Sabtu, 28 September 2019

Khutbah safar tafakkur

Khutbah Bulan Safar
TAFAKKUR

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ  خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَاخْتِلافَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الخالقُ الوهَّاب 
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الناطقُ بالصدق والصواب 
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وبارك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وتابعيهم الى يوم الحساب 
أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْكم و نَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Hadirin Jama’ah sholat Jum’at yang dimuliakan Allah

Mengawali khutbah ini, tiada henti-hentinya kami berwasiat untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah swt. 
Dengan menjalankan segala perintah perintahNya serta menjauhi segala larangan laranganNya
agar hidup kita selalu terisi dengan nilai-nilai ketakwaan. Sebab dengan ketakwaan kebahagiaan hidup akan tercapai, baik di dunia maupun di akhirat

Jama'ah Sholat Jum'ah Rahimakumullah

Sebaik-baik keluar masuknya nafas adalah saat seseorang merenungkan ayat-ayat Allah dan keajaiban ciptaan-Nya, sehingga dari situ terangkatlah hati seorang hamba menjadi tergantung kepada Allah semata, bukan kepada apapun makhluk ciptaanNya.

Ayat-ayat Allah adalah lambang-lambang dan bukti-bukti nyata atas kebesaran-Nya. Melalui perenungan, seorang hamba dapat mengenal Robb-nya dengan semua asma’Nya, sifat-Nya, Af'al-Nya, keesaan-Nya, perintah-Nya dan larangan-Nya. 
Menatap makhluk ciptaan Allah dengan penuh makna adalah ibadah sekaligus pembuka jalan. Sebab perenungan merupakan fondasi dan kunci amal kebajikan. Dengan perenungan, tergugahlah seorang hamba untuk mengagungkan Tuhan-Nya sehingga bertambah imannya, terbuka mata hatinya, sadar akan kelalaiannya, berubah hidupnya menjadi hidup yang bertafakur, cinta dan selalu mengingat Allah.

Merenungkan ayat-ayat Allah merupakan ibadah hati yang paling utama dan efektif untuk memotivasi seseorang melakukan amal kebajikan dengan penuh kepasrahan. 

Sofyan Bin Uyainah –rahimahullah- berkata:

"التفكر مفْتاحُ الرحمة ألَا ترى أن المرْء يتَفكّر فيتوب "
“Perenungan (tafakur) adalah kunci turunnya rahmat. Tidakkah Anda perhatikan ketika seseorang merenung lalu (sesudah itu) ia bertobat”.

Maka perenungan adalah nasihat terbaik yang perlu disampaikan kepada manusia. Firman Allah:

قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا [ سبأ/46]

Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepada kalian suatu hal, yaitu supaya kalian menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian kalian bertafakur”. Qs Saba’:46

Jika seseorang mau merenungkan, maka ia akan menemukan hikmah dan pelajaran pada setiap sesuatu. 

Allah –subhanahu wa ta’ala- menyebut hamba-hambaNya yang bertafakur dan merenungkan makhluk ciptaanNya. Firman Allah:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal”.Qs Ali Imran:190.

Allah jadikan semua itu sebagai sinyal-sinyal bagi mereka yang mau mendaya gunakan akal pikiran yang sehat.Firman Allah:

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (١٢)

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Bintang-bintang itu ditundukkan dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal”.Qs An-Nahl:12


Jama'ah Sholat Jum'ah Rahimakumullah

Berfikir tentang Allah Azza wajalla, yakni memikirkan dzat Allah Azza wajalla tidak selayaknya untuk dilakukan. Sebab apabila seorang hamba itu berpikir, maka dia berpikir dengan apa yang tergambar oleh akalnya dan apa yang terbetik dalam benaknya dari hal-hal yang terlihat, terdengar, dan diketahui. Sedangkan Allah Azza wajalla berada di atas itu semua. Tidak layak bagi seorang pun untuk memikirkan dzat Allah Azza wajalla, sebab tatkala ia menggambarkan sesuatu tentang diri Allah Azza wajalla maka Allah Azza wajalla berbeda dengan apa yang ia gambarkan dan cukup bagi kita berpikir tentang makhluk-makhluk-Nya, dan tentang kekuasaan-Nya yang luar biasa
عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه قال. إن قوماً تفكروا في الله عز وجل فقال صلى الله عليه وسلم .
تَفَكَّرُوا فِي خَلْقِ اللهِ، وَلاَ تَفَكَّرُوا فِي اللهِ، فَإِنَّكُمْ لَنْ تَقْدِرُوا قَدْرَهُ 

