Kamis, 11 Maret 2021

Kisah Isro Mi'roj 1

Adapun sumber riwayat kisah Isra dan Mi'raj ini dirangkum oleh Al-Imam Al 'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji dalam kitab "An-Nur Al Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi’raaj".

Kemudian Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki dalam kedua Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al A'la. Rujukan lainnya yaitu kitab karya Al-Imam Asy-Syeikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi yang berjudul "Al-Isra wal-Mi’raj".
محمد سيد الخلق الذي امتلأت
من نوره الأرض و السبع السماوات
أسرى به الله من أرض الحجاز إلى
أن قبلت نعله الحجب الرفيعات
أدناه من قاب قوس حين كلمه
بالغيب من بعد ما قال التحيات

"Muhammad adalah pemimpin seluruh makhluk yang cahayanya memenuhi tujuh lapis langit dan bumi. Allah memperjalankannya di malam hari dari bumi Hijaz hingga seluruh hijab yang tinggi (yang menghijab seluruh makhluq dari Sang Khaliq) mencium kedua sandal agung Baginda yang memijaknya. Allah mendekatkannya kepada-Nya hingga bagaikan dua ujung busur saat berwahyu kepadanya setelah baginda mengucapkan kepada-Nya At Tahiyyat."

Perjalanan di Tahun Duka
Ketika Allah memerintahkan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk menyampaikan risalah terang-terangan, kaumnya memusuhi beliau dan memeranginya secara zalim. Abu Tholib sang paman tercinta adalah orang setia membelanya hingga akhir hayat. Ketika orang-orang kafir mengganggu beliau, Sayyidah Khadijah sang istri tercinta hadir menghiburnya.

Selama 10 tahun keduanya setia membela Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan segenap harta, jiwa dan raga hingga akhir hayat. Tepat setelah 10 tahun dari masa kenabian keduanya dipanggil oleh Allah di saat yang sangat berdekatan. Kesedihan melanda Rasulullah صلى الله عليه وسلم hingga tahun itu dinamakan tahun kesedihan.

Ketika itu orang-orang kafir makin merajalela dalam memusuhi Nabi. Hingga akhirnya beliau pergi ke Kota Thoif untuk meminta dukungan dan pembelaan, namun beliau mendapati penduduk Thoif lebih ganas dan bengis dari penduduk Makkah. Beliau diusir secara tidak terhormat dan dihujani dengan cacian dan batu.

di perjalanan pulang dari Thoif di suatu kebun beliau menangis dan mengadu kepada Allah 'Azza wa Jalla:

اللهم إليك أشكو ضعف قوتي ﴿﴾ و قلة حيلتي ﴿﴾ و هواني على الناس ﴿﴾ يا أرحم الراحمين أنت رب المستضعفين ﴿﴾ و أنت ربي ﴿﴾ إلى من تكلني؟ ﴿﴾ إلى بعيد يتجهمني؟ ﴿﴾ أم إلى عدو ملكته أمري؟ ﴿﴾ إن لم يكن بك علي غضب فلا أبالي ﴿﴾ و لكن عافيتك هي أوسع لي ﴿﴾ أعوذ بنور وجهك الذي أشرقت له الظلمات ﴿﴾ و صلح عليه أمر الدنيا و الآخرة ﴿﴾ من أن تنزل بي غضبك ﴿﴾ أو تحل علي سخطك ﴿﴾ لك العتبى حتى ترضى ﴿﴾ و لا حول و لا قوة إلا بالله ﴿﴾

"Wahai Allah, hanya kepada-Mu aku mengadu akan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya jalan yang dapat aku tempuh serta kehinaanku di mata manusia. Wahai Tuhan yang kasih sayangnya lebih besar dari para penyayang manapun, Engkau adalah Tuhan kaum yang tertindas dan tertekan, dan Engkau adalah Tuhanku. Kepada siapa Engkau hendak menyerahkan diriku? Apakah kepada orang yang jauh yang akan menindasku? Atau kepada musuh Engkau lemparkan diriku? Selama kemurkaan-Mu tidak Engkau tumpahkan kepadaku maka sungguh aku tidak peduli dengan semua derita itu. Namun afiyah dan kelembutan-Mu lebih aku harapkan. Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang terbit menghapuskan segala kegelapan, yang dengannya mengalir segala perkara dunia dan akhirat, aku berlindung dengannya dari kemurkaan-Mu yang hendak Engkau tumpahkan kepadaku, dan dari kemarahan-Mu yang akan menghampiriku. Engkau berhak menegur hingga Engkau ridho. Dan tiada kemampuan dan kekuatan melainkan dengan Allah."

Allah mendengar rintihan dan tangisan Nabi صلى الله عليه وسلم. Beberapa waktu sekembali beliau dari Thoif ke Makkah, Allah memanggil beliau untuk melakukan perjalanan Isra dan Mi'raj yang agung. Peristiwa Isra dan Mi'raj terjadi pada malam Senin 27 Rajab satu tahun sebelum Hijrah ke Madinah sebagaimana pendapat yang masyhur.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshor dan Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu 'anhum berkata: " Rasulullah صلى الله عليه وسلم lahir pada hari Senin, dan hari Senin beliau diutus, dan pada hari Senin dimikrajkan ke langit, dan pada hari senin beliau wafat".

Tatkala Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم berada di Hijir Ismail samping Ka'bah, berbaring tidur bersama dua lelaki (Hamzah bin Abdul Muttholib dan Ja’far bin Abi Tholib), maka datanglah Jibril dan Mikail serta bersamanya Malaikat yang lain yaitu Isrofil. Para malaikat membawa Rasulullah hingga ke sumur Zamzam dan melentangkannya. Pada saat itu yang memimpin kejadian ini adalah Malaikat Jibril.

