Jumat, 30 Oktober 2020
Rabu, 28 Oktober 2020
Maulid Nabi SAW
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tak ada salahnya menceritakan tentang kisah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT ke dunia ini. Banyak sifat-sifatnya dan perjalanan hidupnya yang dapat dipelajari dan diteladani dalam keseharian.
Nabi Muhammad yang merupakan Nabi akhir zaman ini lahir di Makkah pada tahun gajah atau sekitar 570 Masehi. Disebut tahun gajah karena saat itu ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abharah Habasyah, yang ingin merobohkan Ka'bah.
Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi', beberapa sejarawan dan pakar hadist mengatakan, menjelang kelahiran Nabi Muhammad, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi.
"Peristiwa itu di luar nalar manusia, mengarah pada dimulainya era baru bagi alam dan kehidupan manusia," tulis Abdul Hasan dalam Surah Nabawiyah.
Beberapa peristiwa besar itu, seperti singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan yang bergoyang dan 14 balkon istananya ikut runtuh. Selain itu, padamnya api sesembahan kaum Majusi di kuil pemujaan di Persia (sekarang Iran), yang sebelumnya tak pernah padam.
Peristiwa besar lain menjelang kelahiran Nabi Muhammad, yaitu air Danau 'A' yang dikultuskan oleh masyarakat Persia, tiba-tiba surut. Tasik Sava atau semenajung suci bagi masyarakat Persia pun mendadak tenggelam.
Sementara di Makkah, pasukan gajah yang dipimpin Raja Yaman, Abrahah gagal menyerang Ka'bah. Tak lama setelah itu, Nabi Muhammad lahir.
*****
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Yang paling cinta kepadaku di antara umatku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, di mana salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim bab Fii man yawaddu ru’yatan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Kamis, 22 Oktober 2020
Qashidah Lamyahtalim
Qashidah Sa'duna dan artinya
Sabtu, 17 Oktober 2020
khutbah maulid 23 10 20
Khutbah maulid 8 11 19
Khutbah bulan Maulid
Bergembira atas Rahmat Allah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمْدُ لِلِه الَّذِي أَرْسَلَ سيدنا مُحَمَّدًا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ فَبِذَلِكَ أَمَرَنَا أَنْ نَفْرَحَ وَنَشْكُرَ بِوُجُوْدِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ فَاتِحِ كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَحُجُوْبِيْنَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita terus-menerus meningkatakan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt dengan melaksanakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Memasuki bulan Rabi’ul Awal di tahun ini marilah kita mengingat peristiwa penting kelahiran manusia sempurna pilihan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, yakni Nabi Muhammad ﷺ.
Rasul yg sangat mencintai dan dicintai umatnya, pembawa Risalah terakhir, Nabi yg penuh kasih sayang,Nabi yg mensyafaati umatnya dan nabi yg menghilangkan kegelisahan dan kesedihan....
Allah SWT Berfirman Dalam Surat Ali Imron 164 :
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Peringatan disini dalam arti mempelajari sejarah perjuangannya dalam mendakwahkan agama Islam, meneladani kebaikan-kebaikan akhlaknya, dan mengikuti sunnah-sunnah serta memperbanyak bacaan shalawat atasnya. Agar kita semua termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh rasulullah ﷺ dan akan mendapatkan syafaatnya di dunia ini sampai Akherat kelak.
