Syair-syair Mahabbah Rabi’ah al-Adawiyah
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Syair-syair Cinta Rabi’ah al-Adawiyah berikut, dikutip dari buku Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah .
I
Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta
Hatinya menggelepar menahan dahaga rindu
Cinta digenggam walau apapun terjadi
Tatkala terputus, ia sambung seperti mula
Lika-liku cinta, terkadang bertemu surga
Menikmati pertemuan indah dan abadi
Tapi tak jarang bertemu neraka
Dalam pertarungan yang tiada berpantai
II
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu
Cinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
Bagi-Mu pujian untuk semua itu
III
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusian-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu
IV
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
V
Aku mengabdi kepada Tuhan
bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku pada-Nya
Ya Allah, jika aku menyembah-Mu
karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembah-Mu
karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu
yang abadi padaku
VI
Alangkah buruknya,
Orang yang menyembah Allah
Lantaran mengharap surga
Dan ingin diselamatkan dari api neraka
Seandainya surga dan neraka tak ada
Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?
Aku menyembah Allah
Lantaran mengharap ridha-Nya
Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya
Sudah cukup menggerakkan hatiku
Untuk menyembah-Mu
VII
Sulit menjelaskan apa hakikat cinta
Ia kerinduan dari gambaran perasaan
Hanya orang
yang merasakan dan mengetahui
Bagaimana mungkin
Engkau dapat menggambarkan
Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilang
dari hadapan-Nya, walau ujudmu
Masih ada karena hatimu gembira yang
Membuat lidahmu kelu
VIII
Andai cintaku
Di sisimu sesuai dengan apa
Yang kulihat dalam mimpi
Berarti umurku telah terlewati
Tanpa sedikit pun memberi makna
IX
Tuhan, semua yang aku dengar
di alam raya ini, dari ciptaan-Mu
Kicauan burung, desiran dedaunan
Gemericik air pancuran
Senandung burung tekukur
Sepoian angin, gelegar guruh
Dan kilat yang berkejaran
Kini
Aku pahami sebagai pertanda
Atas keagungan-Mu
Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mu
dan
Sebagai kabar berita bagi manusia
Bahwa tak satu pun ada
Yang menandingi dan menyekutui-Mu
X
Bekalku memang masih sedikit
Sedang aku belum melihat tujuanku
Apakah aku meratapi nasibku
Karena bekalku yang masih kurang
Atau karena jauh di jalan yang ‘kan kutempuh
Apakah Engkau akan membakarku
O, tujuan hidupku
Di mana lagi tumpuan harapanku pada-Mu
Kepada siapa lagi aku mengadu?
XI
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa dengan-Mu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakan
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki
XII
Ya Tuhan, lenganku telah patah
Aku merasa penderitaan yang hebat atas segala
yang telah menimpaku
Aku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabar
Namun aku masih bertanya-tanya
Dan mencari-cari jawabannya
Apakah Engkau ridha akan aku
Ya, Ya Allah
O Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikiranku
XIII
Ya Allah
Aku berlindung pada Engkau
Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau
Dan dari setiap hambatan
Yang akan menghalangi Engkau
Dari aku
XIV
Ya Illahi Rabbi
Malam telah berlalu
Dan siang datang menghampiri
Oh andaikan malam selalu datang
Tentu aku akan bahagia
Demi keagungan-Mu
Walau Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu
Aku akan tetap menanti di depannya
Karena hatiku telah terpaut pada-Mu
XV
Tuhanku
Tenggelamkan diriku ke dalam lautan
Keikhlasan mencintai-Mu
Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku
Selain berdzikir kepada-Mu..
الهي انت مقصودي ورضاك مطلوبي اعطني محبتك ومعرفتك...
Minggu, 23 Oktober 2016
Syair kerinduan
Selasa, 18 Oktober 2016
Kisah Taubat seorang pemabuk
Kisah Taubat Malik bin Dinar
***
Malik ibnu Dinar menuturkan:
Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak dari pernikahan tersebut. Maka kemudian aku menikah dan dikarunia seorang putri yang kuberi nama Fathimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku. Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepada aku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Ta’ala lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.
Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala selangkah, maka setiap kali itu pula akau menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun. Saat usianya genap tiga tahun itulah Fathimah meninggal dunia.
Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang bisa menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setanku berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi.
Hingga kemudian aku melihat sebuah mimpi. Aku melihat hari kiamat. Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan. Hingga aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku : “Mari menghadap al-Jabbar!”
Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ular besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!”
Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!”
Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!”
Dia berkata:
Kemudian aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.
Dia berkata kepadaku: “Wahai ayah,
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (QS. Al-Hadid: 16)
Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular ini.” Dia berkata: “Ini adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalih, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”
Dia berkata:
Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala.
Dia berkata:
Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (QS. Al-Hadid: 16)
Itulah dia, Malik bin Dinar , salah seorang imam generasi tabi’in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat yang mengetahui penghuni sorga dari penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara kedunya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.”
Malik bin Dinar bertaubat dan dia dikenal bahwa pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid menyeru dan berkata: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku adakan mendatanginya dengan berjalan kecil.”
Aku memohon kepada Allah Ta’ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang zhalim.
Malik bin Dinar wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas.
الهي انت مقصودي ورضاك مطلوبي...
Senin, 17 Oktober 2016
Orang pandai & bodoh
Ilmu dan Kebodohan
Sayyidina Ali K.W berkata:
1. Orang yang bodoh adalah yang menganggap dirinya tahu tentang makrifat ilmu yang sebenarnya tidak diketahuinya, dan dia merasa cukup dengan pendapatnya saja.
2. Orang yang alim mengetahui orang yang bodoh karena dia dahulunya adalah orang yang bodoh, sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang alim karena dia tidak pernah menjadi orang alim.
3. Orang bodoh adalah kecil meskipun dia orang tua, sedangkan orang alim besar meskipun dia masih remaja.
4. Allah tidak memerintahkan kepada orang bodoh untuk belajar sebelum Dia memerintahkan terlebih dahulu kepada orang alim untuk mengajar.
5. Sesuatu menjadi mudah bagi dua macam orang: orang alim yang mengetahui segala akibat dan orang bodoh yang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi padanya.
6. Ada dua orang yang membinasakanku: orang bodoh yang ahli ibadah dan orang alim yang mengumbar nafsunya.
7. Imam `Ali a.s. menjawab pertanyaan seorang yang bertanya kepadanya tentang kesulitan, dia berkata, �Bertanyalah engkau untuk dapat memahami,
dan janganlah engkau bertanya dengan keras kepala. Sebab, sesungguhnya orang bodoh yang terpelajar serupa dengan orang alim, dan orang alim yang sewenang-wenang serupa dengan orang bodoh yang keras kepala.�
8. Engkau tidaklah aman dari kejahatan orang bodoh yang dekat denganmu dalam kekerabatan dan ketetanggaan. Sebab, yang paling dikhawatirkan terbakar nyala api adalah yang paling dekat dengan api itu.
9. Alangkah buruknya orang yang berwajah tampan, namun dia bodoh. la seperti rumah yang bagus bangunannya, tetapi penghuninya orang yang jahat,
atau seperti taman yang penghuninya adalah burung hantu, atau kebun kurma yang penjaganya adalah serigala.
10. Janganlah engkau berselisih dengan orang bodoh, janganlah engkau mengikuti orang pandir, dan janganlah engkau memusuhi penguasa.
11. Yang engkau lihat dari orang yang bodoh hanyalah dua hal: melampaui batas atau boros.
12. Sebodoh-bodoh orang adalah orang yang tersandung batu dua kali.
13. Menetapkan hujah terhadap orang bodoh adalah mudah, tetapi mengukuhkannya yang sulit.
14. Tidak ada kebaikan dalam hal diam tentang suatu hukum, sebagaimana tidak ada kebaikan dalam hal berkata dengan kebodohan.
