Trilogi Cinta Menurut Nabi dan Sahabatnya
Oleh: KH Ahmad Nadhif Abdul Mujib, Lc*
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻤﺖ ﺁﻻﺅﻩ ﺟﻤﻴﻊ ﻣﺨﻠﻮﻗﺎﺗﻪ . ﻓﺄﺑﻰ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻻ ﻛﻔﻮﺭﺍ . ﻭﻧﺼﺐ ﻣﻦ ﺍﻵﻳﺎﺕ ﺍﻟﺒﺎﻫﺮﺍﺕ ﻣﺎ ﺩﻝ ﻋﻠﻰ ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺘﻪ ﻓﻌﻤﻴﺖ ﺑﺼﺎﺋﺮ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ ﻭﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻓﻤﺎ ﺯﺍﺩﺗﻬﻢ ﺇﻻ ﻧﻔﻮﺭﺍ . ﻭﺑﺼّﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻔﻜﻴﺮ ﻓﻲ ﺁﻳﺎﺗﻪ ﻓﺄﺷﺮﻗﺖ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻪ ﻣﻨﺎ ﻭﺗﻴﺴﻴﺮﺍ
ﻓﺴﺒﺤﺎﻧﻪ ﻣﻦ ﻗﺴﺎﻡ ﻣﺎ ﺃﻋﺪﻟﻪ، ﻭﻣﻦ ﻗﻬﺎﺭ ﻣﺎ ﺃﺣﻠﻤﻪ، ﻭﻣﻦ ﺟﻮﺍﺩ ﻣﺎ ﺃﻛﺮﻣﻪ، ﻭﻣﻦ ﻋﻠﻴﻢ ﻣﺎ ﺃﻋﻠﻤﻪ . ﻻ ﻳﻌﺰﺏ ﻋﻨﻪ ﻣﺜﻘﺎﻝ ﺫﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﻭﻻ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﻻ ﻳﻐﺎﺩﺭ ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻭﻻ ﻛﺒﻴﺮﺍ
ﺃﺣﻤﺪﻩ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﺣﻤﺪ ﻋﺒﺪ ﻋﺮﻓﻪ ﺣﻖ ﻣﻌﺮﻓﺘﻪ . ﻭﺃﺷﻜﺮﻩ ﺷﻜﺮﺍ ﻛﺜﻴﺮﺍ . ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺃﺭﺳﻠﻪ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﺑﺸﻴﺮﺍ ﻭﻧﺬﻳﺮﺍ، ﻭﺩﺍﻋﻴﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺈﺫﻧﻪ ﻭﺳﺮﺍﺟﺎ ﻣﻨﻴﺮﺍ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻋﺒﺪﻙ ﻭﺭﺳﻮﻟﻚ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﻌﺒﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﻴﻤﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﻓﻴﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﺗﻘﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﻖ ﺗﻘﺎﺗﻪ ﻭﻻ ﺗﻤﻮﺗﻦ ﺇﻻ ﻭﺃﻧﺘﻢ ﻣﺴﻠﻤﻮﻥ
Hadirin Jumah Yang Berbahagia
Marilah kita selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dg menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan Nya
Khutbah kita kali ini akan mengkaji konsep cinta sesuai dengan apa yang pernah ditawarkan dan dicontohkan oleh Rasul Saw dan para sahabatnya.
Namun sebelumnya, ada baiknya disampaikan satu hal mengenai pendapat ulama terhadap keabsahan suatu riwayat atau hadis supaya lebih jelas persoalan yang akan kita bahas dalam khutbah ini.
