Ada seorang fakir miskin melewati jalan di Madinah..
Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang² makan daging..
Dia pun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan daging..
Dia pulang ke rumahnya dg hati jengkel..
Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus..
Dg hati terpaksa, dia memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela..
Dia sangat bosan dg kedelai..
Dia berkata pada istrinya :
“Bagaimana hidup kita ini...? Orang² makan daging, kita masih makan kedelai..!?”
Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya..
Alangkah terkejutnya, dia melihat seorang lelaki tua duduk di bawah jendela rumahnya, sambil memungut kulit² kedelai yg tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam :
ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻮﻝ ﻣﻨﻲ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ
*“Segala Puji bagi Allah subhanahu wata'ala..*yg telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga.”
Mendengar ucapan lelaki tua itu, dia menitikkan air mata, seraya bergumam :
ﺭﺿﻴﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ
"Sejak detik ini, aku rela dg apapun yg Engkau berikan Yaa Allah...”
Rezeki itu yg penting mengalir, besar kecil yg penting ada alirannya..
Jangan berharap mengalir seperti banjir, jikalau tak bisa berenang maka bisa tenggelam..
ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻰ ﺃﻧﺖ ﺑﺎﻟﻠﺬﺍﺕ ﻣﺸﻐﻮﻝ
ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺖ ﻣﺴﺌﻮﻝ
"Sampai kapan engkau sibuk dg kelezatan, sedangkan engkau akan ditanya tentang semua yg kau lakukan.”
Berkata Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu :
ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ
“Barang siapa perhatiannya hanya pada apa yg masuk ke dalam perutnya, maka nilai seseorang tidak lebih dari apa yg keluar dari perutnya.."
😎 Duluuu.. saya pikir, rizqi itu berwujud uang, banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan, punya banyak asset disana-sini, Intinya : harta..!
Setelah mencari tahu apa makna rizqi dalam Islam (sesuai yg tertera dalam alquran dan hadits), ternyata saya salah besar..
Ternyata,
▪ Langkah kaki yg dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itu adalah rizqi..
▪ Hati yg Allah jaga jauh dari iri, dengki, dan kebencian, adalah rizqi..
▪ Punya teman2 yg sholeh dan saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga rizqi..
▪ Saat keadaan sulit penuh keterbatasan, itu juga rizqi..
Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya, justru membuat kita kufur, sombong, bahkan lupa diri..
▪ Punya orang tua yg sakit2an, adalah rizqi, karena merupakan ladang amal pembuka pintu surga..
▪ Tubuh yg sehat, adalah rizqi..
Bahkan saat diuji dg sakit, itu juga bentuk lain dari rizqi karena sakit adalah penggugur dosa..
▪ Dan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk² rizqi yg tidak kita sadari..
Justru yg harus kita waspadai adalah "ketika hidup kita berkecukupan, penuh dg kemudahan dan kebahagiaan, padahal begitu banyak hak Allah yg tidak kita tunaikan.."
Itulah: Istidraj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.