Kamis, 02 Januari 2025

Memutihkan jiwa di Bulan Rajab

Memutihkan jiwa di Bulan Rajab 

Khutbah I 

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ 
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ 
أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ


Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, 
Alhamdulilah kita telah memasuki bulan yang mulia, yaitu bulan Rajab. Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah ﷻ.  Di anjurkan untuk bertaubat di bulan yang mulia ini.  “Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab, dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari api yang melalap.” 
 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,  
Perlu diutarakan, Islam adalah agama yang mengajarkan al-akhlaq al-karimah. Baginda Nabi Muhammad ﷺ diutus Allah ﷻ untuk menyempurnakan akhlak mulia Sebagaimana diriwayatkan Imam Baihaqi dalam Sunan Baihaqi Juz 10 halaman 323: 
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ  
 “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR Imam al-Baihaqi).   
Bagaimana pengertian akhlak? Menurut Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin juz 3 halaman 53, akhlak adalah perangai kejiwaan yang menjadi sumber segala perbuatan secara spontan. Perangai kejiwaan yang menimbulkan perbuatan terpuji secara logis dan syar’i, dinamakan dengan akhlak mulia. Sebaliknya, jika perbuatan yang muncul adalah perbuatan tercela, dinamakan dengan akhlak tercela. Akhlak selalu berkaitan dengan perilaku yang melekat sebagai kebiasaan pada diri seseorang. Jika seseorang melakukan sesuatu di luar kebiasaannya, maka itu bukan perangai dan sikapnya. Sebagai contoh, orang yang terbiasa bersikap kaku dan tidak ramah tiba tiba memberikan senyuman/sapaan—ini jelas bukan karena dia santun, melainkan karena kepentingan dan modus yang menuntut dia bersikap ramah. Walaupun demikian, akhlak dapat diubah dan diperbaiki, karena jiwa manusia diciptakan sempurna atau dalam proses menjadi sempurna. 
Proses pembiasaan ini tentu saja tidak bisa dilakukan secara instan tapi membutuhkan waktu, perjuangan, dan kesabaran yang tinggi. 
  Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,   Kembali kepada Nabi, karena beliaulah suriteladan dalam berakhlak mulia. Banyak sekali ajaran beliau tentang akhlak mulia. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitabnya Sunan Abi Dawud, juz 4 hlm 301: 
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا  
 “Tidak halal seorang Muslim menyakiti orang Muslim lainnya.”   
Selain itu Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitabnya Shahih al-Bukhari, juz 1 halaman 12:  
 لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ   
“Tidak beriman dari kalian hingga mencintai saudaranya sebagimana mencintai diri sendiri.”   
 
 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Bagaimana ikhtiar kita agar keluarga kita, anak-anak kita, dan saudara-saudara kita selalu berakhlak mulia dan terhindar dari akhlak yang tercela? 
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6:  
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ   
“Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu-batuan.”   
Salah satu ikhtiar kita agar keluarga kita terhindar dari akhlak tercela  
 Pertama, agar anak-anakmu menjadi orang yang shalih, dekatkan anak dan keluarga dengan ulama dan kiai yang shalih, ikhlas, alim, moderat, dan tidak suka mencaci maki. . Sebagaimana firman Allah ﷻ dalam surat Yasin:  
 اتَّبِعُوا مَنْ لا يَسْئَلُكُمْ أَجْراً وَهُمْ مُهْتَدُونَ   
“Ikutilah orang yang tidak memintamu upah dan mereka termasuk orang yang mendapatkan hidayah (ulama)” (QS Yasin: 21).   
Kedua, dekatkan anak dan keluarga dengan masjid, karena masjid adalah sebaik-baiknya tempat, dan yang biasa berada di masjid adalah sebaik-baiknya manusia. Sebagaimana firman Allah

 ﷻ:   إِنَّما يَعْمُرُ مَساجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ فَعَسى أُولئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ  

 “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS at-Taubah: 18).  

 Ketiga, dekatkan anak dan keluarga dengan pesantren dan majelis ilmu agama Karena orang yang menempuh jalan ilmu, akan mendapatkan kemudahan dari Allah menuju jalan surga. Sebagaimana hadits Nabi:  
 مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا فِيهِ يَلْتَمِسُ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ»   
“Barangsiapa menempuh jalan ilmu, Allah akan memudahkannya jalan menuju surga.”   

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Mengapa kita perlu berakhlak yang baik?  akhlak mulia merupakan suatu keharusan bagi orang muslim dan menjadi syarat untuk selamat dari neraka dan meraih surga. Sedangkan bagi orang yang tercela akhlaknya, shalat dan puasanya tiada guna. Karena orang yang tidak memiliki akhlak yang mulia tidak memiliki kebaikan, tidak berharga, dan menjadi calon penghuni neraka. Sebagaimana hadits yang dikutip Syekh Muhammad Jamaludin dalam kitab Mauidhatul Mu’minin, Juz 1 halaman 176: 

  يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ فُلَانَةَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ وَهِيَ سَيِّئَةُ الْخُلُقِ تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا. قَالَ: لَا خَيْرَ فِيهَا هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ   

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang wanita puasa di siang harinya, tekun ibadah di malam harinya namun ia buruk akhlaknya, menyakiti tetangganya dengan ucapannya. Nabi bersabda: Tiada kebaikan baginya, ia termasuk ahli neraka.”  

  جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، 
وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ 
أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً* يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.