15. Tidak ada penyakit yang lebih parah daripada kebodohan.
16. Dan tidak ada kefakiran yang sebanding dengan kebodohan.
Kamis, 13 Oktober 2016
Makanan dan obat hati
Menu Makanan hati
***
Diantara tips merawat hati adalah dengan memperhatikan pola makanannya yang teratur. Karena tidak hanya makhluk yang ingin hidup, hati juga begitu.
Hati jika telat diberi makan akan cepat sakit. Dan jika dibiarkan akan mati.
Oleh karena itu, kita sebagai pemiliknya sangat penting mengetahui apa saja makanan yang dibutuhkan oleh hati.
Diantaranya adalah:
1.Membaca Al Quran.
Al Habib Muhammad bin Hasan berkata:
“Orang yang bersih hatinya tidak akan pernah kenyang membaca Al Quran”
Mendengar nasehat-nasehat orang alim.
Orang alim tidak harus kiyai atau guru.
Karena, teman yang ada didekat kita bisa saja termasuk dari golongan orang yang alim.
Serta Bergaul dengan orang sholih.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“ ﺟﺎﻟﺲ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﻭﺣﺪﺓ ﻭ ﺍﻟﻮﺣﺪﺓ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺟﺎﻟﺲ ﺍﻟﺴﻮﺀ”
Artinya,“Duduk bersama orang yang shalih lebih baik dari pada duduk sendiri. Dan duduk sendiri lebih baik dari pada duduk bersama orang yang jelek perangainya.”
2.Shalat tahajjud.
Orang yang istiqamah shalat tahajjud, pasti hatinya lebih damai, dan jauh dari kegelisahan.
3.Menjaga lisan dengan berkata jujur.
Lisan merupakan anggota tubuh yang paling berbahaya sebab tidak memiliki tulang.
Al habib Zain bin Sumaith berkata bahwa lisan yang suci jika membaca surah Al Fatihah kepada orang yang sakit maka akan sembuh dengan izin Allah. Sebaliknya, bagi orang yang lisannya kotor sebab berdusta dan berkata keji seberapa banyak ia membacakan surah Al Fatihah kepada orang sakit maka tidak akan sembuh.
4.Berperasangka baik dalam segala hal.
Orang yang hatinya penuh ketakutan, kegelisahan, keresahan, dan kekacauan, karena dia selalu berperasangka buruk, baik pada orang lain apalagi pada Allah.
5.Saling mengasihi antara sesama.
Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:
” ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻮﻥ ﻳﺮﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ”
Artinya,”Orang yang penyayang maka akan disayang oleh Allah SWT.”
6.Mujahadah. Artinya, selalu berusaha melawan hawa nafsu.
Dan ini juga merupakan salah satu cara yang digunakan oleh sadah bani alawy (keturunan Rasulullah SAW).
***
Obat hati
***
Hati yang sakit harus segera diobati. Jika tidak maka akan sulit disembuhkan. Lalu bagaimana cara mengetahui bahwa hati kita sedang sakit? Ada banyak cara untuk mengetahui hati kita sedang sakit. Namun, ada cara yang paling mudah yaitu ketika kita merasakan hati dengan Allah tidak ada koneksi dalam meminta atau beribadah, maka ketika itulah hati kita sedang sakit. Karena ketika itu kita menyadari dosa-dosa yang menutupi koneksi antara makhluk dengan penciptanya.
Kemudian, apa yang sebaiknya dilakukan? Cara yang paling ampuh adalah bertaubat dan tidak lupa memperhatikan pola makan hati yang teratur. Sebagaimana yang telah diuraikan. Sebab makanan dan obat hati sejatinya adalah sama.