Para Hadirin Yang Berbahagia
Secara garis besar, ada dua klasifikasi atau pembagian hadis, yaitu; shohih dan ghoiru shohih . Untuk hadis yang shohih adalah sudah jelas boleh dan legal digunakan untuk sebagai dasar pengambilan hukum-hukum syariah yang meliputi wajib, mubah, sunnah, makruh dan haram. Kemudian untuk hadis yang ghoiru shohih , maka dibagi lagi ke dalam pembagian terperinci yang bisa dipelajari lebih lanjut dalam disiplin ilmu Mustholahul Hadis. Nah, di antara Hadis ghoiru shohih itu terdapat kelompok Hadis yang disebut sebagai hadis
dlo`if atau lemah. Hadis seperti ini oleh Imam an-Nawawi dianggap boleh dijadikan landasan terhadap hal-hal di luar kewajiban dan keharaman, yaitu hal-hal yang baik seperti konsep hidup bertetangga, konsep pergaulan sosial dan semacamnya, dengan syarat-syarat tertentu di antaranya adalah harus didukung oleh dalil-dalil lain yang sudah jelas keshahihannya.
Nah, berikut ini akan kita kaji sebuah hadis atau riwayat yang memang belum tergolong shahih, namun seperti yang dinyatakan Imam an-Nawawi tadi adalah tidak keliru jika kita ambil sebagai landasan hikmah dan penggalian nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman hidup kita sebagai makhluk sosial yang pasti selalu berinteraksi dengan antarsesama.
Hadirin Rohimakumullah
Dalam sebuah kitab yang bertitel Al-Mawâhib Al-Laduniyyah, disebutkan sebuah riwayat yang lumayan panjang redaksinya yaitu:
ﺟﻠﺲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻊ ﺍﺻﺤﺎﺑﻪ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﺳﺄﻟﻬﻢ ﻣﺒﺘﺪﺃ ﺑﺄﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﻣﺎﺫﺍ ﺗﺤﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ؟
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﺑﻲ ﺑﻜﺮ ( ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ) ﺃﺣﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺛﻼﺛﺎ ﺍﻟﺠﻠﻮﺱ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻚ – ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﺍﻟﻴﻚ – ﻭﺃﻧﻔﺎﻕ ﻣﺎﻟﻲ ﻋﻠﻴﻚ .
ﻭﺍﻧﺖ ﻳﺎ ﻋﻤﺮ؟ ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺐ ﺛﻼﺛﺎ : ﺍﻣﺮ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺳﺮﺍ – ﻭﻧﻬﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺟﻬﺮﺍ – ﻭﻗﻮﻝ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻣﺮﺍ، ﻭﺍﻧﺖ ﻳﺎ ﻋﺜﻤﺎﻥ؟ ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺐ ﺛﻼﺛﺎ : ﺍﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ – ﻭﺍﻓﺸﺎﺀ ﺍﻟﺴﻼﻡ – ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﺎﻟﻴﻞ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻧﻴﺎﻡ، ﻭﺍﻧﺖ ﻳﺎ ﻋﻠﻲ؟ ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺐ ﺛﻼﺙ : ﺍﻛﺮﺍﻡ ﺍﻟﻀﻴﻒ – ﺍﻟﺼﻮﻡ ﺑﺎﻟﺼﻴﻒ – ﻭﺿﺮﺏ ﺍﻟﻌﺪﻭ ﺑﺎﻟﺴﻴﻒ، ﺛﻢ ﺳﺄﻝ ﺃﺑﺎ ﺫﺭ ﺍﻟﻐﻔﺎﺭﻱ : ﻭﺃﻧﺖ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﺫﺭ : ﻣﺎﺫﺍ ﺗﺤﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ؟ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺫﺭ : ﺃﺣﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺛﻼﺛﺄ : ﺍﻟﺠﻮﻉ؛ ﺍﻟﻤﺮﺽ؛ ﻭﺍﻟﻤﻮﺕ ،ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ( ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ) : ﻭﻟﻢ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺫﺭ : ﺃﺣﺐ ﺍﻟﺠﻮﻉ ﻟﻴﺮﻕ ﻗﻠﺒﻲ؛ ﻭﺃﺣﺐ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﻟﻴﺨﻒ ﺫﻧﺒﻲ؛ ﻭﺃﺣﺐ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻷﻟﻘﻰ ﺭﺑﻲ،