Di riwayat lain, saat Rasulullah sedang tidur dirumahnya, terbuka atap rumah Nabi dan turunlah Jibril lalu membelah bagian atas dada Nabi, hingga bawah perutnya. Lalu Jibril berkata kepada Mikail: "Berikanlah aku semangkok air Zamzam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya".

Lalu dia keluarkan hatinya dan membasuhnya hingga tiga kali dan mencabut apa-apa yang mengganggu hatinya. Datanglah Mikail membawa tiga mangkok air Zamzam, lalu didatangkan satu mangkok dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman lalu menuangkanya ke dada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan memenuhinya dengan kebijaksanaan dan keilmuan lalu keyakinan serta keislaman. Setelah itu dirapatkan kembali dada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan menstempelnya dengan stempel Nubuwah.

Diperjalankan dengan Buroq yang Indah
Lalu didatangkanlah Buroq yang indah berpelana dan bertali kekang. Buroq adalah hewan berwarna putih yang lebih tinggi dari keledai dan lebih kecil dari baghal (hasil perkawinan antara kuda dan keledai). Langkahnya sejauh mata memandang, memiliki dua telinga yang panjang.

Apabila mendaki gunung maka terangkat lebih tinggi kaki belakangnya, dan jika dia turun maka terangkat lebih tinggi kaki depannya. Buroq memiliki dua sayap di bagian pinggulnya yang membantu kakinya agar lebih cepat. Pada saat rasul ingin menaikinya, Buroq pun berontak untuk dinaiki oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Jibril meletakan tangan ke buraq, lalu berkata: "Tidakkah kau malu wahai Buroq! Demi Allah tidak ada yang menaikimu seorang makhluk yang lebih mulia darinya."

Maka Buroq pun tenang dan merasa malu sehingga keringatnya membasahi tubuhnya, lantas Rasulullah pun menaikinya. Buroq adalah kendaraan para Anbiya sebelum Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم mulai berjalan dan Jibril berada di sebelah kanannya, sedangkan Mikail di sebelah kirinya. Ibnu Sa'ad berkata: "Bahwa yang memegang pelananya adalah Jibril, dan yang memegang tali kekangnya adalah Mikail. Maka berjalanlah Rasulullah dan Jibril hingga sampai pada belantara yang dipenuhi kebun kurma.

Jibril berkata: 'Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu naik Buroq kembali. Jibril bertanya: "Ya Rasulullah, tahukah dimana engkau sholat tadi?".

Rasul menjawab: "Tidak". Jibril berkata: "Tadi engkau sholat di Thaybah (Kota Madinah) dan ke situlah kelak engkau akan berhijrah."

Buraq pun berjalan dengan cepat bagaikan kilat, serta melangkahkan telapak kakinya sejauh pandangan mata. Lalu Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu menaiki Buroq kembali. Jibril bertanya, "Ya Rasulullah, tahukah dimana tadi engkau shalat?". Rasul menjawab, "Tidak".

Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Kota Madyan di suatu pohon yang dahulu Nabi Musa pernah berteduh di situ."

Buroq pun berjalan dengan cepat bagaikan kilat, lalu Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu menaiki Buraq kembali. Jibril berkata, "Ya Rasulullah, tahukah dimana tadi engkau sholat? Rasul menjawab, "Tidak". Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Bukit Tursina dimana dahulu Nabi Musa bermunajat dengan Allah subhanahu wa ta'ala."
Lantas sampailah Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan Jibril hingga ke suatu tempat yang tampak darinya istana dan bangunan-bangunan negeri Syam. Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini", maka Rasul pun sholat dan naik Buroq kembali, dan Buroq pun berjalan dengan cepat secepat kilat.

Lalu Jibril berkata, "Taukah engkau dimana tadi engkau shalat?". Rasul berkata, "Tidak". Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Bait Lahm, di tempat itulah Nabi Isa dilahirkan."

Jin Ifrit Tersungkur

Tatkala di perjalanan, Rasulullah صلى الله عليه وسلم melihat Jin Ifrit mengincar beliau sambil membawa api. Setiap Rasul menengok pasti Ifrit berada di hadapannya. Jibril berkata kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم: "Maukah engkau aku ajarkan suatu kalimat, apabila engkau mengucapkannya maka akan padam apinya dan dia akan jatuh tersungkur pada wajahnya?".

Maka berkata Rasulullah: "Ajarkan aku wahai Jibril." Kemudian Jibril berkata:

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّات الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرٌّ و لا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاء وَ مِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ مِنْ شَرِّ ما ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَ مِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَ مِنْ فِتَنِ الَّليْلِ وَ النَّهَارِ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَن

"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih".

Ifrit langsung tersungkur jatuh dan api yang dibawanya padam. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan hingga sampai kepada suatu kaum yang sedang menanam benih dan pada saat itu pun benih yang ditanam langsung panen seketika, setiap dipanen kembali tumbuh seperti semula untuk dipanen kembali dengan seketika. Rasulullah bertanya: "Wahai Jibril apa ini?"

Jibril berkata: "Mereka adalah para Mujahid di jalan Allah, dilipatgandakan kebaikan mereka hingga tujuh ratus kali lipat, dan apapun yang mereka infaqkan di jalan Allah maka Allah akan menggantikannya dan mengganjarnya."


Ringkasan kisah Isro Mi'roj




Sejarah kisah Nabi Muhammad saw. dalam Isra dan Miraj, latar belakang, dan urutan peristiwa perjalanan dari Ka'bah ke Baitul Maqdis, lalu Sidratul Muntaha.

