Senin, 31 Oktober 2022

adab makan


etika makan yang telah dilakukan Rasulullah:

1. Berwudhu ketika hendak makan

Dalam beberapa hadis diriwayatkan bahwa beliau berwudhu ketika hendak makan, beliau bersabda: “Barangsiapa ingin diperbanyak kebaikannya oleh Allah, maka hendaklah dia berwudlu ketika makanan sudah dihidangkan dan pada saat diangkat.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Rasulullah bersabda:

“بَرَكَةُ الطَّعَامِ الْوُضُوْءُ قَبْلُهُ وَالْوُضُوْءُ بَعْدَهُ”  رواه الترمذي ، وأبو داود .

Berkahnya makanan adalah berwudhu baik sebelum maupun sesudahnya,” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

2. Membaca Basmalah sebelum Makan

Rasulullah bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَاماً فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ، فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

Jika salah seorang diantara kalian makan, maka ucapkanlah nama Allah (bismillaah), jika lupa pada awalnya, maka bacalah: Bismillahi fii awwalihi wa akhirihi.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

3. Membaca Hamdalah setelah makan

Selesai makan atau minum Rasulullah membaca:

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

Puji syukur kepada Allah yang telah memberi makan dan memberi minum kepada kami serta menjadikan kami termasuk orang-orang Islam.” (HR. Abu Dawud)

4. Berkumur setelah Makan

Diriwayatkan bahwa setelah Rasulullah selesai makan, beliau berkumur.

Kami mengunyah dan memakannya bersama beliau. Setelah itu beliau meminta air, kemudian berkumur-kumur sehingga kami pun melakukan seperti itu bersama beliau.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

5. Makan dengan Tangan Kanan

Rasulullah bersabda:

عن عمر بن أبي سلمة رضي الله عنهما قال: … فقال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يا غلام، سمِّ اللهَ، وكُلْ بيمينك

Dari Umar bin Abi Salamah r.a. berkata: …Rasulullah Saw. berkata kepadaku; Hai anakku ucapkanlah bismillaah. Makanlah dengan tangan kananmu...” (HR. Al-Bukhari)

6. Rasulullah Makan Menggunakan Tiga Jari (Isyarat Tidak Serakah)

Diterangkan dari Ka’ab bin Malik, ia berkata:

كان رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يأكل بثلاثة أصابع ، ويلعق يده قبل أن يمسحها

Sesungguhnya Rasulullah Saw. (ketika makan maka beliau menggunakan tiga jari, dan menjilati tangan sebelum dibasuh.” (HR. Muslim)

7. Mengambil Makanan yang Terdekat

Beliau pernah menegur Umar bin Salamah (ketika itu ia masih kecil):

عَنْ عُمَرَ بْنِ أبي سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ غُلاماً في حَجْرِ رَسُولِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم -، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ في الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم: ” يا غُلامُ، سَمِّ اللهَ، وَكُلْ بِيَمِينكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ،

“Dari Umar bin Abi Salamah ia berkata: Saya masih kecil dibawah asuhan Rasulullah Saw. Aku biasa menjulurkan tanganku ke tempat makanan, maka Rasulullah Saw. bersabda: Wahai anakku, sebutlah nama Allah (basmalah) dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang ada didekatmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

8. Tidak Makan Sambil Berbaring

Diterangkan dari Abu Juhaifah (Wahab bin Abdullah), bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

لا آكل مُتَّكِئًا

“Sesungguhnya saya, saya tidak (pernah) makan sambil berbaring.” (HR. Al-Bukhari)

9. Tidak Mencaci Makanan

Abu Hurairah menjelaskan bahwa:

مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

Rasulullah Saw. tidak pernah mencaci makanan. Jika beliau suka, beliu makan. Jika beliau tidak suka, beliau tidak memakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

10. Tidak Membiarkan Makanan yang Jatuh

Rasulullah tidak pernah membiarkan makanan yang jatuh. Dari Anas ra. Rasulullah Saw. bersabda:

إِذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذَهَا ، فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذَى ، وَلْيَأْكُلَهَا وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ وَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيْلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِيْ فِي أَيِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةُ

Jika suapan salah seorang diantara kalian jatuh, maka ambillah (jangan dibiarkan) dan buang yang kotor, setelah itu makan kembali, jangan biarkan makanan untuk syetan. Jangan bersihkan tangan dengan alat pembersih sebelum menjilat jari-jari tangannya. Sebab tiada yang mengetahui pada makanan yang mana yang terdapat keberkahan.” (HR. Muslim)


11. Tidak Berlebih-lebihan dalam Makan

Rasulullah bersabda:

ما ملأ آدَمِيُّ وِعَاءً شراً من بطنه بحسب ابن ادم أكلات يقمن صلبه فإن كان لا محالة فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه

Tiada suatu tempat (wadah) yang jelek jika dinuhi oleh manusia selain perutnya sendiri. Cukuplah baginya beberapa suapan yang sekiranya bisa menguatkan tulang belulangnya. Jika masih kurang, maka sepertiga (perutnya) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

12. Minum dengan Tiga Tegukan dan Membaca Basmalah 

Dalam hal ini Rasulullah Saw. bersabda:

لا تشربوا واحدا كشرب البعير ولكن اشربوا مثنى وثلاث وسموا إذا أنتم شربتم واحمدوا إذا أنتم رفعتم

Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan. Tetapi minumlah kalian dengan dua atau tiga kali, dan jika kalian minum sebutlah nama Allah (membaca basmalah), kemudian pujilah Dia (membaca hamdalah), ketika kalian mengangkatnya (selesai minum).”(HR. At-Tirmidzi)

13. Tidak Bernafas dalam Bejana (Tempat Minum)

Dari Anas ra. ia berkata:

عن أبي قتادة رضي الله عنه أَنَّ النّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ : نَهَى أَن يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ

Dari Abi Qatadah ra, bahwasanya Nabi Saw. melarang (kita) bernafas di dalam bejana atau meniup di dalamnya.” (HR. Muslim)

14. Tidak Makan dan Minum dengan Berdiri.

Rasulullah Saw.  melarang makan dan minum dengan berdiri, 

عن قتادة عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه نهى أن يشرب الرجل قائما قال قتادة فقلنا فالأكل فقال ذاك أشر أو أخبث

“Dari Qotadah dari Anas dari Nabi Saw. Bahwa sesungguhnya Nabi Saw. melarang orang minum sambil berdiri. Lalu Qotadah bertanya (kepada Anas) : Kalau makan bagaimama? Ia pun menjawab : Hal itu (makan dan minum sambil berdiri) lebih buruk dan jelek.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad)

Semoga kita juga bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak hanya kenyang yang kita dapat melainkan keberkahan dalam makanan yang telah kita makan sehingga kita mendapatkan keberkahan pula dalam kehidupan. Aamiin.. 

Wallahu a’lam.

Selasa, 25 Oktober 2022

khutbah 4 perkara yang memudahkan menuju surga


Khutbah I
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ دين الاسلام، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه صاحب الشفاعة والمقام ، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى دار السلام ، 
أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Marilah kita mempertebal ketaqwaan kita kepada Allah dengan menghindarkan diri dari kecurangan, kebohongan dan berbagai sifat tercela lainnya. Dan memulai hari-hari dengan amalan-amalan saleh yang nyata sebagai pembuktian kebenaran Iman. Sebab, segala perbuatan dan amal manusia, baik maupun buruk merupakan pencerminan imannya kepada Allah SWT.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Ketika ada orang yang bertanya kepada kita, bagaimana jalan untuk menggapai surga, tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau telah memberikan beberapa penjelasan, yang akan menghantarkan kita menuju surga Allah subhanahu wata‘ala. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagaimana berikut:
أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
Artinya: Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, shalatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai. 

Pertama, orang yang menghendaki untuk masuk surga adalah orang yang menebarkan salam, perdamaian dan kasih sayang. Menebarkan perdamaian bisa diawali dengan memberi ucapan salam kepada saudara kita, yaitu Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Yang artinya keselamatan, rahmat, dan berkah Allah subhanahu wata‘ala semoga tercurahkan untukmu. Lazimnya ucapan salam ini akan dijawab oleh saudara kita dengan jawaban wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh yang artinya bagimu keselamatan, rahmat dan berkah Allah subhanahu wata‘ala. Ucapan tersebut tampak sepele, namun memiliki makna yang mendalam.

Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun mengandung arti menebarkan perdamaian, kasih sayang dan kerukunan terhadap sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama Muslim. Kata salam juga menjadi kunci yang ampuh untuk menghilangkan permusuhan, kebencian, dan kerenggangan di antara sesama. Karena itu, Islam sangat menganjurkan kita untuk saling mengucapkan salam, tujuannya adalah mewujudkan kerukunan dan kedamaian, dan menghilangkan kerenggangan dan permusuhan di antara sesama. 

Hadits di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak diperkenankan bagi seorang Muslim untuk membenci dan menghujat sesama Muslim, menyebarkan permusuhan, menebarkan ujaran kebencian dan memutuskan tali persaudaraan. Karena menebarkan permusuhan adalah ciri-ciri dari ajaran syaitan, sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 91, syaitan memiliki tujuan menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara sesama Muslim.
اِنَّمَا يُرِيۡدُ الشَّيۡطٰنُ اَنۡ يُّوۡقِعَ بَيۡنَكُمُ الۡعَدَاوَةَ وَالۡبَغۡضَآءَ فِى الۡخَمۡرِ وَالۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَنۡ ذِكۡرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ‌ ۚ فَهَلۡ اَنۡـتُمۡ مُّنۡتَهُوۡنَ
setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, Dengan minuman keras dan judi itu,  dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?

