1. Rombongan Umum biasanya mulai tanggal 8 Dzulhijjah, jemaah sudah diberangkatkan dari maktab (hotel) langsung menuju Arafah untuk persiapan Wukuf tanggal 9 Dzulhijjah, dimulai waktu dzuhur sampai terbenam matahari (maghrib). Setelah wukuf, ba'da maghrib berangkat menuju Muzdalifah untuk mabiit sampai lewat tengah malam, kemudian menuju Mina untuk melempar Jumratul aqabah, tanggal 10 Dzulhijjah. Tanggal 11,12, atau 13 mabit di Mina untuk melakukan jumratul uula, wustha, dan aqabah.
Setelah selesai melontar jumrah langsung menuju mekah (Masjidil Haram) untuk melaksanakan Thawaf Ifadhah, Sa'i dan Tahallul.
2. Sementara cara yang kedua adalah sebagaimana dulu dilakukan Rasuulullaah saw, yaitu dari Mekah menuju Arafah (wukuf). Setelah wukuf kembali ke Muzdalifah (mabit), ke Mina untuk melakukan Jumratul Aqabah, tanggal 10 Dzulhijjah, langsung menuju Mekah untuk Thawaf Ifadhah, Sa'i dan Tahallul, kemudian tanggal 11,12,atau 13 melaksanakan Jumratul uula, wustha, dan aqabah.
Setelah selesai melontar jumrah langsung menuju mekah (Masjidil Haram) untuk melaksanakan Thawaf Ifadhah, Sa'i dan Tahallul.
2. Sementara cara yang kedua adalah sebagaimana dulu dilakukan Rasuulullaah saw, yaitu dari Mekah menuju Arafah (wukuf). Setelah wukuf kembali ke Muzdalifah (mabit), ke Mina untuk melakukan Jumratul Aqabah, tanggal 10 Dzulhijjah, langsung menuju Mekah untuk Thawaf Ifadhah, Sa'i dan Tahallul, kemudian tanggal 11,12,atau 13 melaksanakan Jumratul uula, wustha, dan aqabah.
Kemudian ada pertanyaan: cara manakah yang paling utama, cara kesatu atau kedua? Wallaahu a'lam bishshawaab, hanya Allah lah Yang Maha Bijaksana.
Namun jika semua jemaah menggunakan cara kedua (tanazzul) maka dimungkinkan akan sulit mengatur perjalanan jutaan jemaah, mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.