“Berfikirlah kamu tentang makhluk Allah tetapi jangan kamu fikirkan tentang Allah, sebab, kamu tidak akan sanggup mengira-ngira tentang hakikatnya yang sebenarnya.” (HR Abu Nu’aim)

Dalam kitab nasoihul ibad disebutkan bahwa secara garis besar jumhurul Ulama membagi tafakur menjadi 5 bagian beserta faedah masing masing 

ان الفكرة في خمسة اوجه
Sesungguhnya pemikiran itu tertuju pada 5 sasaran
١. فكرة في ايات الله يتولد منها التوحيد واليقين
1.berfikir tentang Ayat ayat Allah bukti bukti kebesaran Allah.. hal ini dapat menimbulkan ketauhidan dan keyakinan

Seperti memikirkan tentang keajaiban ciptaan Allah SWT yang mengagumkan. Memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang dzahir maupun yang batin dan berbagai macam kekuasaan-Nya yang Allah swt bentangkan di kerajaan langit dan bumi.
Pemikiran semacam ini dapat menambah pengetahuanmu tentang Allah .SWT, sifat-sifatNya dan asma-Nya. Allah SWT telah menganjurkan berpikir, sebagimana firman-Nya:
قل انظروا ماذا في السماوات والأرض
Artinya: “Katakanlah: ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan dibumi.'(Qs. Yunus ayat: 101).
Sadarlah, bahwa engkau sendiri termasuk salah satu keajaiban ciptaan-Nya, maka berfikirlah tentang dirimu sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT:
وفي الأرض ءاياتٌ للموقنين (20) وفي أنفسكم أفلا تبصرون (21)
Artinya: “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu’ sendiri. Maka apakah engkau tiada memperhatikan.” (Qs. adz-Dz.ariyaai 20-21).
٢.فكرة فى الاء الله يتولد منها المحبة والشكر
2.berfikir tentang anugrah  anugrah Allah SWT hal ini akan melahirkan rasa mahabbah dan syukur
Sebagaimana firman Allah SWT:
فاذكروا ءالاء الله لعلكم تفلحون (69)
Artinya: “Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya engkau mendapatkan keberuntungan.”(Qs. al-A’raaf ayat: 09).
٣.فكرة فى وعد الله تعالى يتولد منها الرغبة فى الاخرة
3.berfikir akan janji janji Allah SWT  hal ini akan menimbulkan rasa cinta pada kehidupan Akherat
(13). إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh keni'matan,
٤.فكرة في  وعيد الله تعالى يتولد منها الهيبة
4. Berfikir akan ancaman dan peringatan Allah  hal ini akan menghasilkan rasa takut berbuat maksiat
(14). وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
٥.فكرة فى تقصير نفسه عن الطاعة مع إحسان الله عليه يتولد منها الحياء
5. Berfikir tentang kekurangan diri sendiri dalam mengabdi padahal terlalu banyak Allah memberi Kebaikan hal ini akan membuahkan rasa malu terhadap Allah SWT
Berpikir tentang sejauh mana ketaatan kepada Allah, padahal Allah selalu berbuat baik kepada kita, sehingga lahirlah kegairahan dalam ibadah
Allah Maha Baik kepada hamba-Nya, Allah Maha Rohman dan Rahim kepada hamba-Nya. Allah Maha Memberi kepada Hamba-Nya walau hamba tersebut tidak minta, kalau Allah Tuhan semesta alam sudah banyak memberi kepada kita sebagai manusia, maka selayaknya kita tunduk dan patuh atas perintah-perintah-Nya.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم   بسم الله الرحمن الرحيم

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ 

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.