Jumat, 19 November 2021

Badi Laffwannasyr istikhdam dan Tajrid


ILMU BADI Seri ke 5
 #LaffNasyr #Istikhdam #Tajrid

واللَّـفُّ وّالنَّشْـرُ وَالْإِسْـتِخْدَامُ * أَيْضًــا وَتَجْــرِيْـدٌ لَـهُ أَقْسَــامُ 

"Badi' Ma'nawi yang selanjutnya adalah Badi' Laf Nasyar, Istikhdam dan Tajrid yang mempunyai beberapa bagian" 

(17) Badi' Laf Nasyar (اللفُّ وَالنَّشْرُ)

Pengertian Badi' Laf Nasyar (اللفُّ وَالنَّشْرُ) Secara bahasa Kata laf  artinya Mengumpulkan dan kata Nasyr artinya Menyebarkan.  

Secara Istilah, Pengertian Badi' Laf Nasyar (اللف والنشر) adalah Menyebutkan beberapa perkara baik secara global maupun terperinci, kemudian menyebutkan keterangan atau hukum dari masing-masing perkara tersebut tanpa menentukan satu persatu persatu dari keterangan itu untuk perkara yang telah disebutkan di depan. Karena Mutakallim yakin dengan kecerdasan Mukhotob akan mampu untuk menentukan sendiri. 

Badi' Laf Nasyar (اللف والنشر) yang menyebutkan secara global adalah:

وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ (البقرة 111) 
"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". 

Pada lafadz وَقَالُوا terdapat dlomir wawu Jama' yang menunjukkan pada banyaknya objek. siapakah objek tersebut?, tidak disebutkan secara terperinci alias global.  Setelah itu dibelakang disebutkan ada Yahudi dan Nashrani, berarti yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashrani. Keduanya beranggapan bahwa hanya golongan merekalah yang bisa masuk surga, golongan yang lain tidak bisa masuk Surga.  Penyebutan secara global pada lafadz وَقَالُوا tanpa menyebutkan secara terperinci Yahudi dan Nashrani ini, karena kita tahu bahwa keuda golongan ini tidak pernah akur. Orang Yahudi menganggap yang lain tidak bisa masuk surga, demikian juga Orang Nashrani mengatakan Orang selain Nashrani tidak bisa masuk Surga.   

Bila diperinci menjadi seperti ini:

وَقَـالَتِ اليَهُوْدُ لَنْ يَدْخُلَ الْجَـنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُوْدًا 

"Hanya orang Yahudilah yang akan masuk ke dalam Surga."  

وَقَـالَتِ النَّصَـارَى لَنْ يَدْخُلَ الْجَـنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ نَصَـارَى  

"Hanya orang Nasranilah yang akan masuk ke dalam Surga." 

Badi' Laf Nasyar (اللف والنشر) yang menyebutkan secara terperinci dibagi menjadi 2 (dua): 

1. Laf Nasyar Murottab (اللفُّ والنشْرُ  المرتَّب) yaitu badi' laf Nasyar yang menyebutkan keterangan atau hukumnya sesuai dengan urutan penyebutan perkara-perkara yang diterangkan/dihukumi. Contohnya: 

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 
"Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya" 

Seperti yang kita ketahui, Badi' lafa Nasyar adalah Menyebutkan beberapa perkara lalu menyebutkan hukum/keterangan dari perkara-perkara tersebut. 
dari ayat diatas yang menjadi contoh penyebutan beberapa perkara adalah اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ (Malam dan Siang). 
Kata malam disebutkan terlebih dahulu, sedangkan kata siang disebutkan setelahnya.  Kemudian keterangan untuk keduanya disebutkan juga berurutan sesuai urutan penyebutan Malam dan Siang yaitu لِتَسْكُنُوا فِيهِ ( supaya kamu beristirahat pada malam itu) disebutkan lebih dahulu sebagai keterangan untuk Malam dan لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ  ( supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya) adalah keterngan dari siang disebutkan terakhir. 