Kedua, jalan untuk menggapai surga adalah memberikan makanan, Selain kita diwajibkan untuk mengeluarkan nafkah untuk keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta, Nabi menganjurkan kepada kita untuk bersedekah, terutama bagi orang-orang yang membutuhkan. Mengapa memberikan makanan dapat menghantarkan kita menuju surga? Karena orang yang senang memberikan makanan adalah orang yang dekat dengan surga. Sebagaimana riwayat Imam Turmudzi dalam sunan Turmudzi Juz 3 halaman 407 disebutkan:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ
Artinya: “Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.”
Imam Al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh kitab Faidlul Qadir karya Muhammad al-Munawi, juz 4 halaman 138 menjelaskan, bahwa sikap dermawan merupakan buah dari cinta akhirat, dan tidak berlebihan dalam mencintai dunia fana. Sikap dermawan tumbuh dari penghayatan seseorang tentang iman dan tauhid kepada Allah subhanahu wata‘ala. Sehingga muncul sikap tawakkal dan berserah diri kepada Allah, secara otomatis muncul sikap percaya bahwa Allah adalah pemberi rezeki. Seorang dermawan yakin bahwa orang berbuat baik dengan mensedekahkan sebagian hartanya, Allah pasti akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan. Berbeda dengan orang yang bakhil, ia adalah orang yang terlalu cinta dunia dan ragu terhadap janji Allah . Karena itu, tempat yang layak bagi seorang dermawan adalah surga, sebaliknya tempat yang layak bagi orang bakhil adalah neraka.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Ketiga, menjalin silaturrahim dan persaudaraan, walaupun hanya dengan ucapan salam. Dalam sebuah riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain Juz 2 halaman 563, dengan sanad yang shahih Nabi bersabda:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ حَاسَبَهُ اللَّهُ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ قَالُوا: لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: تُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ، وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ» قَالَ: فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ، فَمَا لِي يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَنْ تُحَاسَبَ حِسَابًا يَسِيرًا وَيُدْخِلَكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ
Artinya: “Tiga hal yang menjadikan seseorang akan dihisab Allah dengan mudah dan akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya. Sahabat bertanya, bagi siapa itu wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Nabi bersabda: Engkau memberi orang yang menghalangimu, engkau memaafkan orang yang mendzalimimu, dan engkau menjalin persaudaraan dengan orang yang memutuskan silaturrahim denganmu. Sahabat bertanya, jika saya melakukannya, apa yang saya dapat wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Nabi bersabda: engkau akan dihisab dengan hisab yang ringan dan Allah akan memasukkanmu ke surga dengan rahmat-Nya.”


Mengenai pentingnya silaturrahim, terdapat sebuah cerita dari Imam Ashbihani yang termaktub dalam kitab Irsyadul Ibad halaman 94, suatu ketika sahabat duduk di sisi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Kemudian Nabi bersabda: tidak boleh duduk dengan kami orang yang memutuskan silaturrahim, kemudian seorang pemuda keluar dari halaqoh, pemuda tersebut mendatangi bibinya untuk menyelesaikan sesuatu masalah di antara keduanya, kemudian bibinya meminta maaf terhadap pemuda tersebut. Setelah urusan selesai, pemuda kembali ke halaqoh, kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun pada suatu kaum, yang di dalamnya terdapat orang yang memutuskan persaudaraan. 

Keempat, menjalankan shalat malam ketika banyak orang telah tidur terlelap. Shalat malam menjadi shalat yang spesial karena dilakukan di waktu banyak orang beristirahat dan lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata‘ala. Shalat malam juga menjadi indikasi seseorang jauh dari riya’ dan pamer dalam beribadah, karena di waktu ini banyak orang beristirahat. Sehingga bagi orang yang menjalankan ibadah di waktu malam mendapatkan ganjaran yang lebih, terutama oleh Nabi disabdakan sebagai orang yang akan masuk surga dengan tanpa kesulitan. Nabi juga bersabda:
‏ عَنْ ‏‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏‏رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ‏‏قَالَ : ‏قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏: " ‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ "
“Seutama-utama puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim No. 1163)

Menebarkan salam dan kedamaian, memberikan makanan, menjalin persaudaraan, dan shalat malam adalah anjuran dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, agar kita dapat menggapai surga dengan tanpa kesulitan dan tanpa banyak rintangan. Jika kita konsisten dan istiqamah dengan anjuran Nabi tersebut, Allah akan memberikan kita pertolongan untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi perbuatan yang kurang menyenangkan
Perlu diingat, Nabi yang telah dijamin masuk surga oleh Allah subhanahu wata‘ala selalu giat dalam beribadah kepada Allah subhanahu wata‘ala. Dalam kehidupan di tengah masyarakat, Nabi  selalu baik hati, riang dan sopan terhadap semua orang. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu yang lebih duluan memberikan salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya. Nabi selalu memberikan apa yang dimiliki kepada para sahabatnya, walaupun beliau sendiri dalam keadaan kekurangan. Nabi selalu bersilaturrahim dan memaafkan terhadap setiap orang, walaupun terhadap orang yang pernah memusuhinya, dan Nabi selalu menjalankan shalat malam, hingga kedua telapak kaki beliau membengkak. Semoga kita semua dapat mencontoh prilaku dan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
أعوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطانِ الرَّجيم؛ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

الخطبة الثانية

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّٰﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺟَﻌَﻞَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﻓْﻀَﻞَ ﺍَﻳَّﺎﻡِ ﺍْﻻُﺳْﺒُﻮْﻉِ
ﻭَﺍﺧْﺘَﺼَّﻪُ ﺑِﺴَﺎﻋَﺔٍ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣُﺠَﺎﺏٌ ﻣَﺴْﻤُﻮْﻉٌ 

ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓً ﻣُﺤَﺘَﻮِﻳَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻛَﻤَﺎﻝِ ﺍْﻻِﺧْﻼَﺹِ ﻭَﺍﻟْﺤُﻀُﻮْﻉِ 
ﻭَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺻَﺎﺣِﺐُ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﻡِ ﺍﻟْﻤَﺤْﻤُﻮْﺩِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﻤَﺮْﻓُﻮْﻉِ 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺍٰﻟِﻪِ ﻭَ ﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺫَﻭِﻯ ﺍﻟﺰُّﻫْﺪِ ﻭَﺍﻟْﺨُﺸُﻮْﻉِ 
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ
ﻓَﻴَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ، ﺍِﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻓِﻰ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻟْﺤَﺎﻻَﺕِ
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺟَﻞَّ ﺟَﻼَﻟُﻪُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻧُﻮْﺭِ ﺍْﻻَﻧْﻮَﺍﺭِ ﻭَﺳِﺮِّ ﺍْﻻَﺳْﺮَﺍﺭِ ﻭَﺗِﺮْﻳَﺎﻕِ ﺍْﻻَﻏْﻴَﺎﺭِ ﻭَﻣِﻔْﺘَﺎﺡِ ﺑَﺎﺏِ ﺍﻟْﻴَﺴَﺎﺭِ، ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﻥِ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﺎﺭِ ﻭَ ﺍٰﻟِﻪِ ﺍْﻻَﻃْﻬَﺎﺭِ، ﻭَ ﺍَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺍْﻻَﺧْﻴَﺎﺭِ ﻋَﺪَﺩَ ﻧِﻌَﻢِ ﺍﻟﻠّٰﻪِ ﻭَ ﺍِﻓْﻀَﺎﻟِﻪِ
ﻭَ ﺍَﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻭَﺍﺣْﺸُﺮْﻧَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺍَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍَﻟْﺎَﺣْﻴَﺂﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﻟْﺎَﻣْﻮَﺍﺕِ ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ، ﻳَﺎ ﻗَﺎﺿِﻲَ ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺎﺕِ ﻭَ ﻳَﺎ ﻋَﺎﻟِﻢِ ﺍﻟﺴِّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻔِﻴَّﺎﺕِ 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻧْﺼُﺮِ ﺍﻹِﺳْﻠَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْ ﺟُﻴُﻮْﺵَ ﺍﻟْﻤُﻮَﺣِّﺪِﻳْﻦَ ﻭَ ﺍَﻋْﻞِ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻚَ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﻓِّﻘْﻨَﺎ ﻭَﺟَﻤِﻴْﻊَ ﻭُﻻَﺓِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَ ﻗُﻀَﺎﺗِﻬِﻢْ ﻟِﻠْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﻧُﺼْﺮَﺓِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﻭَﺍﺗِّﺒَﺎﻉِ ﺷَﺮِﻳْﻌَﺔِ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺪُﻭِّﻫِﻢْ ﺍَﻋْﺪَﺍﺋِﻚَ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ
ﻭَ ﺍَﻫْﻠِﻚِ ﺍﻟْﻜَﻔَﺮَﺓَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺒْﺘَﺪِﻋَﺔَ ﻭَﻛُﻞَّ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﻋَﺪُﻭٌ ﻟِﻠﺪِّﻳِﻦِ 
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍٰﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺎٰﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَ ﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ 

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠّٰﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻳَٲ ﻣُﺮُ ﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺫِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَ ﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ

Selasa, 18 Oktober 2022

Doa Nabi Isa AS

اللَّهُمَّ إنِّي أَصْبَحْتُ لَا أَسْتَطِيْعُ دَفْعَ مَا أَكْرَهُ، وَلَا أَمْلِكُ نَفْعَ مَا أَرْجُوْ، وَأَصْبَحَ الْأَمْرُ بِيَدِ غَيْرِي، وَأَصْبَحْتُ مُرْتَهَناً بِعَمَلِي فَلَا فَقِيْرَ أَفْقَرُ مِنِّي. اللَّهُمَّ لَا تُشْمِتْ بِي عَدُوِّي، وَلَا تَسُؤْ بِي صَدِيْقِي، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتِي فِي دِيْنِي، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّي، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيَّ مَنْ لَا يَرْحَمُنِي، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.

Latin: Allahumma inni Asbahtu Laa Astati’u Daf’a maa Akrohu walaa Amliku Naf’a maa Arjuu wa Asbahal Amru biyadi ghoiri wa Asbahtu Murtahinan biamaliy fala Faqiro Afqoru minni, Allahumma La Tusymit bi Aduwwiy wala Tasu’ biy Shodiqi wala Taj’al Musibati fi Dini wala Taj’alid dunya Akbaro Hammi wala Tusalith Alayya man La Yarhamuni Yaa Hayyu Yaa Qoyyum’

“Ya Allah, aku tidak memiliki kemampuan untuk menolak apa yang kubenci, akupun tidak memiliki kekuasaan untuk memiliki apa yang kuharapkan. Segala perkaraku tidak dalam genggamku, aku hanyalah hamba hina, tiada yang lebih hina dibanding aku. Yaa Allah janganlah Engkau buat musuhku senang di atas penderitaanku, jangan Engkau buat temanku mencelakaiku, jagalah agamaku, jangan Engkau jadikan dunia sebagai kegelisahanku, janganlah kau berikan leluasa (untuk mencelakaiku) pada orang yang tidak belas kasih padaku, Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi Maha Adigdaya.”

