Menjawab Tuduhan Hadis Palsu Seputar Ramadhan
Semakin sering kita membuka kitab-kitab Takhrij Hadis (kitab yang merangkum status kualitas hadis, biografi perawi hadis), maka akan melihat luasnya ikhtilaf Ulama dalam memberikan penilaian status hadis, mulai yang Mutasyaddid (keras) seperti Ibnu Jauzi, hingga yang Mutasahil (gampangan) seperti Al-Hakim. Sebab penilaian status hadis adalah bersifat ijtihadi.
Tidak cukup bagi kita hanya merujuk ke satu kitab Takhrij Hadis saja, apalagi kepada golongan Mutasyaddidun atau ulama Wahabi saat ini. Sebab dari kitab Al-Maudluat saja ada ratusan hadis yang ditelaah ulang ternyata bukan hadis palsu seperti yang ditulis oleh Ibnu Jauzi. Maka muncullah kitab-kitab seperti Al Qaul Musaddad (karya Al Hafizh Ibnu Hajar) yang membantah tuduhan hadis palsu dalam kitab Musnad. Ada lagi kitab La'ali Al-Mashnuah karya Imam Suyuthi, Kitab Kasyf Al-Khafa' karya Syekh Ajluni, Kitab Al Maqashid Al Hasanah karya Al Hafizh As-Sakhawi dan sebagainya. Jika kitab kitab ini menyatakan hadis palsu, barulah kita mengikuti penilaian dari ulama moderat di bidang hadis ini.
Sudah sering kita mendapat kiriman hadis yang katanya palsu seputar Ramadhan, oleh beberapa Ustadz yang saya lihat masih baru belajar hadis. Hal ini terlihat dari beberapa kesalahan yang mencantumkan perawi hadis yang semestinya riwayat Abu Dawud justru disebut riwayat Bukhari (hadis no 4). Selama hadis hadis masih diberi penilaian dlaif atau memiliki makna yang dikandung dalam hadis lainnya tentu masih bisa kita sampaikan kepada jamaah kaum Muslimin.
Hadis 1
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : « ﺍﻏﺰﻭﺍ ﺗﻐﻨﻤﻮﺍ ﻭﺻﻮﻣﻮﺍ ﺗﺼﺤﻮﺍ ﻭﺳﺎﻓﺮﻭﺍ ﺗﺴﺘﻐﻨﻮﺍ » . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻷﻭﺳﻂ، ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ .
Hadis "Puasalah, kalian akan sehat". Menurut Al-Hafidz Al Haitami: para perawinya terpercaya
ﻗﻠﺖ : ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻓﻴﻪ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺬﺭﻱ ﻓﻲ " ﺍﻟﺘﺮﻏﻴﺐ " ( 2 / 60 ) ﻭﺍﻟﻬﻴﺜﻤﻲ ﻓﻲ " ﺍﻟﻤﺠﻤﻊ " ( 3 / 179 ) ﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﻧﺴﺒﺎﻩ ﻟﻠﻄﺒﺮﺍﻧﻲ : ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ، ﻷﻧﻪ ﻻ ﻳﻨﻔﻲ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻨﺪ ﻣﻊ ﺛﻘﺔ ﺭﺟﺎﻟﻪ ﻋﻠﺔ ﺗﻘﺘﻀﻲ ﺿﻌﻔﻪ، ﻛﻤﺎ ﻻ ﻳﺨﻔﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﺑﻘﻮﺍﻋﺪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ، ﻭﻗﺪ ﻛﺸﻔﻨﺎ ﻋﻦ ﻋﻠﺘﻪ، ﻭﻟﻌﻞ ﺍﻟﺼﻐﺎﻧﻲ ﻗﺪ ﺑﺎﻟﻎ ﺣﻴﻦ ﻗﺎﻝ ( ﺻ 7 ) : ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻮﺿﻮﻉ
Menurut ulama Wahabi dlaif. Dan ulama (Ash-Shaghani) yang mengatakan palsu adalah berlebihan.