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ( ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ) ﺣﺒﺐ ﺇﻟﻰ ﻣﻦ ﺩﻧﻴﺎﻛﻢ ﺛﻼﺙ ﺍﻟﻄﻴﺐ؛ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀ؛ ﻭﺟﻌﻠﺖ ﻗﺮﺓ ﻋﻴﻨﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ . ﻭﺣﻴﻨﺌﺬ ﺗﻨﺰﻝ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﺃﻗﺮﺃﻫﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﻗﺎﻝ : ﻭﺍﻧﺄ ﺃﺣﺐ ﻣﻦ ﺩﻧﻴﺎﻛﻢ ﺛﻼﺙ ﺗﺒﻠﻴﻎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ؛ ﻭﺃﺩﺍﺀ ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ؛ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﻤﺴﺎﻛﻴﻦ؛ ﺛﻢ ﺻﻌﺪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﺗﻨﺰﻝ ﻣﺮﺓ ﺃﺧﺮﻯ؛ ﻭﻗﺎﻝ : ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻳﻘﺮﺅﻛﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﻳﻘﻮﻝ : ﺍﻧﻪ ﻳﺤﺐ ﻣﻦ ﺩﻧﻴﺎﻛﻢ ﺛﻼﺙ ﻟﺴﺎﻧﺎ ﺫﺍﻛﺮﺍ ؛ ﻭﻗﻠﺒﺎ ﺧﺎﺷﻌﺎ؛ ﻭﺟﺴﺪﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺒﻼﺀ ﺻﺎﺑﺮﺍ
Hadirin Yang Berbahagia
Riwayat yang sangat panjang itu kurang lebih artinya adalah: Suatu ketika Nabi Saw berkumpul bersama beberapa sahabatnya. Nabi bertanya kepada Abu Bakar, “Apa yg kamu senangi dari dunia ini?” Abu Bakar menjawab, “Aku senang 3 hal: duduk bersamamu, memandangimu, dan menginfaqkan seluruh hartaku untukmu.” Lalu Nabi bertanya hal yg sama kepada Umar, dan Umar menjawab, “Aku juga senang 3 hal: amar ma’ruf, nahi mungkar, dan berkata benar meskipun pahit.” Kemudian Nabi bertanya kepada Utsman bin Affan, dan Ustman menjawab, “Akupun menyukai 3 hal: memberi makan kepada yang lapar, mengucap salam, dan sholat malam ketika orang-orang sedang tidur lelap.” “Lalu kamu, Wahai Ali?” Ali menjawab, “Aku juga menyukai 3 hal: memuliakan tamu, puasa di musim panas, dan memerangi kaum kafir.” Berikutnya Nabi menanyakan hal yang sama kepada Abu Dzar Al-Ghiffariy, dan ia menjawab, “Aku suka 3 hal: kelaparan, sakit, dan kematian!” Mendengar ini, Nabi bertanya lagi, “Wahai Abu Dzar, mengapa engkau menyukai 3 hal itu?” Abu Dzar menjawab, “Aku suka kelaparan supaya hatiku halus. Aku suka sakit supaya dosa-dosaku terhapus, dan aku suka kematian supaya aku segera sowan kepada Dzat yang aku rindukan. Kemudian setelah itu, Nabi Saw bersabda: Aku pun mencintai 3 hal di dunia ini, yaitu: wewangian, wanita, dan sholat. Berikutnya Malaikat Jibril turun mengucap salam kepada Nabi dan para sahabatnya, seraya berkata: aku juga cinta 3 hal dari dunia kalian ini, yaitu: menyampaikan wahyu kepada para Nabi, menjaga amanah, dan aku juga menyukai orang-orang miskin. Setelah berkata seperti itu, Malaikat Jibril menghilang sejenak dan kemudian datang kembali dan berkata, “Allah menitipkan salam-Nya kepada kalian semua, dan Allah berfirman bahwa Allah juga menyukai 3 hal di dunia ini, yaitu: lisan yang selalu berdzikir, hati yang khusyuk, dan jasad yang selalu bersabar.
Hadirin Rohimakumullah
Itulah sebuah riwayat panjang yang menceritakan bagaimana pembicaraan antara Nabi, para sahabatnya dan bahkan dengan Malaikat Jibril yang kemudian disambung oleh firman Allah.