عن عائشة رضى الله عنها انها قالت . مَن احبَّ اللهَ تعالى اكثرَ ذِكرَه، وثمرتُه ان يَذكُرَه اللهُ برحمتِه وغفرانه ويُد خِلَه الجنةَ مع انبيائه واوليائه ويُكرِمَه برؤية جمالهِ، ومن احبَّ النبىَّ عليه السلام اكثرَمن الصلاة عليه وثمرتُه الوصولُ الى شفاعتِه و صُحبتهِ فى الجنة (كذافى الجامع الصغير)
Dari Aisyah RA, bahwa dia berkata:” Barang siapa mencintai Allah Ta’ala, maka dia banyak mengingat-Nya, sedang buahnya ialah, bahwa Allah mengingat dia dengan rahmat-Nya dan ampunan-Nya serta memasukanya ke dalam surga bersama para Nabi-Nya dan para Wali-Nya, dan dimuliakan dia oleh-Nya dengan melihat keindahan-Nya. Dan barang siapa mencintai Nabi SAW, maka dia banyak bershalawat kepadanya, sedang buahnya ialah, mencapai syafaatnya dan bersama dengannya di surga,” (Demikian tersebut dalam al-Jami ‘us-Shagir)
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Kewajiban Pertama Atas Umat Ini, Setelah Meyakini Kenabian Beliau Adalah Mencintai Beliau, Cinta yang Benar-Benar Tumbuh dari Hati yang Suci.
Bahkan seharusnya mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi cinta kita kepada orang tua, anak, istri, bahkan seluruh manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
{ لا يؤمن أحدُكم حتى أكونَ أحبُّ إليه من والِده وولَده و الناسِ أجمعين }
“Tidaklah beriman sempurna salah seorang di antara kalian sehingga dia mencintaiku melebihi daripada cintanya kepada orang tua, anak, bahkan manusia seluruhnya”. (HR. Bukhari bab Hubbur rasuul shallallahu ‘alaihi wa sallam minal iimaan)
Di antara tanda kebenaran cinta seseorang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah keinginan mereka untuk dapat melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti sabda beliau di dalam shahih Muslim:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Yang paling cinta kepadaku di antara umatku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, di mana salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim bab Fii man yawaddu ru’yatan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Mari memuliakan bulan Rabiul Awal ini dengan sebaik-baiknya memuliakan. Mengagungkannya dengan memperbanyak shalawat, shalat, sedekah, puasa, dan segala bentuk amal kebajikan lainnya. Mari berusaha sekuat tenaga meninggalkan kemaksiatan dan perbuatan tak berguna demi kemuliaan bulan maulid ini.
Semoga kita semua diakui sebagai umat Rasulullah SAW dan mendapat syafaat beliau kelak di hari pembalasan.
ﺟَﻌَﻠَﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺇﻳَّﺎﻛﻢ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻔَﺎﺋِﺰِﻳﻦ ﺍﻵﻣِﻨِﻴﻦ، ﻭَﺃﺩْﺧَﻠَﻨَﺎ ﻭﺇِﻳَّﺎﻛﻢ ﻓِﻲ ﺯُﻣْﺮَﺓِ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوْا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتِلَاوَتِهِ إِنَّهُ تَعَالَى هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين)
Berapa kali dalam setahun sebaiknya khatam ALQUR'AN
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/120840/sebaiknya-berapa-kali-mengkhatamkan-al-qur-an-dalam-setahun-
Hukum khataman online
