Bolehkah kita merubah niat puasa sunnah, misalnya berniat puasa tasu`ah kemudian merubahnya dengan niat puasa sunnah yang lain ? (Ida – Banjarmasin)
Jawab:
Kasus seperti yang ditanyakan itu tidak terdapat riwayatnya, yang ada cuma Nabi saw pernah membatalkan puasa sunnah secara tiba-tiba dan memulai puasa sunnah juga tanpa niat pada malam harinya sebagaimana riwayat Aisyah:
دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ: هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ؟ فَقُلْنَا: لَا، قَالَ: فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ، ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ فَقَالَ: أَرِينِيهِ، فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا فَأَكَلَ ( رواه مسلم)
Suatu hari Rasulullah saw datang ke rumahku lalu bertanya: Apa kalian punya sesuatu (makanan) ? Kami jawab: Tidak. beliau bersabda: kalau begitu aku berpuasa. Kemudian beliau mendatangi kami (lagi) pada hari yang lain, maka kami berkata: Hai Rasulullah, telah dihadiahkan kepada kami “hais” , beliau bersabda: Tunjukkanlah ia padaku., sesungguhnya aku sudah berpuasa (sejak pagi tadi), lalu beliau makan (HSR Muslim dan Ahmad)
Riwayat di atas intinya ingin menerangkan bahwa niat dan pembatalan puasa sunnah boleh dilakukan secara tiba-tiba. Riwayat ini kita jadikan perbandingan kalau membatalkan saja boleh, maka sudah tentu merobah niat puasa yang asalnya Tasu`ah menjadi puasa sunnah yang lain lebih boleh
Kesimpulan
· Merobah niat puasa sunnah tidak terlarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.