Kesemua pernyataan sikap para sahabat Nabi dan sabda Nabi sendiri seperti tersebut di atas itu sungguh bisa kita renungkan secara panjang lebar. Namun dalam kesempatan terbatas ini, marilah pertama-tama kita telaah pernyataan sahabat Abu Bakar ketika beliau menjawab pertanyaan Nabi tentang apa yang disukainya. Dalam kesempatan khutbah yang lain, Insyaallah kita telaah pernyataan sahabat-sahabat Nabi yang lain.
Hadirin Rohimakumullah
Dalam riwayat tadi, menjawab pertanyaan Nabi tentang apa yang disenangi di dunia, Abu Bakar menyatakan: saya suka 3 hal yaitu: duduk bersama Nabi, memandangi Nabi, dan menginfaqkan seluruh hartanya untuk Nabi. Jawaban Abu Bakar itu jelas menunjukkan bahwa semua yang ada dalam diri beliau rodliyallahu ‘anhu ditotalitaskan kepada Kanjeng Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam,
rûhan wa jasadan. Ini jelas merupakan seorang sahabat yang benar-benar sejati.
Dalam keseharian kita, kalau kita duduk bersama seorang alim saja akan mampu memberikan kita berbagai macam ilmu, maka bagaimana kalau kita duduk bersama sayyidu mu’allim an-nâs, Guru dari segala Maha Guru, yaitu Rasulullah Saw?
Kalau memandang seorang alim saja dapat menjadikan halusnya hati atas pancaran nur sang alim, maka bagaimana halnya dengan memandangi wajah khoirul basyar, sebaik-baik manusia?
Kalau menginfaqkan seluruh harta kepada seorang alim adalah perkara yang baik, bagaimana dengan menginfaqkan seluruh harta kepada s ayyidul wujud, Rasulullah Saw.
Hadirin Rohimakumullah
Itulah sekelumit gambaran kesetiaan dan totalitas persahabatan Abu Bakar kepada Nabi Saw. Semoga kita bisa meneladani.
Insyaallah dalam kesempatan lain, kita akan lanjutkan pembahasan kita dengan menelaah sikap-sikap para sahabat Nabi sebagaimana tersebut dalam riwayat di atas.
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺃﺻﺤﺎﺑﻲ ﻛﺎﻟﻨﺠﻮﻡ ﺑﺄﻳﻬﻢ ﺍﻗﺘﺪﻳﺘﻢ ﺍﻫﺘﺪﻳﺘﻢ، ﺃﻭ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ
ﺃﻋﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ، ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ، ﺍﺩﻉ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺭﺑﻚ ﺑﺎﻟﺤﻜﻤﺔ ﻭﺍﻟﻤﻮﻋﻈﺔ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻭﺟﺎﺩﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﺃﺣﺴﻦ، ﺇﻥ ﺭﺑﻚ ﻫﻮ ﺃﻋﻠﻢ ﺑﻤﻦ ﺿﻞ ﻋﻦ ﺳﺒﻴﻠﻪ ﻭﻫﻮ ﺃﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﻤﻬﺘﺪﻳﻦ، ﻭﺇﻥ ﻋﺎﻗﺒﺘﻢ ﻓﻌﺎﻗﺒﻮﺍ ﺑﻤﺜﻞ ﻋﻮﻗﺒﺘﻢ ﺑﻪ ﻭﻟﺌﻦ ﺻﺒﺮﺗﻢ ﻟﻬﻮ ﺧﻴﺮ ﻟﻠﺼﺎﺑﺮﻳﻦ، ﻭﺍﺻﺒﺮ ﻭﻣﺎ ﺻﺒﺮﻙ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺗﺤﺰﻥ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ ﺗﻚ ﻓﻲ ﺿﻴﻖ ﻣﻤﺎ ﻳﻤﻜﺮﻭﻥ
ﻭﻗﻞ ﺭﺏ ﺍﻏﻔﺮ ﻭﺍﺭﺣﻢ ﻭﺃﻧﺖ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.