Sabtu, 19 Januari 2019

Doa ibnu masud

DOA IBNU MAS’UD AGAR MENYERTAI RASUL SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DI SURGA TERTINGGI

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻻَ ﻳَﺮْﺗَﺪُّ ، ﻭَﻧَﻌِﻴﻤًﺎ ﻻَ ﻳَﻨْﻔَﺪُ ، ﻭَﻣُﺮَﺍﻓَﻘَﺔَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓِﻲ ﺃَﻋْﻠَﻰ ﺟَﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠْﺪِ

Ya Allâh, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu iman yang tidak pernah berbalik menjadi kufur, kenikmatan yang tidak sirna, dan agar mengiringi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga abadi yang paling tinggi.
(HR Ahmad, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani)

Dari Ibnu Mas’ûd a berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk Masjid. Beliau ada di antara Abu Bakr dan Umar. Ternyata Ibnu Mas’ud tengah shalat, dengan membaca Surat An-Nisa’. Hingga Ibnu Mas’ud sampai pada penghujung ayat ke-100 dari An-Nisa’, lalu berdoa, sedangkan ia tengah menunaikan shalat (malam).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda (tanpa diketahui Ibnu Mas’ud), “ Mintalah, niscaya engkau akan diberi. Mintalah, engkau akan diberi ”
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang merasa senang membaca Al-Quran secara segar sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah ia membacanya dengan bacaan (cara dan sikap membaca) Ibnu Ummi ‘Abd (yaitu Abdullah bin Mas’ud).

Pagi harinya, Abu Bakr Radhiyallahu anhu bergegas menuju Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu , untuk memberi kabar gembira tersebut.

Abu Bakr Radhiyallahu anhu bertanya, “Apa yang engkau minta kepada Allâh Azza wa Jalla tadi malam?” Ia menjawab, “Aku mengucapkan, “ Ya Allâh, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu iman yang tidak pernah berbalik menjadi kufur, kenikmatan yang tidak sirna, dan agar selalu bersama Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga abadi yang paling tinggi. ”

Kemudian Umar Radhiyallahu anhu datang juga kepada Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu.
Dan dikatakan kepada Umar Radhiyallahu anhu bahwa Abu Bakr Radhiyallahu anhu telah mendahuluimu.
Umar pun berkata, “Semoga Allâh merahmati Abu Bakr Radhiyallahu anhu. Tidaklah aku berusaha untuk mendahuluinya dalam kebaikan sama sekali, melainkan ia telah mendahuluiku.” [HR. Ahmad]

Dalam riwayat lain Ibnu Mas’ud berkata, “Tidaklah aku shalat fardhu maupun sunnah, melainkan aku berdoa kepada Allâh di penghujung shalatku, Ya Allâh, sesungguhnya aku meminta ….

ﺩﺧﻞ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻭﻫﻮ ﺑﻴﻦ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻳﺼﻠﻲ ﻭﺇﺫﺍ ﻫﻮ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻓﺎﻧﺘﻬﻰ ﺇﻟﻰ ﺭﺃﺱ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﻓﺠﻌﻞ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻳﺪﻋﻮ ﻭﻫﻮ ﻗﺎﺋﻢ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺍﺳﺄﻝ ﺗﻌﻄﻪ ﺍﺳﺄﻝ ﺗﻌﻄﻪ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺳﺮﻩ ﺃﻥ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻏﻀﺎ ﻛﻤﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﻓﻠﻴﻘﺮﺃﻩ ﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﺑﻦ ﺃﻡ ﻋﺒﺪ
ﻓﻠﻤﺎ ﺃﺻﺒﺢ ﻏﺪﺍ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ﻟﻴﺒﺸﺮﻩ
ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﺳﺄﻟﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺒﺎﺭﺣﺔ
ﻗﺎﻝ : ﻗﻠﺖ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎ ﻻ ﻳﺮﺗﺪ ﻭﻧﻌﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ﻭﻣﺮﺍﻓﻘﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﻲ ﺃﻋﻠﻰ ﺟﻨﺔ ﺍﻟﺨﻠﺪ
ﺛﻢ ﺟﺎﺀ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ : ﺇﻥ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻗﺪ ﺳﺒﻘﻚ
ﻗﺎﻝ : ﻳﺮﺣﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ ﻣﺎ ﺳﺒﻘﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﺧﻴﺮ ﻗﻂ ﺇﻻ ﺳﺒﻘﻨﻲ ﺇﻟﻴﻪ