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/121017/30-juz-diselesaikan-berjamaah--dapatkah-keutamaan-khataman-al-qur-an-
Minggu, 11 Oktober 2020
Mahalul qiyam Maulid habsyi
ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ۰۞۰ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ
Yâ nabî salâm ‘alaika, Yâ Rosûl salâm ‘alaika
Wahai Rosul salam sejahtera untukmu
ﻳﺎﺣﺒﻴﺐ ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ۰۞۰ ﺻﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻚ
Yâ habîb salâm ‘alaika, sholawâtullâh ‘alaika
Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu
dan Shalawat (Rahmat) Allah untukmu
Thala‘a al-badru ‘alaynā Min tsanīyāti al-wadā
Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita Dari lembah Wadā
وجب الشكر علينا ۰۞۰ ما دعى لله داع
Wajab al-syukru ‘alaynā Mā da‘ā lillāhi dā‘
Dan wajiblah kita mengucap syukur Di mana seruan adalah kepada Allah
صلى الله على محمد ۰۞۰ صلى الله عليه وسلم
صلى الله على محمد ۰۞۰ يا رب صل وسلم
Rabu, 07 Oktober 2020
MABADI FIQIH BAB SHOLAT
قَالَ تَعَالَى ِإنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا
Allah berfirman: sesungguhnya sholat itu kewajiban yang terjadwal bagi orang-orang mukmin
َوقال تعالى حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُوْمُوْا لِلهِ قَانِتِيْن
dan Allah berfirman: jagalah sholat-sholat dan sholat wustho dan berdirilah kepada Allah dengan patuh
َّوقال صلى الله عليه وسلم خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللهُ عَلَى الْعِبَادِ مَنْ أَتَى بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئاً اِسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِن كَانَ لَهُ عِنْدَ اللهِ عَهْدٌ اَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يَاْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللهِِ عَهْدٌ اِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَاِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ
dan nabi SAW bersabda: lima sholat yang allah wajibkan kepada hamba, barangsiapa melakukannya dan tidak menyia-nyiakannya karena meremehkan hak-hak nya maka ia memiliki janji disisi Allah untuk Ia masukan surga, dan barangsiapa yang tidak mendatanginya maka ia tidak memiliki janji di sisi Allah, jika Allah menghendaki Allah akan menyiksanya, dan jika Allah menghendaki Allah akan mengampuninya
ْشُرُوْطِ وُجُوْبِ الصَّلَاةِ(1) الْاِسْلَامُ (2) وَاْلعَقْلُ (3) وَالتَّمْيِيْزُ لقوله صلى الله عليه وسلم رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقَظَ وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَعْقِلُ (4) وَالنَّقَاءُ مِنَ الْحَيْضِ وَالنِّفَاسِ
syarat-syarat wajib sholat: (1) islam (2) berakal (3) tamyiz karena sabda nabi SAW: pena di angkat dari tiga orang: dari orang yang tidur sampai bangun, dari anak kecil sampai baligh dan dari orang gila sampai berakal (4) suci dari haid dan nifas
صَلَاةُ الصَّبِيِّ: يُؤْمَرُ الصَّبِيُّ بِالصَّلَاةِ لِسَبْعٍ وَيُضْرَبُ عَلَى تَرْكِهَا لِعَشْرٍ لقوله صلى الله عليه وسلم مُرُوْ ا اَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ اَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ اَبْنَاءُ عَشْرٍ الْحَدِيْثَ