Kisah Isra dan Mikraj Nabi Muhammad saw. terjadi dalam satu malam. Isra dan Mikraj ini umum diperingati umat Islam setiap 27 Rajab yang tahun ini bertepatan dengan Kamis, 11 Maret 2021. Terdapat serangkaian peristiwa yang dialami Rasulullah sepanjang malam tersebut, termasuk menerima perintah salat 5 waktu.

Peristiwa Isra dan Mikraj yang dialami Nabi Muhammad saw. dilukiskan alam Surah al-Isra:1, 

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Isra' yang bermakna perjalanan malam adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad saw. berangkat dari Ka'bah di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad saw. mencapainya hanya dalam semalam.

Sementara itu, mikraj, kenaikan, adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit.

Nabi akhirnya tiba di Sidratul-Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Dalam Surah an-Najm:17, digambarkan, 

مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ

"Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya".

Nabi Muhammad saw. menerima perintah salat dari Allah untuk umat Islam. Awalnya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.

Rasulullah dilukiskan berkata, "Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu".

Latar Belakang Isra dan Miraj

Terdapat beberapa versi soal tanggal, bulan, dan tahun peristiwa Isra dan Mikraj. Namun, yang paling umum diyakini adalah 27 Rajab, sekitar 621 Masehi.

Isra dan Mikraj itu terjadi setelah tahun kesedihan, yaitu ketika Nabi Muhammad saw. melepas kepergian paman sekaligus pelindung beliau, Abu Thalib, juga istri tercinta, Khadijah.

Isra dan Mikraj Rasulullah tersebut bagai hiburan dari Allah ketika Nabi merasa sedih dan risau.  ini adalah hadiah Allah sekaligus pembuktian bahwa Nabi Muhammad saw. mengikuti jalur para nabi terdahulu.

Peristiwa yang Dialami Nabi Saat Isra dan Miraj

Pada malam sebelum mengalami Isra dan Mikraj, Nabi Muhammad saw. tengah bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu beliau yang dikenal dengan nama Ummu Hani.

Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Ka'bah. Di sana, beliau mengantuk hingga terlelap. Saat itulah Jibril datang, membangunkan beliau hingga 3 kali. Oleh Jibril, Nabi diantarkan ke buraq, sejenis hewan yang lebih tinggi dari himar (keledai), dan lebih pendek dari baghal. Buraq ini memiliki sayap, dan berwarna putih susu.

Dalam kitab Qishshah Mi'rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al Ghoidzi, digambarkan dalam perjalanan dari Ka'bah ke Baitul Maqdis, Nabi Muhammad saw. mengalami perhentian beberapa kali, yaitu di Madinah, dekat Sajarah Musa, tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Raja Firaun, Bukit Sinai, hingga Betlehem tempat kelahiran Nabi Isa.

Beberapa peristiwa lain yang dialami Nabi Muhammad saw.

  • Melihat Jin Ifrit yang mengikuti nabi dengan membawa obor.

  • Nabi kemudian melintasi sekelompok yang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya. Ini adalah gambaran umat yang berjihad fi sabilillah.

  • Nabi kemudian mencium aroma harum Masyitoh, yang memegang teguh keyakinannya kepada Allah, meski ia dan anak-anaknya dihukum dengan dimasukkan ke dalam penggorengan oleh Firaun.
  • Nabi bertemu pula dengan sekelompok orang yang yang memukul kepada dengan palu hingga pecah, lantas kepala itu utuh kembali dan dipukuli lagi. Ini gambaran orang yang malas atau meninggalkan salat maktubah (salat wajib).

  • Nabi melintasi sekelompok orang yang hanya mengenakan pakaian untuk menutupi kemaluan dan memakan tumbuhan berduri. Mereka adalah gambaran umat yang enggan berzakat meski sudah waktunya.

  • Nabi juga bertemu orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan umat yang berzina.

  • Nabi juga bertemu sekelompok orang yang berenang di sungai darah dan dilempari batu-batu. Mereka adalah gambaran orang yang memakan harta riba.

  • Nabi bersua pula dengan orang-orang yang mengumpulkan kayu bakar, mengikat dan memanggulnya, tetapi beban kayu bertambah. Mereka adalah umat yang banyak mengambil tanggungan.
  • Nabi melintasi orang yang saling mengguntingi lidah dan bibir dengan gunting besi, gambaran ahli fitnah.

  • Nabi bertemu kaum yang mencakar wajah dengan kuku tembaga, gambaran orang yang gemar mengumpat dan menyebarkan aib.

  • Nabi berjumpa pula dengan wanita yang memakai perhiasan serbaindah, yang merupakan gambaran dunia yang bisa melalaikan orang dari akhirat. Kelak akan ada perwujudan lain, wanita itu menjadi tua renta, yang menandakan betapa dekatnya dunia menuju hari kiamat.

Sesampainya di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad saw. mengerjakan salat dua rakaat, menjadi imam para nabi di tempat tersebut.

Beliau lantas diberi tiga gelas dengan isi yang berbeda-beda, yatu khamr, susu, dan air putih. Rasulullah memilih susu, yang disebut oleh Jibril sebagai memilih fitrah atau agama Islam.

Setelah itu, Nabi Muhammad saw. melakukan miraj, melewati langit dunia menuju sidratul muntaha. Dalam proses mikraj ini, Rasulullah bertemu dengan para nabi pilihan di setiap langit sebagai berikut.

  • Nabi Adam di langit pertama
  • Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
  • Nabi Yusuf di langit ketiga
  • Nabi Idris di langit keempat
  • Nabi Harun di langit kelima
  • Nabi Musa di langit keenam, dan
  • Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

Pada akhirnya, Nabi Muhammad saw. mencapai Sidratul Muntaha. Beliau mendapatkan perintah untuk mengerjakan salat wajib 5 waktu, yang menjadi titik penting perjalanan beliau dalam malam tersebut.

