Minggu, 05 November 2017

Tembuskan Dzikir Mengingat Allah

Dialog Abah Anom dg Orang Yang Mengadukan Kesulitan Hidupnya.

________________________________________


Terhadap orang-orang yang datang mengadukan, bahwa dia digencet (dizolimi) orang di kantor (tempat kerjanya), dia ditindas dalam mencapai karirnya, dia dikerjain dalam istilah macam-macam, malahan ada yang mengadu bahwa dia dikenakan guna-guna oleh orang tertentu yang dia curigai dan lain-lain pengaduan seperti itu, maka Abah Anom mendengarkan semua pengaduan itu dengan penuh ketelitian, menunjukkan perhatian dan simpati sewajarnya.


Setelah selesai yang bersangkutan memberikan pengaduannya, Abah Anom bertanya tentang maksud orang itu selanjutnya. 


Biasanya Abah Anom akan mengadakan dialog sebagai berikut :

"Saudara sekarang dalam kesusahan, bukan?", tanya Abah Anom.

"Ya, susah sekali dibuat orang itu".

"Saudara mengerti betul apa artinya susah, bukan?', tanya Abah Anom.

"Ya, berat sekali penderitaan saya, itulah sebabnya saya datang mengadu dan meminta bantuan kemari kepada Abah".


Abah Anom akan memandang wajah orang itu dengan tepat matanya seperti menembus lubuk hati yang bersangkutan. Biasanya yang bersangkutan langsung menunduk, pandangannya kalah menatap mata Abah Anom. 


Oleh sebab itu, ketika yang bersangkutan itu tertunduk, Abah Anom melanjutkan pandangannya:

"Yang membuat kita susah dalam hidup sehari-hari pada umumnya, karena kita (sibuk) memikirkan orang lain, karena kita memikirkan yang bukan urusan kita, jadi pikiran kita lebih banyak tertumpah pada pribadi orang lain. Kenapa kita tidak mengurus urusan kita sehari-hari yang diutamakan?" Abah Anom bertanya.

"Bagaimana caranya mengurus diri sendiri, Abah?"

"Dialog dan berkomunikasi dengan Tuhan!"

"Cara berdialog dengan Tuhan?"

"Ingatlah Tuhan".

"Cara mengingat Tuhan itu bagaimana, Abah?"

"Zikrullah, Zikrullah, Zikrullah !"

Yang bersangkutan terdiam seketika dan dia mengangkat kepalanya sejenak dan mencoba menatap wajah dan pandangan Abah sambil keluar ucapan dari mulutnya:"Zikrullah, Zikrullah".

"Ya, Zikrullah", Sahut Abah Anom.


Begitulah gambaran dialog singkat itu, jadi apa yang dimaksud dengan Abah Anom sebagai mursyid telah "nyambung" dengan yang bersangkutan yang mengadukan berbagai persoalannya.

Kalau sudah "nyambung" persoalan jadi mudah,maka Abah Anom segera memberikan bimbingan rohani, yaitu menerangkan dengan jelas kepada orang itu, apa gunanya kita membalas kalau benar orang itu menyusahkan kita,toh kita sendiri sudah merasakan disusahkan orang. Lebih baik, kita perdulikan orang itu, tapi kita tingkatkan iman kita, berdialog atau berkomunikasi dengan TUHAN, melalui zikrullah, mengingat ALLAH, maka ALLAH akan selalu mengingat kita pula. 


Dengan zikrullah, semuanya akan beres, semua persoalan teratasi.


Begitulah Abah Anom memantapkan pengertian mengingat Allah kepada setiap orang, sehingga apapun juga sakit lahir dan bathin yang diderita dan yang dialaminya, obat yang paling mujarab adalah ZIKRULLAH yang mantap.


Kalau zikrullah sudah dibiasakan, Allah akan selalu mendampingi setiap hamba-Nya, itu janji Allah, bukan ungkapan yang tidak ada arti sama sekali. Siapa yang ingat Allah maka Allah akan mengingatnya pula.


Jangan kita ingat Allah hanya ketika ditimpa susah atau terkena musibah. Jangan hanya ingat Allah, manakala kita perlu saja, lepas keperluan kita, Allah entah di mana....


Uraian Abah Anom sederhana, dalam bahasa yang umum mudah difahami dan dimengerti, walaupun oleh mereka yang terpelajar tinggi atau oleh orang yang berpendidikan rendah.


Oleh sebab itu, Abah Anom berhasil menarik perhatian kalangan yang luas, sejak dari kaum terpelajar dan berkedudukan tinggi sampai kepada orang kampung yang tidak bisa membaca atau tidak mengerti perkembangan dunia yang luas ini.


اللهم لا نستطيع دفع ما نكره ولا نملك نفع ما نرجو...

واصبح الامر بيد غيرنا واصبحنا مرتهنا بعملنا...

ولا فقيرا افقر منا....

اللهم لا تشمت بنا عدونا...

ولا تسوء بنا صديقنا...

ولا تجعل مصيبتنا فى ديننا...

ولا تجعل الدنيا اكبر همنا...

ولا تسلط علينا من لا يرحمنا..

برحمتك يا ارحم الراحمين....

ياحي ياقيوم لااله الا انت....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.