Minggu, 21 Januari 2018

SIFATULLAH

Sifat-Sifat Allah

Sifat adalah kata bahasa Arab yang merupakan derivasi dari kata wasf (shifat) .
Sifat dapat diartikan sebuah sebutan yang dapat mewujudkan suatu benda. Atau lebih mudahnya sifat adalah ciri-ciri sesuatu. Dapat juga diartikan, sifat adalah sebuah ciri-ciri ( amarah) yang melekat pada diri seseorang dan dapat digunakan dalam cara identifikasi.

Mengenai universalitas sifat-sifat Allah, secara garis besar bahwa Dia tidak memiliki kemiripan dengan sifat-sifat makhluk.
Sehingga jika ditemukan teks-teks wahyu yang bila dipahami secara literfal akan menimbulkan kesan keserupaan sifat Allah dengan makhluk, misalnya
sama’ (mendengar) dan
bashar (melihat ) tidak berarti sifat tersebut harus dihapus (tidak diterima) atau disamakan dengan makhluk, akan tetapi itu berlainan dengan apa yang dimiliki makhluk. Karena walau bagaimanapaun, tidak ada sesuatu-pun yang menyerupai-Nya.

Berikut adalah sifat-sifat Allah SWT :
1. Sifat wajib Allah berjumlah dua puluh. Kemudian dua puluh ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
a. Nafsiah, adalah sifat yang berhubungan dengan dzat Allah, di dalam nafsiah hanya memiliki satu sifat yaitu Wujud
b. Salbiyah,
merupakan jenis sifat untuk memahami akan ketiadaan segala sesuatu yang tidak layak bagi Allah. Salbiyah
meliputi sifat
qidam, baqa’, mukhalafah li al-hawadits, qiyamuhu bi nafsihi, wahdaniyah.
c. Ma’ani, adalah sifat wajib bagi Allah yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang karena kebenarannya dapat dibuktikan oleh panca indra. Yang termasuk sifat ma’ani ialah
qudrat, irodat, ‘ilmu, hayat, sama’ bashar, kalam.
d. Ma’nawiyah,
sifat yang berhubungan dengan sifat
ma’ani , atau meupakan kelanjutan logis dari sifat ma’ani . Sifat yang termasuk dalam bagian ini adalah
kaunuhu qodiron, kaunuhu muridan, kaunuhu ‘aliman, kaunuhu hayyan kaunuhu sami’an, kaunuhu bashiran, kaunuhu mutakalliman.
2. Sifat Muhal (kebalikan sifat wajib) juga ada dua puluh. Lebih mudahnya sifat wajib adalah sesuatu yang pasti dimiliki Tuhan, sebaliknya, sifat muhal sudah pasti tidak ada pada dzat Allah.
3. Sifat Jawaz hanya satu. Sifat ini diibaratkan hak dan wewenag Tuhan dalam bertindak. Segala realitas yang dihubungkan dengan eksistensi Allah untuk berbuat sebenarnya bukan bagian sifat yang menetap pada dzat-Nya, melainkan sebuah sifat yang berhubungan dengan kuasa-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.