Sabtu, 20 Februari 2021

TIJAROTAN LANTABOUR

PERDAGANGAN YANG TAK AKAN RUGI
KHUTBAH JUM'AT

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ
وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم البَعَاثِ
اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا (امّا بعـــــد)
فيا عباد الله:
أُوصِيكُمْ ونَفْسِي بالاِزْدِلاَفِ لِلْمَوْلَى – جَلَّ وَعَلاَ – بالشُّكْرِ عَلَى ما هَدَاكُمْ للإسلام، وأَوْلاَكُم مِنَ اْلفَضْلِ والإنْعَام، فَاتَّقُوهُ – تبارك وتعالى – حقَّ التّقوى في السِّرِّ والعلانية
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ)  (الحشر: ١٨

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan berusaha semaksimal mungkin untuk selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan bersungguh-sungguh dalam meninggalkan semua larangan Allah SWT, karena hanya dengan begitu kita akan meraih kebahagiaan yang hakiki baik di dunia maupun di akherat nanti.

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Kehidupan manusia di dunia ibarat orang sedang berbisnis. Pelakunya bisa menderita kerugian, bisa pula memperoleh keuntungan. Kerugian dan keuntungan yang hakiki akan di terima di akhirat. Sementara di dunia, kendati sudah ada yang dapat dirasakan, namun hanya sebagian kecil. Baru ‘uang muka’ saja.

Sebagai kitab petunjuk, Alquran telah menjelaskan mengenai amal yang membuat pelakunya merugi atau untung. Ayat ini adalah salah satunya. Ada beberapa amal yang disebut dalam ayat ini dapat membe-rikan keuntungan berlipat bagi pelakunya.

Allah SWT berfirman dalam surah fathir ayat 29 – 30 :

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ ٢٩) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (٣٠
“Sesunguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (al-quran), dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. (29) Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karuniaNya. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (30).”

Amalan yang Menguntungkan

Pertama, الذين يتلون كتاب الله , yaitu orang-orang yang selalu membaca kitab Allah.kata tersebut bermakna yaqr’ûna ta’abbud[an] bih (membaca dalam rangka untuk beribadah dengannya). Dijelaskan al-Syaukani, ungkapan itu meunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang membiasakan diri dan terus menerus membaca al-Kitab.Yang dimaksud dengan al-Kitâb dibaca tak lain adalah Alquran.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda:

اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه

“Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi Shahibul Qur’an” – (HR. Muslim  804)

Membiasakan diri untuk selalu membaca al-qur’an adalah sebuah aktifitas yang dapat mendatangkan manfaat yang sangat besar. Diantaranya adalah mendapatkan kebaikan hingga berlipat ganda. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan at-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud Nabi SAW bersabda:

عن إبن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ) :مَنْ قَرَأ حَرْفاً مِنْ كِتاَبِ الله فَلَهُ حَسَنَةٌ والحَسَنةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهاَ ، لا أَقُولُ الم حرفٌ ، ولكن أَلِفٌ حَرْفٌ ، ولامٌ حَرْفٌ ، وَمِيْمٌ حرفٌ(رواه الترمذي

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (al-Quran) maka dengan membaca itu ia mendapat satu kebaikan dan satu kebaikan itu berlipat dengan 10 kali lipat. Aku tidak berkata alif lam mim itu satu huruf tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf”.

Membaca al-Qur’an juga akan mendatangkan nur(cahaya) di dunia dan sebagai investasi di akherat.

عن أبي ذرّ رضي الله عنه قال قلت : يا رسولَ الله أَوْصِنِي . قال :«عليكَ بتقوى الله ؛ فإنه رأسُ الأمرِ كلِّهِ» . قلتُ : يا رسولَ الله زِدْنِي . قال :«عليك بتلاوة القرآن ؛ فإنه نورٌ لك في الأرض ، وذُخْرٌ لك في السَّماء »

Dari Abi Dzar RA berkata: aku berkata: “Wahai Rosulullah berilah wasiat kepadaku,” Rosulullah SAW bersabda: “Hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah karena itu adalah pokok dari segala urusan,” aku berkata: “Wahai Rosulullah tambahilah (wasiat) kepadaku,” Rosulullah SAW bersabda: “Hendaklah kamu membaca al-Qur’an, karena itu menjadi cahaya bagimu di bumi dan simpanan bagimu di langit.”