Hadis 2
ﻭﻫﻮ ﺷﻬﺮ ﺃﻭﻟﻪ ﺭﺣﻤﺔ، ﻭﻭﺳﻄﻪ ﻣﻐﻔﺮﺓ، ﻭﺁﺧﺮﻩ ﻋﺘﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ
“Ramadhan adalah bulan yang permukaannya adalah Rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah dibebaskan dari neraka”.
Para ulama menilai dhaif termasuk ulama Wahabi:
ﻗﻠﺖ : ﻭﻫﺬﺍ ﺳﻨﺪ ﺿﻌﻴﻒ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺟﺪﻋﺎﻥ، ﻓﺈﻧﻪ ﺿﻌﻴﻒ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ، ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﺒﺐ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻓﻘﺎﻝ : " ﻻ ﺃﺣﺘﺞ ﺑﻪ ﻟﺴﻮﺀ ﺣﻔﻈﻪ ".
Hadis ini dlaif karena ada perawi Ali bin Zaid bin Judan.
Hadis 3
ﻧﻮﻡ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﻭﺻﻤﺘﻪ ﺗﺴﺒﻴﺢ ﻭﻋﻤﻠﻪ ﻣﻀﺎﻋﻒ ﻭﺩﻋﺎﺅﻩ ﻣﺴﺘﺠﺎﺏ ﻭﺫﻧﺒﻪ ﻣﻐﻔﻮﺭ ( ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﻓﻰ ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻭﺿﻌﻔﻪ، ﻭﺍﻟﺪﻳﻠﻤﻰ، ﻭﺍﺑﻦ ﺍﻟﻨﺠﺎﺭ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺃﻭﻓﻰ (
“Tidurnya orang yang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipat gandakan, doanya mustajab dan doanya dikabulkan” (HR Al-Baihaqi, ia menilai dlaif)
Hadis 4
ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺫ ﺑﻦ ﺯﻫﺮﺓ ﺃﻧﻪ ﺑﻠﻐﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺃﻓﻄﺮ ﻗﺎﻝ : " ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻟﻚ ﺻﻤﺖ ﻭﻋﻠﻰ ﺭﺯﻗﻚ ﺃﻓﻄﺮﺕ ." ( ﺍﻷﺫﻛﺎﺭ 162/1 ) ﻣﺮﺳﻞ . ﺗﻌﻘﻴﺐ : ﻗﺎﻝ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺍﻷﺭﻧﺎﺅﻭﻁ 1 / :162 ﻭﻟﻜﻦ ﻟﻪ ﺷﻮﺍﻫﺪ ﻳﻘﻮﻯ ﺑﻬﺎ
Doa Nabi saat berbuka: "Ya Allah karena Engkau, aku puasa dan atas Rizki Mu, aku berbuka." Abdul Qadir Al-Arnauth berkata: Hadis ini memiliki banyak penguat dari riwayat lain
Si Ustadz lalu menampilkan doa hadis di bawah ini dengan menyatakan sebagai riwayat Bukhari, silahkan cari sampai ketemu di kitab Sahih tersebut. Yang benar adalah riwayat Abu Dawud dan Hakim:
ﻛﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺃﻓﻄﺮ ﻗﺎﻝ : ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ( ﺩ ﻛ ) ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ
Hadis 5
ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻣﻌﻠﻖ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻭﻻ ﻳﺮﻓﻊ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺑﺰﻛﺎﺓ ﺍﻟﻔﻄﺮ ( ﺍﺑﻦ ﺷﺎﻫﻴﻦ ﻓﻲ ﺗﺮﻏﻴﺒﻪ ﺍﻟﻀﻴﺎﺀ ) ﻋﻦ ﺟﺮﻳﺮ .
“Bulan Ramadhan tergantung diantara langit dan bumi, tidak diangkat kepada Allah kecuali dengan zakat fitrah” (HR Ibnu Syahin dan Dliyauddin Al Maqdisi)
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻨﺬﺭﻯ ( 2/97 ) : ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺣﻔﺺ ﺑﻦ ﺷﺎﻫﻴﻦ ﻓﻰ ﻓﻀﺎﺋﻞ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﻏﺮﻳﺐ ﺟﻴﺪ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻭﻯ ( 2/455 ) : ﻓﻴﻪ ﺿﻌﻒ .