Selasa, 27 September 2022

Mahalul qiyam simthuduror


محل القيام فی المولد سمط الدرار
۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

ﻳَﺎ ﻧَﺒِﻲ ﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ۰۞۰ ﻳﺎﺭَﺳﻮﻝ ﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻚَ

ﻳﺎﺣَﺒِﻴْﺐْ ﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ۰۞۰ ﺻَﻠَﻮَﺍﺕُ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻚَ

Wahai Nabi Salam Untukmu wahai Rosul Salam untukmu 

Wahai Kekasih salam untukmu Shalawat Allah untukmu


أَشْرَقَ الْگوْنُ ابْتِهَاجًا ۞ بِوُجُوْدِ الْمُصْطَفٰی احْمَد

وَلِأَهْلِ الْگوْنِ أُنْسٌ ۞ وَسُرُوْرٌ قَدْ تَجَدَّد

Asyroqol kaunubtihaajan ۞ biwujuudil mushthofa Ahmad

Wa li-ahlil kauni unsun ۞ wa suruurun qod tajaddad


Alam bersinar-seminar bersuka ria.. menyambut kelahiran Al-Musthafa Ahmad

Riang gembira meliput penghuninya.. sambung-menyambung tiada hentinya

فَاطْرَبُوا يَااهْلَ الْمَثَانِی ۞ فَهَزَارُ الْيُمْنِ غَرَّد

وَاسْتَضِيْئُوْا بِجَمَالً ۞ فَاقَ فِی الْحُسْنِ تَفَرَّد

Fathrobuu yaahlal matsaani ۞ fahazaarul yumni ghorrod

Wastadhiiu bi jamaalin ۞ faaqo filhusni tafarrod

Bergembiralah, wahai pengikut Al-Quran.. burung burung kemujuran kini berkicauanp

Bersuluhlah dengan sinar keindahan.. mengungguli semua yang indah tiada bandingan

وَلَنَاالْبُشْرٰی بِسَعْدٍ ۞ مُسْتَمِرٍّ لَيْسَ يَنْفَد

حَيْثُ أُوْتِيْنَاعَطَاءً ۞ جَمَعَ الْفَخْرَ الْمُؤَبَّد

Wa lanaal busyroo bisa‘din ۞ mustamirrin laisa yanfad

Haitsu uutiinaa ‘athooan ۞ jama‘al fakhrol mu’abbad

Kini wajiblah bersuka cita.. Dengan keberuntungan terus-menerus tiada habisnya

Manakala kita beroleh anugerah.. Padanya terpadu kebanggaan abadi


فَلِرَبِّيْ کُلُّ حَمْدٍ ۞ جَلَّ اَنْ يَحْصُرَهُ الْعَد

إِذْحَبَانَا بِوُجُوْدِ الْمُصْطَفٰی الْهَادِيْ مُحَمَّد

Falirobbii kullu hamdin ۞  jalla ayyahshurohul 'ad

Idz habaanaa biwujuudil ۞ mushthofal haadii Muhammad

Bagi Tuhan segala puji.. tiada bilangan mampu mencakupnya

Atas penghormatan dilimpahkan-Nya bagi kita.. dengan lahirnya Al-Musthafa Al-Hadi Muhammad


مَرْحَبًا يَا نُوْرُ الْعَيْنِ مَرْحَبًا مَرْحَبًا 

مَرْحَبًا جَدَّ الْحُسَيْنِ مَرْحَبًا مَرْحَبًا 


يَارَسُوْلَ اللّٰهِ اَهْلًا ۞ بَكَ اِنَّا بِكَ نُسْعَد

وَبِجَاهِهْ يَااِلٰهِيْ ۞ جُدْ وَبَلِّغْ کُلَّ مَقْصَد

Yâ Rosuulallahi ahlan ۞ bika innaa bika nus‘ad

Wa bijaahih yaa Ilaahii ۞ jud wa balligh kulla maqshod

Ya Rasulullah, selamat datang, ahlan wa sahlan.. Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu

Ya Ilahi, ya Tuhan kami.. semoga Kau berkenan memberi nikmat karunia-Mu
menyampaikan kami ke tujuan idaman.. demi ketinggian derajat Rasul di sisi-Mu


وَاهْدِنَا نَهْجَ سَبِيْلِهْ ۞ گيْ بِهِ نُسْعَدْ وَ نُرْشَدْ

رَبِّ بَلِّغْنَا بِجَاهِهْ ۞ فِی جِوَارِهْ خَيْرَ مَقْعَدْ

Wahdinaa nahja sabiilih ۞ kay bihi nus‘ad wa nursyad

Robbi ballighnaa bijaahih ۞ fî jiwaarih khoiro maq‘ad 

Tunjukilah kami jalan yang ia tempuh.. agar dengannya kami bahagia beroleh kebaikan melimpah

Rabbi, demi mulia kedudukannya di sisi-Mu.. tempatkanlah kami di sebaik tempat di sisinya


وَصَلَاةُ اللّٰه تَغْشٰی ۞ اَشْرَفَ الرُّسْلِ مُحَمَّدْ

وَسَلَامٌ مُسْتَمِرٌّ ۞ کُلَّ حِيْنٍ يَتَجَدَّدْ

Wa sholaatullaahi taghsyaa asyrofar rusli Muhammad

Wa salaamun mustamirrun ۞ kulla hiinin yatajaddad

 
Semoga shalawat Allah meliputi selalu.. rasul termulia, Muhammad 

Serta salam terus-menerus.. silih berganti setiap saat…




——————–
رَبِّ فـَاجْعَلْ مُجْتمَعْنَا ۰۞۰ غَايَتـُهْ حُسْنُ الخِتـَــامِ

Robbi faj’al mujtama’nâ
Ghôyatuh husnul khitâmi

Yaa Allah jadikanlah perkumpulan kami
Puncaknya menjadi husnul khotimah.

وَاعْطِـــنَا مَا قَدْ سَألـْنَا ۰۞۰ مِنْ عَطـَـايَاكَ الجِسَامِ

Wa’thinâ mâ qod sa-alnâ
Min ‘athôyâ kal jisâmi

Berikanlah kepada kami, apa yang kami minta
Dari pemberian-Mu Yang Maha Besar.