Sindiran bagi orang yang tidak gemar membaca al-Qur’an pernah disampaikan oleh Nabi SAW. Nabi SAW memberikan perumpamaan orang yang tidak gemar membaca al-Qur’an seperti rumah  rusak yang tidak layak huni. Na’udzu billahi min dzaalik.

عن ابن عباسٍ رضي الله عنهما ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : إنَّ الَّذِي لَيْسَ في جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالبَيْتِ الخَرِبِ

Dari Abdullah bin Abbas RA berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya (perumpamaan) seseorang yang tidak terdapat sedikitpun al-Qur’an dalam tenggorokannya adalah bagaikan rumah yang rusak.”

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Amalan yg Kedua, وأقاموا الصلاة  , yaitu orang-orang yang selalu mendirikan shalat.

Selain membaca Alquran, mereka juga: wa aqâmû al-shalâh (dan mendirikan shalat). Kata al-shalâh dalam ayat ini tentu dalam pengertian syar’i. Yakni, ibadah khusus yang diawali dengan tak-bir, diakhiri dengan salam, dan disertai dengan niat. Mereka mendirikan semua shalat yang diwajibkan atas mereka, dan disempurnakan dengan shalat-shalat nafilah. Semua shalat itu, dikerjakan sesuai dengan wak-tunya dan terpenuhi syarat, rukun, dan dan dzikirnya. Shalat itu dikerjakan dengan khusuk, sehingga menjadi orang-orang yang beruntung (lihat QS al-Mukminun [23]: 1-2). Selain itu, juga memberikan pengaruh dalam perilakunya, sehingga tercegah dari perbuatan keji dan munkar (lihat QS al-Ankabut [29]: 45).

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Amalan yg Ketiga,
 وأنفقوا ممّا رزقناهم سرّاً وعلانيةً

(dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan). Maknanya, menurut al-Thabari, mereka menunaikan zakat yang difardhukan. Selain itu, mereka juga mengeluarkan harta mereka untuk shadaqah tathawwu’.

Penyebutan kata sirr[an] wa ‘alâniyat[an] menjelaskan cara menunaikannya. Apabila ditunaikan secara sirr[an] (raha-sia), itu lebih baik. Namun jika ditunaikan secara ‘alânit[an] (terang-terangan), menurut dugaannya tercegah dari sikap riya’. Bisa juga, yang dimaksud dengan sirr[an] adalah shadaqah, semen-tara ‘alâniyat[an] adalah zakat. Sebab, menunaikan zakat secara terang-terangan sama halnya dengan mengumumkan kewa-jiban. Dan itu sesuatu yang mustahab. Demikian al-Razi dalam tafsirnya.

Rosulullah pernah bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: الَسَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ الله، قريبٌ مِنَ الجَنَّة، قريبٌ مِنَ النَّاسِ، بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ. وَالبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنَ الله بَعِيدٌ مِنَ الجَنَّةِ، بَعِيدٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيبٌ مِنَ النَّارِ. وَالْجَاهِلُ الَسَّخِيُّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ تعالى مِنْ عَابِدٍ بَخِيْلٍ

Sifat dermawan akan mampu memudahkan seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dekat dg sorga dekat dg manusia dan menjauhkan diri dari neraka
sebaliknya sifat kikir akan menjauhkan seseorang dari kasih sayang Allah SWT, menjauhkan dari RahmatNya, jauh dari sorga, jauh dari umat manusia dan mendekatkan kepada siksa neraka, bahkan seseorang yang kurang pengetahuan agamanya tetapi dermawan lebih disukai Allah SWT daripada seorang ahli ibadah tetapi kikir.

