Kamis, 07 Maret 2024

Menyambut Ramadhan 2024

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد للهِ الذي انعم علينا بانواعِ النِعَمِ ولطائفِ الاحسان , وفضَّلنا على سائر خَلقِه بتعليم العلم والبيان ,
اشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له خالقُ الانسان والجان , واشهد ان محمدا عبده ورسوله الذي خُلُقُهُ القرأن
اللهم فَصَلِّ وسَلِّمْ وباركْ علي سيدنا محمد المبعوثِ بخير المِلَلِ والأديان , وعلى اله واصحابه بُدُورِ معالمِ الايمان وشموشِ عوالمِ العرفان
أعوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطانِ الرَّجيم؛ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَييْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ م مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَاب
امابعد : فياايها المسلمون ! اوصيكم ونفسي بتقوي الله فقد فاز المتقون
معاشرالمسلمين جماعه جمعه رحمكم الله
Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap laranganNya

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Bulan Sya’ban sudah memasuki fase terakhir. Itu artinya tinggal beberapa hari lagi akan kedatangan tamu agung, tamu istimewa yang dinanti-nantikan kedatangannya oleh setiap orang yang beriman. Dialah bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah.
Maka, marilah kita perbanyak doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, semoga Allah memberkahi kita di bulan Rajab yang telah lalu dan Syaban saat ini, serta diberi kesempatan untuk bisa menemui bulan suci Ramadhan.dan berdoa

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

Lalu apa yang harus kita siapkan dalam menyambut Ramadhan agar ibadah kita bisa maksimal? Setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita siapkan dalam menyambut dan memaksimalkan bulan Ramadhan 

Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah: 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa di dalam bulan Ramadhan kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah mulia yang juga diwajibkan kepada umat sebelum Nabi Muhammad ﷺ yakni berpuasa. Kita diwajibkan untuk tidak makan dan minum dan menghindari segala sesuatu yang membatalkan puasa kita.

Sehingga Yang pertama yang perlu kita persiapkan adalah persiapan fisik untuk tubuh kita agar dapat beradaptasi dengan baik yakni melalui latihan puasa di bulan-bulan sebelumnya, seperti bulan Rajab dan Sya'ban. Rasulullah ﷺ pun telah mencontohkannya dan kita sebagai umatnya patut untuk mengikutinya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Artinya: "Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, "Rasulullah ﷺ biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya'ban".

Sebagai wujud kesungguhan kita menyambut tamu istimewa ini dan sebagai bukti keseriusan kita dalam memuliakannya, tentunya kita harus mempersiapkan segala sesuatunya, jauh-jauh hari sebelum kedatangannya.
di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, beristighfar, shalat duha, shalat tarawih shalat witir, shalat malam bersedekah dana mal ibadah yang lain Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqomah, kita perlu banyak berlatih.
Di sinilah bulan Rajab dan Sya’ban menempati posisi yang sangat urgen sebagai waktu yang tepat untuk berlatih, membiasakan diri beramal sunnah dengan berkelanjutan. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya, sehingga tanaman iman dan amal shalih akan membuahkan takwa yang sebenarnya.
Seorang ulama berkata:
شَهْرُ رَجَبَ شَهْرٌ لِلزَّرْعِ وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ وَرَمَضَانُ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ
“Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.”




Selain persiapan fisik, persiapan yang kedua yaitu persiapan mental menghadapi Ramadhan. Persiapan ini bisa dilakukan dengan menanamkan kegembiraan dalam diri kita. Secara psikologis, rasa gembira saat menyambut sesuatu akan menumbuhkan kecintaan dalam melakukan sesuatu. Dan jika kecintaan sudah tumbuh saat melakukan sesuatu, maka pasti akan maksimal hasil yang didapatkannya. Rasulullah pun telah mengingatkan dalam haditsnya untuk senantiasa bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Kegembiraan ini juga bakal diganjar dengan sebuah keistimewaan:


مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ

Artinya: "Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka."

Subhanallah, begitu mulianya bulan Ramadhan, sampai rasa gembira menyambut kedatangannya pun, kita akan mendapatkan balasan kebahagiaan tiada tara yakni terhindar dari siksa api neraka. Rasulullah pun telah mengingatkan kemuliaan-kemuliaan bulan Ramadhan dalam haditsnya yang diriwayatkan Imam Nasa'i:

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ اللْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan."


Yang ketiga: kita perlu menyiapkan diri dari sisi keilmuan, yaitu dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa, tapi tidak menghasilkan apa-apa selain lapar dan dahaga. Hal ini disebabkan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (H.R. Al-Hakim)

Yang ke4: Ramadhan adalah syahrul quran, bulan diturunkannya Al Quran. Allah ta’ala berfirman:

شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ‌ۚ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”(Q.S. Al-Baqarah: 185)

Agar di bulan Ramadhan kita bisa memaksimalkan interaksi dengan Al-Quran, mari kita tingkatkan kemesraan kita dengan Al-Quran sejak sekarang.

Yang ke5: perbanyak berdoa kepada Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman pada ayat selanjutnya:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى للَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Bulan Ramadhan adalah bulan kita bermunajat kepada Allah. Maka marilah kita perbanyak doa kepada Allah, dalam berbagai kesempatan. Sehingga saat Ramadhan tiba, waktu-waktu istimewa yang mustajab, tidak kita lewatkan begitu saja tanpa munajat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Untuk memohon dan mengadukan segalanya kepada Allah.
Demikianlah persiapan yang seharusnya kita lakukan agar bulan Ramadhan tahun ini lebih berkualitas dari Ramadhan-ramadhan sebelumnya. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
أعوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطانِ الرَّجيم؛ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.