sholat anak kecil: anak kecil diperintah sholat saat umur tujuh, dan dipukul karena meninggalkan sholat saat umur 10, karena sabda nabi SAW perintahkan anak kalian sholat ketika umur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika umur sepuluh
شُرُوْطُ صِحَّةِ الصَّلَاةِ (1) طَهَارَةُ الْبَدَنِ مِنَ الْحَدَثَيْنِ وَطَهَارَةُ الْبَدَنِ وَالثَّوْبِ وَالْمَكَانِ مِنَ الْخَبَثِ لقوله صلى الله عليه وسلم لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طَهُوْرٍ (2) سَتْرُ الْعَوْرَةِ لقوله صلى الله عليه وسلم إِذَا صَلَّيْتَ فِيْ ثَوْبٍ وَاحِدٍ فَإِنْ كَانَ وَاسِعًا فَالْتَحِفْ بِهِ وَإِنْ كَانَ ضَيِّقًا فَاتَّزِرْ بِهِ وقوله صلى الله عليه وسلم لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةَ حَائِضٍ إِلَّا بِخِمَارٍ (3) مَعْرِفَةُ دُخُوْلِ الْوَقْتِ فَإِنْ جَهَلَهُ وَجَبَ الْاِجْتِهَادُ وَالتَّحَرِّى لقوله صلى الله عليه وسلم صَلُّوْا الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا (4) اِسْتِقْبَالُ الْقِبْلَةِ لقوله تعالى فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهُ وقوله صلى الله عليه وسلم فَاِذَا قُمْتَ اِلَى الصَّلَاةِ فَاَسْبِغِ الْوُضُوْءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ
syarat-syarat sahnya sholat: (1) sucinya badan dari dua hadas sucinya badan dan baju dan tempat dari najis karena sabda nabi SAW Allah tidak menerima sholat yang tanpa bersuci (2) menutupi aurat karena sabda nabi SAW jika kamu sholat dengan satu baju dan jika baju itu luas maka pakailah selimut, dan jika sempit maka pakailah sarung, dan sabda nabi SAW Allah tidak menerima sholat orang yang sudah haid kecuali dengan kerudung (3) mengetahui masuknya waktu , jika ia tidak mengetahui maka wajib berijtihad dan meneliti karena sabda SAW: sholatlah karena waktunya (4) menghadap kiblat, karena firman Allah: maka hadapkan lah wajahmu ke arah masjidil haram , dan dimanapun kamu berada maka arahkan wajahmu ke arahnya, dan sabda nabi: jika kalian sholat maka sempurnakanlah wudlu, lalu menghadaplah kiblat, lalu takbirlah
أَرْكَانُ الصَّلَاةِ
rukun-rukun sholat
١. النِّيَةُ لقوله صلى الله عليه وسلم اِنَّمَا الْاَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ وَيُشْتَرَطُ مُقَارَنَتُهَا لِأَيِّ جُزْءٍ مِنْ أَجْزَاءِ تَكْبِيْرَةِ الْاِحْرَامِ
Niat karena sabda nabi SAW sesungguhnya amal itu tergantung niat, dan di syaratkan bersamanya niat dengan takbiratul ihram
٢. الْقِيَامُ فِي الْفَرَائِضِ لِلْقَادِرِ عَلَيْهِ لقوله تعالى وَقُوْمُوْا لِلهِ قَانِيْتِيْنَ وفوله صلى الله عليه وسلم صَلِّ قَائِمًا فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَمُسْتَلْقِيًا لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا
Berdiri di sholat fardlu bagi yang mampu karena firman Allah dan berdirilah karena Allah dengan khusyu’ , dan karena sabda nabi: sholatlah dengan berdiri, jika kamu tidak mampu maka dengan duduk, jika kamu tidak mampu maka dengan berbaring, jika kamu tidak mampu maka dengan terlentang, Allah tidak menyuruh seseorang kecuali semampunya