Hadirin jamaah shalat jum’ah Rahimakumullah

Menurut Fakhruddin al-Razi, dalam ayat ini mengandung hikmah yang besar innamâ yakhsyâl-Lâh dalam ayat sebe-lumnya mengisyaratkan amalan hati, al-ladzîna yatlûna Kitâbal-Lâh mengisayaratkan amalan lisan,  wa aqâmû al-shalâh mengisayaratkan amalan badan, dan wa anfaqû mimmâ razaqnâhum meng-isyaratkan amalan harta. Penjelasan senada juga dikemukakan Abu Hayyan al-Andalusi.

Berharap Pahala dan Fadhilah-Nya

Kemudian Allah SWT ber-firman: yarjûna tijârat[an] la tabûr (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi). Dijelaskan Menurut Fakhruddin al-Razi, ini menunjukkan bahwa mereka melakukannya dengan ikhlas. Mereka mengerjakan semua amal itu bukan karena riya, supaya disebut sebagai orang yang baik, dermawan, dan sebagainya. Namun mereka mengerjakan benar-benar dilandasi motivasi untuk men-dapatkan balasan ALLAH SWT.

Kata al-tijârah, menurut al-Raghib al-Asfahani, berarti mempergunakan modal yang ber-tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Ibarat tijârah, semua amalan itu adalah modal yang dikeluarkan. Sedangkan keuntungan yang didapat adalah pahala, surga, dan ridha-Nya. Dibandingkan dengan amal yang dikerjakan, tentulah keuntungan itu sangat besar. Apa yang melebihi surga dan ridha-Nya? Perniagaan itu pun disebut sebagai tijarât[an] lan tabûr, perniagaan yang tidak akan merugikan. lan tabûr bermakna lan tahlik (tidak akan lenyap).

Semua modal manusia yang berupa iman dan amal shalih tidak akan lenyap dan sia-sia. Allah SWT pun berfirman: liyuwaffiyahum ujûrahum (agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka). Hal ini memberikan penegasan bahwa harapan mereka tidak hampa. Mereka pasti akan mendapatkan apa yang diharapkan itu.

Bahkan balasan yang dibe-rikan bukan hanya sepadan dengan perbuatan yang diker-jakan, namun masih ditambah dengan keuntungan berlipat. Allah SWT berfirman: waya-zîdahum min fadhlihi (dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya). Menurut Ibnu ‘Athiyah, tambahan fadhilah itu ada yang menafsirkannya sebagai pelipatgandaan pahala bagi pelakunya, mulai sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Namun menurut yang lain, pelipat gandaan pahala itu masih termasuk dalam cakupan liyuwaffiyahum ujûrahum. Sedangkan tambahan yang dimaksud adalah melihat wajah Allah SWT di akhirat kelak. Bisa pula, tambahan itu berupa dijadikannya mereka sebagai pemberi syafaat bagi orang lain, sebagaimana firman-Nya: Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (TQS Yunus [10] :26).

Ayat ini kemudian ditutup dengan firman-Nya: Innal-Lâh Ghafûr[un] Rahîm[un] (sesung-guhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri). Artinya, Allah SWT mengampuni per-buatan dosa mereka, dan mem-balas semua amal shalih mereka.

Hidup di dunia amat singkat. Itu pun hanya sekali. Maka jangan sampai salah pilih dan merugi. Kita harus meng-ambil ‘bisnis’ dengan keun-tungan berlipat ganda yang ditawarkan kepada kita. Masih-kah kita belum tertarik dengan tawaran menggiurkan  itu? 