2. Laf Nasyar Musyawwasy (اللفُّ والنشْرُ  المُشَوَّش) yaitu badi' laf Nasyar yang menyebutkan keterangan atau hukumnya secara acak / tidak sesuai dengan urutan penyebutan perkara-perkara yang diterangkan/dihukumi.

Contohnya: 
هُوَ شَمْسٌ وَأَسَدٌ وَبَحْرٌجُوْدًا وَبَهَـاءً وَشَجَـاعَةً 
(Dia seperti Matahari, Macan, dan Samudera yaitu dermawannya, kemilaunya dan keberaniaannya)

Mutakallim menyebutkan beberapa perkara yaitu Matahari, Macan, dan Samudera, lalu keterangan dari masing-masing perkara tersebut tidak disebutkan secara urut yaitu dermawannya, kemilaunya dan keberaniaannya. Karena Mutakallim yakin orang yang diajak bicara bisa menentukan sendiri keterangan-ketrangan tersebut untuk perkara yang telah disebutkan sebelumnya.

Dermawan adalah untuk Samudera, Kemilau adalah untuk Matahari dan Keberanian adalah untuk Macan.

18) Badi' Istikhdam (بديع إستخـدام)   

Badi' Istikhdam (بديع إستخدام) yaitu memperindah indah kalam dengan cara menyebutkan satu lafadz yang mempunyai dua makna, dan menggunakan kedua makna tersebut dalam satu rangkaian kalam. Dengan cara menyebutkan lafadz tersebut diawal menggunakan makna pertama, lalu diakhir mendatangkan dlomir yang ruju' kepada lafadz tersebut, dengan menggunakan maknanya yang kedua. Contohnya: 

 إِذَا نَزَلَ السَّـمَــاءَُ بِـأَرْضِ قَـوْمٍ * رَعَــيْنَـاهُ وَإِنْ كَانُوْا غِضَـابَا "،

Ketika hujan turun di tanah suatu kaum, maka kami akan menggembala di rumput mereka meskipun mereka marah-marah." 

Yang menjadi contoh adalah kata السَّـمَــاءَُ pada syiir ini diawal menggunakan makna "HUJAN" lalu dibagian akhir ada dhomir HU pada lafadz رَعَــيْنَـاهُ  yang ruju' kepada kata السَّـمَــاءَُ  dengan menggunakan makna yang lain yaitu "RUMPUT" 

(19) Badi' Tajrid (بديع تجريد)

Pengertian Badi' Tajrid 

Badi' Tajrid adalah Memunculkan sosok lain yang mirip, dari diri seseorang atau sesuatu karena mempunyai sifat yang luar biasa. 

Pembagian Badi' Tajrid Badi' tajrid dibagi 2 (dua): 
a. Menggunakan Min (مِـنْ) Contohnya : 
لِـيْ مِنْ خَـالِدٍ صَـدِيْقٌ حَـمِيْمٌ 
(Bagiku Kholid adalah Sosok Sahabat Sejati). 

Disini Mutakallim menggambarkan dari dalam diri Kholid sebagai sebuah sosok lain yang mempunyai sifat persahabatan sejati. 

b. Menggunakan Ba' (الباء). Contohnya :

 لَئِنْ سَـأَلْتَ خَــالِدًا لَتَسْـأَلَنَّ بِهِ بَحْـرًا 
(Sungguh bila kamu meminta kepada Kholid, seperti kamu meminta kepada Lautan). 
Disini Mutakallim mengungkapkan kedermawanan Kholid seperti sebuah lautan yang mampu memberikan semua yang dia punya kepada orang yang meminta.  

Demikian tadi pembahsan tentang Badi' Ma'nawi tentang PENGERTIAN BADI' LAF NASYAR, ISTIKHDAM DAN TAJRID  dari kitab JAUHARUL MAKNUN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.