٣. تَكْبِيْرَةُ الْاِحْرَامِ بِصَوْتٍ يَسْمَعُهُ لقوله تعالى وَرَبُّكَ فَكَبِّرْ وقوله صلى الله عليه وسلم مِفْتَاحُ الصَّلاَة ِالطُّهُوْرُ وَتَحْرِيْمُهَا التَّكْبِيْرُ وَتَحْلِيْلُهَا التَّسْلِيْمُ
takbiratul ihram dengan suara yang ia dengarkan, karena firman Allah : dan besarkan tuhanmu, dan sabda nabi SAW kunci sholat adalah bersuci, dan permulaanya adalah takbir dan akhirnya adalah salam
٤. قِرَاءَةُ الْفَاتِحَةِ وَالْبَسْمَلَةِ اَيَةٌ مِنْهَا لفوله صلى الله عليه وسلم لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ اْلِكَتابِ وقوله صلى الله عليه وسلم اِذَا قَرَأْتُمُ الْحَمْدَ فَاقْرَؤُا بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ إِنَّهَا اُمُّ الْقُرْاَنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ المَثَانِي وَبِسْمِ اللِه الرَّحْْمَنِ الرَّحِيْمِ اِحْدَى اَيَاتِهَا
membaca fatihah dan basmallah adalah termasuk ayat fatihah dan karena sabda nabi SAW: tiada sholat bagi seorang yang tidak baca fatihah, dan sabda nabi SAW jika kalian baca alhamdu maka bacalah bismillahirrohmanirrohim, sesungguhnya bismillah itu ibu alquran dan ibu kitab dan tujuh yang diulang-ulang dan bismillah itu salah satu ayatnya
٥. الرُّكُوْعُ وَالطُّمَأْنِيْنَةُ فِيْهِ لقوله صلى الله عليه وسلم اِرْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا
rukuk dan tenang di ruku’ karena sabda nabi SAW rukuklah sampai kamu tenang dalam keadaan ruku’
٦. الْاِعْتِدَالُ وَالطُّمَاْنِيْنَةُ فِيْهِ لقوله صلى الله عليه وسلم اِرْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلِ قَائِمًا
i’tidal dan tenang di dalam i’tidal karena sabda nabi SAW: angkatlah sampai kamu i’tidal dalam keadaan berdiri
٧. السُّجُوْدُ مَرَّتَيْنِ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مَعَ الطُّمَأْنِيْنَتُ لقوله صلى الله عليه وسلم اُسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
sujud dua kali di setiap rokaat serta tenang karena sabda nabi SAW sujudlah sampai kamu tenang dalam keadaan sujud
٨. الْجُلُوْسُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ لقوله صلى الله عليه وسلم اِرْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا
duduk diantara dua sujud karena sabda nabi SAW bangunlah sampai kamu tenang dalam keadaan duduk
٩. الْجُلُْسُ لِلتَّشَهُّدِ الْأَخِيْرِ
١٠. وَالتَّشَهُّدُ فِيْهِ
١١. وَالصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ فِيْ التَّشَهُّدِ الْاَخِيْرِ
duduk untuk tasyahud akhir , dan tasyahud dalam tasyahud akhir dan bershalawat bagi nabi di tasyahud akhir
١٢ التَّسْلِيْمَةُ الْأُوْلَى
salam yang pertama
١٣ ترتيب
الْأَذَانُ وَالْإِقَامَةُ: سُنَّةٌ فِيْ السَّفَرِ وَالْحَضَرِ لِلصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ لقوله تعالى إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلَاةِ وقوله صلى الله عليه وسلم إِذَا حَضَرَةِ الصَلَاةِ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ اَحَدُكُمْ
adzan dan iqomah itu sunnah di perjalanan dan di rumah untuk sholat fardlu karena firman Allah jika dikumandangkan sholat, dan sabda nabi: jika shalat telah hadir maka hendaknya salah seorang kalian mengimami kalian