Alhasil, kita wajib menjaga hati sebab hanya hati yang bersihlah yang dapat memberikan sinyal terbanyak antara makhluk dengan Khaliknya. Dan yang perlu ditanam dalam pikiran adalah Allah tidak akan menerima doa orang yang hatinya lalai. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
Rabbana la tuzigh quluubana ba’da idz hadaytana, wa hab lana min ladunka rahmah, innaka antal wahhab,,,
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau cabut hati kami setelah Engkau memberi kami petunjuk, dan anugerahilah kami kasih sayang dari sisiMu, sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Pemberi Anugerah,,,
Rabu, 12 Oktober 2016
Curhat seorang wanita pada imam ahmad bin hanbali
Curhat Perempuan Melarat kepada Imam Hambali
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy Syaibani (Imam Hambali) suatu ketika dihampiri perempuan muda yang hendak mencurahkan isi hatinya. Perempuan ini sedang dihantui perasaan bersalah atas sikapnya beberapa waktu yang lalu.
Mula-mula ia menceritakan kondisi serba kekurangan bersama ketiga anaknya yang masih kecil-kecil. Keadaan ini terpaksa ia hadapi karena sang suami yang menjadi tulang punggung keluarga telah lama meninggal dunia.
Untuk bertahan hidup, perempuan itu mengandalkan profesinya sebagai pemintal benang. Malam ia memintal, siang ia menjualnya. Fasilitas yang amat terbatas membuatnya tetap melarat dengan pekerjaan ini.
“Karena tidak memiliki lampu di dalam rumah, untuk memulai memintal benang, saya terpaksa menunggu cahaya bulan purnama,” tutur perempuan malang ini.
Namun suatu malam, tempat tinggal keluarganya tidak segelap biasanya. Bukan sebab sinar purnama telah tiba, melainkan serombongan kafilah kebetulan bermalam di dekat rumah perempuan ini. Lampu-lampu yang mereka bawa secara tidak sengaja turut menerangi area dan gubuk di sekelilingnya.
Di hadapan Imam Hambali, perempuan ini mengaku telah memanfaatkan kesempatan bersama cahaya lampu para kafilah tersebut untuk memintal. Yang membuatnya gundah adalah kealpaannya meminta izin kepada rombongan kafilah.
“Apakah hasil penjualan benang yang saya pintal di bawah cahaya lampu kafilah itu halal untuk saya gunakan?” tanya perempuan itu kepada sang imam.
Imam Hambali menatap kosong. Sesaat kemudian air matanya mengalir. Pendiri mazhab fiqih Hambali ini heran, di tengah mayoritas orang dilanda keserakahan terhadap dunia, ada seorang perempuan miskin yang masih memikirkan kesucian harta.
