Islam di negeri ini. Negeri yang diberkahi oleh perjuangan para wali Allah. Negeri yang diimpikan sebagai
baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur .

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk terbaik dalam kebersamaan kita. Membersihkan perkataaan dan perbuatan dari segala kesalahan kita. Menjauhkan segala anasir-anasir yang dapat merusak persaudaraan kita. Karena sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala yang dikehendaki-Nya dan Yang berhak mengabulkan segala doa hamba-Nya.

نسأﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻮﻓﻘﻨﺎ ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ﻟﻤﺎﻳﺤﺒﻪ ﻭﻳﺮﺿﻴﻪ ﻭﺃﻥ ﻳﻔﺘﺢ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻓﺘﻮﺡ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﺑﻪ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻨﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻓﻰ ﺃﻧﻔﺴﻨﺎ ﻭﺃﻫﻠﻴﻨﺎ ﻭﺇﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﻭﺃﻥ ﻳﺒﺎﺭﻙ اعمالنا  ﻭيجعلها ﺧﺎلصة ﻟﻮﺟﻬﻪ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻭَﺃُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻣْﺮِ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ۖ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻨَﺎﺯَﻋْﺘُﻢْ ﻓِﻲ ﺷَﻲْﺀٍ ﻓَﺮُﺩُّﻭﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﺃَﺣْﺴَﻦُ ﺗَﺄْﻭِﻳﻠًﺎ

وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين

Khutbah Jum’at Kedua:

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ , ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍْﻷَﺷْﻴَﺂﺀَ * ﺃَﺣْﻤَـﺪُﻩُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺣَﻤْﺪَ ﻣَﻦْ ﻋُﻔِﻲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒَﻼَﺀِ *
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻵ ﺍِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻵ ﺷَـﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓً ﺗُﻨْﺠِﻲْ ﻗَﺎﺋِﻠَﻬَـﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠَـﺰَﺍﺀِ *
ﻭَﺃَﺷْـﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺃَﺗْﻘَﻰ ﺍْﻷَﺗْﻘِﻴﺂﺀِ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻭَﺍْﻷَﻧْﺒِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮَﻣﺂﺀِ * ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺍْْﻷَﺻْﻔِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻣَﻦْ ﺗُﺒِﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﻠِّﻘَﺎﺀ ِ *
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﻴَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺃَﺷْـﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻮَﺍﻟِﻲ ﺍﻟﻨَّﻌَﻤﺂﺀِ
ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻣَﺮَﻛُﻢْ ﺃَﻣْﺮًﺍ ﻋَﻤِﻴْﻤًﺎ * ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺟَﻞَّ ﺟَﻼَﻟُﻪُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ * ﻳَﺂﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ * ﻭَﺗَﺎﺑِﻊِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥٍ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺃَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ * ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ * ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُّﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ * ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﺃَﺋِﻤَﺘَﻨَﺎ ﻭَﺃُﻣَّﺘَﻨَﺎ * ﻭَﻗُﻀَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﻋُﻠَﻤَﺎﺀَﻧَﺎ ﻭَﻓُﻘَﻬَﺎﺀَﻧَﺎ * ﻭَﻣَﺸَﺎﻳِﺨَﻨَﺎ ﺻَﻼَﺣًﺎ ﺗَﺎﻣًّﺎ ﻋَﺎﻣًّﺎ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻫُﺪَﺍﺓَ ﻣُﻬْﺘَﺪِﻳْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍْﻧﺼُﺮْ ﻣَﻦْ ﻧَﺼَﺮَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺧْﺬُﻝْ ﻣَﻦْ ﺧَﺬَﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻫْﻠِﻚْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺃَﻟِّﻒْ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮْﺏِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ * ﻭَﻓُﻚَّ ﺃَﺳْﺮَ ﺍﻟْﻤَﺄْﺳُﻮْﺭِﻳْﻦَ * ﻭَﻓَﺮِّﺝْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺮُﻭْﺑِﻴْﻦَ * ﻭَﺍﻗْـﺾِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺪْﻳُﻮْﻧِﻴـْﻦَ * ﻭَﺍﻛْﺘُﺐِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐُﺰَّﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ *
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺍﺩْﻓَﻊْ ﻋَﻨَّﺎ ﺍﻟْﻐَﻠَﺎﺀَ * ﻭَﺍﻟْﺒَﻼَﺀَ ﻭَﺍﻟْﻮَﺑَﺎﺀَ * ﻭَﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀَ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲَ ﻭَﺍﻟﺴُّﻴُﻮْﻑَ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﻠِﻔَﺔ * ﻭَﺍﻟﺸَّﺪَﺍﺋِﺪَ ﻭَﺍﻟْﻤِﺤَﻦَ * ﻣَﺎ ﻇَﻬَﺮَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻄَﻦَ * ﻣِﻦْ ﺑَﻠَﺪِﻧَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺧَﺎﺻَّﺔً * ﻭَﻣِﻦْ ﺑُﻠْﺪَﺍﻥِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻋَﺎﻣَّﺔً * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ * ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻹِﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮْﻧَﺎ ﺑﺎﻹِﻳـْﻤَﺎﻥِ * ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼًّ ﻟِّﻠَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺅُﻭْﻑٌ ﺭَّﺣِﻴْﻢ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎْﻟﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎﺀِﺫِﻯ ﺍْﻟﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍْﻟﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍْﻟﺒَﻐْﻰِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ * ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺌَﻠُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.