Isra dan Mikraj adalah bukti kekuasaan Allah mampu melampaui segalanya tanpa terbatas ruang dan waktu. Mikraj dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. sebagai gambaran insan kamil (manusia sempurna) yang mencapai titik penghambaan mutlak kepada Tuhannya.

Rabu, 10 Maret 2021

istighfar Rajab

بسم الله الرحمن الرحيم
اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ۳xاَلَّذِيْ لَاإِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِيْ وَالذُّنُوْبِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ مَاكَرِهَ اللهُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَسَمْعًا وَبَصَرًا وَحَاضِرًا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ اَسْتَغْفِرُكَ لِمَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَاأَعْلَنْتُ وَمَاأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ إِنَّيْ اَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ تُبْتُ إِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيْهِ وَاَسْتَغْفِرُكَ بِمَاأَرَدْتُ بِهِ وَجْهَكَ الْكَرِيْمَ فَخَالَطْتُهُ بِمَا لَيْسَ لَكَ بِهِ رِضًى وَاَسْتَغْفِرُكَ بِمَا وَعَدْتُكَ بِهِ نَفْسِيْ ثُمَّ اَخْلَفْتُكَ وَاَسْتَغْفِرُكَ بِمَادَعَالِيْ إِلَيْهِ الْهَوَى مِنْ قَبْلِ الرُّخَصِ مِمَّااشْتَبَهَ عَلَيَّ وَهُوَ عِنْدَكَ مَحْظُوْرٌ، وَاَسْتَغْفِرُكَ مِنَ النِّعَمِ الَّتِيْ أَنْعَمْتَ بِهَاعَلَيَّ فَصَرَفْتُهَا وَتَقَوَّيْتُ بِهَاعَلَى الْمَعَاصِيْ، وَاَسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِيْ لَايَغْفِرُهَا غَيْرُكَ وَلَايَطَّلِعُ عَلَيْهَا أَحَدٌ سِوَاكَ وَلَايَسَعُهَا إِلَّارَحْمَتُكَ وَحِلْمُكَ وَلَايُنْجِيْ مِنْهَا إِلَّاعِفْوُكَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ يَمِيْنٍ حَلَفْتُ بِهَا فَحَنَثْتُ فِيْهَاوَأَنَا عِنْدَكَ مَأْخُوْذٌ بِهَا، وَاَسْتَغْفِرُكَ يَالَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. وَاَسْتَغْفِرُكَ يَا لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ عَالِمٌ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةَ مِنْ كُلِّ سَيِّئَةٍ عَمِلْتُهَا فِيْ بَيَاضِ النَّهَارِ وَسَوَادِ اللَّيْلِ فِيْ مَلَإٍوَخَلَإٍ وَسِرٍّ وَعَلَاِنيَةٍ وَأَنْتَ إِلَيَّ نَاظِرٌ إِذَا ارْتَكَبْتُهَا تَرَى مَا اَتَيْتُهُ مِنَ الْعِصْيَانِ بِهِ عَمْدًا أَوْ خَطَأً أَوْ نِسْيَانًا يَا حَلِيْمُ يَاكَرِيْمُ، وَاَسْتَغْفِرُكَ يَا لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ وَأَنْتَ خَيْرٌ الرَّاحِمِيْنَ وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ فَرِيْضَةٍ وَجَبَتْ عَلَيَّ فِيْ أَنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ فَتَرَكْتُهَا عَمْدًا أَوْ خَطَأً أَوْ نِسْيَانًا أَوْ تَهَاوُنًا وَأَنَا مَسْئُوْلٌ بِهَا، وَمِنْ كُلَّ سَنَةٍ مِنْ سُنَنِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَخَاتِمِ النَّبِيِّيْنَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فَتَرَكْتُهَا غَفْلَةً أَوْ سَهْوًا أَوْ جَهْلًا أَوْتَهَاوُنًا قَلَّتْ أَوْ كَثُرَتْ وَأَنَا عَائِدٌ بِهَا وَاَسْتَغْفِرُكَ يَالَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ، سُبْحَانَكَ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَكَ الْمُلْكُ وَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ وَأَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيرْاً وَالْحَمْدُللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

اللهُمَّ اِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ، حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ، أَنِ ارْحَمْ قَلْبِي الْحَزِيْنَ، وَتُجِيْبَ دَعْوَتِي يَا أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ.

 ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻲ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﺎﺣِﺐِ ﺍﻟﺨَﺎﺗَﻢِ ﻭَﺍﻟﻠِّﻮَﺍﺀِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺝِ ﻭَﺍﻟﻤَﺨْﺼُﻮْﺹِ ﺑِﻤُﻌْﺠِﺰَﺓِ ﺍﻹِﺳْﺮَﺍﺀِ ﻭَﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝِ ﻭَﻋَﻠَﻲ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺑﺎَﺭِﻙْ ﻭَﺳَﻠِّﻢ . 

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻲ ﻃَﻴِّﺐِ ﺍﻷَﺭَﺝ ﺍَﻓْﻀَﻞِ ﻣَﻦْ ﺍُﺳْﺮِﻱَ ﻭَﻋَﺮَﺝ . ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﻭَﺣَﺒِﻴْﺒِﻚَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺻَﻠَﺎﺓً ﻧَﻨَﺎﻝُ ﺑِﺒَﺮَﻛَﺘِﻬَﺎ ﻋَﺎﺟِﻞَ ﺍﻟﻔَﺮَﺝ . ﻣِﻦ ﻫَﻢٍّ ﻭَ ﻏَﻢٍّ ﻭَﺑَﻠَﺎﺀٍ ﻭَﻭَﺑَﺎﺀٍ ﻭَﻋَﻠَﻲ ﺍَﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ.

