Doa-Doa Dalam Al Quran
Bagian 1
Doa Nabi Adam As
Sebagaimana dikisahkan dalam Al Quran, ketika Iblis diusir oleh Allah dari surga karena ia tidak mematuhi perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam As, maka Iblis selalu berupaya membujuk Adam untuk memakan buah yang dilarang di dalam surga, yaitu buah khuldi. Iblis tersebut memberi bisikan kepada Nabi Adam dan istrinya, Hawa’, bahwa: “Tuhan kamu tidak melarang dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak manjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (di dalam surga). (QS. Al A’raf 20).” Keduanya pun tergoda dan memakan buah terlarang tersebut, maka tampaklah kesalahan mereka berdua. Kemudian Allah menyeru kepada mereka: “Sesungguhnya syetan adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua.” Penyesalan Nabi Adam dan istrinya ini, diungkapkan dalam doa mereka:
{ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ {
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (QS. Al A’raf 23)
Doa Nabi Nuh As
Nabi Nuh memiliki nama Abdul Ghaffar, ia adalah putra Lamka bin Mutausyilh bin Akhnukh (Nabi Idris As) bin Syits bin Adam (Tafsir Nawawi 1/284). Ia disebut Nuh karena sering mengadu (Arab: Nauh) kepada Allah perihal tingkah laku umatnya yang tidak patuh.
Seperti para rasul lainnya, Nabi Nuh mengajak umatnya untuk tidak menyembah kecuali kepada Allah. Tapi dakwah Nabi Nuh ini ditolak oleh sekelompok umatnya, bahkan berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya berkata: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta" (Hud 27). Nabi Nuh lalu menyampaikan wahyu dari Allah bahwa jika mereka tidak patuh, Allah akan menurunkan adzab pada mereka. Ternyata mereka justru menantang akan turunnya siksa tersebut. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat perahu, saat itu apa yang dilakukan Nabi Nuh ini menjadi bahan tertawaan kaumnya.
Akhirnya adzab yang berupa banjir bandang itupun datang menenggelamkan daratan yang dihuni Nabi Nuh dan masyarakatnya. Setelah Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman kepadanya selamat, menurut riwayat Ibnu Abbas sebanyak 80 orang yang terdiri dari 40 laki-laki dan 40 wanita, maka Allah memerintahkan Nabi Nuh membaca doa:
{ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ () وَقُلْ رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ {
"Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim." Dan berdo`alah: "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat."(QS. Al Mu’minun 28-29)
Dan di ayat lain Nabi Nuh berdoa:
{ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًا }
Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". (QS. Nuh 28)
Doa Nabi Ibrahim As
Nabi Ibrahim bergelar Khalilullah (kekasih Allah) dan Ab al Anbiya’ (bapak dari seluruh nabi) adalah putra Tarikh bin Nahur bin Sarugh bin Raghu bin Nafi’ bin Abir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (Ibnu Katsir, Qashash al Anbiya 1/167). Sementara jarak antara Nabi Nuh dan diutusnya Nabi Ibrahim adalah 2640 tahun, dan diantara keduanya hanya ada dua rasul, yaitu Nabi Hud dan Nabi Shalih (Tafsir Nawawi 2/220).
Nabi Ibrahim memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan Nabi yang lain. Pertama, Nabi Ibrahim sering disebut namanya dalam Al Quran terutama yang berkaitan dengan ritual dan napak tilas ibadah haji. Kedua, Nabi Ibrahim disebut dalam salawat yang disampaikan oleh Rasulullah Saw, yang dikenal dengan salawat Ibrahimiyah (yang dibaca saat Tahiyat akhir sebelum salam dalam salat). Ketiga, secara khusus Allah memerintahkan meneladani Nabi Ibrahim, dalam firman-Nya:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآَءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَه ..... الاية
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja...” (QS. Al Mumtahanah 4).
Diantara doa-doa Nabi Ibrahim adalah:
- Doa Nabi Ibrahim setelah membangun Ka’bah
{ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ () رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ }
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua (Ibrahim dan Ismail) orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Baqarah 127-128)
- Doa untuk keturunan dalam hal ibadah
{ رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ () رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ }
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do`aku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat". (QS. Ibrahim 40-41)
- Doa meminta hikmah
{ رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ () وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ () وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ () وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ }
"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh keni`matan. dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat. dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Syu’ara’ 83-89)
- Doa meminta keturunan yang shalih
{ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ }
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Shaffat 100)
- Doa agar terhindar dari fitnah
{ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ () رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ }
"Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. Al Mumtahanah 4-5)
- Doa untuk keturunan dalam hal kehidupan di dunia
}رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ () رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ{
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.” (QS. Ibrahim 37-38)
- Doa untuk ketentraman negeri
} رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ {
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS. Al Baqarah 126)
{ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ }
"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim 35)
Doa Nabi Luth As
Menurut para pakar geneologi (ahli nasab dan keturunan), Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim. Nasabnya adalah Luth bin Haran bin Tarikh (Tafsir Al Alusi 6/247).
Nabi Luth diutus oleh Allah dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kelainan dalam seksualitas, yaitu homo seksual atau pecinta satu jenis (gay). Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam surat Al A’raf 80-82: “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (buruk) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri." Kemudian Allah memberi adzab kepada umat Nabi Nuh, termasuk istrinya, dengan menghujankan batu panas dan memberangus kota tersebut. Nabi Nuh berdoa:
{ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ }
"Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu". (QS. Al Ankabut 30)
Doa Nabi Syuaib As
Nabi Syuaib adalah putra Nuwaib bin Aifa bin Madyan bin Ibrahim As (Ibnu Katsir, Qashash Al Anbiya’ 1/275). Nabi Syuaib adalah mertua dari Nabi Musa (QS. Al Qashash 27).
Nabi Syuaib diutus oleh Allah dalam komunitas sebuah umat yang berlaku curang dalam transaksi jual-beli, yaitu mengurangi berat timbangan atau takaran pada barang yang diperjual-belikan. Nabi Syuaib mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah dan berperilaku jujur dalam berjualan, tetapi justru ia diancam oleh kaumnya: “Kami akan mengusir kalian dari kota ini atau kalian kembali ke agama semula” (QS. Al A’raf 88). Kemudian Nabi Syuaib berdoa:
}وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ{
“Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al A’raf 89)
Bersambung.....
Doa Nabi Musa As.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.