وَاکْرِمِ الأرْوَاحَ مِنَّا ۰۞۰ بِلقَا خَيرَ الأَنَامِ

وأبْلِغِ المُخْتَارَ عَنَّا ۰۞۰ مِنْ صَلَاةٍ وَسَلَامٍ


Beri kemuliaan Ruh Ruh kami
Bisa berjumpa dengan Nabi sebaik baik manusia.

Sampaikan dari kami untuk Nabi pilihan
Sholawat dan salam kami.



Rabu, 21 September 2022

lirik qolbu mutayam

Sholawat ini dibawakan oleh grup Hadroh Az Zahir dalam bahasa Arab

اَلقَلْبُ مُتَيَّمْ بِطٰهَ النَّبِی ۰۞۰  وَصَلَّی وَسَلَّمْ عَلَی طٰهَ النَّبِی

Hati Rindu mendalam kepada Nabi Thaha

Semoga sholawat dan salam tercurah kepada Nabi Thaha

نَبِيْنَا الْمُگرَّمْ نَبِيْنَا الْمُشَرَّفْ ۰۞۰ طٰهَ العَرَبِيّ طَهَ العَرَبِيّ

Nabi dari kalangan orang terhomat, nabi Yang mulia (keturunan Bani Hasyim) Thaha adalah orang Arab, Thaha adalah orang Arab

أَحْمَدُ هَدَانَا وَالْمَوْلَی قَدْشَاء ۰۞۰  بِالْخَيْرِ اَتَانَا وَبِالْحَقِّ جَاء

Ahmad telah membimbing kita, dan itulah yang diinginkan Tuhan 

Dengannya kebaikan dan kebenaran haqiqi itu datang

لِلتَّقْوَی دَعَانَا لِدَرْبِ الرَّجَاء ۰۞۰ وَالْمَوْلَی اَغْنَانَا بِطٰهَ النَّبِی

Kepada orang-orang yang bertaqwa ia mendoakan untuk jalan pengharapan
Dan Tuhan mencukupi kita dengan berkah Nabi thaha

يَارَسُوْلَ اللّٰه جِئْتَ بِالْقُرْآن  ۰۞۰  مِنْ وَحْیِ الْإِلٰه مَوْلَانَا الرَّحْمٰن

Wahai Utusan Allah, Dengan perantaramu Al-Quran datang Wahyu dari Tuhan Yang Maha Pemurah

وَبِعَوْنِ اللّٰه نَشَرْتَ الْإِيْمَان ۰۞۰  يَاحَبِيْبَ اللّٰه يَاطٰهَ النَّبِی

Dan dengan Pertolongan Allah, engkau menyebarkan iman

wahai kekasih Allah, wahai Nabi Thaha

گمْ يَخْطُو فُؤَادِی لِتِلْكَ الدِّيَار ۰۞۰ وَبِشَوْقٍ يُنَادِیْ شَافِعِی الْمُخْتَار

Bagaimana langkah saya ke rumah itu

Dan dengan penuh kerinduan ia memanggil penolong lagi terpilih

قَدْ طَالَ ابْتِهَادِی عَنْ اَغْلَی مَقَام ۰۞۰  وَالحَجُّ مُرَادِی وَدِيَارُ النَّبِي

Sungguh dalam kerinduanku pada tempat tertinggi itu (Mekkah dan Madinah) Haji adalah tujuanku dan juga rumah Nabi (Masjid Nabawi)

Selasa, 20 September 2022

khutbah cinta Rosul SAW

Khutbah 1
اَلْحَمْدُ لله الَذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَهَدَانَا إلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ صِرَاطِ الَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَاالضَالِّيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًارَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْن
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلـمُرْسَلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلأَعْلٰى إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنَ.اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ  حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 
 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ 
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullâh,
Pada kesempatan ini marilah kita perkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan iman dan takwa yang sebenar-benarnya. Berusaha keras melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarang. 
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullâh,
Kita sekarang di penghujung  bulan safar sebentar lagi Memasuki bulan kelahiran manusia sempurna pilihan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, yakni Nabi Muhammad ﷺ. 
Memperingati dalam arti mempelajari sejarah perjuangannya dalam mendakwahkan agama Islam, meneladani kebaikan-kebaikan akhlaknya, dan mengikuti sunnah-sunnah serta memperbanyak bacaan shalawat atasnya. Agar kita semua termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh Rasulullah ﷺ dan akan mendapatkan syafaatnya di dunia sampai di akhirat kelak. 
Ma’asyiral muslminin wazumratal mu’minin rahimakumullâh,
Nabi Muhammad bin Abdillah. Beliau bukan hanya diutus untuk kalangan bangsa Arab saja, namun seluruh manusia bahkan alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat as-Saba’ ayat 28 dan Alanbiya 107
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. As-Saba’[34]: 28).

وَمَاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ اِلَّا رَحۡمَةً لِّـلۡعٰلَمِيۡنَ
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.(alanbiya 107)
Ayat2 ini memiliki empat hal pokok yang harus dimengerti, yaitu 1.ada yang mengutus yakni Allah ﷻ., 2.adanya utusan Allah dalam hal ini Rasulullah Muhammad ﷺ, 3.diutus kepada seluruh manusia dan alam semesta 4.sebagai بَشِيرًا وَنَذِيرًا pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan serta rahmat bagi seluruh alam
Rasulullah Muhammad ﷺ bukan sekadar membawa rahmat bagi seluruh alam namun justru kepribadian beliau lah yang menjadi rahmat. Begitu mulianya sifat Rasulullah Muhammad sehingga Allah menyebutkan dengan pujian yang sangat agung.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍۢ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (QS. Al-Qalam: 4)
Kemuliaan sifat Rasulullah tercermin dalam cara beliau berdakwah. Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat.  Rasulullah mengajarkan untuk saling menghargai, saling menolong, menjaga persaudaraan, perdamaian, dan sebagaianya. Lebih dari itu, Rasulullah juga mengajarkan etika terhadap binatang. Sehingga dalam melakukan sembelihan binatang pun diajarkan cara-cara yang maslahat dan tidak menyakiti binatang. 
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullâh,
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa visi pendidikan Rasulullah adalah terciptanya kedamaian dan keselamatan dunia dan akhirat. Sepantasnya sebagai umatnya kita semua kaum muslimin bersyukur atas diutusnya Rasulullah dan  senantiasa mencintai beliau dengan sepenuh hati, dengan kecintaan yang sebenar-benarnya.
Walaupun tidak ada aturan yang menjelaskan cara mencintai rasul secara khusus, namun kecintaan terhadap Rasulullah dapat dibuktikan dengan beberapa hal, di antaranya dengan memperbanyak membaca shalawat. Sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 56,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab[33]: 56).
Para sahabat Rasulullah telah membuktikan kecintaanya terhadap Rasulullah secara nyata. Pertama, Ali Bin Abi Thalib menggantikan menggantikan Rasulullah saat pengepungan oleh kaum Quraisy pada saat Rasulullah hendak hijrah. Kedua, berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj. Ketika tidak ada satupun orang yang percaya kepada rasulullah telah diisra mi’rajkan, Abu Bakar Ash-Shidiq lah orang yang pertama kali meyakini akan kebenaran tersebut. Ketiga, Umar Bin Khattab tidak rela Rasulullah dikabarkan telah meninggal, sehingga siapapun yang berani mengatakan berita itu akan dipukul oleh beliau. 

Selain memperbanyak bacaan shalawat, cara kita mencintai Rasulullah adalah dengan mengikuti sunnah-sunnahnya. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun segala kebiasaan sikap Rasulullah. dengan jalan memperbanyak bershalawat dan mengikuti sunnah-sunnah rasullah semoga kita semua menjadi orang-orang yang dicinta oleh Rasulullah.
Dikisahkan dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, Syekh Syibli mendatangi Ibn Mujahid, secara sepontan Ibn Mujahid merangkul dan mencium kening Syekh Syibli. Syekh Syibli pun bertanya tentang hal itu. Syekh ibn Mujahid menceritakan bahwa ia pernah bermimpi dan melihat Rasulullah mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn Mujahid bertanya kepada Rasulullah, hal apa yang menyebabkan Rasulullah begitu mencintai Syekh Syibli. Rasulullah menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca dua ayat terakhir Surat at-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ 
Dan membaca shalawat 
صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد
Kemudian Ibn Mujahid menanyakan akan hal itu terhadap syaikh syibli dan ternyata syaikh syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan Rasulullah dalam mimpi Ibn Mujahid.

Melihat kisah tersebut, bukan hanya berapa banyak shalawat yang dibaca, namun konsisten, terus menerus dan kecintaan sebenar-benarnya kepada Rasulullah.lah yang dapat menjadikan kita semua dikenal oleh Rasulullah dan akan mendapatkan cintanya. 

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bershalawat dan menjalankan sunnah Rasulullah sebagai bukti cinta kita. Dan kita semua akan mendapatkan cinta dan syafaat dari beliau Rasulullah Muhammad ﷺ, amiin ya Rabbal ‘alamin.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
وَمَاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ اِلَّا رَحۡمَةً لِّـلۡعٰلَمِيۡنَ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ 
فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَاعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
قال الله تعالى فى القران الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سيدنا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سيدنا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ * ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ * ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُّﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﺃَﺋِﻤَﺘَﻨَﺎ ﻭَﺃُﻣَّﺘَﻨَﺎ * ﻭَﻗُﻀَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﻋُﻠَﻤَﺎﺀَﻧَﺎ ﻭَﻓُﻘَﻬَﺎﺀَﻧَﺎ * ﻭَﻣَﺸَﺎﻳِﺨَﻨَﺎ ﺻَﻼَﺣًﺎ ﺗَﺎﻣًّﺎ ﻋَﺎﻣًّﺎ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻫُﺪَﺍﺓَ ﻣُﻬْﺘَﺪِﻳْﻦَ 
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍْﻧﺼُﺮْ ﻣَﻦْ ﻧَﺼَﺮَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺍﺧْﺬُﻝْ ﻣَﻦْ ﺧَﺬَﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ * ﺃَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻫْﻠِﻚْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀَ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦَ * ﻭَﺃَﻟِّﻒْ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮْﺏِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ * ﻭَﻓُﻚَّ ﺃَﺳْﺮَ ﺍﻟْﻤَﺄْﺳُﻮْﺭِﻳْﻦَ * ﻭَﻓَﺮِّﺝْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺮُﻭْﺑِﻴْﻦَ * ﻭَﺍﻗْـﺾِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺪْﻳُﻮْﻧِﻴـْﻦَ * ﻭَﺍﻛْﺘُﺐِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ * ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐُﺰَّﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ * 
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺍﺩْﻓَﻊْ ﻋَﻨَّﺎ ﺍﻟْﻐَﻠَﺎﺀَ * ﻭَﺍﻟْﺒَﻼَﺀَ ﻭَﺍﻟْﻮَﺑَﺎﺀَ * ﻭَﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀَ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲَ ﻭَﺍﻟﺴُّﻴُﻮْﻑَ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﻠِﻔَﺔ * ﻭَﺍﻟﺸَّﺪَﺍﺋِﺪَ ﻭَﺍﻟْﻤِﺤَﻦَ * ﻣَﺎ ﻇَﻬَﺮَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻄَﻦَ * ﻣِﻦْ ﺑَﻠَﺪِﻧَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺧَﺎﺻَّﺔً * ﻭَﻣِﻦْ ﺑُﻠْﺪَﺍﻥِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻋَﺎﻣَّﺔً * ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ * ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻹِﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮْﻧَﺎ ﺑﺎﻹِﻳـْﻤَﺎﻥِ * ﻭَﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲْ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼًّ ﻟِّﻠَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺅُﻭْﻑٌ ﺭَّﺣِﻴْﻢ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎْﻟﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎﺀِﺫِﻯ ﺍْﻟﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍْﻟﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍْﻟﺒَﻐْﻰِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭْﻥَ * ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺌَﻠُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ

Jumat, 16 September 2022

Barang wakaf rusak masihkah berpahala

Syekh Al-Imam Taqiyuddin menjelaskan mengenai makna wakaf secara etimologi adalah pemanfaatan barang yang memiliki kriteria tahan lama dan tidak boleh dialokasikan untuk tujuan lainnya melainkan hanya untuk kebaikan semata karena bermaksud mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini sebagaimana dalam keterangan beliau dalam kitab Kifayatul Akhyar (juz II, halaman 303-304)

حبس مَال يُمكن الِانْتِفَاع بِهِ مَعَ بَقَاء عينه مَمْنُوع من التَّصَرُّف فِي عينه تصرف مَنَافِعه فِي الْبر تقرباً إِلَى الله تَعَالَى

Artinya:

Menahan suatu aset yang bisa diambil manfaatnya bersamaan dengan tetapnya wujud fisik, disertai larangan mengalokasikan fisik barang wakaf sehingga fisik itu musnah. Pengalokasiaan manfaat aset wakaf adalah untuk kebaikan semata karena bermaksud sebagai pendekatan kepada Allah Ta’ala.”

Di samping kriteria yang telah disebutkan di atas mengenai terus mengalirnya pahala amal, disyaratkan benda wakaf tersebut masih dipakai atau dimanfaatkan. Maka apabila benda yang kita wakafkan itu sudah rusak atau tidak dimanfaatkan lagi maka tidak ada pahala yang mengalir kepada kita. Ini sebagaimana dijelaskan dalam keterangan berikut,

‏( ﻗﻮﻟﻪ ﻷﻧﻪ ‏) ﺃﻱ ﺍﻟﻮﻗﻒ ﻭﻫﻮ ﻋﻠﺔ ﻻﺷﺘﺮﺍﻁ ﻛﻮﻥ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺗﻔﻴﺪ ﻓﺎﺋﺪﺓ ﻭﻫﻲ ﺑﺎﻗﻴﺔ ﺃﻱ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﺷﺘﺮﻁ ﺫﻟﻚ ﻟﻜﻮﻥ ﺍﻟﻮﻗﻒ ﺇﻧﻤﺎ ﺷﺮﻉ ﻟﻴﻜﻮﻥ ﺻﺪﻗﺔ ﺟﺎﺭﻳﺔ ﻭﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺬﻟﻚ ﺇﻻ ﺇﻥ ﺣﺼﻞ ﺍﻹﻧﺘﻔﺎﻉ ﺑﺎﻟﻌﻴﻦ ﻣﻊ ﺑﻘﺎﺋﻬﺎ ‏.

Artinya:

Hal ini merupakan persyaratan bagi benda wakaf yang bisa memberikan manfaat, karena sesungguhnya persyaratan utuhnya/ tetapnya benda wakaf hanya dikarenakan keberadan disyariatkan wakaf adalah supaya menjadi shodaqoh jariyah, dan hal tersebut tidak tercapai kecuali jika benda wakaf tersebut bisa diambil manfaatnya beserta tetapnya benda wakaf tersebut. (Hasyiyah I’anatut Tholibin, juz 3, halaman 159)

ﻳﻘﺼﺪ ﺑﺎﻟﻮﻗﻒ ﺩﻭﺍﻡ ﺍﻻﻧﺘﻔﺎﻉ ﻭﺗﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﺜﻮﺍﺏ ﻭﺍﻷﺟﺮ ﺑﻨﻔﻌﻪ ﺍﻫـ

Artinya

Tujuan dari wakaf, adalah kekalnya pemanfaatan benda wakaf dan diperolehnya pahala sebab manfaatnya benda wakaf tersebut (Fiqhul Islam wa Adillatuhu, juz 8, halaman 228)

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pahala wakaf akan tetap mengalir kepada orang yang beramal selama benda tersebut masih dipakai atau dimanfaatkan. Maka apabila barang wakaf rusak atau tidak dimanfaatkan lagi maka tidak ada pahala yang mengalir kepada kita. Demikian. Wallahu a’lam.