Imam Bukhari dalam riwayatnya menceritakan prediksi Rasulullah bahwa “Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram”
Jumat, 07 Oktober 2016
Lirik Ya Sayyidi khudz biyady
ﻳَﺎﺳَـﻴِّﺪِﻯْ ﻳَﺎﺭَ ﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺧُﺬْ ﺑِﻴَﺪِﻯ
ْ ﻣَﺎﻟِﻰْ ﺳِﻮَ ﺍﻙَ ﻭَ ﻻَ ﺍَﻟْﻮ ِﻯْ ﻋَﻠﻰ ﺍَﺣَﺪِ
ﻓَﺎَﻧْﺖَ ﻧُﻮْﺭُ ﺍﻟْﻬُﺪ ﻓِﻰْ ﻛُﻞِّ ﻛَﺎﺋِﻨَﺔٍ
ﻭَ ﺍَﻧْﺖَ ﺳِﺮُّ ﺍﻟﻨَّﺪﻯ ﻳَﺎﺧَﻴْﺮَ ﻣُﻌْﺘَﻤَﺪِﻯْ
ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭَ ﺍَﻧْﺖَ ﺣَﻘًّﺎ ﻏِﻴَﺎﺙُ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻨَﺎ
ﻭَ ﺍَﻧْﺖَ ﻫَﺎﺩِﻯ ﺍﻟْﻮَﺭ ﻯ ﻟِﻠّﻪِ ﺫِﻯ ﺍﻟﺴَّﺪَﺩ
***
ِ ﻳَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﻘُﻮْﻡُ ﻣَﻘَﺎﻡَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪِ ﻣُﻨْﻔَﺮ ِﺩًﺍ
ﻟِﻠْﻮَ ﺍﺣِﺪِ ﺍﻟْﻔَﺮْ ﺩِ ﻟَﻢْ ﻳُﻮْﻟَﺪْ ﻭَ ﻟَﻢْ ﻳَﻠِﺪِ
ﻳَﺎ ﻣَﻦْ ﺗَﻔَﺠَّﺮَ ﺕِ ﺍْﻻ َﻧْﻬَﺎﺭُ ﻧَﺎ ﺑِﻌَﺔً
ﻣِﻦْ ﺍُﺻْﺒُﻌَﻴْﻪِ ﻓَﺮَ ﻭَ ﻯ ﺍﻟْﺠَﻴْﺶَ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪَﺩِ
ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ
ﺍِﻧِّﻰ ﺍِﺫَﺍ ﺳَﺎﻣَﻨِﻰ ﺿَﻴْﻢٌ ﻳُﺮَ ﻭِّﻋُـﻨِﻰْ
ﺍَﻗُﻮْﻝُ ﻳَﺎﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟﺴَّـﺎﺩَ ﺍﺕِ ﻳَﺎﺳَـﻨَﺪِﻯ
***
ْ ﻛُﻦْ ﻟِﻰْ ﺷَﻔِﻴْـﻌًﺎ ﺍِﻟَﻰ ﺍﻟﺮَّ ﺣْﻤﻦِ ﻣِﻦْ ﺯَ ﻟﻠَِﻰ
ْ ﻭَ ﺍﻣْﻨُﻦْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺑِﻤَﺎ ﻻ َ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺤَﻠَﺪ
ِ ﻭَ ﺍﻧْﻈُﺮْ ﺑِﻌَﻴْﻦِ ﺍﻟﺮِّ ﺿَﺎﻟِﻰْ ﺩ َﺋِﻤًـﺎ ﺍَﺑَﺪًﺍ
ﻭَ ﺍﺳْﺘُﺮْ ﺑِﻔَﻀْﻠِﻚَ ﺗَﻘْﺼِﻴْﺮِ ﻯْ ﻣَﺪَ ﻯ ﺍْﻻَﻣـَﺪ
ِ ﺍِﻧِّﻰ ﺗَﻮَ ﺳَّﻠْﺖُ ﺑِﺎﻟْﻤُﺨْﺘَﺎﺭِ ﺍَﺷْﺮَ ﻑِ ﻣَﻦْ
ﺭَ ﻗَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤﻮَ ﺍﺕِ ﺳِﺮِّ ﺍﻟْﻮَ ﺍﺣِﺪِ ﺍْﻻَﺣَـﺪِ
ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍَﺯْ ﻛَﻰ ﺻَﻼ َﺓٍ ﻟَﻢْ ﺗَﺰَ ﻝْ ﺍَﺑَﺪًﺍ
ﻣَﻊَ ﺍﻟﺴَّـﻼ َﻡِ ﺑِﻼَ ﺣَﺼْﺮٍ ﻭَ ﻻَ ﻋَـﺪَﺩ
ِ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳَﺎﺍﻟﻠﻪ
TERJEMAHAN QASIDAH YA SAYYIDI YA ROSULALLOH
Ya Sayyidi ya Rasulullah , peganglah tanganku ( tolonglah/ syafaatilah aku ),
Tiada bagiku ( penolong / pensyafaat ) selain engkau dan aku tidak bertumpu pada ( Nabi ) yang lain,
Engkaulah cahaya petunjuk kepada sekalian alam,
Dan engkaulah rahasia Sang Penyeru , wahai sebaik-baik harapanku,
Allah Allah…Allah Allah
Dan engkaulah sebenar-benar penolong bagi seluruh makhluq ,
Dan engkaulah penunjuk semua makhluq kepada Allah yang memiliki kebenaran.