*****

( ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎً ﻻ ﻳﺮﺗﺪ ‏) ﺃﻱ ﻻ ﻳﻘﺒﻞ ﺻﻔﺔ ﺍﻻﺭﺗﺪﺍﺩ ﻭﺍﻟﻨﻘﺺ ‏

( ﻭﻧﻌﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ‏) ﺃﻱ ﻻ ﻳﻨﻘﺼﻨﻲ ﻭﺫﻟﻚ ﻟﻴﺲ ﺇﻻ ﻧﻌﻴﻢ ﺍﻵﺧﺮﺓ

‏( ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ لا تنقطع ﺍﻷﺑﺪ ‏) ﺑﺪﻭﺍﻡ ﺫﻛﺮﻩ ﻭﻛﻤﺎﻝ ﻣﺤﺒﺘﻪ ﻭﺍﻷﻧﺲ ﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺮﺕ ﻋﻴﻨﻪ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺮﺕ ﺑﻪ ﻛﻞ ﻋﻴﻦ ‏

( ﻭﻣﺮﺍﻓﻘﺔ ﻧﺒﻴﻚ ﻣﺤﻤﺪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻲ ﺃﻋﻠﻰ ﺟﻨﺔ ﺍﻟﺨﻠﺪ ‏) .

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﺮﺍﻗﻲ : ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻭﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺩﻭﻥ ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ ﺍﻷﺑﺪ ﻭﻗﺎﻝ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ ﻭﻟﻠﻨﺴﺎﺋﻲ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﻤﺎﺭ ﺑﻦ ﻳﺎﺳﺮ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺟﻴﺪ ﻭﺃﺳﺄﻟﻚ ﻧﻌﻴﻤﺎً ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ ﻻ ﺗﻨﻘﻄﻊ ﺍﻫـ .

ﻗﻠﺖ : ﻫﻮ ﻓﻲ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺣﺪﻳﺚ ﻃﻮﻳﻞ ﻳﺄﺗﻲ ﺫﻛﺮ ﺑﻌﻀﻪ ﻭﻣﻀﻰ ﺫﻛﺮ ﺑﻌﻀﻪ ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻋﻦ ﻋﻤﺎﺭ ﺑﻦ ﻳﺎﺳﺮ ﻗﺎﻝ ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻳﺪﻋﻮ ﺑﻪ ﻭﺃﻣﺎ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻓﺮﻭﺍﻩ ﺃﻳﻀﺎً ﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﻭﺍﻟﻠﻔﻆ ﻟﻠﻨﺴﺎﺋﻲ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﺒﻴﺪﺓ ﻭﺍﺳﻤﻪ ﻋﺎﻣﺮ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺃﻧﻪ ﺳﺌﻞ ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺍﻟﺬﻱ ﺩﻋﻮﺕ ﺑﻪ ﻟﻴﻠﺔ ﻗﺎﻝ ﻟﻚ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺳﻞ ﺗﻌﻄﻪ ﻗﺎﻝ :
ﻗﻠﺖ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎً ﻻ ﻳﺮﺗﺪ ﻭﻧﻌﻴﻤﺎً ﻻ ﻳﻨﻔﺪ ﻭﻣﺮﺍﻓﻘﺔ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ - ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻲ ﺃﻋﻠﻰ ﺩﺭﺟﺔ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺩﺭﺟﺔ ﺍﻟﺨﻠﺪ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.