Jumat, 07 September 2018

AMALAN HARI ASYURO

Amalan di hari Asyuro'

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذى فضَّلَ بين الشُهُوْرِ والاَيَّامِ
فجعل عَاشُوراءَ مِنْ اَفْضَلِهَا ففضْلُهُ قدْ شَاعَ بين الانامِ
وفضّل عاشوراءَ على جميع ايّامهِ وجعله لعقد ايّام الشهر واسطةَ النظامِ
فسبحانه مِنْ الهٍ اختصَّ بالتفضيلِ والتشريفِ ما شاء مِن ازمنةٍ وامكنةٍ لأسرارٍ وحكمٍ عِظامِ
احمدُهُ سبحانهُ حمدَ عبدٍ معترفٍ بأنّ التوفيقَ للحمد مِن نعمهِ العظام
واشكره على مواهبهِ الجسام
اشهد ان لااله الا الله وحده لا شريك له المنفردُ بالبقاءِ والدوام
واشهد ان سيدنا محمدا  عبده ورسوله اشرفُ مرسلٍ وافضل امامٍ
اللهم صلّ وسلّم على عبدك ورسولك محمد وعلى اله واصحابه الائمّة الاعلام ومصابيح الظلام
امابعد :
فيا ايّها الناسُ اتقوا الله حق تقاته ولاتموتنّ الا وانتم مسلمون
واعلموا انّكم قد استقبلتم عاماً جديداً وشهراً مفضّلا حميداً
اضافكم نبيُّكم صلى الله عليه وسلم وعظم فقال افضل الصوم بعد شهر رمضان شهرُ الله  الذى تدعونه بالمحرّم

Ma'asyirol Muslimin jamaah jumah Rahimakumullah

Marilah kita berusaha meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dg sebenar benar taqwa dg menjalankan segala perintah perintahNya dan menjauhi segala larangan laranganNya..

Dan marilah kita juga berusaha meningkatkan amal kebaikan dalam tiap waktu tiap tempat dan tiap kesempatan
Terutama pada bulan muharram ini Salah satu bulan yg dimuliakan oleh Allah SWT

Lebih lebih lagi bisa menjalankan puasa di  bulan ini

Puasa muharram adalah puasa yang sangat dianjurkan setelah puasa di bulan Ramadhan. Hal ini merujuk kepada hadis riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah.

ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ‏« ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡِ، ﺑَﻌْﺪَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺷَﻬْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡُ، ﻭَﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ، ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻔَﺮِﻳﻀَﺔِ، ﺻَﻠَﺎﺓُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ »

Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Sementara sholat paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.”

Hadis ini menjelaskan bahwa puasa Muharram adalah puasa yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Karenanya, disunahkan melakukannya bagi yang mampu.

Ma'asyirol Muslimin jamaah jumah Rahimakumullah

Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa ini diantaranya adalah:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ  هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab, “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullahshallallohu alaihi wasallam pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“. Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. [H.R. Bukhari (1865) dan Muslim(1910) ]

Hadis lain menjelaskan:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوهُ أَنْتُمْ

Dari Abu Musa radhiyallohu anhu berkata, “Hari ‘Asyuro adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda (kepada ummatnya), “Berpuasalah kalian (pada hari itu)” [HR. Bukhari (1866) dan Muslim(1912), lafal hadits ini menurut periwayatan imam Muslim)

Kaum Quraiys di zaman Jahiliyah juga berpuasa Asyuro dan puasa ini diwajibkan atas kaum muslimin sebelum kewajiban puasa Ramadhan

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ  فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ . متفق عليه.