*****

Bacalah amalan di atas dengan niat yang tulus ikhlas serta keyakinan yang besar kepada Allah ta'ala bahwa doa yang kita lantunkan akan mendapatkan ijabah dariNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Pemurah dan Maha Pengabul Doa. Ia senantiasa mengabulkan doa-doa dari para hamba yang ikhlas dan penuh keimanan memohon kepadaNya. Alhamdulillah....

Senin, 08 Maret 2021

Jumat Terakhir Rajab

Jumat akhir rajab

DOA KELUASAN RIZQI

Doa pertama

اللهم انى اسالك من فضلك فانه لا يملكه الا انت

Allahumma inni as-aluka min fadhlika, fa innahu la yamlikuhu illa anta.

Artinya : "Ya Allah,sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu, karena yang memiliki karunia itu hanyalah Engkau."

Doa ini terdapat di dalam kitab 'Amal Al yawm wa Al Laylah yang disusun oleh Habib Hasan bin Abdullah bin Umar Asy-Syathiri.
Disebutkan di dalam kitab tersebut barang siapa yang merasa rejekinya terasa sulit, hendaklah berdoa dengan doa di atas. Doa tersebut dapat diucapkan kapan saja dan di mana saja, asalkan di tempat yang baik. akan lebih baik lagi apabila dijadikan salah satu doa yang rutin dibaca setelah selesai shalat fardhu.

*****

Doa ke-dua

احمد رسول الله محمد رسول الله

Ahmadu rasulullah Muhammadur rasulullah

Artinya : "Ahmad* adalah utusan Allah, Muhammad adalah utusan Allah"

Disebutkan, barang siapa membaca doa ini sebanyak 35 kali pada JUMAT terakhir di bulan Rajab ketika khatib berada di atas mimbar,tentunya sambil tetap memperhatikan atau menyimak khutbahnya khatib. Insyaallah di tahun itu uang tak akan terputus dari tangannya.

*****

Doa ke-tiga

بسم الله على نفسى ومالى وواهلى ودينى
اللهم رضينى بقضاءك وبارك لى فيما قدر لى حتى لااحب تعجيل ما اخرت وتأخير ما عجلت

Bismillahi'ala nafsii wa maali wa ahli wa diinii. Allahumma rodhdhinii biqodhoo-ika wa barik lii fiima quddira lii hatta laa uhibba ta'jiila maa akhkhorta wa ta'khiiro maa 'ajjalta.

Artinya : "Dengan nama Allah, lindungi diriku,hartaku,kluargaku dan agamaku. Wahai Tuhanku,berikanlah kepadaku keridhaan atas ketetapan-Mu dan berkahilah segala yang ditaqdirkan kepadaku hingga aku tidak senang mencepatkan yang engkau lambatkan dan tidak senang melambatkan apa yang Engkau cepatkan."

12 Maret 2021  jumat terakhir bulan rajab...

Sabtu, 06 Maret 2021

khutbah Rajab 1442


اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ. وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ. وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.


أَمَّا بَعْدُ،فَيَا أَيُّها النّاس أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyirol muslimin, Rahima kumulloh

Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benar taqwa, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjahui larangan-larangan-Nya.

Ma’asyirol muslimin, Rahima kumulloh

   Alhamdulillah, pada bulan ini kita masih berada di bulan mulia, yaitu bulan Rajab 


Salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Keempat yang dimuliakan tersebut adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.   Firman Allah 

    إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ 

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan mulia. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS At-Taubah: 36)  



Bulan Rajab adalah bulan istimewa. Dalam kitab I‘anatut Thalibin dijelaskan bahwa “Rajab” dari kata “tarjib

yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut “Al-Ashabb

” (الأصب) yang berarti “yang mengucur” atau “menetes”. Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Bulan Rajab bisa juga dikenal dengan sebutan “Al-Ashamm” (الأصم) atau “yang tuli”, karena tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada bulan ini. Julukan lain untuk bulan Rajab adalah “Rajam” (الرجم) yang berarti “melempar”. Dinamakan demikian karena musuh dan setan-setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.Allah memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram alias bulan yang dimuliakan

Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah Jûdullâh (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT

Al-Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan tentang empat bulan yang dimuliakan tersebut dengan kalimat berikut:

 

   وَمَعْنَى الْحُرُمِ: أَنَّ الْمَعْصِيَةَ فِيهَا أَشَدُّ عِقَابًا، وَالطَّاعَةَ فِيهَا أَكْثَرُ ثَوَابًا  

 

Artinya: Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat. Jika menjalankan ketaatan, pahalanya dilipatgandakan. (Tafsir Ar-Râzi)  

Pada bulan Rajab ini perlu menjadi pengingat untuk pribadi kita, supaya membersihkan diri dari kotoran maksiat. Mari hentikan caci maki, menyebar kabar bohong, hoaks, fitnah menggunjing sesama warga negara dan bentuk perilaku yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Ingatlah, dosanya dilipatgandakan.   

 

Kita perlu waspada, perilaku dosa di bulan ini tidak main-main. Kalau perang yang jelas-jelas membela agama Islam di masa Rasulullah saja disuruh berhenti karena menghormati bulan mulia, apalagi caci maki, memang seharusnya untuk dihentikan sekarang juga. Tidak usah menunggu besok-besok. Apalagi di bulan mulia, mari mulai konsentrasi memikirkan akhirat yang abadi, menyambut bulan Ramadlan yang suci tinggal sebentar lagi.   