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن

الخطبة الثانية
Khutbah Jum’at Kedua:

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ , ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍْﻷَﺷْﻴَﺂﺀَ * ﺃَﺣْﻤَـﺪُﻩُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺣَﻤْﺪَ ﻣَﻦْ ﻋُﻔِﻲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒَﻼَﺀِ *
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻵ ﺍِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻵ ﺷَـﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓً ﺗُﻨْﺠِﻲْ ﻗَﺎﺋِﻠَﻬَـﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠَـﺰَﺍﺀِ *
ﻭَﺃَﺷْـﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺃَﺗْﻘَﻰ ﺍْﻷَﺗْﻘِﻴﺂﺀِ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻭَﺍْﻷَﻧْﺒِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮَﻣﺂﺀِ * ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺍْْﻷَﺻْﻔِﻴﺂﺀِ * ﻭَﻣَﻦْ ﺗُﺒِﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﻠِّﻘَﺎﺀ ِ *
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﻴَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻱَ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺃَﺷْـﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻮَﺍﻟِﻲ ﺍﻟﻨَّﻌَﻤﺂﺀِ
ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻣَﺮَﻛُﻢْ ﺃَﻣْﺮًﺍ ﻋَﻤِﻴْﻤًﺎ * ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺟَﻞَّ ﺟَﻼَﻟُﻪُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ * ﻳَﺂﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ * ﻭَﺗَﺎﺑِﻊِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﺈِﺣْﺴَﺎﻥٍ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺃَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ * ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ * ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُّﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ * ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﺃَﺋِﻤَﺘَﻨَﺎ ﻭَﺃُﻣَّﺘَﻨَﺎ * ﻭَﻗُﻀَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﻋُﻠَﻤَﺎﺀَﻧَﺎ ﻭَﻓُﻘَﻬَﺎﺀَﻧَﺎ * ﻭَﻣَﺸَﺎﻳِﺨَﻨَﺎ ﺻَﻼَﺣًﺎ ﺗَﺎﻣًّﺎ ﻋَﺎﻣًّﺎ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻫُﺪَﺍﺓَ ﻣُﻬْﺘَﺪِﻳْﻦَ *
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍْﻧﺼُﺮْ ﻣَﻦْ ﻧَﺼَﺮَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺧْﺬُﻝْ ﻣَﻦْ ﺧَﺬَﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻫْﻠِﻚْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺃَﻟِّﻒْ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮْﺏِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ * ﻭَﻓُﻚَّ ﺃَﺳْﺮَ ﺍﻟْﻤَﺄْﺳُﻮْﺭِﻳْﻦَ * ﻭَﻓَﺮِّﺝْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺮُﻭْﺑِﻴْﻦَ * ﻭَﺍﻗْـﺾِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺪْﻳُﻮْﻧِﻴـْﻦَ * ﻭَﺍﻛْﺘُﺐِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐُﺰَّﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ *
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺍﺩْﻓَﻊْ ﻋَﻨَّﺎ ﺍﻟْﻐَﻠَﺎﺀَ * ﻭَﺍﻟْﺒَﻼَﺀَ ﻭَﺍﻟْﻮَﺑَﺎﺀَ * ﻭَﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀَ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲَ ﻭَﺍﻟﺴُّﻴُﻮْﻑَ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﻠِﻔَﺔ * ﻭَﺍﻟﺸَّﺪَﺍﺋِﺪَ ﻭَﺍﻟْﻤِﺤَﻦَ * ﻣَﺎ ﻇَﻬَﺮَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻄَﻦَ * ﻣِﻦْ ﺑَﻠَﺪِﻧَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺧَﺎﺻَّﺔً * ﻭَﻣِﻦْ ﺑُﻠْﺪَﺍﻥِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻋَﺎﻣَّﺔً * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ * ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻹِﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮْﻧَﺎ ﺑﺎﻹِﻳـْﻤَﺎﻥِ * ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼًّ ﻟِّﻠَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺅُﻭْﻑٌ ﺭَّﺣِﻴْﻢ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎْﻟﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎﺀِﺫِﻯ ﺍْﻟﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍْﻟﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍْﻟﺒَﻐْﻰِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ * ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺌَﻠُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.