Ibadah Puncak Cinta
• Sebagian gejala orang yang ma’rifat
Beranggapan ibadah adalah puncak cinta
Dan cinta adalah puncak ma’rifat
Dan ma’rifat puncak agama.
Agama tanpa ma’rifat, buta.
Ma’rifat tanpa ibadah, dusta.
Ibadah tanpa cinta, nista.
Orang ‘arif billah ibadahnya didasarkan atas cinta,
Bukan rasa takut, bukan segan, bukan terpaksa.
• Itu merupakan sikap batin,
Sikap batin berdasarkan ’ilmul yaqin,
Menuju ke arah ’ainul yaqin,
Menanjak ke arah nurul yaqin,
Sempurna menjadi haqqul yaqin.
• Ibadah adalah puncak cinta:
Cinta seorang hamba kepada Robbnya
Serta cinta Robb kepada hambaNya
Bertemu dalam ibadah seorang hamba.
Dua kekasih yang berbeda kedudukannya:
Yang satu hamba, yang satu Pencipta.
Dua cinta bertemu menjadi satu
Berpadu dalam syahdu, dalam haru.
K a w a n,
Percayalah, ibadahmu tidak akan sia-sia
Asalkan bersih ikhlas lillahi Ta’ala.
Allah Asy-Syakur, Maha Mensyukuri ibadah anda.
Allah Ar-Rauf, Maha Mengasihi hamba yang setia.
Allah Al-Wadud, Maha Mencintai hamba yang taqwa.
• Ibadah itu pengabdian.
Ibadah itu ketaqwaan.
Semua perilaku menjadi ibadah apabila
Didasarkan atas pengabdian dan ketaqwaan.
Diawali dengan ”Basmallah”,
Diakhiri dengan ”Hamdallah”.
Doa cinta Nabi Daud as.:
”Ya Allah sesungguhnya aku memohon agar dapat mencintaiMu, mencintai orang yang mencintaiMu, dan beramal dengan amal yang dapat menyampaikanku untuk cinta padaMu.
Ya Allah jadikanlah kecintaanku kepadaMu melebihi kecintaanku pada diriku, kepada ahliku (istri dan anak) dan kepada air yang dingin (disaat panas terik di padang pasir).”
Syarat beribadah Dan ibadah nafilah
Sebagian gejala orang yang ma’rifat
Ia tahu benar syarat-syarat beribadah.
Beribadah harus ditujukan hanya kepada Allah.
Langsung kepada Allah tanpa perantara
Niatnya lurus bersih ikhlas lillahi Ta’ala
Cara beribadah mengikuti syariat Nabi,
Penuh tawadhu’ jauh dari berbangga diri.
Beristiqomah, ajeg, tidak kenal bosan.
Taqarrub mendekatkan diri pada Tuhan.
Tawajjuh penuh berkonsentrasi diri.
Hanya kepada Allah beribadah dan mengabdi.
Beribadah harus berdasarkan kesadaran,
Tanpa paksaan, tanpa kekerasan
Bila beribadah karena hati terpaksa,
Pahalanya hilang, ibadahnya sia-sia.
Itulah ibadahnya kaum arifin billah
Yang beribadah betul-betul karena Allah
Itulah ibadahnya kaum mukhlishin
Yang betul-betul ikhlas lahir dan batin.
*sebagian gejala orang yang ma’rifat:
Suka laksanakan yang diwajibkan Allah.
Juga ibadah sunat, yakni ibadah nafilah,
Ibadah tambahan disamping yang maghdhah.
Sehingga apabila ia telah di cintai Allah,
Maka Allahlah sebagai pendengaran bagi
Pendengaranya,
Sebagai pengihatan bagi penglihatanya,
Sehingga semua amalnya menjadi lurus.
Akhlak dan perilakunya menjadi bagus.
Bila mohon kepada Allah, dikabulkanya.
Bila mohon perlindungan Allah, dilindunginya.*
*ibadah nafilah ibadah tambahan ,
Tetapi sangat disukai Allah Ar-Rahman.
Sebagai bukti bahwa insan dekat dengan Tuhan,
Selalu mengabdi Allah setiap berkesempatan.
*bertulus-ikhlaslah dalam melaksanakan
Agamamu, niscaya amal mu yang sedikit itu
Cukup untukmu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.