 

Al-Imam Dzun Nûn Al-Mishriy mengatakan:

 

    رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ  

 

Artinya: Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram, sedangkan Ramadlan adalah bulan menuai.  

 

وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ، فَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ الْحَصَادِ  

 

Artinya: Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang tidak merawat tanamannya, ia akan menyesal saat musim panen.   

 

Hadirin yang Dirahmati Allah

Pada bulan Rajab sebagai bulan menanam ini, jangan sampai kita bercocok tanam keburukan. Minimal, jika kita tidak bisa menanam dengan membantu atau membuat orang lain tersenyum, setidaknya jangan sampai kita merugikan orang lain. Jangan sakiti siapa pun. Mari kita mulai dari bulan Rajab yang mulia ini

Rajab adalah kunci dari bulan-bulan terbaik yang datang mengikuti sesudahnya 

Mudah-mudahan di bulan Rajab ini kita senantiasa diberi kekuatan, kemudahan dan kemampuan untuk memperbanyak kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Aamiiin.


  اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ  

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين. وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ. 

أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ  بسم الله الرحمن الرحيم

وَسَارِعُوْا اِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّموَاتُ وَالْاَرْضُ. أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.

  (وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين)


أَلْخُطْبَةُ الثَّانِيَّةُ


بسم الله الرحمن الرحيم

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّٰﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺟَﻌَﻞَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﻓْﻀَﻞَ ﺍَﻳَّﺎﻡِ ﺍْﻻُﺳْﺒُﻮْﻉِ
ﻭَﺍﺧْﺘَﺼَّﻪُ ﺑِﺴَﺎﻋَﺔٍ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣُﺠَﺎﺏٌ ﻣَﺴْﻤُﻮْﻉٌ
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓً ﻣُﺤَﺘَﻮِﻳَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻛَﻤَﺎﻝِ ﺍْﻻِﺧْﻼَﺹِ ﻭَﺍﻟْﺤُﻀُﻮْﻉِ
ﻭَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺻَﺎﺣِﺐُ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﻡِ ﺍﻟْﻤَﺤْﻤُﻮْﺩِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﻤَﺮْﻓُﻮْﻉِ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺍٰﻟِﻪِ ﻭَ ﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺫَﻭِﻯ ﺍﻟﺰُّﻫْﺪِ ﻭَﺍﻟْﺨُﺸُﻮْﻉِ
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ
ﻓَﻴَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ، ﺍِﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻓِﻰ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻟْﺤَﺎﻻَﺕِ،
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺟَﻞَّ ﺟَﻼَﻟُﻪُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎٓ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻧُﻮْﺭِ ﺍْﻻَﻧْﻮَﺍﺭِ ﻭَﺳِﺮِّ ﺍْﻻَﺳْﺮَﺍﺭِ ﻭَﺗِﺮْﻳَﺎﻕِ ﺍْﻻَﻏْﻴَﺎﺭِ ﻭَﻣِﻔْﺘَﺎﺡِ ﺑَﺎﺏِ ﺍﻟْﻴَﺴَﺎﺭِ، ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﻥِ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﺎﺭِ ﻭَ ﺍٰﻟِﻪِ ﺍْﻻَﻃْﻬَﺎﺭِ، ﻭَ ﺍَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺍْﻻَﺧْﻴَﺎﺭِ ﻋَﺪَﺩَ ﻧِﻌَﻢِ ﺍﻟﻠّٰﻪِ ﻭَ ﺍِﻓْﻀَﺎﻟِﻪ ﻭَ ﺍَﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻭَﺍﺣْﺸُﺮْﻧَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺍَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴْﻦَ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍَﻟْﺎَﺣْﻴَﺂﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﻟْﺎَﻣْﻮَﺍﺕِ
وَضَعِّفْ لَهُمُ الْحَسَنَاتْ وَكَفِّرْ عَنْهُمُ السَّيِّئَاتِ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ
ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ، ﻳَﺎ ﻗَﺎﺿِﻲَ ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺎﺕِ ﻭَ ﻳَﺎ ﻋَﺎلِمَﺍﻟﺴِّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻔِﻴَّﺎﺕِ
وَيَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ وَيَاارْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻧْﺼُﺮِ ﺍﻹِﺳْﻠَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْ ﺟُﻴُﻮْﺵَ ﺍﻟْﻤُﻮَﺣِّﺪِﻳْﻦَ ﻭَ ﺍَﻋْﻞِ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻚَ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﻓِّﻘْﻨَﺎ ﻭَﺟَﻤِﻴْﻊَ ﻭُﻻَﺓِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَ ﻗُﻀَﺎﺗِﻬِﻢْ ﻟِﻠْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﻧُﺼْﺮَﺓِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﻭَﺍﺗِّﺒَﺎﻉِ ﺷَﺮِﻳْﻌَﺔِ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺪُﻭِّﻫِﻢْ ﺍَﻋْﺪَﺍﺋِﻚَ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ
ﻭَ ﺍَﻫْﻠِﻚِ ﺍﻟْﻜَﻔَﺮَﺓَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺒْﺘَﺪِﻋَﺔَ ﻭَﻛُﻞَّ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﻋَﺪُﻭٌ ﻟِﻠﺪِّﻳِﻦِ
اللهم اجْعَلْ بَلدتَنا هذه وسائرَ بُلدان المسلمين بلدةً امنة مطمئنة تجرى فيها احكامك وسنةُ رسولك برحمتك ياارحم الراحمين
اللهم اكشف عنّا البلاء والغلاء والوباء والفحشاء والمنكر والبغي والشدائد والمحن ما ظهر منها ومابطن من بلدنا هذا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة انك على كل شيء قدير
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍٰﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺎٰﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَ ﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠّٰﻪِ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّٰﻪَ  يَأْﻣُﺮُ ﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺫِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَ ﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭْﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ .

