Dari kitab Al Ghunyah Lithaalibii Thariiqil Haqqi ‘Azza Wa Jalla, karya Syaikh ‘Abdul Qadir bin Abi Shalih al Jilani (wafat tahun 561 H) juz II halaman 90 s/d 92, cetakan Daar al Kutub al ‘Ilmiyyah, Beirut Lebanon:
فَصْلٌ) وَاخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ رَحِمَهُمُ اللهُ فِيْ تَسْمِيَتِهِ بِيَوْمِ عَاشُوْرَاءَ
(Fashal)
Ulama –rahimahumullaah- berbeda pendapat mengenai dinamakannya hari Asyura
فَقَالَ أَكْثَرُهُمْ إِنَّمَا سُمِّيَ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ لِأَنَّهُ عَاشِرُ يَوْمٍ مِنْ أَيَّامِ الْمُحَرَّمِ
Mayoritas ulama mengatakan bahwasanya dinamakan hari Asyura karena hari tersebut merupakan hari kesepuluh Muharram
قَالَ بَعْضُهُمْ : إِنَّمَا سُمِّيَ عَاشُورَاءَ لِأَنَّهُ عَاشِرُ الْكَرَامَاتٍ الَّتِيْ أَكْرَمَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ هَذِهِ الْأُمّةَ بِهَا وَهِيَ
Sebagian Ulama berpendapat dinamakan Asyura karena hari itu merupakan kesepuluhnya karamah yang mana Allah memulyakan umat ini dengannya.
Kesepuluh karamah tersebut ialah:
أَوَّلُهَا رَجَبٌ وَهُوَ شَهْرُ اللهِ تَعَالَى الْأَصَمُّ وَفَضْلُهُ عَلَى سَائِرِ الشُّهُورِ كَفَضْلِ هَذِهِ الْأُمَّةِعَلَى سَائِرِ الْأُمَم
Pertama
RAJAB
Rajab adalah bulan Allah yang Ashamm (yang tuli, maksudnya dalam bulan Rajab tidak terdengar hiruk-pikuknya peperangan)
Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti utamanya umat ini atas semua umat
اَلثَّانِيَةُ شَهْرُ شَعْبَانَ وَفَضْلُهُ عَلَى سَائِرِ الشُّهُورِ كَفَضْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ
Kedua
Bulan SYA’BAN
Keutamaan bulan Sya’ban atas bulan-bulan lainnya seperti utamanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam atas nabi-nabi lain
وَالثَّالِثَةُ شَهْرُ رَمَضَانُ وَفَضْلُهُ عَلَي سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ اللهِ تَعَالَي عَلَى خَلْقِهِ
Ketiga
Bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lainnya seperti utamanya Allah Ta’ala atas makhluq_Nya
وَالرَّابِعَةُ لَيْلَةُ الْقَدْرِ وَهِيَ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Keempat
LAILATUL QADAR
Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan
وَالْخَامِسَةُ يَوْمُ الْفِطْرِ وَهُوَ يَوْمُ الْجَزَاءِ الْأَوْفَي
Kelima
Hari FITHRI
Hari fitri (hari raya Fitri) adalah hari jaza` (pembalasan) yang sempurna
وَالسَّادِسَةُ أَيَّامُ الْعَشْرِ وَهِيَ أَيَّامُ ذِكْرِ اللهِ تَعَالَي
Keenam
Hari-hari Sepuluh (maksudnya sepuluh awal bulan Dzul Hijjah)
Hari-hari sepuluh adalah hari berdzikir kepada Allah Ta'ala
وَالسَّابِعَةُ يَوْمُ عَرَفَةَ وَصَوْمُهُ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ
Ketujuh
Hari ARAFAH
Puasa hari Arafah adalah kaffarat dua tahun
وَالثَّامِنَةُ يَوْمُ النَّحْرِ وَهُوَ يَوْمُ الْقُرْبَانِ
Kedelapan
Hari NAHR (Iedul adha)
Hari Nahr adalah hari Qurban
وَالتَّاسِعَةُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ سَيِّدُ الْأَيَّامِ
Kesembilan
Hari JUMAT
Hari Jumat adalah sayyidul ayyaam
وَالْعَاشِرَةُ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ وَصَوْمُهُ كَفَّارَةُ سَنَةٍ
Kesepuluh
Hari ASYURA
Puasa hari Asyura adalah kaffarat satu tahun
فَلِكُلِّ وَقْتٍ مِنْ هَذِهِ الْأَوْقَاتِ كَرَامَاتٌ جَعَلَهَا اللهُ تَعَالَى لِهَذِهِ الْأُمَّةِ تَكْفِيرًا لِذُنُوبِهِمْ ، وَتَطْهِيرًا لِخَطَايَاهُمْ
(Dengan demikian), maka setiap waktu ini mempunyai karamah yang dijadikan oleh Allah Ta’ala bagi umat ini sebagai penebus dosa-dosa mereka dan mensucikan kesalahan-kesalahan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.