وَلَا يَصِحُّ إِلَّا بَعْدَ دُخُوْلِ الْوَقْتِ إِلَّا فِي الصُّبْحِ فَإِنَّ لَهُ أَذَانَيْنِ أَحَدُهُمَا مِنْ نِصْفِ اللَّيْلِ وَثَانِيْهِمَا بَعْدَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ
adzan tidak sah kecuali setelah masuknya waktu kecuali di subuh karena subuh memiliki dua adzan salah satunya di pertengahan malam, yang kedua setelah terbitnya fajar
سُنَنُ الصَّلاَةِ
SUNNAH-SUNNAH SHOLAT
(1) الْقُنُوْتُ فِي اِعْتِدَلِ الرَّكْعَةِ الاَخِيْرَةُ مِنَ الصُّبْحِ وَمِنْ وِتْرِ النِّسْفِ الثَّانِيْ مِنْ رَمَضَانَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى النَّبِيِّ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ القُنُوْتِ وَالْقِيَامُ لِلْجَمِيْعِ
qunut di i’tidal rakaat yang akhir subuh dan witir pertengahan kedua bulan ramadlan dan sholawat serta salam kepada nabi dan keluarganya dan sahabatnya di qunut dan berdiri di semua qunut
(2) التَّشَهُّدُ الْأَوَّلُ فِي الثُّلَاثِيَّةِ وَالرُّبَاعِيَّةِ وَالْجُلُوْسُ لَهُ وَالصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ بَعْدَ التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ
tasyahud pertama di sholat ketiga dan keempat dan duduk dan sholawat kepada nabi setelah tasyahud pertama
هَيْئَاتُ الصَّلَاةِ
HAIAT-HAIAT SHOLAT
(١) رَفَعَ الْيَدَيْنِ عِنْدَ تَكْبِيْرَةِ الْاِحْرَامِ وَعِنْدَ الرُّكُوْعِ وَعِنْدَ الرَّفْعِ مِنْهُ وَعِنْدَ الْقِيَامِ مِنَ التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ
mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram dan ketika ruku’ dan ketika bangun dari ruku’ dan ketika berdiri dari tasyahud pertama
(٢) وَضَعَ الْيَمِيْنِ عَلَى كُوْعِ الشِّمَالِ
meletakkan tangan kanan di pergelangan tangan kiri
(٣) دُعَاءُ الْاِفْتِتَاحِ بَعْدَ تَكْبِيْرَةُ الْاِحْرَامِ
doa iftitah setelah takbiratul ihram
(٤) التَّعَوُّذُ
membaca taawudz
(٥) التَّاْمِيْنُ
membaca amin
(٦) قِرَاءَةُ سُوْرَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ
membaca surat setelah fatihah
(٧) الْجَهْرُ فِي مَوْضِعَهُ وَالْاِسْرَارِ فِي مَوْضِعَهِ
keras di tempatnya dan pelan di tempatnya
(٨) تَكْبِيْرَاتُ الْاِنْتِقَالِ
takbir perpindahan
(٩) التَّسْبِيْحُ لِلْاِعْتِدَالُ
tasbih setelah i’tidal
(١٠) التَّسْبِيْحُ فِي الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ
tasbih di ruku’ dan sujud
(١١) وَضْعُ يَدَيْهِ فِي التَّشَهُّدِ عَلَى فَخِذَيْهِ نَاشِرًا يُسْرَاهُ قَابِضًا يُمْنَاهُ اِلَّا الْمُسَبِّحَةَ
meletakkan kedua tangannya ketika tasyahud di atas kedua pahanya seraya melebarkan tangan kirinya seraya menggenggam tangan kanannya kecuali telunjuk
(١٢) الْاِفْتِرَاشُ فِي جَمِيْعِ الْجَلِسَاتِ
duduk iftirasy di setiap duduk
(١٣) التَّوَرُّكُ فِي الْجَلِسَةِ الْاَخِيْرَةِ
duduk tawaruk di duduk akhir
(١٤) التَّسْلِيْمَةُ الثَّانِيَةُ
salam yang kedua
(١٥) نِيَّةُ الْخُرُوْجِ مِنَ الصَّلَاةِ
niat keluar dari sholat
مُبْطِلاَتُ الصَّلَاةِ
PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN SHOLAT
(1) الْكَلَامُ الْعَمْدُ لقوله صلى الله عليه وسلم إِنَّ هَذِهِ الصَّلَاةَ لَا يَصْلُحُ فِيْهَا شَيْءٌ مِنْ كَلَامِ النَّاِس إِنَّمَا هُوَ التَّسْبِيْحُ وَالتَّكْبِيْرُ وَقِرَاءَةِ الْقُرْاَنِ