Jumat, 05 Maret 2021

SALAM ZIARAH

♡♡♡Salam Ziarah makam Wali♡♡♡

===============================



سلام الله ورحمة عليكم يا ولي الله

اتيناكم قصدناكم توسلنا بكم لله


لا اله الا الله لا اله الا الله

لا اله الا الله محمد رسول الله


Salam lan Rohmat Allah...

Kagem simbah kekasih Allah...

Kitho Sowan Ziaroh...

tawasul dumateng Allah...


سلام الله ورحمة عليكم يا اهل الصفا والوفا

اتيناكم وجدناكم مستغفرا ومتبركا


Salam lan Rohmat Allah...

Kagem Simbah Ahli Suci Sampurno...

Kitho Sowan Ziaroh....

Nyuwun ngapunten sedoyo doso...


سلام الله ورحمة عليكم يااهل المقام

اتيناكم وجدناكم الى بلوغ المرام


Salam lan Rohmat Allah...

Kagem Simbah Ahli nggon Mulyo...

Kitho Sowan Ziarah...

Mugo kasembadan sedoyo panejo...


Salam lan Rohmat Allah...

Kagem Simbah Ahli nggon Mulyo...

Kitho Sowan Ziarah....

Mugo Sareng Wonten Suwargo...


زيارة قبور الانبياء والاولياء والصالحين
#مكاشفة

السلام عليكم يا ولي الله 
السلام  عليكم يا من اكرمه الله 
بالعلم والولاية سلمت برحمة الله ورضوانه
ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم 
والله بكل شيئ محيط

وصب على قلبي سابيب رحمة ○ بحكمة مولانا الحكيم فاحكمه ×4

نعم سرى طيف من اهوى فارقني ○ والحب يعترض اللذات بالالم  ×3

الصلا ة والسلام عليك يا سيدي يا رسول الله خذ بيدي قلت حيلتي ادركني ×3

وانت وسيلتي يا رسول الله  3x

الصلاة والسلام عليك يا سيدي يا رسول الله  قد ضاقت حيلتي  ادركني وخذ بيدي وكن معي اغثنى سريعا بعزة الله يا رسول الله ×3

لايلف قريش الخ × 1 
الفاتحة . × 41  
تروس يوون ماراع الله افا مقصوديا

اللهم صل على روح سيدنا محمد فى الارواح, وصل على جسد سيدنا محمد  فى الاجساد, و صل على قبر سيدنا محمد فى القبور وعلى اله وصحبه وسلم. × 7 اللهم الحقني بروح .......
تروس برذكر دعان افا ساجا ياع دي سوكائى

Jumat, 26 Februari 2021

WISATA ZIARAH KALIWUNGU

Wisata Ziarah Kaliwungu di Makam Sunan Katong

      
Silsilah Sunan Katong Kaliwungu
 
Sunan Katong merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam dan juga dalam sejarah Kendal, tepatnya di Kecamatan Kaliwungu. Saat ini makamnya terletak di Desa Protomulyo Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Untuk mengenang jasanya dalam penyebaran agama Islam di Kendal banyak masyarakat yang datang untuk berziarah di makamnya
 
Dari beberapa penemuan para pencatat sejarah akhirnya bisa dimengerti bahwa Sunan Katong adalah seorang Wali yang masih ada hubungan nasab dengan Prabu Brawijaya V. Para penulis sejarah tidak ada yang beda pendapat, dan mereka sepakat bahwa Sunan Kathong yang makamnya di pemakaman Protomulyo itu memang berasal dari Ponorogo.
 
Kira-kira lengkap silsilahnya adalah sebagai berikut: Prabu Kertabhumi atau Prabu Brawijaya V berputera Bhatara Katong. Dan Bhatara Katong berputera seorang puteri yang menjadi istri Adipati Unus atau Suryapati Unus putera Raden Fatah. Dari Perkawinan itu, lahir Kyai Katong, dan kemudian terkenal dengan nama Sunan Katong.
 

 
Komplek Makam Sunan Katong
 
Komplek pemakaman Sunan Katong itu kalau dipandangi secara cermat membentuk seekor burung yang sedang terbang ke arah barat. Rasanya memang aneh dan itu mungkin sudah kehendak Tuhan. Dikemudian hari perbukitan itu disebut dengan Astana Kuntul Nglayang. Disebut demikian karena pada akhirnya bukit itu menjadi peristirahatan terakhir para leluhur Kaliwungu atau keturunan Pangeran Djoeminah.
 
Astana Kuntul Nglayang menjadi saksi bahwa bumi Kaliwungu itu dulu ditempati oleh orang-orang besar kerajaan. Berikut ini peta lokasi makam dan situs Sunan Katong. Di ujung barat, disebutnya sebagai letak kepala burung kuntul.

