Kamis, 28 Mei 2020

Doa Doa dalam Al Quran Bagian 2

Doa Nabi Musa As
Nabi Musa adalah saudara Nabi Harun. Nasabnya adalah Musa bin Imran bin Qahits bin ‘Azir bin Lawa bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim (Ibnu Katsir, Qashash Al Anbiya 2/3).

Kisah Nabi Musa merupakan salah satu kisah yang sering disebut di dalam Al Quran, terutama yang berhubungan dengan Raja Firaun (Ramsess II) dan umat Yahudi atau Bani Israil. Keterkaitan kedua kisah ini dikarenakan orang-orang Yahudi dijadikan budak oleh Firaun di Mesir, sementara Nabi Musa diutus untuk membawa kembali orang-orang Yahudi ke negara mereka.

Diantara doa Nabi Musa adalah:
- Doa agar ucapan dimengerti orang lain
{ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي () وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي () وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي ()يَفْقَهُوا قَوْلِي }
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha 25-28)

- Doa meminta ampunan
{ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي }
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Qashash 16)

- Doa agar terhindar dari fitnah
{ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ () وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ }
“Kepada Allah-lah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir." (QS. Yunus 85-86)

- Doa meminta kebaikan
{ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ }
"Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". (QS. Al Qashash 24)

- Doa meminta petunjuk
{ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ () عَسَى رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ }
"Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu". Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdo`a (lagi): "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar". (QS. Al Qashash 21-22)

Doa Nabi Yunus As
Nabi Yunus bin Matta adalah keturunan nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Dalam surat Al Anbiya 87 Allah menyebutnya dengan Dzun Nun karena ia ditelan oleh ikan besar. Kisahnya disebutkan dalam surat (QS. Shaffat 139-148):

“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian (sehingga dilempar ke dala laut). Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.  Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.“ 

Doa Nabi Yunus tersebut adalah:
{ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي  كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ }
"Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah mengabulkan do`anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”


Doa Nabi Ayyub As
Nabi Ayyub adalah putra Amush bin Razah bin Aishu bin Ishaq bin Ibrahim As (Ibnu Katsir, Qashash Al Anbiya 1/360). Ia adalah orang tua Nabi Dzul Kifli.

Nabi Ayyub sedia kalanya adalah seorang nabi yang kaya, harta berlimpah, tanah, hewan ternak, dan dikaruniai putra yang banyak. Tetapi kemudian ia diberi ujian oleh Allah dengan sebuah penyakit, satu persatu hartanya habis hingga raganya pun tak tersisa kecuali hati dan mulut yang senantiasa berdzikir kepada Allah. Semua orang mengasingkannya karena takut tertular penyakitnya, kecuali istrinya sendiri Liya binti Mansa bin Yusuf bin Ya’qub. Suatu hari istrinya berkata: Seandainya engkau berdoa kepada Tuhan mu, niscaya Ia akan menyembuhkanmu. Nabi Ayyub menjawab: “Saya sudah 70 tahun hidup dalam keadaan sehat. Apakah saya tidak mempu bersabar dengan penyakit selama 7 tahun saja?” (Ibnu Katsir, Qashash Al Anbiya 1/363). Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya setelah berdoa:
}أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ {  
"(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". (QS. Al Anbiya’ 83)

Doa Nabi Sulaiman As
Nabi Sulaiman, yang juga seorang raja, adalah putra Nabi Dawud bin Isya bin Uwaid bin Abir bin Salmun bin Takhsyun bin Umaina Adab bin Irami bin Hasrun bin Farish bin Yahudza bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim (Ibnu Katsir, Qashash Al Anbiya 2/284). Nabi Sulaiman lah yang pertama membangun Masjid Al Aqsha di Baitul Maqdis Palestina pada masa tahun ke empat setelah ia diangkat menjadi raja, pada waktu usianya yang masih muda 17 tahun (Tafsir Nawawi 2/193).

Di dalam Al Quran (QS. Al Naml 16) dikisahkan: “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". Anugerah bagi Nabi Sulaiman ini diawali dengan doa:
}رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ {  
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Shad 35)

Kendatipun demikian, Nabi Sulaiman tidak terlena dalam anugerah kekayaannya tersebut. Justru Ia semakin memperbanyak syukur kepada Allah yang maha pemberi rezeki. Doa yang ia panjatkan adalah:
{ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ }
“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tua, ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. Al Naml 19)

Doa Nabi Zakariya As
Nabi zakariya adalah putra Barkhiya bin Bil’athah bin Nahur bin Syalum bin Bahfasyath bin Inamin bin Rahi’am bin Sulaiman bin Dawud As (Ibnu Katsir, Qashash Al Anbiya 2/348). Nabi Zakariya dan putranya, Nabi Yahya, merupakan salah satu diantara nabi-nabi yang diutus untuk umat Yahudi.

Nabi Zakariya berdoa kepada Allah agar dikaruniakan seorang putra. Karena hingga usia lanjut beliau belum memiliki putra. Dalam riwayat Ibnu Abbas, Nabi Zakariya dianugrahi putra saat berusia 120 tahun dan istrinya berusia 89 tahun (Tafsir Al Alusi 3/21). Doa beliau adalah:
{ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ }
"Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan do`anya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung.” (QS. Al Anbiya’ 89)
{ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ }
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a".(QS. Ali Imran 38)

Doa Nabi Isa As
Nabi Isa adalah utusan terakhir untuk Bani Israil. Ia adalah putra Maryam binti Imran bin Yasyim bin Misya bin Hazqiya bin Ibrahim bin Gharaya bin Nawisy bin Ajir bin Bahuwa bin Nazim bin Muqasit bin Isya bin Iyaz bin Rukhai’im bin Sulaiman bin Dawud As (Tafsir Ibnu Katsir 1/358). Nabi Isa diciptakan oleh Allah tanpa seorang bapak, bahkan kekuasaan Allah lebih tampak ketika menciptakan Nabi Adam yang tanpa bapak dan ibu. Sebagaimana dalam firman Allah:
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آَدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.” (QS. Ali Imran 59)

Diantara doa Nabi Isa Adalah:
{ رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ }
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah.” (QS. Ali Imran 53)
}اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآَخِرِنَا وَآَيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ  {
“Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezkilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezki Yang Paling Utama". (QS. Al Maidah 114)


Bersambung.....
Bagian 3.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.