berbicara dengan sengaja karena sabda nabi SAW: sesungguhnya shalat ini itu tidak layak ucapan manusia di dalamnya, sesungguhnya shalat itu tasbih, takbir dan membaca al quran
(2) الْعَمَلُ الْكَثِيْرُ لقوله صلى الله عليه وسلم فِي مَسِّ الْحَصَى : إِنْ كُنْتَ فَاعِلًا فَمَرَّةً وَاحِدَةً
pekerjaan yang banyak karena sabda nabi SAW : tentang memegang krikil jika kau melakukan maka satu kali
(3) وَالْقَهْقَهَةُ وَمِثْلُهَا الْبُكَاءُ وَالْاَنِيْنَ والتَّنَحْنُحُ إِنْ ظَهَرَ مِنْ ذَلِكَ حَرْفٌ لَهُ مَعْنًى اَوْ حَرْفَانِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمَا مَعْنًًى
terbahak bahak dan seperti itu adalah menangis , merintih, berdahak jika keluar satu huruf yang mempunyai makna atau dua huruf walaupun tidak memiliki makna
(4) الْأَكْلُ وَالشُّرْبُ عَمْدًا كَثِيْرًا كَاَن أَوْ قَلِيْلًا أَوْ كَثِيْرًا وَإِنْ كَانَ نَاسِيًا أَوْ جَاهِلًا
makan dan minum secara sengaja, banyak atau sedikit, atau banyak walaupun secara lupa atau tidak mengerti
(5) تَرْكُ رُكْنٍ مِنْ أَرْكَانِهَا أَوْ فَوَاتُ شَرْطٌ مِنْ شُرُوْطِهَا
meninggalkan suatu rukun dari rukun-rukun shalat atau kehilangan suatu syarat dari syarat-syarat sholat
قَضَاءُ الْفَوَائِتِ
MENGQODLO SHOLAT YANG TERTINGGAL
(1) مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ عُذْرٍ وَجَبَ عَلَيْهِ قََضَاءُهَا مَتَى تَذَكَّرَهَا فَوْرًا
barang siapa meninggalkan shalat tanpa udzur maka wajib menqodlo(mengganti) shalat, ketika ia ingat secara langsung
(2) وَأَعْذَارُ الصَّلَاةِ هِيَ النَّوْمُ وَالنِّسْيَانُ
udzur-udzur shalat itu tidur dan lupa
(3) وَيَجِبُ قَضَاءُ الْفَوَائِتِ فَاِنْ كَانَ مُسَافِرًا وَفَاتَتْهُ صَلَاةٌ رُبَاعِيَّةٌ قَضَاهَا رَكْعَتَيْنِ فِي السَّفَرِ لَا فِي الْحَضَرِ فَاِنَّهُ يَتِمُّهَا
wajib menqodlo shalat, jika ia musafir dan meninggalkan sholat empat rakaat maka ia menqodlo dua rakaat di perjalanan, tidak di rumah, maka ia menyempurnakan shalat
وَ اِنْ كَانَ مُقِيْمًا وَفَاتَتْهُ الصَّلَاةُ فِي الْحَضَرِ قَضَاهَا أَرْبَعًا وَلَوْ كَانَ الْقَضَاءُ فِي السَّفَرِ
dan jika ia mukim dan meninggalkan sholat di rumah maka ia menqodlo empat walaupun qodlo’nya di perjalanan
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ : فَرْضُ كِفَايَةٍ لقوله تعالى وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ
shalat jamaah itu fardlu kifayah karena firman Allah: dan jika engkau dengan sahabat lalu engkau mendirikan shalat maka hendaknya suatu kelompok berdiri bersamamu
وقال صلى الله عليه وسلم صَلَاةَ الْجَمَاعَةِ أََفْضَلُ مِنْ صَلَاِة الْفَذِّ بِسَبْعِ وَعِْرِيْنَ دَرَجَةً
dan nabi SAW bersabda: sholat jamaah itu lebih baik dari sholat sendiri , terpaut dua puluh derajat
مَا تُدْرُكُ بِهِ الرَّكْعَةُ : تُدْرَكُ الرَّكْعَةُ بِإِدْرَاكِ الرُّكُوْعِ لقوله صلى الله عليه وسلم إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ ِإلَى الصَّلَاةِ وَنَحْنُ سُجُوْدٌ فَاسْجُدُوْا وَلَا تَعُدُّوْهَا شَيْئًا وَمَنْ أَدْرَكَ الرُّكُوْع َفَقَدْ اَدْرَكَ الرَّكْعَةَ