Menurut Al Mundziri sanadnya jayyid (bagus). Menurut Al Munawi Dlaif.
Menurut ulama Wahabi hadis Munkar:
( ﻻ ﻳﺰﺍﻝ ﺻﻴﺎﻡ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﻌﻠﻘﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﺣﺘﻰ ﺗﺆﺩﻯ ﺯﻛﺎﺓ ﺍﻟﻔﻄﺮ ) . ﻣﻨﻜﺮ . ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﻨﻌﺎﻟﻲ ﻓﻲ " ﺣﺪﻳﺜﻪ " ( ﻗ /133 1 ) ، ﻭﻋﻨﻪ ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ ﻓﻲ " ﺍﻟﺘﺎﺭﻳﺦ " ( /9 121 ) ، ﻭﻣﻦ ﻃﺮﻳﻘﻪ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻱ ﻓﻲ " ﺍﻟﻌﻠﻞ " ( /2 7 - 8/823 ) ، ﻭﻧﺼﺮ ﺍﻟﻤﻘﺪﺳﻲ ﻓﻲ " ﺟﺰﺀ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﺎﻟﻲ " ( ﻗ /179 2(
Hadis 6
ﺣﺪﻳﺚ « ﺭﺟﻌﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﺍﻷﺻﻐﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﺍﻷﻛﺒﺮ » ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺟﺎﺑﺮ ﻭﻗﺎﻝ : ﻫﺬﺍ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺿﻌﻒ .
“Kami kembali dari jihad kecil menuju jihad besar (memerangi nafsu). (HR Baihaqi, sanadnya dlaif)”.
Meski dlaif secara riwayat namun sahih secara makna, karena dijelaskan dalam hadis lain:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : " ﺍﻟﻤﺠﺎﻫﺪ ﻣﻦ ﺟﺎﻫﺪ ﻧﻔﺴﻪ ﻟﻠﻪ " ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ
Sabda Nabi: "Hakikat orang berjihad adalah orang yang memerangi nafsunya karena Allah" (HR Ahmad)
Hadis 7
ﺭﺟﺐ ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺷﻌﺒﺎﻥ ﺷﻬﺮﻱ ﻭﺭﻣﻀﺎﻥ ﺷﻬﺮ ﺃﻣﺘﻲ ( ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻔﻮﺍﺭﺱ ﻓﻲ ﺃﻣﺎﻟﻴﻪ ) ﻋﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻣﺮﺳﻼ .
"Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban bulan ku, dan Ramadhan bulan umatku". HR Abul Fath. Dikutip oleh imam Suyuthi dalam Jami' Shaghir. Ulama Wahabi menilai dlaif.
Syaukani berkata:
ﻭﻫﻮ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻮﺿﻮﻉ ﻭﻓﻲ ﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﻨﻘﺎﺵ ﻭﻫﻮ ﻣﺘﻬﻢ ﻭﺍﻟﻜﺴﺎﺋﻲ ﻣﺠﻬﻮﻝ ﻭﻗﺪ ﺭﻭﺍﻩ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻵﻟﻰﺀ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻟﺨﺪﺭﻱ
“Ini hadis palsu. Abu Bakr bin Hasan Naqqas diduga berdusta. Al-kasai tidak diketahui “.
Jadi hadis ini bermasalah bukan karena semua bulan milik Allah seperti dugaan Ustadz menulis masalah ini. Sebab ada hadis sahih yang menyebutkan bahwa Muharram adalah bulan Allah:
ﻭﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﺑﻌﺪ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﺻﻴﺎﻡ ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Hadis 8
ﺣﺪﻳﺚ : " ﺧﻤﺲ ﻳﻔﻄﺮﻥ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﻭﻳﻨﻘﻀﻦ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ : ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺍﻟﻨﻤﻴﻤﺔ ﻭﺍﻟﻐﻴﺒﺔ ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﻟﺸﻬﻮﺓ ﻭﺍﻟﻴﻤﻴﻦ ﺍﻟﻜﺎﺫﺑﺔ .