 
Di belahan barat itu beristirahat secara abadi leluhur Mataram keturunan Panembahan Djoeminah. Para leluhur itu antara lain:
 
1. Panembahan Djoeminah Putra Panembahan Senopati Sutawijaya.
2. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo I, Bupati Kaliwungu
3. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo II, Bupati Kaliwungu
4. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo III, Bupati Kaliwungu
5. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Hadimenggolo IV, Bupati Kaliwungu
6. Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Ronodiwiryo, Bupati Batang
7. Kanjeng Raden Tumenggung Hadinegoro, Bupati Kaliwungu dan Demak
8. Kanjeng Raden Tumenggung Sumodiwiryo, Bupati Kaliwungu
9. Raden Tumenggung Reksonegoro
10. Kanjeng Raden Tumenggung Hadinegoro, Bupati Demak, dll
 
Sedangkan bagian dada Astana Kuntul Nglayang ditempati antara lain:
 
1. Kanjeng Sunan Katong keturunan Prabu Brawijaya dari Majapahit
2. Raden Tumenggung Notohamijoyo, Bupati Kendal
3. Raden Tumenggung Notohamiprojo, Bupati Kendal
4. Raden Mas Arinotoprojo, Bupati Kendal
5. Raden Mas Notonagoro, Bupati Kendal, dll
 
Bagian sayap kiri Astana Kuntul Nglayang ditempati antara lain:
 
1. Raden Tumenggung Mandurarejo, Bupati Pekalongan
2. Kyai Asy’ari atau Kyai Guru
3. Kyai Puger atau Kyai Pakpak atau Kyai Papak, dll.
 
Bagian sayap kanan ditempati Astana Kuntul Nglayang ditempati antara lain:
 
1. Kyai Haji Rukyatullah
2. Kyai Haji (wali) Musyafak
3. Kyai Haji Musthofa
4. Kyai Haji Abu Choir 64
5. Drs. H. Djoemadi, Bupati Kendal ke 36, dll
 
Sedangkan bagian ekor Astana kuntul Nglayang ditempati oleh Empu Pakuwaja.
 
Peziarah yang datang ke makam Sunan Katong setiap harinya mencapai rata-rata 150 orang, tetapi apabila pada bulan-bulan tertentu, peziarah ini lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa. Misalnya peziarah akan membeludak jumlahnya apabila datang pada bulan Maulid, Ruwah dan setelah tujuh hari raya Idul Fitri (Syawalan) dan juga pada hari Idul Adha.

Jumlah pengunjung pada hari ini akan mencapai 1000 orang tiap harinya. Pengunjung yang datang ke makam Sunan Katong menandakan rasa terima kasih dan penghargaan terhadap Sunan Katong dan tokoh-tokoh penyiar agama Islam di wilayah Kaliwungu yang telah berjuang dalam mengajarkan agama Islam. Juga sebagai wujud rasa cinta terhadap Sunan Katong dan para tokoh penyebar agama Islam dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
 
Pelaksanaan peziarah terhadap makam Sunan Katong yang dilakukan oleh para peziarah sampai sekarang pada mulanya dilakukan oleh para santri yang mondok di pesantren wilayah Kaliwungu, dengan tujuan untuk mengenang jasa mereka dalam menyebarkan agama Islam. Akan tetapi berjalan dengan perkembangan masyarakat Islam di wilayah Kaliwungu dan untuk menghargai tokoh yang telah berjasa tersebut dalam kehidupan masyarakat Kaliwungu pada khususnya dan masyarakat Islam pada umumnya, yang mana ziarah kubur tersebut dilakukan bukan saja dari pihak golongan para Kyai dan para santrinya Kaliwungu, melainkan dari seluruh lapisan masyarakat dari berbagai daerah.
 
Makam Sunan Katong dari waktu ke waktu nampaknya semakin ramai dikunjungi oleh sebagian umat Islam, dan menurut pengamatan penulis bahwa ziarah yang dilakukan oleh umat muslimin dalam tatacaranya, mereka harus menggunakan aturan pengurus makam, diantaranya adalah:
 
1. Setiap pengunjung disarankan untuk mensucikan diri dulu dengan berwudlu di tempat yang telah disediakan.
2. Para peziarah dilarang membawa sesuatu yang dilarang seperti kemenyan atau dupa, hal ini sengaja dilakukan untuk menghindari dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran Islam.
3. Para pengunjung atau peziarah tidak boleh melakukan perbuatan yang dilarang dalam syariat Islam, seperti duduk-duduk dan menciumi batu nisan.
4. Biasanya para pengunjung yang meminta bantuan kepada juru kunci dalam melakukan ritual ziarah harus sesuai dengan ajaran Islam, apabila tujuan dari peziarah menyimpang dari ajaran Islam, biasanya juru kunci memberi nasehat dan meluruskannya.
5. Apabila peziarah dalam melakukan kunjungan dengan niat yang tidak baik, maka juru kunci dan pengurus makam Sunan Katong tidak bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
 
Maka apabila pengunjung belum pernah sama sekali ziarah ke makam Sunan Katong sebaiknya menemui juru kunci terlebih dahulu. Adapun mengenai persiapan ziarah terhadap makam Sunan Katong, pada mulanya peziarah biasanya mensucikan hadats di tempat yang telah disediakan, setelah itu peziarah mendatangi juru kunci makam Sunan Katong.
 
Dalam pelaksanaan ziarah ini, para pengunjung biasanya ditanyai oleh juru kunci, apakah dalam pelaksanaan ziarah kubur melalui juru kunci atau oleh mereka sendiri. Dalam hal ini jika peziarah datang dengan rombongan, maka rombongan tersebut dalam pelaksanaan ziarahnya memakai ketua rombongan, akan tetapi jika pengunjung datang secara individu, maka mereka di dalam pelaksanaan ziarah kuburnya banyak memakai jasa juru kunci makam tersebut.
 
Lokasi Menuju Makam Sunan Kathong

Desa Protomulyo kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal, Kurang lebih kilometer dari Kota Semarang Jawa Tengah dan dapat ditempuh selama satu jam dengan memakai kendaraan. Secara geografis makam Sunan Katong terletak tidak jauh dari laut jawa, makam Sunan Katong tersebut berada satu komplek dengan tokoh-tokoh Ulama besar Kaliwungu dan juga menjadi istana terakhir para pembesar Mataram yang tinggal di Kaliwungu.