Dari Aisyah radhiyallohu anha berkata, Kaum Qurays pada masa Jahiliyyah juga berpuasa di hari ‘Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam juga berpuasa pada hari itu, ketika beliau telah tiba di Medinah maka beliau tetap mengerjakannya dan memerintahkan ummatnya untuk berpuasa. Setelah puasa Ramadhan telah diwajibkan beliau pun meninggalkan (kewajiban) puasa ‘Asyuro, seraya bersabda, “Barangsiapa yang ingin berpuasa maka silakan tetap berpuasa dan barangsiapa yang tidak ingin berpuasa maka tidak mengapa” [ HR. Bukhari (1863) dan Muslim(1897) ]

عن عَبْد اللَّهِ بْن عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ  كَانُوا يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ  وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَامَهُ وَالْمُسْلِمُونَ قَبْلَ أَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ (رواه مسلم)

Dari Abdullah bin Umar radhiyallohu anhuma bahwa kaum Jahiliyah dulu berpuasa Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam serta kaum muslimin juga berpuasa sebelum diwajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari ‘Asyuro termasuk hari-hari Allah, barangsiapa ingin maka berpuasalah dan siapa yang ingin meninggalkan maka boleh” [ HR. Muslim(1901) ]

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu Ramadhan.” [ H.R. Bukhari (1867) dan Muslim(1914) ]

عَنْ الرّبَيعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ قَالَتْ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ الَّتِي حَوْلَ الْمَدِينَةِ مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الْإِفْطَارِ

Dari Rubai’ bintu Mu’awwidz bin ‘Afra’ radhiyallohu ‘anha berkata, Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam di pagi hari Asyuro mengutus ke perkampungan kaum Anshar yang berada di sekitar Medinah (pesan), “Barangsiapa yang pagi ini berpuasa hendaknya menyempurnakannya dan barangsiapa yang pagi ini tidak berpuasa maka hendaknya hormati orang yg berpuasa ”. Rubai’ berkata, “Maka sejak itu kami berpuasa pada hari ‘Asyuro dan menyuruh anak-anak kami berpuasa dan kami buatkan untuk mereka permainan yang terbuat dari kapas lalu jika salah seorang dari mereka menangis  karena ingin makan maka kami berikan kepadanya permainan tersebut hingga masuk waktu berbuka puasa” [ HR. Bukhari (1960) dan Muslim (1136), redaksi hadits ini menurut periwayatan Imam Muslim ]

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Dari Abu Qatadah radhiyallohu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Puasa hari ‘Asyuro aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa tahun lalu” [ HR. Tirmidzi (753), Ibnu Majah (1738) dan Ahmad(22024).

Ma'asyirol Muslimin jamaah jumah Rahimakumullah

Disebutkan dalam :
نهاية الزين ج 1 ص 168-169
ونقل عن بعض الأفاضل أن الأعمال في يوم عاشوراء اثنا عشر عملاً: الصلاة، والأولى أن تكون صلاة التسبـيح، والصوم، والصدقة، والتوسعة على العيال، والاغتسال، وزيارة العالم الصالح، وعيادة المريض، ومسح رأس اليتيم، والاكتحال، وتقليم الأظفار، وقراءة سورة الإخلاص ألف مرّة، وصلة الرحم.

Di nuqil dari sebagian pembesar pembesar ulama sesungguhnya ada 12 AMALAN di Hari Asyuro'

1. Sholat sunah
Yg diutamakan sholat tasbih

2. Puasa sunah
Yg diutamakan hari Asyuro ( tanggal 10 muharam ) dan sehari sebelum atau sehari sesudahnya

3.bersedekah
Yg diutamakan santunan pada anak yatim

4.Menggembirakan keluarga.
Fadilahnya:
> Allah akan memperluas rezekinya selama setahun penuh.

5.Mandi berharap kesehatan lahir bathin

6. Mengunjungi alim ulama baik yg masih hidup atau sudah wafat
7. Menjenguk orang sakit.
8. Mengusap kepala anak yatim.
Fadilahnya:
Setiap 1 helai rambut 1 derajat di Surga.
9. Memakai Celak mata
10. Memotong kuku.

11. Membaca surat Al-Ikhlas 1000x.

Fadilahnya:
Ketika sakarotul maut akan diperlihatkan t4 duduknya di Surga atau diperlihatkan kenikmatan2 Surga.

12. Silaturrohim

Demikian khutbah yg dapat kami sampaikan semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan.. memberikan kemudahan dlm beramal sholih...

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ.

وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. 

وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. 

 اعوذ بالله من الشيطان الرجيم 

 بسم الله الرحمن الرحيم

وَإِذْ نَجَّيْنَاكُم مِّنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُم بَلَاءٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ 

  (وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.