perkara untuk menemui rakaat: rakaat di temui dengan menemui rukuk karena sabda nabi SAW jika salah seorang di antara kalian datang ke shalat dan kita dalam keadaan sujud maka sujudlah dan jangan dihitung, dan barang siapa menemui rukuk maka ia menumui rakaat
شُرُوْطُ صِحَّةِ الْجَمَاعَةِ
SYARAT SAH JAMAAH
(1) نِيَّةُ الْاِقْتِدَاءِ
niat mengikuti
(2) الْعِلْمُ بِصَلَاِة الْاِمَامِ وَلَوْ بِوَاسِطَةٍ
mengetahui shalatnya imam walaupun dengan perantara
(3) اَنْ لَا يَتَقَدَّمَ الْمَأْمُوْمُ عَلَى الْإِمَامِ
hendaknya makmum tidak mendahului imam
(4) اَنْ يَقْرُبَ مِنَ الْاِمَامِ فِي غَيْرِ الْمَسْجِدِ ثَلَاثَمِائَةٍ ذِرَاءٍ فَأَقَلَّ وَأَنْ لَا يَحُوْلَ بَيْنَهُمَا حَائِلٌ
hendaknya makmum mendekat ke imam di selain masjid 300 dzira atau kurang, dan hendaknya tiada penghalang antara keduanya
Minggu, 04 Oktober 2020
Lam yahtalim dan arti jawa
Jumat, 02 Oktober 2020
1 HP 2 WA.. Ga perlu beli hp baru
Satu HP 2 WA Ga perlu beli hp baru
Telah diunduh oleh lebih dari 5 miliar pengguna, WhatsApp kini menjadi salah satu aplikasi chatting paling populer yang banyak digunakan orang-orang.
Bahkan, nggak sedikit juga dari mereka yang memilih menggunakan dua akun WhatsApp sekaligus dalam satu HP karena dianggap lebih praktis
Tapi, kamu sudah tahu belum sih mengenai cara menggunakan 2 WhatsApp sekaligus di 1 HP ?
Nah, kalau kamu belum tahu dan mau mencobanya, di artikel kali ini Saya akan jelaskan bagaimana cara menggunakan dua WhatsApp sekaligus dalam satu HP yang pastinya akan sangat bermanfaat. Penasaran?
Nah, biar hal itu bisa jadi kenyataan, berikut adalah kumpulan cara install atau membuka 2 akun WhatsApp dalam 1 HP Android yang bisa kamu lakukan.
1. Cara Menggunakan 1 HP 2 WA dengan Dual Messenger
Buat kamu para pengguna HP Samsung pasti sudah tahu dong dengan fitur keren bernama Dual Messenger?
Nah, fitur ini sendiri memungkinkan kamu untuk menggandakan aplikasi WhatsApp di HP sehingga bisa digunakan untuk dua nomor yang berbeda.
Untuk menggunakan fitur ini pun caranya gampang banget karena kamu nggak butuh bantuan aplikasi apapun, hanya HP Samsung milikmu.
Langkah 1: Di sini saya memberikan contoh dengan menggunakan HP Samsung A7 2018, di mana kamu hanya perlu masuk ke halaman Settings > Advance Features > Dual Messenger.
Langkah 2: Setelah itu, maka tampilannya akan seperti gambar di bawah ini.
2. Cara Menggunakan WA Ganda di 1 HP dengan Aplikasi
Jika ponsel yang kamu miliki belum memiliki fitur Dual Messenger, kamu tidak perlu berkecil hati. Ada beberapa aplikasi di Play Store yang membuat kamu tetap bisa memiliki dual WhatsApp.
Misalnya saja aplikasi bernama Parallel Space yang dikembangkan oleh LBE Tech.
Untuk menggunakan aplikasi ini juga sangat mudah, kamu hanya perlu mengikuti beberapa langkah cara menerapkan 1 HP 2 WA berikut ini:
Langkah 1 - Download aplikasi Parallel Space
- Pertama, kamu download terlebih dahulu aplikasi Parallel Space.
Langkah 2 - Gandakan aplikasi WhatsApp
- Setelah itu, kamu buka aplikasi Parallel Space dan pilih aplikasi WhatsApp untuk digandakan, kemudian tekan tombol 'Add to Parallel Space'.