"Ada 5 yang membatalkan (pahala) puasa dan merusak wudhu, bohong, adu domba, menggunjing orang, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu"
Syekh Iraqi berkata:
ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻷﺯﺩﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﻀﻌﻔﺎﺀ ﻣﻦ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺟﺎﺑﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﻧﺲ ﻭﻗﻮﻟﻪ ﺟﺎﺑﺮ ﺗﺼﺤﻴﻒ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣﺎﺗﻢ ﺍﻟﺮﺍﺯﻱ ﻫﺬﺍ ﻛﺬﺍﺏ .
“Diriwayatkan oleh Azdi dalam Dluafa' dari Jaban. Penulisan Jabir adalah sebuah distorsi. Kata Abu Hatim: Dia pendusta”
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺣﺎﺗﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﻠﻞ ( 1/258 ، ﺭﻗﻢ 766 ) ﺳﻤﻌﺖ ﺃﺑﻰ ﻳﻘﻮﻝ : ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﻛﺬﺏ ﻭﻣﻴﺴﺮﺓ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺭﺑﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻔﺘﻌﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﻳﻠﻌﻰ ﻓﻰ ﻧﺼﺐ ﺍﻟﺮﺍﻳﺔ ( 2/483 ) : ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻯ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻮﺿﻮﻋﺎﺕ
“Ibnu Abi Hatim: Ini hadis palsu. Maisarah bin abd Rabbuh pemalsu hadits. Az-Zailai berkata bahwa hadis ini dimasukkan dalam Al-Madluat oleh Ibnu Jauzi”.
Hadis 9
" ﻟﻮ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻣﺎ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻟﺘﻤﻨﺖ ﺃﻣﺘﻲ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻛﻠﻬﺎ ﺭﻣﻀﺎﻥ " ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ، ﻭﻓﻴﻪ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﺃﻳﻮﺏ، ﻭﻫﻮ ﺿﻌﻴﻒ .
“Andaikata Manusia tahu apa yang ada di bulan Ramadhan, maka umat ku akan berkeinginan semua tahun adalah Ramadhan” (HR Abu Ya'la, Jarir bin Ayyub dlaif)”
ﻗﻠﺖ ﺗﻔﺮﺩ ﺑﻪ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﺃﻳﻮﺏ ﻭﻫﻮ ﺿﻌﻴﻒ ﺟﺪﺍ ﻭﻗﺪ ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺇﻥ ﺻﺢ ﺍﻟﺨﺒﺮ ﻓﺈﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻣﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﺃﻳﻮﺏ ﻭﻛﺄﻧﻪ ﺗﺴﺎﻫﻞ ﻓﻴﻪ ﻟﻜﻮﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ
“Jarir bin Ayyub sangat lemah. Ibnu Khuzaimah bersikap 'gampangan' karena hadis ini tergolong targhib (motivasi Ibadah)”
Kesimpulan
Dari hadis hadis dlaif diatas masih bisa kita amalkan karena tidak sampai bertentangan dengan nash Qur'an dan Hadits (Kecuali hadis no 8 yang disepakati oleh ulama ahli hadis sebagai hadits palsu), terlebih ini semua bagian dari keutamaan dan motivasi ibadah:
ﻭﻗﺪ ﺛﺒﺖ ﻋﻦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺃﻧﻬﻢ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺇﺫﺍ ﺭﻭﻳﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻼﻝ ﻭﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ﺷﺪﺩﻧﺎ ﻭﺇﺫﺍ ﺭﻭﻳﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﻀﺎﺋﻞ ﻭﻧﺤﻮﻫﺎ ﺗﺴﺎﻫﻠﻨﺎ
Imam Ahmad dan Imam lainnya berkata: Jika kami meriwayatkan hadis tentang halal dan haram, maka kami sangat ketat. Jika kami meriwayatkan hadis tentang keutamaan beramal dan lainnya, maka kami tidak ketat (Al-Hafidz Ibnu Hajar, Al Qaul Musaddad fi Dzabb an Al Musnad)
Wallahu A'lam bis Shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.