Minggu, 15 Desember 2019

Kidung Wahyu KOLOSEBO

Kidung wahyu kolosebo

Tembang yang liriknya menceritakan tentang saat di mana seseorang menghadap kepada Tuhan ini secara pribadi memang mampu membuat saya terbius dan seolah larut di dalam barisan kata-katanya. 
Mungkin teman-teman yang lain juga merasakan hal yang sama. Menghadap Tuhan di sini dalam artian beribadah atau berdoa kepada-Nya ya, bukan berarti momen di saat kita meninggal dunia.

"Kolosebo" merupakan gabungan dari dua kata, yaitu "Kolo" dan "Sebo". Kolo berarti masa atau waktu, sedang Sebo berarti menghadap. Dengan demikian, jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, judul "Kidung Wahyu Kolosebo" sendiri berarti "Tembang Petunjuk Saat MenghadapNya".

 "Kidung Wahyu Kolosebo"

cipt.Sri Narendra Kalaseba 

Rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro
(kujaga diriku dari berbuat nista sekehendak hati).


Kelawan mekak howo, howo kang dur angkoro.
(Dengan mengendalikan hawa, hawa (nafsu) yang diliputi angkara).


Senadyan setan gentayangan, tansah gawe rubedo.
(meskipun setan gentayangan masih saja/selalu membuat gangguan).


Hinggo pupusing jaman.
(hingga akhir jaman).

*****
Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko.
(sekuat tenaga diriku memadamkan api,racun kemurkaan).


Meper hardening ponco, saben ulesing netro.
(mengendalikan panca indera (dalam) setiap kedipan mata).


Linambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan.
(dilandasi belas kasih Sang Pemberi Kemulyaan).


Sang Hyang Jati Pengeran.
(Sang Maha Penguasa Sejati).


Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku.
(bertahta di kalbu, samudera pemandu laku.)


Tumuju dateng Gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi.
(menuju Tuhan, Dzat pemelihara makhluk)


Manunggaling kawulo Gusti, kreteg ati bakal dumadi.
(bersatu/khusyuk dengan Tuhan, kehendak hati akan terlaksana).


Mukti ingsun tanpo piranti.
(kejayaanku tanpa syarat).

*****


Sumebyar ing sukmo madu sarining perwito.
(menyebar di sukma madu sari perwita).


Maneko warno prodo, mbangun projo sampurno.
(beraneka warna prada, membangun diri yang sempurna).


Sengkolo tido mukso, kolobendu nyoto sirno.
(sengkala pasti musnah, malapetaka nyata hilang).


Tyasing roso mardiko.
(menimbulkan rasa merdeka).


Mugiyo den sedyo pusoko Kalimosodo.
(semoga karena ucapan pusaka kalimat syahadat).


Yekti dadi mustiko, sajeroning jiwo rogo.
(benar-benar jadi mustika di dalam jiwa raga).


Bejo mulyo waskito, digdoyo bowo leksono.
(keberuntungan, kemulyaan, kewaskitaan, kesaktian serta kewibawaan).


Byar manjing sigro-sigro.
(byar terwujud dengan segera).


Ampuh sepuh wutuh, tan keno iso paneluh
(ampuh, sepuh, utuh, tidak mempan diteluh).


Gagah bungah sumringah, ndadar ing wayah-wayah.
(gagah riang gembira merekah di setiap waktu).


Satriyo toto sembodo, Wirotomo katon sewu kartiko.
(satria tata sembada, wiratama bagaikan seribu bintang).


Kataman wahyu Kolosebo.
(ditimpakan wahyu kolosebo).

*****


Memuji ingsun kanthi suwito linuhung.
(aku memuji dengan menghadap Maha Tinggi).


Segoro gando arum, suh rep dupo kumelun.
(lautan bau harum bagai asap dupa berarak).


Ginulah niat ingsun, hangidung sabdo kang luhur.
(mengolah niatku yang mengkidung kata-kata luhur).


Titahing Sang Hyang Agung.
(Sabda Sang Maha Agung).


Rembesing tresno, tondho luhing netro roso.
(rembesan kasih sayang tanda air mata rasa).


Roso rasaning ati, kadyo tirto kang suci.
(rasa perasaan di hati ibarat air yang suci).


Kawistoro jopo montro, kondang dadi pepadang.
(diwujutkan japa mantra, terkenal jadi penerang).


Palilahing Sang Hyang Wenang.
(dengan kuasa Sang Maha Kuasa).


Nowo dewo jawoto, tali santiko bawono.
(sembilan perwujudan orang suci, tali kekuatan semesta).


Prasido sidhikoro, ing sasono asmoroloyo.
(abadi memuji di surga).


Sri Narendro Kolosebo, winisudo ing gegono.
(Sang Raja Kolosebo, diwisuda di angkasa).


Datan gingsir sewu warso.
(tidak akan lengser seribu tahun)

Penjelasan:

- bila kehendak hati kita  disatukan dengan kehendakNya pastilah akan terpenuhi sebagaimana dalam (Ath Thalaq 3):

- ومن يتوكل على الله فهو حسبه

Artinya:” Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” ( Ath Thalaq: 3)

– Prodo adalah guratan tinta emas pada kain batik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.