******************************
*******************************
Wahai orang yang dibangkitkan pada maqam mahmudah seorang diri ,
Kepada Yang Maha Esa , lagi Maha Tunggal , Yang tidak dilahirkan dan tidak melahirkan,
Wahai orang yang terpancar sungai mata air, daripada celahan jarinya,
maka memberi minum kepada tentera dengan pertolongannya ,
Allah Allah…Allah Allah...
Sesungguhnya aku, apabila ditimpa kezaliman yang menakutkanku ,
Aku berkata “ Wahai Penghulu segala Penghulu..Wahai Penolongku”
******************************
*******************************
Jadilah syafaat bagiku kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, daripada kehinaanku,
Dan kurniakanlah kepadaku dengan perkara yang pasti berlaku di alam kekal ( syurga ),
Pandanglah aku dengan pandangan redha , senantiasa dan selamanya,
Dan tutuplah , dengan kemuliaanmu , akan kesalahanku , selama-lamanya,
Sesungguhnya aku bertawassul dengan Al Mukhtar ( Rasulullah ) , semulia-mulia orang
Yang menceritakan langit rahsia Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Tunggal,
Allah Allah…Allah Allah...
(Semoga ) atasnya semulia-mulia/ sesuci-suci selawat yang berpanjangan selamanya,
Serta salam yang tidak terkira dan terbilang.
Allah Allah Allah Ya Allah ....
Kamis, 06 Oktober 2016
Sesuatu yang harus dimiliki
Apa yang Terbaik yang Patut Kita Miliki?
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Kalau kita tanya kepada diri kita atau teman kita, Apa yang terbaik yang patut ia miliki? Jawabannya bisa macam2 yang umumnya dunia. Mungkin ada yang menjawab Uang yang banyak, Rumah yang besar, mobil yang bagus, sawah ladang atau simpanan emas dan surat berharga dan lain-lain.
Memang jawaban itu semua tidak salah, tapi sesungguhnya itu hanya merupakan bagian kecil yang terbaik yang patut kita miliki. Apa yang lain yang terbaik yang patut kita miliki?
Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa pada suatu hari putra Luqman al-Hakim bertanya kepada ayahnya,
“Ayah, apakah yang terbaik dimiliki manusia?”
“Agama” jawab Luqman
“Kalau dua?” tanya anaknya
“Agama dan ilmu”
“Kalau tiga hal?, tanyanya
“Agama, ilmu dan harta”
“Kalau empat hal?
“Agama, ilmu, harta dan rasa malu”
“Kalau lima hal?”
“Agama, ilmu, harta, rasa malu dan sifat kedermawanan”
“Kalau enam hal?”
“Kalau lima hal itu telah dimiliki manusia, niscaya dia adalah orang yang bertaqwa dan Allah pasti akan menolongnya dalam menghadapi rayuan dan bujukan setan”
So, marilah kita lihat diri kita, apakah kita sudah memiliki ke 5 hal terbaik menurut Luqman Al Hakim tersebut, yaitu memiliki pengetahuan Agama yang baik, memiliki ilmu yang tinggi dan bermanfaat, memiliki harta yang banyak dan barokah, memiliki rasa malu yang besar serta memiliki sifat kedermawanan yang tinggi
Jika sudah bersyukurlah kpd Allah atas anugerahNya. Jika belum memiliki kelima hal tsb, berusahalah senantiasa sambil memohon agar diberikan kemudahan oleh Allah Swt.
Semoga Allah Swt senantiasa menuntun kita dan anak keturunan kita agar senantiasa menjadikan kita sebagai orang-orang yang bertaqwa yang memiliki pengetahuan Agama yang baik, ilmu yang tinggi dan bermanfaat, harta yang banyak yang dan barokah, rasa malu yang besar dan sifat kedermawanan yang tinggi. Aamiin
Semangat pagi Sahabatku, Have a nice Friday ya, selamat beraktifitas ataupun berkumpul dan membahagiakan keluarga tercinta,
Jangan lupa tetap saling berpesan dalam keimanan dan kesabaran.
Baraka Allah fikum. Aamiin
Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.